Anda di halaman 1dari 4

DASAR TEORI D D S T(Denver Development Screening Test)

Pengertian Denver Development screening test adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak , tes ini bukanlah tes diagnostic atau tes IQ. ( Soetjiningsih,1995) Tujuan penilaian 1. Mengetahui kelainian perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan resiko terjadinya kelainan perkembangan anak 2. Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan dan konseling genetik 3. Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke center yang lebih tinggi Fungsi DDST II untuk melihat perkembangan personal social, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar pada anak umur 1 bulan-6 tahun Syarat DDST II 1. Umur anak 1 bulan 6 tahun 2. Diberikan secara individual dengan partisipasi aktif dari orangtua dan pemeriksa 3. Anak dalam keadaan sehat Parameter DDST II 1. Personal social (perilaku social) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sesuai dengan tahap perkembangannya. Pada awal kehidupannya seorang anak bergantung pada orang lain dalam hal pemenuhannya, misalnya makanan, pakaian, rasa aman dan lain-lain. Kebutuhan anak beubah dalam jumlah maupun derajat kualitasnya sesuai dengan bertambahnya umur anak. 2. Fine motor Adaptive (Gerakan motorik halus) Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian=bagian tubuh tertentu dan dialkukan oleh otot-otot halus sehingga tidak memerlukan tenaga yang terlalu banyak, tetapi memerlukan kecermatan dan fungsi koordinasi yang lebih kompleks. Contoh: - Gerakan memasukkan benda kecil ke dalam lubang. - Membuat prakarya - Menari - Menggambar 3. Language (bahasa) Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. Contoh;

- Mendengar suara/ bunyi-bunyi - Mengenal suara 4. Gross motor (gerakan motorik kasar) gerak kasar adalah kemampuan anak untuk menggunakan dan melibatkan sebagian besar tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot terbesar. Contoh: - Gerakan berjalan - Gerakan berlari Persiapan 1. Memperkenalkan diri 2. Menjelaskan kepada orangtua tentang tujuan pemantauan tumbang dengan DDST II 3. Meminta persetujuan orangtua untuk pelaksanaan DDST II pada anaknya 4. Mengkaji tentang identitas anak (nama, jenis kelamin, tanggal lahir) dan keadaan kesehatan anak. 5. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan - Alat peraga sesuai usia anak, seperti : benang wol merah, manic-manik, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, botol kecil, bola tennis, bel kecil, kertas, kertas dan pensil - Lembar formulir DDST II 6. Mendekatkan alat-alat ke dekat anak 7. Mengatur lingkungan anak (lingkungan yang tenang Pelaksanaan 1. Menetapkan umur anak 2. Menarik garis umur pada blanko test secara vertikal yang memotong keempat aspek perkembangan 3. Melakukan test perkembangan yang dimulai dengan wawancara pada ibu/pengasuh,sementara alat: - test yang berupa mainan diperlihatkan pada anak,pelaksanaan test dimulai dari - tugas perkembangan - yang seharusnya dapat dilakukan oleh anak ( sebelah kiri ) kemudian dilanjutkan - kekanan sampai seluruh tugas berpotongan dengan garis diujikan 4. Bila anak dapat melakukan item tugas perkembangan diberi kode P (PASS), bila anak gagal - melakukan tugas perkembangan diberi kode F ( FAILED ) , bila anak gagal - melakukan tugas erkembangan tetapi ada rentan waktu maka diberi kode C - ( CAUTION ), pada tiap tiap tugas perkembangan yang diujikan 5. Melakukan test dari aspek personal social, motorik halus, bahasa dan motorik kasar serta mendahulukan tugas yang mudah dilakukan. 6. Pada test perkembangan yang menggunakan bahan/alat yang sama, dilakukan pada waktu yang sama. 7. Memberikan score pada setiap item tugas perkembangan yang diujikan pada anak, dengan ketentuan : - Bila anak dapat melakukan item tugas perkembangan diberi kode P(Passed)

- Bila anak gagal melakukan tugas perkembangan diberi kode F (failed) - Bila anak gagal melakukan tugas item perkembangan tetapi masih ada rentang waktu maka diberi kode C (caution) 8. Melakukan evaluasi interpretasi data test (pada setiap aspek perkembangan, dengan ketentuan : - Normal: Tidak ada failed dan caution hanya satu pada item tugas perkembangan - Abnormal: terdapat dua atau lebih failed pada item tugas perkembangan - Suspect (dicurigai) : terdapat satu failed dan dua atau lebih caution. 9. Menjelaskan kepada orangtua tentang hasil DDST II kepada anaknya 10. Memberikan stimulasi perkembangan sesuai usia anak 11. Melakukan pendokumentasian 12. Membereskan kembali alat-alat yang telah digunakan 13. Berkomunikasi selama melakukan prosedur 14. Prosedur dilakukan secara : - Sistematis - Cermat Urutan test Urutan penilaian fleksibel dan disesuaikan mengikuti respon anak petunjuk umum pelaksanaan test : a. Penilaian yang memerlukan aktivitas sedikit dapat didahulukan b. Mendahulukan tugas yang mudah dilakukan c. Pada penilaian yang menggunakan bahan yang sama dilakukan pada waktu yang sama Pada penilaian dengan bahan khusus ditempatkan diatas meja Untuk bayi semua penilaian dilakukan dalam posisi baring Tolak Ukur DDST II usia > 9 sampai 12 bulan a. Personal social - Tepuk tangan - Menyatakan keinginan - Daag daag dengan tangan - Main bola dengan pemeriksa - Meniru kegiatan - Minum dari cangkir

DAPTAR PUSTAKA A. SOETJININGSIH, TUMBUH KEMBANG ANAK,EDITOR 16,N.G. RANUH,JAKARTA,EGC,1995 B. BETZ CECILY,BUKU SAKU KEPERAWATAN PEDIATRI,EDISI 3, JAKARTA,EGC 2002 C. SUHERMAN,BUKU SAKU PERKEMBANGAN ANAK,EDITOR MONICA ESTER,JAKARTA,EGC,2000

Anda mungkin juga menyukai