Anda di halaman 1dari 1

Karakteristik untuk membedakan sesak karena kelainan pada jantung atau non jantung.

Pada umumnya sulit membedakan sesak pada kelainan jantung atau non jantung karena pada tahap awal biasanya mirip, seperti nafas yang tidak tuntas, rasa tertekan di dada, rasa nafas pendek, nafas berbunyi, batuk dan lain lain. Yang bisa dibedakan adalah : 1. Kalau karena penyakit jantung, biasanya disertai bengkak pada tungkai, bunyi nafas khas (hanya diketahui dengan auskultasi), tekanan darah meningkat, bisa juga turun, denyut jantung tak teratur, cepat. 2. Kalau karena penyakit pada paru-paru, biasanya tidak ada bengkak tungkai, bunyi nafas khas (dengan auskultasi), kalau asma ada wheezing (bunyi ngik pada saat ekspirasi), tekanan darah biasanya normal, nadi yang lebih cepat tapi masih teratur. 3. Kalau karena sakit maag, biasanya disertai sakit pada ulu hati, atau rasa begah, rasa penuh, rasa kembung, bisa juga ada gangguan ke belakang. Sebenarnya pada sakit maag, nafasnya tidak sesak, tapi rasa tidak tuntas. Gejala tersebut di atas akan bervariasi pada tiap indivu, karena setiap orang itu unik. Sesak pada kelainan jantung, terutama pada stadium awal dari gagal jantung, penderita merasakan sesak nafas hanya selama melakukan aktivitas fisik. Sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak akan terjadi ketika penderita melakukan aktivitas yang ringan, bahkan ketika penderita sedang beristirahat (tidak melakukan aktivitas). Sebagian besar penderita merasakan sesak nafas ketika sedang berada dalam posisi berbaring karena cairan mengalir ke jaringan paruparu. Jika duduk, gaya gravitasi menyebabkan cairan terkumpul di dasar paru-paru dan sesak akan berkurang. Sesak nafas pada malam hari (nokturnal dispneu) adalah sesak yang terjadi pada saat penderita berbaring di malam hari dan akan hilang jika penderita duduk tegak.

Akan tetapi, harus diingat juga bahwa sesak nafas tidak hanya terjadi pada penyakit jantung. Penderita penyakit paru-paru, penyakit otot-otot pernafasan atau penyakit sistem saraf yang berperan dalam proses pernafasan juga bisa mengalami sesak nafas.

Setiap penyakit yang mengganggu keseimbangan antara persediaan dan permintaan oksigen juga bisa menyebabkan sesak nafas (misalnya gangguan fungsi pengangkutan oksigen oleh darah pada anemia atau meningkatnya metabolisme tubuh pada hipertiroidisme).

Anda mungkin juga menyukai