POSTS RSS
COMMENTS RSS
EDIT
BLOG ARCHIVE
2012 (9) Mei (9) khasiat buah-alamat omar kontroversi pupuk pupuk pusriwordpress pupukplus pupuk kaltim manfaat pupuk-alamat Manfaat pupuk NPK jenis dan fungsi pupuk
1/7
bermuatan negatif. Selanjutnya tapak-tapak petukaran tersebut diganti H+ yang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Pengaruh kemasaman dan kebasahan beberapa pupuk sumber N yang dapat menurunkan pH tanah, diukur berdasarkan jumlah CaCO3 murni (Kg CaCO3. Kg N-1) yang dibutuhkan untuk mengebalikan pH tanah sebelum terjadi perubahan pH.
P (Fosfor)
Tidak ada unsur lain yang dapat menggantikan fungsinya dalam tanaman, sehingga tanaman harus mendapatkan atau mengandung P secara cukup untuk pertumbuhannya secara normal. Fungsi penting forfor di dalam tanaman yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Pada umumnya kadar P di dalam tanaman di bawah kadar N dan K yaitu sekitar 0,1 hingga 0,2%. Di Indonesia pupuk P sangat bermasalah, karena selain efisiensi pemupukan P rendah juga tambang P di Indonesia jarang, beragam dan berkadar rendah. Hal ini mengakibatkan untuk mencukupi kebutuhan P harus import. Tanaman menyerap sebagian besar unsur hara P dalam bentuk ion ortofosfat primer (H2PO4-). Sejumlah kecil diserap dalam bentuk ion ortofosfat sekunder (HPO4-2). pH tanah sangat besar pengaruhnya terhadap perbandingan serapan ion-ion tersebut, yaitu makin masam H2PO4- makin besar sehingga makin banyak yang diserap tanaman dibandingkan dengan HPO4-2. Fosfor didalam tanaman mempunyai fungsi sangat penting yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Fosfor meningkatkan kualitas buah, sayuran, biji-bijian dan sangat penting dalam pembentukan biji. P juga sangat penting dalam transfer sifat-sifat menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Fosfor membantu mempercepat perkembangan akar dan perkecambahan, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit yang akhirnya meningkatkan kualitas hasil panen. Gejala pertama tanaman yang kekurangan P adalah tanaman menjadi kerdil. Bentuk daun tidak normal dan apabila defisiensi akut maka ada bagian-bagian daun, buah dan batang yang mati. Defisiensi P juga dapat menyebabkan penundaan kemasakan, juga pengisian biji berkurang. Sebagian besar tanaman dapat mengambil (merecovery) P yang diberikan dari pupuk sebesar 10 hingga 30% dari total P yang diberikan selama tahun pertama pemberian. Besarnya kemampuan tanaman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : sumber P, tipe tanah, tanaman, metode aplikasi dan musim. Akan tetapi banyak residu P dari pemupukan menjadi lebih tersedia setelah penanaman berikutnya. Macam-macam pupuk P yang umum digunakan petani adalah sebagai berikut : - Normal atau single superphosphate (NSP atau SSP), dibuat dengan mencampurkan dengan 60 70% asam sulfat. Mengandung sekitar 20% P2O5 dan 12%S - Concentrated superphosphate (CSP) atau Triple superphosphate (TSP) dihasilkan dari batuan fosfat dengan asam fosfat dan mengandung 46% P2O5 - Ammonium ortophosphate (AOP), dihasilkan dari pemberian ammonium pada asam fosfat. Monoammonium orthophosphate, MAP, 10 12% N dan 48 55% P2O5. Diammonium orthophosphate, DAP, 18 46 0 dibuat dengan mengendalikan jumlah amoniak yang direaksikan dengan asam fosfate. - Ammonium poliphosphate (APP). Pembuatan asam fosfate secara termal akan menghasilkan unsur P melalui proses reduksi batuan fosfat di dalam electric arc furnace. Selanjutnya elemen P dioksidasi menjadi P2O5 yang selanjutnya direaksikan dengan air akan membentuk asam fosfate.
Kalium
Kalium didalam jaringan tanaman ada dalam bentuk kation dan bervariasi sekitar 1,7 2,7% dari berat kering daun yang tumbuh secara normal. Ion K di dalam tanaman berfungsi sebagai aktivator dari banyak enzim yang berpartisipasi dalam beberapa proses metabolisme utama tanaman. Kalium sangat vital dalam proses fotosintesis. Apabila K defisiensi maka proses fotosintesis akan turun, akan tetapi respirasi tanaman akan meningkat. Kejadian ini
buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html 2/7
akan menyebabkan banyak karbohidrat yang ada dalam jaringan tanaman tersebut digunakan untuk mendapatkan energi untuk aktivitas-aktivitasnya sehingga pembentukan bagian-bagian tanaman akan berkurang yang akhirnya pembentukan dan produksi tanaman berkurang. Fungsi kalium yang lain adalah : - Esensiil dalam sintesis protein - Penting dalam pemecahan karbohidrat, proses pemberian energi bagi tanaman. - Membantu dalam kesetimbangan ion dalam tanaman. - Penting dalam translokasi logam-logam berat seperti Fe. - Membantu tanaman mengatasi gangguan penyakit - Penting dalam pembentukan buah - Meningkatkan daya tahan tanamanterhadap iklim tidak menguntungkan - Terlibat aktif dalam lebih dari 60 sistem enzim yang mengatur reaksi-reaksi kecepatan pertumbuhan tanaman. Fungsi penting K dalam pertumbuhan tanaman adalah pengaruhnya pada efisiensi penggunaan air. proses membuka dan menutup pori-pori daun tanaman, stomata, dikendalikan oleh konsentrasi K dalam sel yang terdapat disekitar stoma. Kadar K tidak cukup (defisien) dapat menyebabkan stomata membuka hanya sebagian dan menjadi lebih lambat dalam penutupan. Gejala kekurangan K ditunjukkan dengan : tanda-tanda terbakarnya daun yang dimulai dari ujung atau pinggir, bercak-bercak nekrotik berwarna coklat pada daundaun dan batang yang tua. Sumber pupuk K utama diantaranya : - Klium Klorida (KCl) atau Muriate of Potash, mengandung 60 62% K2O dan larut air. Grade pupuk KCl tersedia dalam 5 ukuran : larut berwarna putih, standart khusus, standart, kasar dan granular. - Kalium Sulfat (K2SO4) atau Sulphate of Potash (SOP), mengandung 50% K2O dan 18%S, serta Cl dibawah 2,5% sehingga cocok digunakan pada tanaman yang sensitive terhadap Cl seperti buah-buahan dan tembakau. - Kalium-magnesium Sulfat (K2SO4.2MgSO4) disebut juga Sul-po-mag dan Kmag, mengandung 22% K2O, 11% Mg dan 22%S. - Kalium Nitrat (KNO3), mengandung 44% K2O dan 13% N.
atom pusat dalam molekul klorofil sehingga sangat penting dalam hubungannya dengan fotosintesis. Magnesium juga membantu metabolisme fosfat, respirasi dan aktivator beberapa sistem enzim. Sumber utama Mg adalah batu kapur dolomit, merupakan bahan yang sangat baik memberikan Ca dan Mg selain untuk menetralisir kemasaman tanah. Beberapa sumber Magnesium diantara : Bahan kadar Mg (%) Batu Kapur Dolomite 3 12 Magnesium (Mg Oksida) 55 60 Basic Slag 3 Magnesium Sulfat 2 20 Kalium-magnesium Sulfat 11 Magnesium Klorida (Larutan) 7,5
Sulfur (S)
Diambil dalam tanah dalam bentuk anion sulfat (SO4-2). Dalam tanaman berfungsi menbantu pembentukan enzim dan vitamin, merangsang nodulasi untuk fiksasi N oleh legum, dan sangat penting untuk pembentukan klorofil walaupun bukan bagian dari klorofil. Beberapa sumber N diantaranya : Bahan Pupuk Formula Kimia Kadar S (%) Amonium Sulfat (NH4)2SO4 24 Amonium Tiosulfat (NH4)2S2O3.5H2O 26 Amonium Polisulfida (NH4)2Sx 40 50 Kalium Sulfat K2SO4 18 Kalium-Magnesium Sulfat K2SO4.2MgSO4 22 Elemen S S > 85 Gipsum CaSO4.2H2O 12 18 Magnesium Sulfat MgSO4.7H2O 14 Kalium Tiosulfat K2S2O3 17
NPK Blending
Kualitas produk Blending sangat dipengaruhi oleh pemilihan bahan baku yang diumpankan. Kualitas bahan baku tersebut meliputi : Ukuran Bahan baku,
buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html 4/7
Komposisi bahan baku dan Kandungan air dalam bahan baku. Ketidakseragaman ukuran bahan baku yang diumpankan dalam alat pencampuran (Mixer) akan menyebabkan produk yang dihasilkan menjadi tidak homogen karena adanya proses segregasi. Pemilihan Jenis Bahan baku juga merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kualitas produk. Pemilihan bahan baku didasarkan pada pertimbangan: Safety Reaksi Kimia yang menyebabkan lepasnya gas beracun Permasalahan Produksi Terbentuknya cairan (liqiud), lengket dan campuran korosif karena adanya kadar asam bebas. Aspek Kualitas Tingginya tendensi caking Beberapa material pupuk mempunyai sifat hygroscopic dalam artian dapat menyerap moisture dari humidity udara. Critical Relative Humidity (CRH) cocok digunakan sebagai indikator derajat interaksi dengan moisture atmosferic. Nilai relatif humidity disekeliling udara, diatas absorbsi moisture material dan bukan dibawah. Lebih rendahnya CRH maka tendensi moisture pick up dari atmosfer akan lebih besar. Oleh karena itu diperlukan CRH tinggi untuk raw material dan produk akhir. Nilai CRH diukur/dihitung pada 30 oC dan turunnya nilai tendensi dengan naiknya temperatur.
ALUR PROSES Bahan baku yang digunakan adalah Urea, TSP, Phosphate Alam, KCl, Dolomite, Zeolite, Humite Cair dan Micro Nutrien. Humite berfungsi sebagai anti cacking sekaligus meningkatkan kapasitas tukas kation NPK. Mekanisme pelapisan untuk pencegahan terhadap tendensi cacking dapat dijelaskan sebagai berikut : TSP yang digunakan sebagai bahan baku biasanya dalam bentuk hidrat. Kontak langsung Urea dengan TSP akan menghasilkan Urea Phosphat yang sangat lengket, selain itu hidrat dalam TSP akan lepas menjadi H2O bebas sehingga campuran menjadi basah. Permasalahan ini diatasi dengan cara menspraykan Humite cair ke permukaan Urea kemudian menyelimutinya dengan bahan baku dolomite dan atau Zeolite. Dengan cara ini urea akan terlindungi dan kemungkinan kontak dengan TSP menjadi lebih kecil. Selain itu Zeolite juga mempunyai keistimewaan sebagai berikut : Zeolite merupakan bahan pembenah yang merupakan mineral alami berbahan dasar kelompok alumunium silikat yang terhidrasi logam alkali dan alkali tanah (terutama Na dan Ca). Salah satu sifat kimia dari zeolit adalah kemampuannya mengikat kation yang tinggi. Dalam ilmu tanah disebut dengan KPK (Kapasitas Pertukaran Kation). Nilai KPK dari zeolit ini adalah 120 me/100 gr. Nilai KPK ini merupakan parameter tingkat kesuburan suatu jenis tanah. Maka apabila zeolit yang sudah diproses kemudian diberikan pada lahan pertanian akan meningkatkan nilai KPK tanah sekaligus meningkatkan kesuburan tanah. Nilai KPK ini akan menentukan kemampuan tanah untuk mengikat (mengawetkan) pupuk yang diberikan. Misalnya tanah dipupuk dengan Urea. Dalam tanah urea akan membentuk ion amonium (NH4+), ion ini apabila tidak diikat oleh tanah (zeolit) maka akan terbuang percuma lewat air irigasi. Dengan demikian unsur hara yang diberikan lewat pemupukan akan lebih efisien apabila tanah pertanian diberi zeolit. Zeolit tidak hanya mengawetkan unsur N saja, tetapi juga K, Ca dan Mg. Kemampuan mengawetkan pupuk ini berarti akan menghemat beaya pemupukan. Kandungan Utama Secara kimia kandungan zeolit yang utama adalah: Si02 = 62,75%; A1203 =12,71 %; K20 = 1,28 %; CaO = 3,39 %; Na2O = 1,29 %; MnO = 5,58 %; Fe203 = 2,01 %; MgO = 0,85 %; Clinoptilotit = 30 %; Mordernit = 49 %. Sedangkan nilai KPK antara 80 - 120 me/100 gr, nilai yang tergolong tinggi untuk penilaian tingkat kesuburan tanah. Nilai KPK ini akan menentukan kemampuan bahan tersebut untuk menyimpan pupuk yang diberikan sebelum diserap tanaman.
buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html 5/7
Secara umum fungsi zeolit bagi lahan pertanian adalah: Meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air irigasi lahan persawahan. Menjaga keseimbangan pH tanah. Mampu mengikat logam berat yang bersifat meracun tanaman misalnya Pb dan Cd. Mengikat kation dari unsur dalam pupuk misalnya NH4+ dari urea K+ dari KC1, sehingga penyerapan pupuk menjadi effisien (tidak boros). Ramah lingkungan karena menetralkan unsur yang mencemari lingkungan. Memperbaiki struktur tanah (sifat fisik) karena kandungan Ca dan Na. Meningkatkan KPK tanah (sifat kimia). Meningkatkan hasil tanaman. Bila dibandingkan dengan bahan organik dalam fungsinya sebagai pemantap tanah, maka zeolit akan lebih unggul. Secara teknis sebenarnya bahan organik juga bisa menggantikan peran zeolit. Tetapi ada beberapa kelemahan dari bahan organik sehubungan dengan aplikasinya di lahan pertanian. Kelemahan itu antara lain bahan organik akan melepaskan asam-asam organik yang akan menurunkan pH tanah. Menurunnya pH tanah berarti menurun pula tingkat kesuburan tanah. Bahan organik juga mempunyai sifat mengikat dan tidak akan melepaskan unsurunsur mikro (chellating agent) sehingga tanaman kekurangan unsur mikro (Fe, Mn, Cu dan Mo). Kemudian dalam aplikasinya sulit disosialisasikan pada tingkat petani, karena kuantitasnya yang besar dan tidak semua petani memiliknya. Tetapi dengan menggunakan zeolit maka petani akan lebih mudah dalam aplikasinya di lahan pertanian. Disamping karena harganya murah juga dapat dipakai dengan mudah dan ringkas. Penggunaan zeolit dalam lahan pertanian ibarat memberi makan tanaman dengan wadahnya. Jadi apabila tanah diberi pupuk dengan tambahan zeolit, maka ibaratnya zeolit adalah wadahnya dan pupuk adalah makanannya. Dengan demikian pupuk (makanan) yang diberikan pada tanaman akan selalu tersedia dan awet karena tidak tercecer kemana-mana. Alat utama proses pembuatan NPK Blending adalah Auger, merupakan alat yang berbentuk spiral memanjang yang digerakan oleh motor yang berpungsi untuk mengaduk bahan baku pupuk NPK. Keberhasilan proses pencampuran sangat tergantung pada kehandalan Auger. Proses Blending NPK dibagi dalam 3 seksi : Seksi Feeding Ketepatan komposisi produk tergantung pada akurasi dan ketepana pada tahap ini. Seksi Blending Merupakan tahap dimana proses pencampuran bahan baku NPK terjadi Seksi Bagging Pokok terpenting pada seksi ini adalah ketepatan penimbangan produk NPK.
buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html
6/7
M a s u k k a nk o m e n t a rA n d a . . .
Beranda
Posting Lama
buah-pupuk.blogspot.com/2012/05/manfaat-pupuk-npk.html
7/7