Anda di halaman 1dari 50

PEMERIKSAAN FISIK THORAK

Ns. Tubagus Erwin Nurdiansyah, S. Kep

+
2

STRUKTUR DAN FUNGSI


Dada membentuk kotak tulang yang melindungi paru-paru, jantung dan esofagus Rangka dada terdiri dari 12 vertebra thorakal, 12 pasang iga, klavikula dan sternum Paru-paru scr terus menerus memasukan O2 dan mengeluarkan CO2 dari sistem sirkulasi Dalam 24 jam, paru-paru memasukan O2 kepada > 6.000 L darah dan > 12.000 L udara di paru-paru Total luas permukaan alveolus paru lebih luas dari lapangan tenis.
4

Tenaga untuk bernafas berasal dari muskulus interkostalis dan diafragma Kendali pernafasan diatur oleh pusat pernafasan di Medula Oblongata

Udara inspirasi dihangatkan, disaring & dilembabkan oleh saluran nafas bagian atas Trakea Trakea bercabang menjadi bronkus kiri dan kanan pada vertebra torakal ke-4 dan 5 Bercabang menjadi bronkiolus di dalam paru Bercabang menjadi duktus alveolaris Sakus alveolaris yg mengandung serat elastis untuk mengembang dan mengempis ( 300 juta alveolus)
6

Paru-paru terbagi menjadi beberapa lobus


Kanan Atas Tengah Bawah Atas Bawah Kiri

Untuk menentukan daerah dada dipermukaan, dibuatlah garis khayal pada dada depan dan belakang antara lain garis : 1. Midsternal 2. Midklavikula 3. Aksilaris anterior 4. Midaksila 5. Aksilaris posterior 6. Skapular 7. Mid spinal
9

10

11

Keluhan Utama
1. Batuk 2. Produksi sputum 3. Hemoptisis 4. Dipsnea 5. Wheezing 6. Sianosis 7. Nyeri dada

12

Batuk
Paling sering ditemukan Mekanisme pertahanan normal paru-paru yang berfungsi melindungi paru-paru dari benda asing dan sekresi berlebihan.

13

Produksi Sputum
Sputum/dahak disekresikan setiap hari 75 100 cc oleh broncus. Melalui gerak cilia sputum dibawa ke atas tenggorokan lalu ditelan secara tidak disadari bersama saliva Peningkatan jumlah produksi sputum merupakan manisfestasi bronkitis Dapat mengandung debris sel, mukus, darah, pus atau mikroorganisme Seputum harus diidentifikasi warna, konsistensi, jumlah, waktu terjadi (pagi, siang, malam) dan adanya darah
14

Sputum berwarna karat Pneumonia yang disebabkan oleh pneumococcus Sputum merah muda dan berbusa edema paru

15

Hemoptisis
Batuk dg bekuan darah menunjukan penyakit berat, yang berkaitan dg lesi kavitas paru, tumor paru, peny. Jantung tertentu atau emboli paru Sputum mengandung darah berkaitan dg merokok, infeksi ringan Bronkitis merupakan penyebab tersering hemoptisis Terdapat sensasi hangat didalam dada pada lokasi hemoptisis
16

Episode hemoptisis berulang dapat disebabkan oleh bronkiektasis, tuberkulosis atau stenosis mitral.

17

Dispnea
Dispnea harus dibedakan dari takipnea Dispena sensasi sesak nafas PND (Paroksimal Nocturnal Dispnea) sesak nafas yang timbul tiba-tiba pada malam hari saat pasien tidur terlentang. Ortopnea kesulitan bernafas saat berbaring lurus Platipnea Sesak nafas saat duduk dan hilang saat berbaring. Tropepnea Pasien merasa nyaman bernafas bila berbaring pada sisi tubuhnya
18

19

20

21

Wheezing
Wheezing bunyi bernada tinggi abdnormal yg disebabkan oleh obstruksi partial saluran nafas Ditemukan saat ekspirasi Ditemukan pada keadaan bronkospasme, edema mukosa, hilangnya penyokong elastik, berliku-likunya saluran nafas. Wheezing disebabkan oleh obstruksi oleh bahan intralumen (benda asing, sekresi yg diaspirasi) Wheezing yg terlokalisasi dan tidak berubah oleh batuk bronkus yg tersumbat Berkurangnya wheezing menandakan terbukanya saluran nafas atau penutupan saluran nafas scr progresif
22

Sianosis
Perubahan warna kulit menjadi kebiruan Sianosis central tidak memadainya pertukaran gas di paru yg menyebabkan penurunan oksigen arterial secara bermakna. Terjadi bila SaO2 <80% Biasanya terlihat pada bibir dan konjungtiva Sianosis perifer Disebabkan oleh ekstraksi oksigen yg berlebihan di perifer. Terlihat pada daerah akral dan hidung Sianosis sejak lahir berkaitan dg penyakit jantung kongenital.

23

Nyeri dada
Terjadi akibatnya terserangnya dinding dada atau pleura parietal Nyeri pleura gejala umum peradangan pleura parietal. Nyeri ini dilukiskan sebagai nyeri tajam saat inspirasi

24

Inspeksi
Ekspresi wajah pasien -Apakah ada pernafasan cuping hidung atau bernafas d bibir dikerutkan -Apakah ada tanda-tanda pernafasan yg dapat di dengar seperti stridor, wheezing -Apakah ada sianosis..? Sikap tubuh pasien -Obstruksi saluran pernafasan memilih posisi dimana mereka dapat menyokong lengan dan memfiksasi otot bahu dan leher membantu respirasi -Obstruksi bronkus memegangi sisi-sis TT -Orthopnea duduk atau berbaring dg beberapa bantal
25

Leher -Apakah bernafas dg otot-otot asesoris -Gerakan ke atas klavikula > 5 mm selama pernafasan peny. Obstruksi paru yang berat Konfigurasi Dada -Tong peningkatan diameter anterior posterior (AP) atau cenderung mendekati diameter lateral, di jumpai pada COPD lanjut. -Flail chest satu sisi dada bergerak scr paradoksal ke dalam selama inspirasi, dijumpai pada fraktur iga -Kifoskoliosis deformitas tulang punggung, terdapat lengkung tulang punggung abnormal AP dan lateral pengembangan dada dan paru sangat terbatas. -Pectus excavatum (corong) cekung pd sternum -Pectus carinum dada burung
26

27

Funnel Chest

Tong

Dada burung
28

Laju dan pola Respirasi -Setelah menghitung nadi radial, arahkan pandangan ke dada dan evaluasi respirasinya -Hitunglah pernafasan dalam satu menit -Bradipnea perlambatan respirasi -Takipnea peningkatan respirasi -Apnea berhentinya pernafasan sementara -Hiperpnea (pernafasan Kusmaul) peningkatan dalamnya pernfasan Tangan -Clubing fingger hilangnya sudut antara kuku dan falang terminal. Biasany terkait dg (tumor intratoraks, jalan pintas campuran vena ke arteri, peny. Kronis paru, fibrosis hati kronis
29

Palpasi
1. Nyeri Tekan Palpasi semua area dada untuk mengetahui adanya nyeri tekan Pukul perlahan punggung pasien dengan kepalan tangan nyeri berkaitan dg masalah muskuloskeletal setempat
2. Pergerakan dada posterior Derajat kesimetrisan pergerakan dada ditentukan dengan meletakan tangan pemeriksa mendatar dipunggung pasien dg ibu jari sejajar dg garis tengah iga ke 10 dan tarik sedikit kulit dibawahnya ke garis tengah. Minta pasien manarik nafas dalam dan perhatikan kesimetrisan gerakan tangan pemeriksa penyakit paru setempat dpt menyebabkan satu sisi dada bergerak lebih sedikit dibanding dengan sisi sebelahnya
30

31

3. Pergerakan dada anterior


Kesimetrisan dinding dada anterior dilakukan dg meletakan kedua tangan sepanjang margo iga lateral

32

4. Prinsip Fremitus Taktil


Kata yg diucapkan menimbulkan getaran fremitus vokal atau fremitus taktil Peningkatan getaran fremitus taktil meningkatnya kepadatan paru seperti konsolidasi Penurunan getaran fremitus taktil Peningkatan jumlah jaringan lemak di dada, cairan atau udara di rongga dada dan paru-paru yang mengembang.

5. Pemeriksaan fremitus taktil


Letakan ulnar tangan kanan pada dinding dada minta pasien menyebutkan tujuh puluh tujuh . Nilai femitus taktil, dan tangan pemeriksa digerakan ke posisi yang sama pada sisi yang berlawanan. Perhatikan perbedaan hantaran suara ke dinding dada. Minta pasien untuk lebih keras atau lebih dalam saat mengucapkan katanya. Periksa 5-6 daerah yang berbeda.
33

34

35

36

Perkusi
1. Prinsip Perkusi
Perkusi adalah mengetuk permukaan untuk menetukan struktur dibawahnya Getaran akibat perkusi hanya menilai jaringan paru hingga kedalaman 5-6 cm Bunyi Redup berlangsung singkat dan beramplitudo rendah, perkusi diatas organ padat seperti hati dan jantung. Bunyi Sonor Amplitudo lebih tinggi, perkusi di atas udara dan jaringan seperti paru-paru Bunyi Timpani nada tinggi dan bergaung, perkusi didaerah berlubang yg berisi udara seperti lambung Bunyi Pekak nada tinggi, perkusi didaerah otot yang besar seperi paha. Pada dada normal Redup di jantung dan sonor di paru Area paru redup paru berisi cairan seperti pneumonia Area paru hipersonor paru banyak udara, seperi pada emfisema 37

38

39

2. Gerakan diafragma
Minta pasien menarik nafas dan menahan, lalu perkusi pada basis paru kanan menentukan daerah sonor terendah batas diafragma terendah Minta pasien mengeluarkan nafas sebanyak mungkin, lalu tahan, lakukan perkusi didaerah yang sama hingga menemukan suara sonor. Batas antara daerah sonor inspirasi dan ekspirasi sebagai daerah gerakan diafragma, normalnya antara 4-5 cm. Daerah gerakan diafragma mengecil emfisema Daerah gerak diafragma menghilang kelumpuhan nervus frenikus

40

Auskultasi
1. Teknik Auskultasi Digunakan untuk mengenali bunyi paru-paru Bel untuk suara nada rendah, ditempelkan dg longgar pada kulit; Diafragma suara nada tinggi, ditempelkan dg kuat pada kulit.

41

2. Jenis Bunyi Pernafasan Bunyi pernafasan terdiri dari dua fase yaitu inspirasi diikuti dengan fase ekspirasi Ada empat jenis suara paru normal Trakeal, Bronkial, Bronkovesikuler dan vesikular Trakeal bunyi sangat keras, nada tinggi, terdengar di area trakea ekstrathoraks, perbandingan inspirasi-ekspirasi sama. Jarang dievaluasi krn kurang menggambarkan problem klinis. Bronkial Bunyi keras dengan nada tinggi, seperti udara mengalir di pipa. Ekpirasi > keras dan lama dibanding inspirasi. Lokasi diatas manubrium Bronkovesikuler campuran bunyi bronkial dan vesikuler, ekspirasi dan inspirasi sama panjang, Hanya terdengar pada IC ke-1 dan 2 di anterior dan diantara skapula di posterior Vesikuler Bunyi lemah dg nada rendah. Terdengar diseluruh lapang paru. Inspirasi > panjang dari ekspirasi
42

43

3. Lokasi Auskultasi Pada bagian anterior, pertama posisi pasien duduk lalu berbaring Anjurkan pasien untuk menarik dan mengeluarkan nafas melalui mulut, perhatikan panjang inspirasi kemudian ekspirasi. Bunyi nafas yg lemah umum ditemukan pada emfisema Pemeriksaan dilakukan dari sisi ke sisi dan dari atas ke bawah, dengan membandingkan satu sisi dengan sisi lainnya. Umumnya paru mempunyai nada tinggi, maka gunakan diafragma untuk mendengarkannya.
44

45

4. Bunyi tambahan 4.1 Ronki


Bunyinya singkat, tdk kontinyu, tidak musikal dan banyak di saat inspirasi Timbul bila terdapat cairan dibagian dalam bronkus atau kolaps saluran nafas distal dan alveolus (Edema paru, gagal jantung kongestif, fibrosis paru) Ronki yg kasar berkaitan dengan saluran nafas yang lebih besar. Bunyi ronki seperti menggosokan rambut didekat telinga

46

4.2 Wheezing
Bunyi musikal kontinyu, banyak terdapat saat ekspirasi Timbul akibat aliran udara melalui bronkus yang menyempit (bengkak, sekresi spasme, tumor atau benda asing. 4.3 Gesekan Pleura Bunyi berciut yg timbul krn gerakan pleura, dihalangi oleh tahanan friksi. Paling jelas terdengar akhir inspirasi dan awal ekspirasi Bunyi dilukiskan seperti mengkeriat-keriutkan kulit yang sudah disamak
47

48

49

50

Anda mungkin juga menyukai