Anda di halaman 1dari 27

BAPPEDA

BAB I PENDAHULUAN

KOTA KUPANG

A.

LATAR BELAKANG Pengembangan Kota Kupang, sebagai salah satu kota bahari di Indonesia bagian selatan, yang menyandang predikat sebagai ibu kota provinsi NTT, dimana seluruh aktifitas kepemerintahan tingkat provinsi NTT berada di Kota Kupang, dengan dukungan infrastruktur perkotaan yang cukup memadai. Sebagai Kota Bahari dengan dukungan sektor Jasa dan Perdagangan serta transportasi yang ada, haruslah menampilkan sebuah perencanaan Kota yang berdimensi global dengan pendekatan lokal serta memiliki berkarakter yang kuat sebagai sebuah Kota KASIH yakni sebuah kota yang kehidupan masyarakatnya dilingkupi oleh semangat kejuangan dan cinta damai dalam tata lingkungan perkotaan yang Aman Sehat Indah dan Harmonis , yang ditunjang oleh kualitas SDM yang memadai, sistem perdagangan barang dan jasa yang kompettitf, serta layanan kepemerintahan yang didorong oleh spirit Layanilah Aku dengan Hati yang Tulus suatu filosofi daerah yang sarat mankna dalam rangka mengaktualikan prinsip-prinsip good governance di Kota Kupang; Hal tersebut merupakan sebuah pilihan yang telah menjadi komitmen bersama, sehingga dalam pencapaiannya harus dilakukan secara bersama sama antara berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) yaitu Pemerintah daerah, DPRD, Kelompok-kelompok masyarakat baik yang bergerak dibidang sosial budaya, ekonomi, maupun politik dan keamanan. Untuk mencapai harapan dimaksud, proses pembangunan daerah harus dilaksanakan secara sistematis mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasinya sampai dengan tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasilnya. Berangkat dari pemikiran diatas, perencanaan pembangunan, baik dilihat dari sisi proses menejemen maupun sebagai sebuah kebijakan, adalah merupakan salah satu instrumen pembangunan yang sangat penting karena didalamnya terkandung formulasi visi, misi, tujuan dan sasaran serta berbagai cara yang dipilih untuk mencapai tujuan dan sasaran dimaksud. Dengan kata lain, melalui perencanaan pembangunan yang baik akan dapat dihasilkan pelaksanaan pembangunan lebih baik yang diharapkan dapat memberikan manfaat serta dampak yang jauh lebih besar pula . Dalam kaitannya dengan itu, sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Kupang di bidang perencanaan pembangunan daerah, maka dengan sendirinya Bappeda mengemban tugas dan tanggung jawab agar proses perencanaan pembangunan di Kota Kupang dapat berjalan dengan baik, tersusun secara sistematis, sinergis dan komprehensif sehingga sepenuhnya mengarah kepada pencapaian visi dan misi Kota Kupang sebagaimana diharapkan semua pihak. Untuk merealisasikan strategi pencapaian visi dan misi daerah tadi, secara fungsional Bappeda dituntut untuk mampu menterjemahkannya kedalam berbagai bentuk kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah, baik

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

BAPPEDA

KOTA KUPANG

dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) yang berlaku selama lima tahun maupun Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) yang berlaku satu tahunan. Dokumen-dokumen perencanaan inilah yang kemudian mengilhami penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahunan Bappeda Kota Kupang. B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Maksud disusunnya Rencana Strategis Bappeda Kota Kupang adalah sebagai pedoman umum (guide line) dan arahan bagi segenap pimpinan dan jajaran staf Bappeda didalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dalam menyusun berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang berhubungan dengan proses perencanaan pembangunan di Kota Kupnag. Sebagai pedoman umum yang berlaku secara internal, maka secara substansial rencana strategis ini berisikan arahan makro tentang segala hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran internal dan eksternal organisasi Bappeda. Karena itu agar dapat diimplementasikan secara nyata, selanjutnya harus diterjemahkan secara lebih detail dalam bentuk Rencana Kegiatan Tahunan oleh masing-masing kepala bidang dan sub bidang dilingkungan internal Bappeda. 2. Tujuan Sedangkan tujuan penyusunan Rencana strategis ini adalah untuk : a. Mewujudkan kesamaan pandangan, sikap dan komitmen antara pimpinan dan staf didalam memberikan yang terbaik bagi bappeda kota Kupnag agar dapat melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik melalui perumusan bersama visi, misi, tujuan, dan strategi yang akan dilaksanakan selama lima tahun kedepan. b. Menyadari berbagai bentuk kekurangan dan potensi yang dimiliki sebagai kelemahan dan kelebihan yang harus diperbaiki serta dikembangkan menjadi peluang untuk mencapai tingkat kinerja yang telah disepakati bersama. c. Memperbesar kontribusi Bappeda didalam meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan di Kota Kupang agar pelaksanaan pembangunan daerah dapat berjalan lebih efektif, efisien, berkelanjutan dan berkeadilan.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

BAPPEDA

KOTA KUPANG

C. LANDASAN HUKUM Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kota Kupang tahun 2007 2012 berdasar pada ketentuan ketentuan sebagai berikut : 1. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah penganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548). 2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 3. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 No. 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4615); 8. 9. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan RPJP dan RPJM Daerah. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Dari Bawah (Partisipatif).

10. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2007 2025.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

BAPPEDA

KOTA KUPANG

11. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah 2007 2012. 12. Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor 07 Tahun 2008 tentang Orgnisasi dan Tata Kerja Badan Perecanaan Pembangunan Daerah.

D. HUBUNGAN RENSTRA BAPPEDA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA. Renstra Bappeda pada hakekatnya adalah dokumen perencanaan lima tahunan yang berlaku secara internal bagi segenap jajaran pimpinan dan staf Bappeda sendiri. Sustansinya merupakan bentuk kongkrit dari apresiasi Bappeda terhadap apa yang harus dilakukan oleh Bappeda agar proses perencanaan pembangunan daerah dapat berjalan dengan baik dan selalu mengarah kepada pencapaian visi dan misi daerah. Dalam konteks seperti itulah , secara substansial Renstra Bappeda dipandang sangat layak untuk diposisikan sebagai gambaran kasar tentang proses perencanaan pembangunan daerah untuk lima tahun mendatang sehingga wajar jika substansinya seringkali dijadikan rujukan oleh SKPD lain. Hal demikian dilakukan semata-mata dengan tujuan agar terdapat sinkronisasi dan harmonisasi didalam menterjemahkan RPJMD kedalam pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggung jawab unit kerja masing-masing. Jadi, Renstra Bappeda tidak lain adalah sama-sama merupakan terjemahan RPJMD seperti halnya Renstra SKPD lainnya, sehingga antara keduanya tidak terdapat hubungan hirarkies, tetapi satu sama lain saling mengisi dan melengkapi sesuai denga tugas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing. E. SISTEMATIKA PENULISAN. Dokumen Renstra Bappeda di formulasikan dalam sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I. Pendahuluan A. Latar belakang B. Maksud dan Tujuan C. Landasan Hukum D. Hubungan Renstra Bappeda dengan dokumen perencanaan lainnya. E. Sistematika Penulisan.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

BAPPEDA
BAB II. Tugas dan Fungsi Bappeda A. Struktur Organisasi B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan C. Tugas dan Fungsi. D. Hal Lain Yang Dianggap Penting. BAB III. Analisis Internal dan External A. Analisis Lingungan Internal B. Analisis Lingkungan External C. Kondisi yang diinginkan dan Proyeksi ke depan D. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan BAB IV. Rencana Strategis A. Visi & Misi SKPD B. Tujuan C. Sasaran D. Kebijakan. BAB V. Program Bappeda BAB VI. Penutup

KOTA KUPANG

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

BAPPEDA
BAB II TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA

KOTA KUPANG

A. STRUKTUR ORGANISASI

Susunan Organisasi dan Tata Kerja BAPPEDA Kota Kupang sebagaimana ditetapkan dalam PERDA Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah di bidang Perencanaan. Secara struktural susunan Organisasi BAPPEDA Kota Kupang adalah sebagai berikut : 1. Kepala Badan 2. Sekretariat Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan

3. Kepala Bidang Ekonomi (Bidang I) Sub Bidang Pertanian, Pertambangan dan Energi Sub Bidang Perekonomian dan Keuangan Daerah

4. Kepala Bidang Sosial Budaya (Bidang II) Sub Bidang Sosial, Budaya dan Pariwisata Sub Bidang Kependudukan dan Pemerintahan

5. Kepala Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana (Bidang III) Sub Bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Penataan Ruang Sub Bidang Prasarana dan Sarana Wilayah

6. Kepala Bidang Kerjasama Pembangunan (Bidang IV) Sub Bidang Kerjasama Pembangunan Sub Bidang Statistik, Data dan Informasi Pembangunan

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

BAPPEDA

KOTA KUPANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


(SESUAI PERDA NO. 07 TAHUN 2008)

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

BAPPEDA

KOTA KUPANG

B. SUSUNAN KEPEGAWAIAN Susunan Kepegawaian BAPPEDA Kota Kupang terdiri dari sejumlah personil yang masing-masing mengisi jabatan struktural dan staf fungsional umum sebagai pelaksana sesuai dengan struktur yang telah ditetapkan. Secara terperinci, komposisi pegawai di Bappeda Kota Kupang menunjukkan data sebagai berikut : Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin No. 1. 2. Laki-laki Perempuan Jumlah
Sumber : Data Kepegawaian BAPPEDA Per Desember 2007

Jenis Kelamin

Jumlah 29 Org 18 Org 47 Org

Tabel 1.2 Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan dan Golongan Ruang No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Golongan/ruang Pembina Tk. I/IVb Pembina/IVa Penata Tk. I/IIId Penata/IIIc Penata Muda Tk. I/IIIb Penata Muda/IIIa Pengatur Tk. I/IId Pengatur/IIc Pengatur Muda Tk. I/IIb Pengatur Muda/IIa Jumlah Jumlah 1 Org 1 Org 4 Org 6 Org 8 Org 11 Org 2 Org 12 Org 1 Org 1 Org 47 Org Pendidikan S2 S1 S1 S1 S1 S1 D3 D3 SMA SMA

Sumber : Data Kepegawaian BAPPEDA Per Desember 2007

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

BAPPEDA

KOTA KUPANG

C. TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA 1. TUGAS POKOK Membantu Walikota Kupang dalam menentukan kebijaksanaan di bidang perencanaan pembangunan daerah, dan pegembangan serta penilaian dan pengendalian atas pelaksanaannya. 2. FUNGSI a. Pelaksanaan perumusan kebijakan teknis di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah b. Pelaksanaan Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah bidang perencanaan Pembangunan Daerah c. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah d. Pelaksanaan penyusunan kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam jangka panjang (RPJPD) dan jangka menengah (RPJMD) serta perencanaan operasional tahunan (RKPTD). e. Pelaksanaan koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah di lingkungan Perangkat Daerah, Instansi Vertikal, Lintas kabupaten/Kota dan aspirasi pelaku pembangunan f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan Pembangunan Daerah g. Pelaksanaan fasilitas perencanaan dan pengendalian Pembangunan Regional secara makro h. Pelaksanaan penyusunan rencana Anggaran Pembangunan Daerah i. Pelaksanaan pengelolaan urusan Program, Kepegawaian, Keuangan, Hukum, Hubungan masyarakat, Organisasi dan Tata laksana serta Umum dan Perlengkapan

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

BAPPEDA

KOTA KUPANG

BAB III ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL ( KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN TANTANGAN ) A. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL a. Faktor Kekuatan (Strong) Dengan ditetapkannya Perda Kota Kupang Nomor 07 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, memberikan kejelasan mengenai kedudukan , tugas pokok, fungsi, dan wewenang yang menjadi tanggung jawab seluruh komponen / aparat Bappeda Kota Kupang. Struktur organisasi pada Bappeda Kota Kupang telah terisi oleh staf yang mendukung pelaksanaan tugas tugas dan fungsi Bappeda sebagai Badan Perencana Pembangunan di Daerah dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai. Aparat Bappeda Kota Kupang bekerja secara profesional, memiliki integritas, dedikasi dan komitmen yang tinggi. Pola kerja di Bappeda yang sistematik dan terjadwal sehingga bisa memberikan hasil yang optimal, efisien, dan efektif. Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan dan staf Bappeda sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman. Tersedianya sarana / prasarana dan sumber pembiayaan yang cukup untuk kelancaran pelaksanaan tugas tugas Bappeda Kota Kupang.

b.

Faktor Kelemahan (Weakness) Belum memadainya jumlah tenaga teknis perencanaan, penelitian dan pengkajian. Dalam pelaksanaannya, perencanaan pembangunan sering tidak tepat waktu/tidak sesuai jadwal yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan proses dan mekanismenya yang membutuhkan siklus waktu yang panjang dalam rangkaian kegiatan yang berurutan. Belum tersedianya data data pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat sehingga menimbulkan kendala dalam perencanaan pembangunan yang komprehensif dan berkelanjutan. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program program pembangunan yang dikaitkan dengan dokumen dokumen perencanaan (RPJP RPJM RKPD dan KUA).

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

10

BAPPEDA

KOTA KUPANG

B. Analisis Lingkungan Eksternal a. Faktor Peluang (Opportunity) Sistem dan birokrasi Pemerintah Kota Kupang yang sudah tertata dengan baik Kepemimpinan kepala daerah yang visioner, berkomitmen dan berintegritas sehingga menciptakan pembangunan yang berpatisipatif di Kota Kupang. Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Terjadinya hubungan yang harmonis dengan SKPD lain dan juga dengan para pemangku kepentingan (stake holders) Ditetapkannya Perda tentang RPJPD Kota Kupang 2007-2025 dan RPJMD Kota Kupang 2007-2012 yang merupakan pedoman bagi perencanaan pembangunan di Kota Kupang Ditetapkannya Keputusan Walikota tentang Model Dengar Pendapat Publik (Public Hearing) sebagai sebuah solusi dalam mengembang-kan Sistem Manajemen Pembangunan Parsitipatif yang makin membuka peluang peran serta masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Pemanfaatan sistem informasi manajemen yang cukup memadai sehingga dapat dihasilkan data akurat dan akuntabel sebagai bahan dalam proses penetapan kebijakan pembangunan.

b.

Faktor Ancaman ( Threat ) Tuntutan dan aspirasi masyarakat yang semakin beragam dengan berbagai kepentingan yang semuanya harus ditampung dan diperhatikan. Semakin meningkatnya pengawasan / kontrol dari berbagai elemen masyarakat / pemangku kepentingan dan juga DPRD terhadap berbagai kebijakan pembangunan. Masih terdapat aparat pemerintahan dan juga kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan pembangunan parsitipatif. Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat yang berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat Kota Kupang. Masih adanya kebijakan yang kadang kadang tidak berpihak pada masyarakat.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

11

BAPPEDA

KOTA KUPANG

C. Kondisi Yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan Setelah melaksanakan analisis kondisi lingkungan Bappeda saat ini, maka langkah selanjutnya adalah menetukan kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan Bappeda Kota Kupang. 1. Kondisi Yang diinginkan a. Proses dan mekanisme perencanaan pembangunan berjalan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. b. Jumlah tenaga teknis perencanaan dan peneltian / pengkajian sesuai dengan kebutuhan. c. Data data pembangunan tersusun secara sistemik dan akurat yang digunakan dalam perencanaan pembangunan secara komprehensif dan berkelanjutan (sustainable). d. Terwujudnya perencanaan pembangunan partisipatif kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) e. Kebijakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah adalah kebijakan yang berpihak pada masyarakat. f. Komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan perencanaan pembangunan partisipatif. 2. Proyeksi Kedepan Bappeda Kota Kupang a. Makin besarnya tantangan berkaitan dengan tinggi dan beragamnya tuntutan serta aspirasi masyarakat yang harus ditampung dan ditindak lanjuti. b. Makin besarnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah. c. Pemantapan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan data data pembangunan dan penyebarluasan informasi pembangunan. D. Faktor Faktor Kunci Keberhasilan Berdasar analisa lingkungan organisasi, maka asumsi / kesimpulan yang dapat diambil sebagai faktor penentu kunci keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan program yang telah ditetapkan Bappeda Kota Kupangadalah sebagai berikut : 1. Kelembagaan dengan susunan organisasi, tata laksana dan kedudukan yang mengatur tugas pokok dan fungsi Bappeda secara tegas dan jelas. 2. Profesionalisme dan kreatifitas SDM yang ada pada Bappeda Kota Kupang dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana dan pengontrol proses perencanaan pembangunan daerah yang telah ditetapkan. 3. Formulasi sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan daerah dan terjadwal secara teratur. 4. Motivasi kerja aparat Bappeda sebagai implementasi dari dukungan dan kepercyaan yang telah diberikan oleh pimpinan.
Resntra BAPPEDA Kota Kupang

12

BAPPEDA
5. Kecukupan dana, sarana dan prasarana kelancaran pelaksanaan tugas tugas kedinasan. dalam

KOTA KUPANG

mendukung

6. Pemanfaatan sistem informasi manajemen dalam meningkatkan akurasi dan validasi data yang diperlukan dalam proses penetapan kebijakan terhadap perencanaan pembangunan daerah. 7. Keleluasaan menyusun kebijakan perencanaan pembangunan daerah dengan ditunjang adanya sistem penerapan otonomi daerah. 8. Situasi dan kondisi sosial, ekonomi dan politik masyarakat yang kondusif sehingga mendukung peran aktifnya dalam proses perencanaan pembangunan. 9. Kualitas sistem monitoring dan evaluasi program pembangunan yang dilaksanakan secara periodik dan terukur serta pemanfaatannya untuk perencanaan pembangunan tahap berikutnya. 10. Efektifitas dan efisiensi koordinasi dalam proses penyusunan dan penetapan perencanaan pembangunan daerah. 11. Sistem birokrasi Pemerintah Kota Kupang yang tertata dengan baik.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

13

BAPPEDA
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

KOTA KUPANG

A.

VISI DAN MISI 1. Visi Langkah penting dalam proses perencanaan strategi adalah

mengembangkan rumusan yang jelas dan ringkas tentang visi dan misi. Visi adalah kondisi ideal yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Suatu visi adalah merupakan kondisi yang inspirasional sehingga mendorong harapan dan impian, memfokuskan kepada masa depan lebih baik serta menyatakan hasil hasil yang positif. Suatu visi haruslah menekankan tujuan, kriteria kinerja, perilaku, aturan, keputusan dan standart yang merupakan pelayanan publik serta harus menjadi kesepakatan seluruh pemangku kepentingan. Nilai nilai yang tertuang di dalam visi memiliki konsekuen untuk diterapkan dalam proses implementasinya, karena itu harus realistis dan tidak muluk muluk dengan mempertimbangkan kemampuan yang ada dan waktu yang tersedia. Sebagai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, visi Bappeda Kota Kupang harus tetap konsisten dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Kupang tahun 2007 2012. Adapaun visi yang ditetapkan adalah sebagai berikut : Menjadikan Bappeda Kota Kupang sebagai Badan Perencana yang profesional dan memiliki integritas, dedikasi serta komitmen yang tinggi untuk mewujudkan visi Kota Kupang melalui perencanaan pembangunan yang partisipatif. Visi ditetapkan sebagai panduan untuk mengimplementasikan strategi serta menetapkan arah dan kebijakan pembangunan. Visi juga diharapkan bisa menyediakan nilia- nilai penting, memberi inspirasi dan menumbuhkan kreatifitas bagi aparat Bappeda. Dengan demikian, aparat Bappeda harus mampu mengembangkan kreatifitas dan inovasi bagi dirinya sendiri, Bappeda dan tentu saja Kota Kupang secara keseluruhan. Untuk itu

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

14

BAPPEDA

KOTA KUPANG

aparat Bappeda harus disiplin untuk menegaskan visinya dan bekerja keras agar visi tersebut menjadi kenyataan. 2. Misi Misi merupakan identifikasi tujuan, sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Bappeda sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Misi juga merupakan unsur yang paling fundamental dari sebuah visi, karena fungsi dari misi tersebut adalah menjembatani kondisi saat ini menuju masa depan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai melalui suatu tindakan tertentu. Jadi, misi adalah rumusan umum mengenai upaya upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Adapun misi yang dirumuskan Bappeda Kota Kupang adalah sebagai berikut : a. Menyusun perencanaan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang secara partisipatif. b. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antara SKPD dan antar daerah guna meningkatkan kualitas pembangunan di Kota Kupang. c. Melakukan validasi dan visualisasi data pembangunan dengan cepat dan akurat. d. Memberikan arah pada seluruh elemen pembangunan dalam menterjemahkan program / kegiatan yang akan dilaksanakan. e. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan bagi peningkatan kualitas di segala bidang pembangunan. B. TUJUAN Tujuan merupakan penjabaran / implementasi dari pernyataan misi dengan didasarkan pada isu isu dan analisisis strategik dan juga merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasikan pada jangka waktu 1 s/d 5 tahunan. Tujuan ini tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. 1. Misi Pertama : Menyusun perencanaan pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang secara partisipatif.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

15

BAPPEDA
Tujuan : Mewujudkan berkelanjutan perencanaan (suistainable) pembangunan berdasarkan secara prioritas bertahap dan

KOTA KUPANG

dan

tahapan

pembangunan yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. 2. Misi Kedua Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antar SKPD dan antar daerah guna meningkatkan kualitas pembangunan di Kota Kupang. Tujuan : Terlaksananya program pembangunan di Kota Kupng dan daerah sekitar secara sinergi, sistemik dan terpadu. 3. Misi Ketiga : Melakukan Validasi dan Visualisasi data pembangunan secara cepat dan akurat. Tujuan : Meningkatkan peran Bappeda dalam mengakses serta menyajikan data dan informasi secara lengkap dan up to date. 4. Misi Keempat : Menetapkan sistem pegelolaan data-data pembangunan yang efisien dan efektif untuk menghasilkan data yang akurat dan akuntabel. Tujuan : Agar dalam pelaksanaan program/ kegiatan pembangunan sesuai dengan apa yang diharapkan dan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan (dokumen-dokumen perencanaan). 5. Misi Kelima : Menyusun standart dan panduan pelaksanaan HDI (Human Development Indeks) di Kota Kupang secara komprehensif dan berkesinambungan.
Resntra BAPPEDA Kota Kupang

16

BAPPEDA
Tujuan :

KOTA KUPANG

Agar terjadi sinergi dan keterpaduan dalam pelaksanaan HDI di Kota Kupang. 6. Misi Keenam : Melaksanakan pengkajian dan pengembangan bagi peningkatan kualitas pembangunan di segala bidang. Tujuan : Meningkatkan kualitas bahan perencanaan pembangunan dan bahan perumusan kebijakan. C. SASARAN Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yaitu sesuatu yang ingin dicapai / dihasilkan secara nyata oleh Bappeda dengan kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran dirancang indikator sasaran yaitu, ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada implementasi program / kegiatan yang disertai dengan rencana tingkat capaian (target masing masing indikator dari program dan kegiatan). 1. Tujuan : Mewujudkan perencanaan pembangunan secara bertahap dan berkelanjutan (suistainable) berdasarkan prioritas dan tahapan pembangunan mulai dari jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Sasaran : Terwujudnya dokumen-dokumen perencanaan berdasarkan sistem dan pola pembangunan berjangka. 2. Tujuan : Terlaksananya program pembangunan di Kota Kupang dan daerah sekitar secara sinergi, sistemik dan terpadu.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

17

BAPPEDA
Sasaran :

KOTA KUPANG

Terwujudnya program-program pembangunan lintas sektoral/ SKPD dan lintas daerah secara sinergi, sistemik dan terpadu. 3. Tujuan: Meningkatkan peran Bappeda dalam mengakses serta menyajikan data dan informasi secara lengkap dan up to date. Sasaran : Terwujudnya dokumen berisi data-data / segala informasi yang dibutuhkan dalam proses perencanaan pembangunan secara lengkap dan akurat. 4. Tujuan : Agar dalam pelaksanaan program/ kegiatan pembangunan sesuai dengan apa yang diharapkan dan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan (dokumendokumen perencanaan). Sasaran : Terwujudnya program pembangunan yang terarah dan terpadu berdasarkan pada sistem dan mekanisme pembangunan partisipatif serta berkelanjutan. 5. Tujuan: Agar terjadi sinergi dan keterpaduan dalam pelaksanaan HDI di Kota Kupang. Sasaran : Terwujudnya peran aktif Bappeda dalam perencanaan guna meningkatkan kualitas pembangunan kepada manusia/ masyarakat. 6. Tujuan: Meningkatkan kualitas bahan perencanaan pembangunan dan bahan perumusan kebijakan.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

18

BAPPEDA

KOTA KUPANG

Sasaran : Terwujudnya perencanaan pembangunan dan kebijakan yang lebih cepat, tepat, akuntabel, transparan, adaptif dan responsif.

D. KEBIJAKAN Kebijakan merupakan ketentuan yang telah ditetapkan untuk dijadikan pedoman / petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program / kegiatan guna terciptanya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta pencapaian visi dan misi instansi pemerintah. Kebijakan dilakukan setiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. a. Sasaran Terwujudnya dokumen perencanaan berdasarkan sistem dan pola

pembangunan berjangka.

Kebijakan : Menyusun perencanaan pembangunan secara komprehensif pada tiap tahapan dan jangka pembangunan sesuai dengan prioritas. b. Sasaran : Terwujudnya program-program pembangunan lintas sektoral/ SKPD dan lintas daerah secara sinergi, sistemik dan terpadu. Kebijakan : Mengoptimalkan dan mengintensifkan pelaksanaan koordinasi dan

sinkronisasi antar SKPD dan kerjasama dengan daerah lain dalam pelaksanaan pembangunan. c. Sasaran : Terwujudnya dokumen berisi data-data / segala informasi yang dibutuhkan dalam proses perencanaan pembangunan secara lengkap dan akurat.
Resntra BAPPEDA Kota Kupang

19

BAPPEDA
Kebijakan :

KOTA KUPANG

Mengoptimalkan pelaksanaan pengolahan dan penyediaan data / informasi yang dibutuhkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kota Kupang. d. Sasaran : Terwujudnya program pembangunan yang terarah dan terpadu berdasarkan pada sistem dan mekanisme pembangunan partisipatif serta berkelanjutan. Kebijakan : Memberikan pedoman, acuan dan monitoring bagi SKPD dalam

melaksanakan program/ kegiatan pembangunan. e. Sasaran : Terwujudnya peran aktif Bappeda dalam perencanaan guna meningkatkan kualitas pembangunan kepada manusia/ masyarakat. Kebijakan : Mengukur Indeks Pembangunan Manusia di Kota Kupang. f. Sasaran : Terwujudnya perencanaan pembangunan dan kebijakan yang lebih cepat, tepat, akuntabel, transparan, adaptif dan responsif. Kebijakan : Melakukan pengkajian dan pengembangan terhadap aspek bidang

pembangunan atau program pembangunan.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

20

BAPPEDA
BAB V PROGRAM

KOTA KUPANG

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Untuk mengimplementasikan dan melaksanakan kebijakan / program tersebut, ditetapkan sebuah kegiatan dimana kegiatan itu sendiri merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran yang terukur pada suatu program. Adapun program program pada Bappeda Kota Kupang adalah sebagai berikut : A. Program Lokalitas Kewenangan SKPD (Program SKPD) Merupakan gambaran program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh masing-masing SKPD dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Programprogram tersebut meliputi : 1. Penyusunan pedoman dan standart pelaksanaan program / kegiatan pembangunan di daerah. 2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan program pembangunan khususnya program lintas SKPD dan bidang Ekonomi, Sosial Budaya, Sarana dan Prasarana Wilayah serta Kepemerintahan dan Kerjasama Program antar sektor dan antar Wilayah. B. Program Lintas SKPD Merupakan program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Bappeda dengan melibatkan SKPD lain. Program program tersebut meliputi : 1. Penyusunan dokumen dokumen perencanaan pembangunan pada setiap tingkat dan tahapan pembangunan. Penanggungjawab adalah Bappeda dengan semua SKPD yang terlibat dalam proses penyusunannya. 2. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program / kegiatan pembangunan antar SKPD dan lintas SKPD. Penanggungjawab adalah Bappeda dengan

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

21

BAPPEDA

KOTA KUPANG

SKPD yang terkait (Bagian Keuangan, Bagian Pembangunan, Bagian Hukum dan Bagian Umum dan Perlengkapan Setda Kota). 3. Pelaksanaan penyusunan data data perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil hasil pembangunan secara kontinyu, akurat dan akuntabel. Penanggungjawab adalah Bappeda dengan pihak - pihak terkait (BPS). 4. Pemanfaatan teknologi E-Goverment dalam pengelolaan data data pembangunan. Penanggungjawab adalah Bappeda dengan pihak - pihak terkait. 5. Penyusunan indeks pembangunan manusia Kota Kupang secara kontinyu dan akurat. Penanggungjawab adalah Bappeda dengan pihak - pihak terkait antara lain meliputi BPS, PMKB, Ketenaga Kerjaan dan lain sebagaimya. 6. Program Percepatan Pelaksanaan Pembaharuan Pembangunan Kota (P5K). Penanggungjawab adalah Bappeda dengan SKPD yang terkait. C. Program Kewilayahan. Merupakan program SKPD yang dalam proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya melibatkan daerah sekitarnya atau daerah dalam propinsi ataupun yang menangani kawasan tertentu dalam daerah. Adapun yang termasuk dalam program dimaksud adalah : 1. Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (P2MK). 2. Peningkatan Hubungan Kerjasama Antar Daerah.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

22

BAPPEDA

KOTA KUPANG

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN. 5.1 Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD Otonomi daerah memberikan kewenangan yang lebih luas kepada pemerintah daerah dalam mengelola sumber daya daerah baik yang menyangkut aspek administrasi, institusi maupun keuangan. Untuk mewujudkan hal tersebut disusun suatu bentuk perencanaan program dan kegiatan antar fungsi yang terintegrasi dan berkelanjutan melalui penyusunan program dan kegiatan yang bersifat indikatif. Hal tersebut dikarenakan banyaknya variabel dan indikator yang tidak mampu diprediksikan sebelumnya mengingat begitu cepatnya perubahan lingkungan internal maupun eksternal yang terjadi. Untuk mewujudkan visi Kota Kupang dalam upaya dan usaha TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOTA YANG CERDAS, BERADAB, BERBUDAYA, SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING. Untuk mewujudkan Visi tersebut maka terdapat delapan prioritas pembangunan yang merupakan penjabaran secara berlanjut atas Misi yang telah ditetapkan ke dalam bentuk Program dan kegiatan indikatif berdasarkan fungsi dan sub fungsi dalam urusan wajib dan pilihan, dalam kewenangan pemerintah Kota Kupang sebagai berikut : Peningkatan kinerja pelaksanaan otonomi daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, pengembangan profesionalisme aparatur yang didukung oleh infrastruktur kepemerintahan yang berbasis pada teknologi informasi a. Sub Fungsi Perencanaan Pembangunan Era reformasi telah membawa perubahan sistem pemerintahan di daerah sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana daerah diberi wewenang yang lebih luas untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sendiri. Seirama dengan itu, terjadi pula perubahan paradigma pembangunan dari Membangun Daerah menjadi Daerah Membangun. Perubahan-perubahan tersebut merupakan peluang sekaligus tantangan bagi daerah untuk berbenah diri. Dengan demikian dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka perubahan paradigma tersebut dipahami sebagai suatu mandat dari pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah, melaksanakan pembangunan daerah dan melakukan pembinaan kehidupan masyarakat di daerah sesuai sumberdaya dan potensi serta permasalahan aktual yang ada di daerah. Untuk memanfaatkan potensi daerah secara berdayaguna dan berhasil guna serta mampu memecahkan masalah secara cepat dan tepat diperlukan rumusan-rumusan kebijakan yang sesuai dengan kondisi

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

23

BAPPEDA

KOTA KUPANG

daerah serta penetapan program/kegiatan yang realistis dan strategis. Ini berarti setiap program dan kegiatan yang ditetapkan harus mempunyai efek sebar yang luas dengan daya ungkit yang besar terhadap pertumbuhan sektor-sektor yang lain. Oleh karena itu, pemahaman perencanaan pembangunan daerah dalam daerah otonom tidak saja dilihat secara sempit tetapi harus terintegrasi dengan mempertimbangkan keterkaitan dalam lingkup regional, nasional bahkan internasional. Permasalahan : 1) Perencanaan pembangunan daerah belum memperhatikan konsistensi antar dokumen perencanaan; 2) Sistem dan mekanisme perencanaan belum taat azas; 3) Ketentuan Perundangan di bidang perencanaan seringkali berubahubah; 4) Sumberdaya aparatur perencana belum memadai. 1) 2) 3) Sasaran : Terwujudnya keterpaduan dokumen perencanaan pembangunan daerah; Terwujudnya mekanisme perencanaan yang baik; Meningkatnya sumberdaya aparatur perencana.

Arah Kebijakan diarahkan untuk peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah. Program Indikatif sub fungsi Perencanaan Pembangunan : 1) Pengembangan Data/Informasi 2) Kerjasama Pembangunan 3) Pengembangan Wilayah Perbatasan 4) Pengembangan Kota-kota Besar dan Menengah 5) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah 6) Perencanaan Pembangunan Daerah b. Sub Fungsi Pemberdayaan Masyarakat Program Indikatif sub fungsi pemberdayaan masyarakat : 1) Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan 2) Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan 3) Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa 5.2 Program dan Kegiatan Lintas SKPD FUNGSI PELAYANAN UMUM Tugas dan fungsi utama pemerintah adalah stabilisator, dinamisator, faslitator dan penjaga kepentingan umum dalam upaya memberikan pelayanan yang bermartabat dan berkualitas kepada masyarakat. Dalam

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

24

BAPPEDA

KOTA KUPANG

menjalankan tugas dan fungsi tersebut, untuk pemernitaha Kota Kupang, di dukungan oleh sumber daya aparatur sebanyak 5.385 orang, untuik melayani kebutuhan masyarakat dari aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, dan ketertiban dan keamanan. Untuk memaksimalkan pelayanan publik yang berkualitas maka target dan sasaran pengembangan yang diletakan pada tahun 2007-2012 yaitu (1). Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur, (2). peningkatan sarana dan prasarana kepemerintahan. Target dan sarana capaian sebagimana tersebut di atas, akan diintervensi melalui program-program prioritas sebagai berikut : a. Sub Fungsi Pemerintahan Umum Kinerja pemerintah daerah sebagai pelayan masyarakat dapat diukur dari kinerja pelayanan publik. Kondisi masa lalu masih menunjukkan adanya banyak kelemahan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, seperti diskriminasi pelayanan, tumpang tindih perijinan, prosedur yang berbelit maupun keterbatasan cakupan layanan. Setelah era reformasi, penyelenggaraan pelayanan umum semakin mendapat perhatian dalam pelaksanaan pembangunan. Permasalahan mendasar dalam pelaksanaan otonomi daerah di Kota Kupang terutama pada pemerintahan umum adalah : 1) Diskriminasi pelayanan; 2) Tumpang tindih perizinan; 3) Prosedur yang berbelit; 4) Keterbatasan cakupan layanan. Sasaran yang ingin dicapai pemerintahan umum adalah : dalam pembangunan sub fungsi

1) Terwujudnya pelayanan publik yang prima dalam one stop services kepada masyarakat sesuai dengan SPM; 2) Meningkatnya kualitas pelaksanaan pemerintahan umum di semua jenjang sampai di tingkat kelurahan, meningkatnya efektivitas, efisiensi dan tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan umum dan pembangunan di tingkat kelurahan. 3) Meningkatnya partisipasi Masyarakat dalam pembangunan. Arah Kebijakan pembangunan sub fungsi pemerintahan umum diarahkan pada peningkatan kapasitas lembaga/institusi pemerintahan agar mampu memberikan pelayanan sesuai dengan Standard Pelayanan Minimal (SPM) dengan didukung kelembagaan yang efisien dan efektif serta berorientasi pada kepuasan masyarakat. Program Indikatif sub fungsi pemerintahan umum mencakup: 1) Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

25

BAPPEDA

KOTA KUPANG

BAB VI PENUTUP Program Kegiatan yang tetuang dalam RPJMD Kota Kupang merupakan program Pemerintah Kota Kupang, sedangkan fungsi dibuatnya Renstra SKPD BAPPEDA Kota Kupang ini adalah merupakan penjabaran RPJMD Kota Kupang, mengacu pada RPJMD Kota Kupang 2007 2012 dengan menyesuaikan program Kota Kupang berdasarkan kepentingan, tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah. Tujuan penyusunan Renstra SKPD BAPPEDA Kota Kupang 2007 2012 adalah membuat suatu dokumen perencanaan pembangunan yang memberikan arahan/ strategi pembangunan, sasaran-sasaran strategis yang ingin dicapai selama lima tahun ke depan serta memberikan arahan mengenai kebijakan umum dan program pembangunan daerah selama lima tahun ke depan. Dengan demikian maka Renstra SKPD BAPPEDA Kota Kupang ini nantinya akan menjadi landasan maupun pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) BAPPEDA Kota Kupang pada setiap tahunnya. Dengan disusunnya Renstra SKPD juga sebagai pedoman untuk dilaksanakannya monitoring dan evaluasi kinerja serta penyusunan LAKIP SKPD.

Resntra BAPPEDA Kota Kupang

26

Anda mungkin juga menyukai