Anda di halaman 1dari 1

Kultum pada sholat tarawih Tempat Waktu Pembicara Judul : Tgl : Bp Badawi, S.

Ag : MENGGALI MAKNA NUZULUL QURAN : di masjid Nur Rohmah Kartotiyasan Surakarta

Kesimpulan : 1. Al Quran sekarang dengan Al Quran yang dulu dibaca oleh Nabi Muhammad SAW & para sahabat adalah sama. 2. Pertanyaannya : Mengapa Al Quran yang dulu telah menjadikan Muhammad SAW sebagai uswatun khasanah (taladan yang baik), melahirkan generasi qurani, namun kini seolah tidak bisa menjadi pelita bagi umat manusia termasuk yang mengaku sebagai umat Muhammad? 3. Menurut Muh FarId Esack seorang intelek dari Afrika menstratifikasi pembaca Al Quran menjadi 3 tingkatan: a. Pembaca /pecinta tidak kritis : 1) Pembaca Al Quran dengan tanpa bekal iman dan ilmu 2) Pembaca Al Quran yang hanya berbekal iman tanpa ilmu yang memadai b. Pembaca/pecinta ilmiah Selalu merenung dan mempertanyakan mengapa Al Quran begitu indah dan mempesona, dan apa makna dibalik keindahannya. c. Pembaca/pecinta kritis Pada strata ini, pembaca/pecinta dapat berdialog dan berinteraksi dengan Al Quran dan sekaligus mampu menyingkap segala misterinyang melingkupinya. Hasil tersebut dia wujudkan bukan hanya karya ilmiah tetapi bisa menjawab persoalan jaman bahkan menjadikan Ahlaqul Karimah (ahlaq yang mulia) 4. Diharapkan setiap jaman termasuk di Indonesia ini, ada orang yang masuk dalam strata yang ke 3 (pembaca/pecinta kritis)

Anda mungkin juga menyukai