Nama Perguruan Tinggi/Spesialisasi Nomor Pokok Mahasiswa Bidang Laporan Studi Lapangan Tempat Studi Lapangan

: Chairul Azhar : STAN/Akuntansi : 103060016875 : Audit Kinerja Sektor Pemerintah : BPK RI Perwakilan Sumatera Barat / Subbag. Hukum dan Humas

Judul Laporan Studi Lapangan Analisis Atas Temuan Ketidakpatutan Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Barat Oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Barat Tahun 2011 Informasi Yang Ingin Diperoleh 1. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu ketidakpatutan 2. Prosedur audit yang dilaksanakan untuk mendeteksi ketidakpatutan 3. Hambatan yang diterima auditor selama proses pemeriksaan dalam mengidentifikasi ketidakpatutan 4. Seluruh ketidakpatutan yang diperoleh BPK RI Perwakilan Sumbar dari

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumbar tahun 2011 5. Ketidakpatutan yang terjadi berulang (pernah terjadi di masa pemeriksaan sebelumnya atas kasus yang sama) (jika ada) 6. Jumlah ketidakpatutan yang dikategorikan signifikan dan mengharuskan pemeriksa memperluas prosedur pemeriksaan 7. Prosedur audit yang diperluas untuk menentukan pengaruh ketidakpatutan tersebut terhadap hasil pemeriksaan 8. Pengaruh subjektivitas terhadap keyakinan pemeriksa atas berhasil diidentifikasi 9. Tindak lanjut auditee atas ketidakpatutan yang berhasil diidentifikasi (jika ada) Saran Dosen Pembimbing : Semua informasi tersebut sebaiknya diperoleh secara langsung melalui Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) dan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). KKP dan LHP tersebut nantinya dapat dilampirkan dalam Laporan Studi Lapangan sebagai pendukung hasil analisis. Dalam hal data bersifat confidential atau masih dalam tahap pemantauan, maka nama Entitas yang ketidakpatutan yang

diperiksa boleh disamarkan dengan inisial (misal: ABC, XYZ). Jika informasi yang diperoleh melalui KKP dan LHP dirasa kurang memadai , boleh diadakan wawancara dengan

pemeriksa secara langsung. Alternatif Jika KKP atau LHP tidak boleh diungkapkan kepada pihak eksternal, saya berharap setidaknya informasi yang ingin saya dapatkan tetap dapat saya peroleh dengan cara lain yang diperkenankan pemeriksa. Informasi dapat diberikan sebagian (melalui pertimbangan pemeriksa) yang dianggap memadai untuk mendukung analisis saya mengenai

ketidakpatutan.