IV Statistik Parametrik
IV Statistik Parametrik
Statistik Parametrik
BAB IV
Statistik Parametrik
Korelasi Product Moment Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik
Contoh Kasus
Seorang peneliti ingin mengetahui korelasi antara kemampuan kerja, motivasi kerja, dan produktivitas kerja karyawan. Hipotesisnya dapat digambarkan di bawah ini: Kemampuan kerja Produktivitas kerja Motivasi kerja
Gambar 1. Model Hipotesis
Setelah dilakukan pengumpulan data maka didapat data sebagaimana tersaji dalam tabel 1 di bawah. Selanjutnya dilakukan entri data dimana karakteristik variabelnya adalah sebagai berikut: X1 Kemampuan Kerja Measurement level: Scale Format: F8 Column Width: 8 Motivasi Kerja Measurement level: Scale Format: F8 Column Width: 8 Produktivitas Kerja Measurement level: Scale Format: F8 Column Width: 8
Alignment: Right
X2
Alignment: Right
Alignment: Right
- 32 -
2. Masukkan variabel yang akan dikorelasikan (X1, X2, Y) 3. Pilih Correlation Coefficients: Pearson 4. Klik Continue OK
- 33 -
X2
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Korelasi Product Moment antara variabel Kemampuan Kerja (X1) dengan Produktivitas Kerja (Y) adalah sebesar 0,054 dengan arah positip. Hal ini berarti perubahan yang dialami oleh kemampuan kerja karyawan akan diikuti secara positip oleh peroduktivitas kerjanya. Namun setelah diuji signifikansinya, hubungan antara kedua variabel tersebut tidak signifikan karena nilai P atau Sig. sebasar 0,741 atau lebih besar dari tingkat kesalahan yang kita pasang 0,05 (5%). Hal ini juga ditunjukkan oleh tidak adanya tanda bintang pada koefisien korelasi X1Y tersebut. Korelasi Product Moment antara variabel Motivasi Kerja (X1) dengan Produktivitas Kerja (Y) adalah sebesar 0,731 dengan arah positip. Hal ini berarti perubahan yang dialami oleh kemampuan kerja karyawan akan
- 34 -
diikuti secara positip oleh peroduktivitas kerjanya. Setelah diuji signifikansinya, hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan karena nilai P atau Sig. sebasar 0,00 atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang kita pasang 0,05 (5%). Hal ini juga ditunjukkan oleh adanya tanda bintang dua ** pada koefisien korelasi X2Y tersebut.
2. Klik Simple
Define
3. Masukkan variabel Y sebagai Y axis 4. Masukkan variabel X1 sebagai X axis 5. Klik Titles 6. Tulis judul pada Line1: Scatterplots X1 dan Y
- 35 -
7. Klik Continue
Output Scatterplots
Scatterplots X1 dan Y
22 20
18
16 14
Produktivitas Kerja
12
10 8 4 6 8 10 12 14 16
Kemampuan Kerja
- 36 -
6. Pilih (beri tanda ) dalam Regression Options: a. Include constant in equation b. Display R-Square in legend 7. Klik Continue OK 8. Simak garis regresinya!!
- 37 -
Scatterplots X1 dan Y
22 20
18
16 14
Produktivitas Kerja
12
10 8 4 6 8 10 12 14 16 Rsq = 0.0029
Korelasi Product Moment antara variabel Kemampuan Kerja (X1) dengan Produktivitas Kerja (Y) seperti telah kita dapatkan adalah sebesar 0,054 dengan arah positip. Grafik di atas juga menunjukkan ada hubungan positip antara kemampuan kerja dengan produktivitas, namun demikian hubungan tersebut tidak signifikan. Kita bisa melihat garis regresinya mempunyai slope yang tidak begitu miring, bahkan cenderung datar. Hal ini semakin membuktikan bahwa walaupun ada hubungan postif antara dua variabel tersebut namun tidak bermakna.
- 38 -
5. Tekan Continue
OK
Model 1
Koefisien korelasi product moment adalah 0,054 [sama dengan ketika analisis product moment di atas], R Square adalah koefisien determinasi yang didapat hasil sebesar 0,003 artinya kontribusi variabel X1 terhadap Y
- 39 -
sangat kecil, hanya 0,3% saja. Hal ini dapat dibuktikan pada garis regresi pada gambar 13 di atas.
ANOVAb Sum of Squares 1,053 361,322 362,375
Model 1
df 1 38 39
F ,111
Sig. ,741a
Seperti halnya korelasi product moment, nilai P atau Sig. regresi tunggal antara X1 terhadap Y ini juga didapat hasil tidak signifikan. Nilai Sig. sebesar 0,741 yang berarti lebih besar dari patokan tingkat kesalahan kita yakni sebesar 5% atau 0,05.
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error 15,127 3,038 9,156E-02 ,275 Standardized Coefficients Beta ,054
Model 1
t 4,979 ,333
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disusun persamaan regresinya yaitu: Y = 15,127 + 0,09156X1 Nilai 0,091 adalah slope perubahan garis regresi. Hal ini berarti setiap perubahan satu satuan dari X1 akan diikuti perubahan Y sebesar 0,091. Sehingga jika kita masukkan ke dalam grafik regresi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
- 40 -
2. Masukkan variabel Y sebagai Dependent dan variabel X1 dan X2 sebagai Independent Variabel
- 41 -
3. Pada Method, pilih ENTER 4. Lalu Klik Statistics 5. Pilih (beri tanda ): a. Estimates b. Model Fit c. Descriptive
6. Klik Continue
OK
Model 1
- 42 -
Model 1
df 2 37 39
F 25,392
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, Kemampuan Kerja b. Dependent Variable: Produktivitas Kerja
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi majemuk (bersama-sama) antara variabel X1 + X2 terhadap Y adalah sebesar 0,761. Korelasi ini terbukti signifikan karena berdasarkan tabel Anova diperoleh nilai F hitung sebesar 25,392 dengan nilai P atau Sig. sebesar 0,000 [lebih rendah dari 0,05]. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi bersama yang positif dan signifikan antara variabel kemampuan kerja dan motivasi kerja dengan variabel produktivitas kerja.
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error 5,733 2,399 -,381 ,193 1,195 ,168 Standardized Coefficients Beta -,224 ,808
Model 1
Tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Prod_Kerja = 5,733 0,381KemampuanKerja + 1,195MotivasiKerja Tabel di atas juga menunjukkan bahwa jika diuji secara sendiri-sendiri variabel kemampuan kerja ternyata tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja, karena nilai P atau Sig. sebesar 0,056 masih lebih besar dari patokan kita yakni 0,050. Tetapi untuk variabel motivasi kerja kita dapat mengatakan ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karena nilai P atau Sig. sebesar 0,00 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan akhir dari penelitian tersebut, untuk mendapatkan produktivitas kerja karyawan yang semakin baik, maka yang lebih penting harus ditingkatkan adalah faktor motivasi kerjanya. Walaupun seorang karyawan mempunyai kemampuan kerja yang sangat tinggi, namun tanpa didukung oleh motivasi yang baik maka tidak akan tercapai produktivitas kerjanya.
- 43 -
Regresi Logistik
Teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variable independen atau lebih (X) terhadap satu variable dependen (Y), dengan syarat: 1. Variabel dependent harus merupakan variable dummy yang hanya punya dua alternatif. Misalnya Puas atau tidak puas, dimana jika responden menjawab puas maka kita beri skor 1 dan jika menjawab tidak puas kita beri skor 0. 2. Variabel independent mempunyai skala data interval atau rasio.
Contoh Kasus
Seorang peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan publik terhadap kepuasan pengguna (masyarakat). Kualitas pelayanan publik diteliti melaluji variabel Daya Tanggap (X1) dan Empati (X2). Kepuasan penggunana layanan (Y) sebagai variabel dependent adalah variabel dummy dimana dimana jika responden menjawab puas maka kita beri skor 1 dan jika menjawab tidak puas kita beri skor 0. Input data di bawah ini!
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 X1 36 34 30 32 36 33 36 36 31 31 36 33 32 33 34 34 32 X2 45 39 38 38 45 42 45 45 36 37 45 41 40 39 42 42 39 Y 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 No. 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 X1 34 33 34 32 36 33 30 36 33 32 30 30 36 33 33 35 35 X2 42 40 43 39 44 37 38 43 41 39 36 36 42 38 38 41 41 Y 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 No. 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 X1 34 30 30 35 34 33 34 30 34 30 34 34 34 34 35 34 X2 40 38 40 41 42 40 43 38 42 41 40 42 38 44 43 42 Y 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1
Alignment: Right
X2
Alignment: Right
- 44 -
kepuasan pengguna Measurement level: Scale Format: F8 Column Width: 8 Value Label 0 tidak puas 1 puas
Alignment: Right
Korelasi bersama x1 dan x2 Y (Korelasi majemuk) dengan teknik ChiSquare didapat nilai Chi-Square 23.181 dengan Nilai Sig 0.000 < 0.05 berarti secara bersama-sama Daya Tanggap (X1) dan Empati (X2) berhubungan dengan Kepuasan pengguna (Y)
Model Summary
Step 1 -2 Log likelihood 45.412 Cox & Snell Nagelkerke R R Square Square .371 .497
Tabel di atas menunjukkan koefisien determinan regresi logistik yakni 0.497 sehingga dapat dikatakan kontribusi variabel X1 dan X2 terhadap Y adalah sebesar 50%
Classification Table a
Predicted Observed Step 1 kepuasan pengguna tidak puas puas Overall Percentage a. The cut value is .500 kepuasan pengguna tidak puas puas 23 5 4 18 Percentage Correct 82.1 81.8 82.0
- 45 -
Tabel di atas memperlihatkan bawa ketepatan prediksi dalam penelitian ini adalah sebesar 82%.
Pengujian secara sendiri-sendiri ternyata hanya X2 yang signifikan karena nilai Sig 0.018 < 0.05. Sedangkan X2 Sig 0.543 > 0.05 artinya secara sendirian X1 tidak punya pengaruh yang signifikan terhadap Y.
- 46 -