Anda di halaman 1dari 31

MINI C-EX

DERMATITIS KONTAK ALERGI


Julianita Aritonang 0861050069 FK UKI 12 April 2013

STATUS PASIEN
IDENTITAS
Nama

: Ny. Halimatu S Usia : 29 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : jl. Semper, cilincing. Agama : Islam Status : Menikah Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan Terakhir : SMA Tanggal Pemeriksaan : 11-04-2013

ANAMNESIS
Keluhan Utama gatal pada wajah sejak 2 minggu yang lalu. Keluhan Tambahan kulit kering, bersisik dan terkadang kemerahan

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang 3 minggu yang lalu pasien mengeluhkan timbulnya jerawat yang hebat di seluruh bagian wajah, jerawat tersebut muncul secara tiba-tiba setelah ia berhenti mengkonsumsi pil KB, ketika jerawat tersebut muncul, pasien sempat melakukan facial di salon keesokan harinya kemudian pasien datang berobat ke dokter yang berada dekat rumahnya, oleh dokter tersebut pasien diberi obat minum dan cream namun pasien tidak tahu jenis obat tersebut, selama 1 minggu keluhan jerawat pun berkurang

2minggu yang lalu setelah keluhan jerawat tersebut hilang, pasien mulai merasa gatal pada seluruh bagian wajahnya yang dirasakan semakin hebat pada malam hari sehingga membuatnya sulit untuk tertidur, pasien kemudian berinisiatif untuk mengoleskan bedak herocyn ke wajahnya, namun keluhan tak kunjung hilang bahkan kulit pasien menjadi kering dan bersisik

Sebelum keluhan jerawat dan gatal tersebut muncul, 2 bulan yang lalu pasien mengaku bahwa ia pernah menggunakan bedak yang ia beli dari temannya, selama 2 bulan penggunaan bedak tersebut pasien tidak mengeluhkan apa-apa hinggal timbul jerawat yang kemudian timbul juga rasa gatal , dan kulit kering pada seluruh wajah.

Riwayat

Penyakit Dahulu pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini 2 minggu sebelum munculnya gatal pasien sempat mengalami jerawat hebat pada seluruh bagian wajah Riwayat penyakit keluarga tidak ada yang menderita keluhan seperti ini.

Riwayat

alergi Alergi obat- obatan disangkal Alergi makanan disangkal Alergi udara disangkal Alergi gigitan serangga disangkal

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit ringan Kesadaran : Compos mentis Tanda-tanda vital : T.A.K

Status generalisata Kepala Thorax Abdomen Ekstremitas

: T.A.K : T.A.K : T.A.K : T.A.K

STATUS DERMATOLOGIS
Lokalisasi : pipi wajah kanan-kiri, &pelipis Eflouresensi : papul pada pipi kanan dan pelipis, makula hiperpigmentasi Penyebaran : Simetris Susunan : Sirsinar Ukuran : Miliar Batas : Sirkumskrip Permukaan : Datar

RESUME
Seorang perempuan (29 tahun) mengeluhkan gatal pada seluruh bagian wajah sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya pasien sempat mengalami jerawat yang hebat diseluruh bagian wajah namun keluhan jerawat tersebut hilang setelah diberi obat minum dan cream oleh dokter sebelumnya. 2 bulan sebelum keluhan jerawat dan gatal tersebut muncul pasien sempat mengguanakan bedak yang ia beli dari temannya

Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat, makanan, gigitan serangga dll.
Status Dermatologis Eflorensensi Papul pada pipi kanan dan pelipis, makula hiperpigmentasi pada kedua pipi. Bentuk bulat, penyebaran simetris, ukuran miliar, sirkumskrip.

Diagnosa

Kerja Dermatitis kontak alergi Banding Dermatitis kontak iritan Pruritus nocturna e.c sarcopti scabei Akne venenata (akne kosmetika)
penunjang Pemeriksaan Patch tes

Diagnosa

Pemeriksaan

PENATALAKSANAAN
Non

Medikamentosa Hindari bahan iritan atau alergi

Medikamentosa

Antihistamin

sebagai sedatif dan mengurangi gatal Kortikosteroid Topikal berupa salep

PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam Quo ad functionam : ad bonam Quo ad sanationam : ad bonam

ANALISA KASUS
Dermatitis kontak ialah dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel pada kulit Gejala klinis yang timbul umumnya gatal Lokasi terjadinya dermatitis kontak alergi beragam, mulai dari tangan, lengan, wajah, telinga, badan, genitalia dan tungkai bawah Dermatitis kontak alergi pada wajah umumnya disebabkan oleh bahan kosmetik, spons (karet), obat topikal, alergen diudara.

ANALISA KASUS

Diagnosa dermatitis kontak alergi pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik, dimana pada anamnesa dijumpai keluhan utama gatal pada wajah sejak 2 minggu yang lalu. Awalnya sebelum timbul gatal pasien mengeluhkan timbulnya jerawat hebat di seluruh bagian wajah dan keluhan jerawat tersebut perlahan hilang setelah diberi obat dan cream dari dokter sebelumnya.

Setelah keluhan jerawat hilang, pasien mengeluhkan gatal di kedua bagian pipi, pelipis hingga dagu, keluhan gatal tersebut timbul dimalam hari sehingga pasien merasa sulit tidur. Selain itu wajah pasien terasa kering dan terkadang bersisik. Sebelum timbulnya keluhan tersebut Pasien pernah menggunakan bedak 2 bulan yang lalu.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan papul eritem disertai dengan skuama halus yang berlokasi di pipi kiri dan kanan serta dahi, bentuk bulat, ukuran miliar, batas tegas penyebaran simetris. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa dermatitis kontak alergi disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel pada kulit sebelumnya dan gejala umum yang ditimbulkan adalah gatal.

ETIOLOGI
Bahan

kimia sederhana dengan berat molekul umumnya rendah ( <1000 dalton), merupakan alergen yang belum diproses, disebut hapten, bersifat lipofilik, sangat reaktif, dapat menembus stratum korneum sehingga mencapai sel epidermis dibawahnya. faktor individu Keadaan kulit pada lokasi kontak (keadaan stratum korneum, ketebalan epidermis) Status imunologik

ETIOLOGI
Faktor

predisposisi : Potensi sensitasi alergen Dosisi per unit area Luas daerah yang terkena Lama pajanan Oklusi Suhu Kelembaban lingkungan pH

PATOGENESIS
Reaksi Fase

hipeersensitifitas tipe IV

sensitisasi = induksi kontak pertama sensitif Berlangsung 2-3 minggu elisistasi Pajanan ulang dengan aergen yang sama gejala klinis Berlangsung 24-48 jam

Fase

FASE SENSITISASI
epidermis + sel langerhans dikonjugasikan dengan molekul HLA-DR ANTIGEN LENGKAP Sel langerhans melepaskan sitokin menstimulasi sel T & mengekspresikan MHC Keratinosit lepaskan sitokin pro inflamasi TNF a.
Hapten

TNF

a Aktifasi sel T, makrofag & granulosit Menekan produksi E-chaderin (yg mengikat sel langerhans pada epidermis) sel langerhans dengan lancar melewati membran basalis menuju KGB dalam KGB sel langerhans ekspresikan CD4 yg mengenali HLA-DR sel langerhans Sel langerhans sekresi IL-1 stimulasi sel-T untuk sekresi IL-2 Turunan dari sel-T a/ sel T memori yg akan meninggalkan KGB dan beredar diseluruh tubuh INDIVIDU TERSENSITISASI

FASE ELISITASI
Terjadi

pajanan ulang hapten Seperti F. Sensitisasi Hapten ditangkap oleh sel langerhans & diproses menjadi antigen Antigen + HLA-DR terbentuk kompleks HLA-DR ANTIGEN Kompleks tersebut di presentasikan ke sel T memori baik kulit / kel. Limfe PROSES AKTIFASI

DI KULIT
T yang teraktifasi Keluarkan IFN g aktifkan keratinosit Keratinosit hasilkan sitokin a/l : IL-1 hasilkan eikosanoid IL-6 TNF a Eikosanoid & sitokin --. Aktifkan sel mast dan makrofag Sel mast yg dekat dengan pembuluh darah dermis lepaskan histamin, faktor kemotaktik, PGE 2 & PGD 2 & Leukotrien Terjadilah respon klinis DKA
Sel

ANALISA KASUS
Diagnosa

banding Dermatitis kontak iritan Pruritus nocturna e.c sarcopti scabei Akne venenata (akne kosmetika)

PENATALAKSANAAN
Terapi Anti histamin Pemilihan penggunaan anti histamin terutama bertujuan sebagai anti pruritik. Anti histamin bekerja sebagai kompetitor reseptor histamin dan membantu mencegah terjadinya proses inflamasi melalui pelepasan histamin sebagai mediator inflamasi. Kortikosteroid Pemilihan penggunaan kortikosteroid adalah untuk menhentikann proses peradangan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai