Anda di halaman 1dari 2

Leonardus Nikolas

SOCIAL BUSINESS ENTERPRISE BY : DIDI WIDAYADI Pada pertemuan pertama kuliah KSMB triwulan 2 ini Bapak Didi Widayadi mengajarkan kepada kita bahwa untuk menjadi seorang wirausahawan muda haruslah dimulai dari langkah kecil. Jangan berharap terlalu tinggi bahwa untuk menjadi wirausahawan yang sukses dapat dilakukan dengan hanya satu kali percobaan, kita diajarkan untuk terus berusaha dan bekerja keras dan tidak putus asa apabila mengalami kegagalan di tengah jalan. Jangan hanya berharap bahwa segala sesuatu akan datang secara tiba-tiba. Bapak Didi juga membeberkan bahwa ada tiga output dari pendidikan yaitu pendidikan akademis dimana output dari akademis ini hanya mempunyai kemampuan untuk membaca, menulis, dan berhitung. Kemudian ada pendidikan profesional dimana output dari ini mempunyai prinsip belajar untuk bekerja mendapatkan uang, kemudian ada output dari pendidikan keuangan dimana belajar dan bekerja menjadi prinsip utamanya dan mempunyai harapan agar uang bekerja untuk kita. Dan yang terkahir adalah pendidikan kewirausahaan / enterpreneur social dimana output ini memiliki penanaman karakter yang baik, kemampuan cara fikir dan melakukan tindakan berdasarkan nilai peluang untuk mendapatkan solusi agar peningkatan hidup yang berkelanjutan. Ada hikmah yang bisa kita ambil dari pertemuan kali ini yaitu orang yang sukses di dalam berusaha haruslah menerapkan prinsip ilmu amaliah dan amal ilmiah. Sebagai contoh seperti yang terjadi pada Bapak Didi Widayadi dimana dia memulai usahanya dengan tidak mementingkan dan mengutamakan keuntungan semata-mata tetapi pada saat pertama kali dia memulai usahanya, dia lebih memikirkan untuk meningkatkan kesejahteraan orang banyak. Dan dengan kehendak Allah, segala yang telah dilakukannya telah membawa rejeki yang banyak kepada dirinya. Bapak Didi Widayadi memberikan pengetahuan bahwa entrepreneurship bukan hanya merupakan teori saja tetapi lebih kepada pengetahuan praktis. Dan juga bukan hanya sekedar status tetapi lebih kepada sikap mental dimana untuk menjadi entrepreneurship yang sukses, haruslah

mempunyai mental yang pantang menyerah dan berani untuk memulai usaha, bukan dengan penuh perhitungan dan tidak berani mengambil resiko. Entrepreneurship juga mengajarkan kepada kita untuk berfikir berdasarkan peluang, banyak peluang yang terjadi di sekitar kita dan apabila kita berani untuk berfikir dan bertindak tanpa takut akan resiko, itu bisa menjadi suatu usaha yang menguntungkan dan mendatangkan banyak rezeki. Hikmah lain yang bisa diambil dari pertemuan pada minggu ini ialah untuk memulai suatu usaha harus juga memperhatikan kondisi lingkungan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial di sekitar tempat usaha kita seperti penduduk. Entrepreneurship di negara kita lebih menuntut para calon-calon wirausaha untuk mempunyai pikiran kreatif agar bisa menghasilkan sesuatu yang lebih inovatif. Selain itu mengajarkan juga kepada kita bahwa dengan memulai bisnis dari nol berarti lima puluh sukses sudah diraih dan lima puluh persen sisanya adalah bagaimana kita mengelolanya agar bisa mendapatkan keuntungan baik bagi kita sendiri maupun untuk orang-orang di lingkungan sekitar usaha kita. Dengan entrepreneurship kita diajak untuk bersikap lebih berani mencoba dan tidak takut gagal. Bapak Didi Widayadi memberikan pengetahuan tentang social capital dimana ini merupakan pendekatan strategi untuk meningkatkan sinergi interaksi sosial lingkungan market dan lingkungan non market. Elaborasi entrepreanur mindset bukan hanya sekedar membangun relasi dan jaringan saja akan tetapi juga menempatkan masalah sosial sebagai prioritas penyelesaian di dalam membangun sebuah usaha selain itu juga sebagai perekat komunitas karena didalamnya terkandung nilai saling berbagi yang diekspresikan dalam personalisasi dan kepercayaan serta kebersamaan. Karakteristik pengusaha-pengusaha kaya di Indonesia saat ini menunjukkan karakteristik yang tidak pernah memperhatikan lingkungan alam dan tidak meningkatkan kesejahteraan masyarakat marginal sehingga tingkat kemiskinan dan pengangguran di negara kita tidak bertambah baik meskipun tingkat perusahaan-perusahaan besar di negara kita semakin banyak dan berkembang. Solusi untuk memecahkan masalah ini ialah dengan revitalisasi lingkungan, empowering masyarakat lokal, dan sustainability business Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai