Anda di halaman 1dari 15

ASKEP TYHPOID

Disusun Oleh : 1. Renanda Dwi Anugerah 2. Tresia francica 3. Syahril Efendi


Politeknik Kesehatan Palembang Jurusan Keperawatan 2011-2012

Pengertian
Typhoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi salmonella Thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi oleh feses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella. ( Bruner and Sudart, 1994).

Etiologi
Etiologi typhoid adalah salmonella typhi. Salmonella para typhi A. B dan C. ada dua sumber penularan salmonella typhi yaitu pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan carier. Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan masih terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun.

Patofisiologi
Fomitus (muntah) Fly (lalat)

Fingers (jari tangan / kuku)

Food (makanan)

Penularan Typhoid

Feses.

Tanda dan Gejala


Masa tunas typhoid 10 - 14 hari

Minggu I Pada umumnya demam berangsur naik, terutama sore hari dan malam hari. Dengan keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan mual, batuk, epitaksis, obstipasi / diare, perasaan tidak enak di perut.

Minggu II Pada minggu II gejala sudah jelas dapat berupa demam, bradikardi, lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi), hepatomegali, meteorismus, penurunan kesadaran.

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium : Uji Widal Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella thypi terdapat dalam serum klien dengan typhoid juga terdapat pada orang yang pernah divaksinasikan. Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum klien yang disangka menderita typhoid.

Penatalaksanaan Perawatan Pasien diistirahatkan 7 hari sampai demam turun atau 14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus. Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada komplikasi perdarahan. Diet Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein. Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring. Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim. Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari. Pengobatan Klorampenikol Tiampenikol Kotrimoxazol Amoxilin dan ampicillin

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TYPHOID


Pengkajian 1. Riwayat Kesehatan Sekarang 2. Riwayat Kesehatan Sebelumnya 3. Riwayat Kesehatan Keluarga 4. Riwayat Psikososial 5. Pola Fungsi kesehatan 6. Pemeriksaan Fisik

Masalah Keperawatan yang Muncul 1. Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi salmonella thypi. 2. Resiko tinggi pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat. 3. Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya berhubungan dengan kurang informasi.

Intervensi 1.Diagnosa Keperwatan 1. : Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi salmonella thypi. Tujuan : Suhu tubuh normal Observasi suhu tubuh klien Rasional : mengetahui perubahan suhu tubuh. Beri kompres dengan air hangat (air biasa) pada daerah axila, lipat paha, temporal bila terjadi panas Rasional : melancarkan aliran darah dalam pembuluh darah.

Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun Rasional : menjaga kebersihan badan Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik Rasional : menurunkan panas dengan obat. 2. Diagnosa Keperawatan 2. : Resiko tinggi pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat Tujuan : Nutrisi kebutuhan tubuh terpenuhi

Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun Rasional : menjaga kebersihan badan Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik Rasional : menurunkan panas dengan obat. 2. Diagnosa Keperawatan 2. : Resiko tinggi pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat Tujuan : Nutrisi kebutuhan tubuh terpenuhi

Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun Rasional : menjaga kebersihan badan Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik Rasional : menurunkan panas dengan obat. 2. Diagnosa Keperawatan 2. : Resiko tinggi pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat Tujuan : Nutrisi kebutuhan tubuh terpenuhi

Kaji pola nutrisi klien Rasional : mengetahui pola makan, kebiasaan makan, keteraturan waktu makan. Timbang berat badan tiap hari Rasional : mengetahui adanya penurunan atau kenaikan berat badanAnjurkan klien makan sedikit tapi sering Rasional : mengurangi kerja usus, menghindari kebosanan makan. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet Rasional : mengetahui makanan apa saja yang dianjurkan dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai