Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATRIKULASI MATA KULIAH BIOLOGI

Tentang JARINGAN SARAF DAN RANGKA

OLEH: MURZAM NURFAJRI JURUSAN: PENDIDIKAN DOKTER

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Km.12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 Telp.(0761) 63266 Fax.(0761) 63279, 65593

1. Komponen-komponen yang Membangun Sistem Saraf Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh (kemampuan menanggapi rangsangan ). Kemampuan menanggapi rangsangan memungkinkan kita dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan- perubahan yang terjadi pada lingkungan kita. Fungsi sistem saraf pada manusia adalah sebagai berikut : - Mengatur organ-organ atau alat-alat tubuh kita agar terjadi keserasian kerja. - Menerima rangsangan sehingga kita dapat mengetahui dengan cepat keadaan dan perubahan yang terjadi di sekitar kita. NEURON (SEL SARAF ) Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang di sebut neuron. Dan mekanisme penghantaran impuls.
Dendri t Badan Sel Nukleu s Sinapsi s

Arah Akso Jalannya n impuls

Neuron Pra Sinaps

Selubung Myelin Terminal sinapsis

Neuron Pasca Sinaps

STRUKTUR DAN FUNGSI NEURON

Fungsi neuron adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan atau tanggapan . Setiap neuron terdiri dari satu badan sel, dendrit, dan akson. BADAN SEL Badan sel merupakan bagian neuron yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Inti sel bewarna pucat, dengan anak inti (neukleus) yang terdapat di dalamnya. DENDRIT Dendrit merupakan penjuluran pendekyang keluar dari badan sel. Dendrit umumnya bercabang-cabang. Dendrit berfungsi membawa rangsangan menuju badan sel. AKSON (NEURIT ) Akson merupakan penjuluran panjang yang keluar dari badan sel. Akson berfungsi menghantarkan rangsangan dari badan sel ke neuron lain.

SELUBUNG MIELIN Selubung mielin berfungsi sebagai pelindungdan juga memberi nutrisi pada akson. Sel schwann membantu regenerasi akson yang rusak. Selubung mielin tidak membungkus akson secara keseluruhan Bagian atau titik akson yang tidak terbungkus selubung mielin adalah disebut nodus ranfier. SISTEM SARAF PUSAT Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak yang keras sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas talang belakang. Otak juga dilindungi oleh selaput meningitis. Selaput meningitis terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan paling luar disebut durameter, lapisan tengah disebut arachnoid, dan lapisan paling dalam disebut piameter. Otak di bedakan menjadi otak besar, otak kecil, dan otak tengah. Sedangkan sumsum dibedakan menjadi sumsum tulang belakang dan sumsum lanjutan . OTAK BESAR (CEREBRUM) Otak besar memiliki permukaan yang belipat-lipat. Otak besar merupakan pusat pengaturan ingatan ,kecerdasan, dan keinginan . Otak besar merupakan sumber kegiatan atau gerakan yang kita sadari (sesuai kehendak kita )Otak besar terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian belakang, bagian samping, bagian depan ,dan bagian tengah. Otak bagian belakang berperan sebagai pusat pengelihatan. Bila bagian ini rusak , seseorang akan mengalami kebutaan. Otak di bagian samping terletak di sebelah atas telinga berperan sebagai pusat pendengaran. Kerusakan di bagian ini akan mengalami tuli. Otak bagian depan berperan sebagai pusat gerakan otot,. Otak bagian tengah (antara bagian belakang dan depan ) berperan sebagai pusat perkembangan kecerdasan dan ingatan . OTAK KECIL (CEREBELLUM ) Otak kecil berfungsi mengkordinasikan gerakan otot yang disadari. Dan pusat keseimbangan tubuh. OTAK TENGAH (MESENCEPHALON ) Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jebatan farol. Bagian atas otak tengah merupakan pusat refleks mata dan pusat pendengaran. Di depan otak tengah terdapat talamus dan hipotalamus . talamus merupakan stasiun pemancar bagi rangsangan- rangsangan yang mencapai korteks dari bagian otak yang lain dan saraf tulang belakang . hipotalamus merupakan pusat pengaturan suhu tubuh , lapar (selera makan ) , dan keseimbangan cairan tubuh . SUMSUM LANJUTAN (MEDULA OBLANGATA ) Sumsum lanjutan di sebut juga sambung atau batang otak . sumsum lanjutan berfungsi menghantarkan impuls yang datang dari sumsum tulang belakang ke otak . sumsu lanjutan merupakan pusat pengaturan pernapasan , denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah ,gerak alat

pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan, menelan, batuk, bersin, bersendawa,, dan muntah juga diatur oleh sumsum lanjutan. SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULA SPINALIS ) Sumsum tulang belakang sebagai pengaturan gerak refleks. 2. Sel Schwan, Selubung Mielin, dan Nodus Ranvier

a. Sel Schwan Sel Schwan merupakan suatu rantai sel-sel pendukung yang membungkus akson dari banyak sel saraf dan yang membentuk suatu lapisan insulasi yang disebut lapisan mielin. b. Selubung Mielin Selubung mielin merupakan substansi lemak yang menyelubungi akson. Substansi ini berfungsi sebagai isolator yang melindungi akson terhadap tekanan dan luka, memberi nutrisi pada akson, dan mempercepat jalannya impuls. c. Nodus Ranvier Nodus Ranvier merupakan suatu celah kecil pada lapisan mielin di antara sel-sel glia yang bersebelahan di sepanjang akson sebuah neuron; juga tempat konsentrasi tinggi saluran ion yang dibuka dan ditutup oleh voltase. Nodus Ranvier juga disebut sebagai akson yang tidak diselubungi selaput mielin. 3. Kelainan-kelainan pada Tulang Kelainan dan gangguan pada tulang dapat mengganggu proses gerakan yang normal. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena: A. Kekurangan vitamin D Vitamin D atau kalsiferol adalah vitamin yang diperlukan untuk kalsifikasi (penulangan) pada tulang. Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari provitamin D dengan bantuan ultraviolet. Kekurangan vitamin D pada anak-

anak dapat menyebabkan rakhitis, biasanya dapat terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dari kaki berbentuk O atau X. sedangkan pada orang dewasa, kekurangan kapur akan menyebabkan penyakit osteomalasia. B. Penyakit Penyakit pada tulang manusia sangat beragam salah satu diantaranya adalah: 1). Rheumatik Rheumatik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan rasa sakit dari alat gerak salah satunya adalah tulang. Dan arthritis merupakan salah satu jenis dari rheumatik yang berkenaan dengan sendi. 2). Osteoporosis Osteopororsis adalah suatu penyakit dimana terjadi penurunan massa tulang (pengurangan jaringan tulang) terutama terjadi pada tulang spongiosa. Pada penyakit ini proses penghancuran tulang melebihi proses pembentukan tulang. Penyakit ini terjadi terutama pada wanita kulit putih usia lanjut setelah menopause. Berikut ini adalah gambar struktur tulang yang normal dan yang terkena osteoporosis.

3). Osteomyelitis Osteomyelitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan tulang (termasuk periosteum, sumsum tulang belakang dan tulang rawan). Penyakit ini disebabkan oleh mikroorganisme (terutama Staphylococcus) yang mencapai tulang melalui patah tulang terbuka, melalui darah atau melalui gigi caries ke dalam sinus. Bakteri dan jamur juga sering menimbulkan osteomyelitis. Jadi, jika anda terluka segeralah tutup luka tersebut dengan penutup luka yang steril dan segera obati ke dokter. C. Kecelakaan Kecelakaan yang dapat menyebabkan gangguan pada tulang dapat berupa:

1). Memar Gangguan ini hanya berupa sobeknya selaput sendi (ligamen). Namun bila sobeknya selaput sendi diikuti oleh lepasnya ujung tulang dari sendi disebut dislokasi (lepas sendi). 2). Fraktura Fraktura atau patah tulang dibedakan menjadi patah tulang tertutup, patah tulang terbuka dan fisura. a). Patah tulang tertutup, bila tulang yang patah tidak merobek kulit. b). Patah tulang terbuka, bila tulang yang patah merobek kulit c). Fisura, bila tulang hanya retak

Salah satu bentuk fraktura pada tulang lengan D. Kebiasaan sikap tubuh yang salah Kebiasaan posisi tubuh yang salah yang dilakukan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelainan tulang, yaitu: 1). Lordosis Kelainan pada tulang leher dan panggul terlalu membengkok ke depan sehingga lengkung lumbar pada tulang belakang (vertebrae) melekuk ke dalam. 2). Kifosis Kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke dalam. Bisa disebabkan karena proses penuaan, infeksi TBC tulang belakang (vertebrae) ataupun posisi duduk yang salah yang dilakukan selama bertahun-tahun. 3). Skoliosis Kelainan pada tulang, jika ruas-ruas tulang belakang membengkok kearah samping membentuk huruf S.

4). Subluksasi Gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke arah kiri atau kanan. 4. Jenis-jenis Hubungan Antar Tulang Di dalam tubuh kita tulang dapat berhubungan secara erat maupun tidak erat. Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya disebut artikulasi. Agar artikulasi tersebut dapat bergerak diperlukan struktur khusus yang dinamakan dengan sendi. Sendi dibentuk dari kartilago yang berada di daerah sendi. Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antartulang, yaitu: 1. Sinartrosis yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan 2. Amfiartrosis yaitu sendi yang pergerakannya sedikit 3. Diartrosis yaitu sendi yang pergerakannya bebas Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan lebih lanjut. 1. Sinartrosis Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memiliki celah sendi. Hubungan antartulang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang kemudian menulang sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan. Ada dua tipe sinartrosis, yaitu: a. Suture

Suture adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut ikat padat. Contohnya pada tulang tengkorak. b. Sinkondrosis

Sinkondrodis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa. 2. Amfiartrosis Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit digerakkan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu: a. Simfisis Pada simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya pada sendi antartulang belakang dan pada tulang kemaluan. b. Sindesmosis Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya sendi antartulang betis dan tulang kering.

3. Diartrosis Diartrosis adalah hubungan antartulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan antartulang diartrosis ini sering juga disebut sendi. Contoh hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah sebagai berikut: a. Sendi engsel Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya gerak sendi pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari. b. Sendi pelana Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi seperti pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti orang naik kuda. Misalnya sendi antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan. c. Sendi putar Pada sendi ini, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Misalnya sendi antara tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan tulang tengkorak.

d. Sendi luncur/Geser Pada sendi luncur, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat. e. Sendi peluru Pada sendi ini, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan berporos tiga. Misalnya sendi antara tulang gelang bahu dan lengan atas, dan antara tulang gelang panggul dan paha. f. Sendi kondiloid/ellipsoid Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan masuk ke dalam suatu lekuk berbentuk elips. Misalnya sendi antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.

Anda mungkin juga menyukai