CD Sebut seorang duda cerai mati tanpa anak dan hidup sendiri yang di depan rumahnya ada pohon rambutan yang sedang berbuah dan siap panen. Di pagi hari sang duda dibangunkan oleh suara anak perempuan yang teriak-teriak kepada kawannya yang ada di bawah, lalu Pak Duda terbangun dan menuju ke sumber suara dan pandangannya di arahkan kepada si anak perempuan yang sedang bertengger di dahan pohon rambutannya tanpa celana dalam. Sang Duda kemudian memanggilnya turun, kemudian memberinya uang sepuluh ribu rupiah agar sang anak tidak memanjat lagi dan membeli celana dalam. Dengan girangnya sang anak pulang ke rumahnya dan menyampaikan kepada sang ibu. Pikir si Ibu: baik sekali Bapak itu! kemudian sang Ibu pun tanpa pikir panjang bergegas tanpa pakai celana pula menuju ke pohon rambutan itu dan memanjatnya. Sang Duda pun kaget melihat ada ibu yang memanjat, dan menengok ke atas. Waduh pemandangan yang aduhai "seram" tanpa dibalut celana dalam. Kemudian Pak Duda memanggil sang ibu itu turun, dan merogoh koceknya dan memberinya uang lima ratus perak untuk beli pisau silet.
Peserta diklat Mendapat undangan untuk menghadiri pendidikan dan latihan di Jakarta merupakan penghargaan tersendiri bagi pegawai desa yang belum pernah melihat Jakarta dan hotel-hotelnya. Berangkatlah dia kemudian ia ditempatkan di kamar yang mewah di hotel berbintang. Dibayangi oleh "kemewahan" kamar merupakan "siksaan" tersendiri yang membuatnya sulit tidur. Lantainya licin membuat dia hati-hati melangkah. Kasur empuk membuatnya harus tidur di lantai beralaskan selimut. Dingin AC membuat hidungnya tersumbat, aduh tersiksa betul nian aku ini, aduhnya dalam hati. Tiba-tiba sang peserta diklat ini ingin buang air kecil, bergegaslah ke kamar toilet lalu mendapat kesulitan untuk membukanya. Pikir-punya pikir dari pada pipis di lantai akan ketahuan takut diapa-apain, dimarah, dsb. Pipis di kasur bukan jamannya lagi karena sudah berumur masak masih ngompol. Daripada buang-buang waktu, diambilnya bantal yang ada dari atas kasur kemudian dipipisi lalu dibuangnya ke tong. Habis perkara. Bis kota dan karcis Seorang sebut saja namanya Manar yang baru pertama akali naik "DAMRI" di kota. Dia ditemani kawannya yang sudah lama pindah di kota itu. Sambil berdiri karena tempat duduk semua sudah penuh, dan kebetulan yang berdiri hanya dia berdua. Datanglah si kondektur memberinya karcis, kemudian tanpa diduga karcis itu terbang dan terbawa angin ke sela-sela di antara deretan kursi. Dengan spontan si Manar berlari mengejar karcisnya yang terbang dan mencarinya di sela-sela deretan kursi. Melihat hal ini si kawan menanyakannya apa yang dicarinya. Dijawab karcisku hilang aduh gimana yah.... Beda janda dan perawan Mau tahu bedanya? berikan dia pisang. Kalau pisangnya langsung dibuka kulitnya tanpa memperhatikan dengan detail dan langsung dimakan bisa ditebak
dia itu gadis alias perawan. Kalau pisangnya di-elus-elus dulu, kemudian ditengok, lalu disimpan dan diambil lagi kemudian baru dimakan dengan cara membuka kulitnya dengan pelan-pelan serta hati-hati maka tebakan anda pasti tidak meleset kalau itu tanda dia Janda. Believe or not: terserah! AMajid@mcdermott.com <mailto:AMajid@mcdermott.com>