Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tanggal
Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat membuat larutan baku EDTA 0,01 M yag diperlukan untuk titrasi 2. Mahasiswa dapat melakukan pembakuan EDTA dengan larutan ZnSO4
Dasar Teori Analisis kualitatif untuk zat zat anorganik yang mengandung ion ion
logam seperti aluminium, bismuth, kalium, magnesium, dan zink. Dengan cara gravimeteri memakan waktu yang lama, karena prosedurnya meliputi pengendapan, penyaringan, pencucian dan pengeringan atau pemijaran sampai bobot konstan. Sekarang telah ditemukan prosedur titrimetri yang baru disebut titrasi kompleksometri. Titrasi kompleksometri atau kelatometri adalah suatu jenis titrasi dimana reaksi antara bahan yang dianalisis dan titrat akan membentuk suatu kompleks senyawa. Kompleks senyawa ini dsebut kelat dan terjadi akibat titran dan titrat yang saling mengkompleks. Kelat yang terbentuk melalui titrasi terdiri dari dua komponen yang membentuk ligan dan tergantung pada titran serta titrat yang hendak diamati. Kelatometri dalam perkembangan analisis kimia sempat mengalami kemunduran karena kelemahan-kelemahannya serta karena adanya cara-cara baru
yang lebih baik. Akan tetapi hal ini diperbaiki dengan berkembangnya penelitianpenelitian tentang pengkelat polidentat. Perhatian baru terhadap kompleksiometri ini diawali oleh Schawazenbach tahun 1954, ia menyadari bahwa potensi pengkelat dalam analisis volumetrik sangat baik. Ahli kimia asal Swiss in mengkhususkan perhatiannya pada penggunaan asam-asam aminopolikarboksilat, salah satunya Ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA). Faktor-faktor yang membuat EDTA ampuh sebagai pereaksi titrimetri antara lain: 1) Selalu membentuk kompleks ketika direaksikan dengan ion logam, 2) Kestabilannya dalam membentuk kelat sangat konstan sehingga reaksi berjalan sempurna (kecuali dengan logam alkali) 3) Dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam 4) Telah dikembangkan indikatornya secara khusus 5) Mudah diperoleh bahan baku primernya 6) Dapat digunakan baik sebagai bahan yang dianalisis maupun sebagai bahan untuk standardisasi. Faktor-faktor inilah yang membuat syarat-syarat untuk titrasi telah terpenuhi dengan baik jika menggunakan EDTA. Prinsip dan dasar reaksi dalam penentuan ion ion logam secara titrasi kompleksometri umumnya digunakan komplekson III (EDTA) sebagai zat pembentuk kompleks khelat, dimana EDTA bereaksi dengan ion logam yang polivalen seperti Al+3, Bi+3, Ca+3, dan Cu+3 membentuk senyawa atau kompleks khelat yang stabil dan larut dalam air.
E 1 2 3 4 ml 5 6 7 8 9 10
Alat dan Bahan Buret 50 ml Pipet volume 25 ml Pipet Ukur 5 ml Gelas beaker 50 dan 250 Spatula Batang pengaduk Neraca analitik Neraca teknis Corong Mortal & pestle 1 2 3 4 5 150 Etilen Diamine Tetra Asetat (EDTA) 0,01 M Larutan dapar NH4Cl Indikator Eriochrom Blact T (EBT) 1 % Aquades 100 mL ZnSO4 0,01 M
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Gelas ukur Labu ukur 100ml Labu Erlenmeyer botol penyemprot kertas saring pipet tetes tissue kertas timbang botol timbang gelas ukur statif dan klem
F 1 a
Langkah Kerja Membuat larutan EDTA 0,01 M Menimbang 0,5583 gram EDTA dan botol timbang dengan neraca teknis. b c Menyiapkan 150 ml aquades. Melarutkan EDTA dengan aquades di gelas beaker. Membuat larutan ZnSO4.7H2O 0,01 M a Menimbang 0,2875 gram ZnSO4 dan kertas timbang dengan neraca analitik b Memindahkan ke dalam labu ukur yang sudah terdapat corong diatasnya. c d Mencatat kertas timbang sebagai sisa penimbangan. Menambahkan aquades sampai batas tera labu ukur lalu dihomogenkan.
3 a b c d 4
Membuat EBT 1 % Menimbang EBT 0,25 gram dengan neraca teknis. Menimbang NaCl 24,75 gram dengan neraca teknis. Menuangkannya ke dalam mortal dan di haluskan dengan stepper Keduanya ditumbuk hingga halus dan rata. Membuat larutan dapar pH 10
a b
Menimbang NH4 sebanyak 6,75 gram pada neraca teknis. Menyiapkan aquades sebanyak 43 mL lalu menuangkannya ke dalam labu erlenmeyer.
Mengambil NH4OH pekat di dalam almari asam sebanyak 57 mL lalu menuangkannya ke dalam labu erlenmeyer yang sudah berisi aquades, goyangkan.
5 a b c d e
Melakukan pembakuan EDTA dengan larutan ZnSO4.7H2O Mengambil 25,0 ml larutan ZnSO4 dengan pipet volume. Memasukkan ke dalam labu erlenmeyer tutup asah. Menambahkan 1 ml larutan buffer dengan pipet ukur. Menambahkan sepucuk sendok EBT 1 % , lalu di kocok Menitrasi larutan tersebut dengan larutan EDTA 0,01 M hingga sampai terjadi perubahan warna merah anggur menjadi biru f Mencatat volume titrasi . PERHITUNGAN 1 EDTA M= 0,01= Gram = 0,558375 gram Massa botol kosong = 18,94 gram Massa yang akan ditimbang = 0,56 gram Rentang massa = 19,44 gram sampai 19,55 gram Massa botol + bahan = 19,48 gram Massa bahan = (massa botol + bahan) massa botol kosong = 19,48 gram 18,94 gram = 0,54 gram
ZnSO4 M= 0,01 = Gram = 0,28754 gram Massa kertas timbang = 0,4350 gram Massa yang akan ditimbang = 0,2875 gram Rentang massa = 0,6937 gram sampai 0,7510 gram Massa kertas + bahan = 0,7194 gram Massa bahan = (massa kertas + bahan) massa kertas = 0,7194 gram 0,4350 gram = 0,2844 gram Massa kertas + sisa = 0,4366 gram N= N= N = 0,0098
H Titrasi
HASIL Volume awal (ml) Volume akhir (ml) 26,05 23,65 28,77 Volume Titrasi (ml) 24,80 27,02 25,04
Normalitas II
Selisih titrasi Selisih 1 = Ntitrasi 1 Nrata-rata =0,0098 - 0,0095 = 0,0003 Selisih 2 = Ntitrasi 2 - Nrata-rata = 0,0090 - 0,0095 = 0,0005 Selisih 3 = Ntitrasi 3 Nrata-rata = 0,0097 - 0,0095 =0,0002
KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil praktikum diatas diperoleh hasil bahwa normalitas EDTA adalah 0,0095 dengan 31,57 ppt.
Sujono,SKM,M.Sc
Laporan Praktikum
KIMIA ANALITIK Titrasi Kompleksometri
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLUIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2012