Anda di halaman 1dari 9

CINTA VINA DAN RINO

Hari ini adalah hari perdana masuk kuliah. Vina datang ke kampus dengan menggendong tasnya. Saat itu ia berjalan sendirian di koridor dengan bingung karena mencari ruang kelas yang tak kunjung ia temukan. Vina merasa lelah jadi ia duduk di sebuah bangku di dekat tangga. Kemudian ada seseorang yang datang menghampirinya, seorang laki-laki yang ternyata senasib dengannya. Sorry, boleh tanya ga? kata laki-laki itu. Ya..tanya apa? jawab Vina. Kamu tahu ruang 2.01 gak? Sorry, sebenarnya aku juga lagi cari ruangan itu tapi daritadi belum ketemu. Oh gitu. Gimana kalau kita cari sama-sama aja. Oya, nama aku Rino, kamu siapa? kemudian Rino menjulurkan tangannya kepada Vina. Oh ya, aku Vina. Salam kenal ya. Berarti kita sekelas nih. Kemudian Vina juga menjabat tangan Rino. Salam kenal juga. Iya nih, ya udah kita cari ruangannya yuk. Ajaknya. Kemudian mereka berjalan bersama-sama menyusuri koridor. Saat itu tak dapat dipungkiri bahwa Vina merasa ada yang berbeda dengan perasaannya. Perasaannya mulai berubah semenjak tangannya menjabat tangan Rino. *** Hari-hari berlalu dengan indahnya bagi Vina. Sebulan sudah semenjak ia mengenal Rino dan semakin hari semakin ia dekat dengan Rino. Rasanya setiap ia berada disamping Rino, ia seperti melayang. Pandangannya tak pernah lepas dari lelaki pujaannya itu. Sampai pada akhirnya saat mereka belajar kelompok, Hei.. Vin!! Vina!! Yaa kenapa? tanya Vina dengan terkejut.

Aku dari tadi udah ngomong panjang lebar, dari utara sampai selatan, kamu kok gak dengerin? Malah bengong mulu, ngeliatin apa sih? Eh tapi arah mata kamu itu kayanya ngeliatin aku deh. Aku tahu aku ganteng, kamu gak usah terpesona gitu deh sama aku. Hahahaa. goda Rino. Ih apaan sih..gak usah kepedean gitu deh. jawab Vina dengan tersipu malu. *** Rino dan selalu Rino yang ada dibenak Vina bahkan saat akan tidurpun ia masih memikirkannya. Tiba-tiba handphonenya berdering. Matanya membulat 360 derajat melihat nama kontak yang tertera di layar ponselnya, Rino. Cepat-cepat ia mengangkatnya. Halo... jawab Vina. Halo juga. Belum tidur nih? Aku ganggu gak? tanya Rino. Mmm, gak ganggu kok. Iya belum tidur nih, kamu juga belum tidur? Udah malem lho.. Iya tumben nih lagi gak bisa tidur jam segini. Tiba-tiba kepikiran kamu jadi aku telepon kamu deh..hehee. Besok jalan yuk, mau ga? tanya Rino dengan harap-harap cemas. Mendengar kalimat itu, Vina sangat senang tapi ia berusaha untuk tetap stay cool. Mmm gimana ya? Jam berapa? Sepulang kuliah, gimana? tanya Rino. Boleh deh. Ya udah sampai ketemu besok ya di kampus. jawab Vina. Oke. Tuuut tuuut tuuut. Telepon terputus. Rino dan Vina sama-sama merasa senang dan mereka berteriak kecil di dalam kamar masing-masing. *** Kenapa nih tumben ngajak jalan? tanya Vina sembari ia meminum jus alpukat yang ada ditangannya.

Kemudian Rino melangkah ke hadapannya. Rino mengambil gelas jus yang ada ditangannya dan menaruhnya di atas motor. Dengan jantung yang berdegup tak beraturan, Rino memberanikan diri untuk memegang tangan Vina. Tangannya yang dingin sedikit bergejolak saat tangan Rino menyentuhnya. Setelah berhasil memegang kedua tangan Vina, Rino menenangkan dirinya sejenak dengan menatap mata Vina dalam-dalam. Aku sayang kamu. Mungkin ini terlalu cepat tapi inilah yang aku rasakan selama ini, sejak dari awal kita bertemu dan hari demi hari aku kenal kamu, perasaan ini muncul kata Rino dengan lembut. Vina yang kaget masih tak bereaksi apapun. Ia hanya mampu menatap lelaki yang ada di depannya. Aku sayang kamu, Vin. Kamu mau kan menjadi pacarku? Rino mengulangi perkataannya dan kali ini tangannya menyentuh pipi Vina. Iya, aku juga sayang kamu, No. Vina mengangguk sambil tersenyum. Rino pun tersenyum. *** Hari-hari mereka berlalu dengan begitu indah, mereka merasa dunia menjadi milik mereka berdua. Setelah satu tahun menjalin hubungan ada seseorang yang masuk dalam hubungan mereka berdua, dia bernama Noni teman SMA Rino yang juga satu kelas di kampus. Noni mulai menyukai Rino semenjak mereka sering mendapatkan kelompok yang sama dalam tugas kuliah. Di saat kerja kelompok, Noni selalu menatap Rino dengan penuh kekaguman. Lalu salah seorang teman dalam kelompok itu yang bernama Nadia mendapati Noni sedang menatap Rino lalu dia pun menegur Noni. Hei!!! Noni! Hah? Iya ada apa? jawab Noni dengan terkejut. Kamu ngeliatin Rino terus? Kamu suka ya??? goda Nadia. Mendengar Nadia berkata seperti itu, Rino pun menoleh ke arah Noni dan Nadia lalu berkata,

Jadi dari tadi kamu ngeliatin aku? Aduh ada-ada aja, gak ngerjain tugas malah ngeliat aku. Dulu SMA kan juga udah sering lihat. kata Rino sambil menggelengkan kepala. Heh jangan gitu nanti Vina cemburu lho. sambung Bayu salah seorang teman yang lain. Apa sih, enggak kok! kata Noni mengelak. Noni pun tersipu malu. Semenjak itu rasa suka Noni terhadap Rino mulai menjadijadi. Dia mulai sering mengirim sms seperti memberikan perhatian pada Rino selayaknya Noni adalah kekasih Rino. Walaupun Rino tidak terlalu mengindahkan sms dari Noni tapi Noni tetap mengirim sms. Bahkan pada suatu hari saat Rino sedang makan malam dengan Vina di sebuah restoran, ponsel Rino berdering dan ternyata itu adalah telepon dari Noni. Rino mengangkatnya dengan ragu-ragu. Halo... jawab Rino. Halo, No bisa tolongin aku gak? tanya Noni. Ada apa ya Ni? tanya Rino penasaran. Vina yang berada disamping Rino pun hanya menatap Rino dengan bingung dan penuh tanda tanya. Motor aku rusak terus aku masukin ke bengkel, untung aja masih buka tapi baru dikerjain besok karena layanan servis itu cuman pagi, jadi aku gak bisa pulang. Bisa antar aku pulang gak? kata Noni. Aduh gimana nih, aku lagi makan malam sama Vina. Coba yang lain Ni. kata Rino. Pada gak bisa No, gimana dong? tanya Noni. Aku tanya Vina dulu. jawab Rino. Rino lalu menanyakan pada Vina untuk meminta izin. Sayang, Noni minta tolong aku antar pulang dia soalnya motornya rusak gimana? tanya Rino pada Vina.

Aku sih gak apa-apa. Menolong orang apa sih buruknya, lagian dia kan teman SMA mu jadi gak enak kalau nolak, tapi jangan lama-lama ya sayang. jawab Vina dengan raut wajah sedikit kecewa. Iya, kamu tunggu disini sebentar ya. kata Rino sambil membelai Vina dengan lembut. Rino pun berangkat ke tempat Noni berada. Setelah sampai di kos Noni, dalam hati Noni masih ingin bersama Rino sehingga Noni mengajak bicara Rino dengan mempersilahkan duduk dulu di teras dan sedikit menahannya. Tidak terasa satu jam pun terlewati. Rino terkejut mendengar ponselnya berbunyi dan ternyata panggilan dari Vina. Halo sayang... jawab Rino. Halo, kamu kemana aja? Aku nungguin dari tadi disini, udah satu jam kamu gak balik-balik. tanya Vina dengan nada marah. Ya Allah aku lupa, maaf sayang. Oke aku segera kesana. Tunggu aku. jawab Rino dengan penuh cemas. Sesampainya di restoran, Rino melihat Vina yang sedang duduk di sebuah gazebo termangu sembari kesal menunggu Rino lalu dengan segera Rino menghampiri Vina. Maaf sayang, kamu jadi nunggu lama. kata Rino. Ayo kita pulang. jawab Vina dengan kesal. Maafin aku, aku tau kamu marah sama aku. Tapi aku tadi bener-bener lupa soalnya diajak ngobrol sama Noni. kata Rino sembari meraih tangan Vina dan menggenggamnya. *** Esoknya pada siang hari Vina pergi ke sebuah restoran untuk membeli makan. Ketika Vina membayar dia tanpa sengaja melihat Rino sedang makan dengan Noni dan ternyata Rino juga melihat Vina. Vina segera pergi keluar dan pulang. Rino mengejar Vina namun Vina sudah melaju jauh dengan motornya. Dalam perjalanan pulang, dalam hati Vina berkata-kata. Apa dugaanku selama ini benar kalau Noni suka sama Rino? Kenapa Rino juga gak bilang aku kalau mau makan bareng sama Noni? Jangan-jangan . . . gumam Vina.

*** Malam harinya Vina mendatangi kos Desi teman dekat Noni. Vina menanyakan tentang perasaan Noni. Des, aku mau tanya sesuatu sama kamu. Tapi tolong jawab dengan jujur ya. kata Vina. Iya. Memangnya apa? tanya Desi penasaran. Apa Noni pernah cerita tentang perasaannya, mm.. suka sama siapa gitu? tanya Vina. Sebenernya gini Vin, Noni itu suka sama Rino dari dia SMA dulu. Tapi waktu itu Rino cuman nganggap teman aja kata Noni. Dan ada kesempatan satu kelas gini dia mulai cari cara untuk PDKT lagi, kamu gak tau ya kalau Noni suka kirim sms ke Rino?. jawab Desi. Ooohh ... Aku tau sms itu cuman aku diam aja, soalnya aku masih ragu kan belum ada bukti yang aku lihat sendiri. kata Vina. Mendingan kamu tanya gimana perasaan Rino ke Noni. Semoga hubungan kalian baik-baik aja, karena aku juga gak mau lihat hubunganmu sama Rino rusak. kata Desi. Iya makasih ya Des. Aku memang mau minta penjelasan ke Rino. Maaf udah ganggu istirahat kamu kata Vina sambil beranjak untuk pulang. *** Hari berikutnya Rino mengajak Vina makan siang, dan disana Vina mencoba berbicara mengenai Noni. Sayang, maafin aku ya kemarin aku makan sama Noni gak bilang sama kamu. Itu dadakan habis kerja kelompok. kata Rino sambil menggenggam tangan Vina. Perasaanmu ke Noni gimana sih? tanya Vina. Kok kamu tanya gitu? jawab Rino sambil mengernyitkan dahi. Ya cuma tanya aja karena aku tau Noni suka sama kamu, dia juga sering kirim sms ke kamu. Tapi maaf sebelumnya kalau aku lancang buka sms kamu karena waktu itu kamu

lagi sibuk latihan basket terus aku juga penasaran kenapa Noni sms kamu. Takutnya kamu punya perasaan juga sama Noni. jawab Vina. Aku gak ada perasaan apa-apa sama Noni, sumpah! Aku sengaja gak kasih tau kamu soal sms itu karena aku gak mau kamu sakit hati. Beneran aku gak ada perasaan sama Noni, sayang. kata Rino dengan wajah serius. Disitu Vina hanya tersenyum dan kembali melanjutkan makan. Selesai makan Vina menatap Rino dan berkata, Disini aku cuma tanya itu dan sekalian pamit, karena aku harus pergi ke Singapura selama dua bulan untuk belajar disana. kata Vina dengan nada pelan. Hah?? Kamu diterima pertukaran mahasiswa? Selamat ya sayang. kata Rino sambil tersenyum bangga. Iya, makasih. jawab Vina tersipu malu. Kamu disana jaga hati ya buat aku. kata Rino sambil memegang pipi Vina. Iya, kamu juga ya. Jangan rusak kepercayaanku. jawab Vina dengan menatap Rino. Iya... Selama Vina pergi Rino tetap menjaga hatinya untuk Vina, begitupula sebaliknya. Melihat cinta Rino yang tulus kepada Vina, Noni pun akhirnya menyerah dan menyadari dia tidak akan bisa merebut Rino dari Vina. *** Dua bulan berlalu, Vina pun kembali ke kampus. Hari pertama kembalinya di kampus disambut oleh teman-temannya dan tentunya Rino. Selamat datang kembali Vina. kata teman-temannya. Terimakasih semuanya. jawab Vina dengan terharu. Hai sayang... sambut Rino yang muncul dari belakang Vina. Hai... jawab Vina sembari menghampiri Rino. Kamu makin cantik aja. goda Rino.

Iiih, apaan sih. jawab Vina dengan tersipu malu. Tiba-tiba terdengar suara dari kejauhan. Vina!! panggil Noni sembari menghampiri Vina. Ya, ada apa? jawab Vina. Selamat datang kembali ya. kata Noni. Iya makasih Ni. kata Vina. Mm.. Kamu ada waktu gak sekarang? tanya Noni. Iya ada. Kenapa ya Ni? jawab Vina penasaran. Aku mau ngomong sama kamu sebentar, yuk. kata Noni sembari menarik tangan Vina dan menjauh dari teman-teman dan Rino. Ngomong apa? tanya Vina masih penasaran. Begini, aku mau minta maaf, selama ini aku pernah menyakiti kamu dengan sikap aku ke Rino. Disaat kamu gak disini aja Rino masih menjaga hatinya buat kamu. Dari situ aku tau cintanya tulus ke kamu kata Noni dengan penuh penyesalan. Oh itu, iya gak apa-apa kok Ni, aku udah maafin kamu. kata Vina sembari tersenyum dan menepuk pundak Noni. Makasih ya Vin. Aku jadi lega sekarang. Yaudah kalau gitu aku kantin dulu ya. kata Noni senang. Vina kembali menghampiri Rino. Noni ngomong apa barusan? tanya Rino penasaran. Dia minta maaf dulu pernah coba deketin kamu. jawab Vina. Ooh... Ntar sore jalan yuk. ajak Rino. Okelah... jawab Vina. ***

Sorenya ketika Vina dan Rino jalan berdua, tiba-tiba Rino meraih tangan Vina dan menggenggam erat sembari berkata. Vina, aku sayang kamu. kata Rino. Aku juga sayang kamu No. jawab Vina tersenyum bangga. Sore itu, angin sepoi yang berhembus, ombak yang menari dan lautan yang berwarna orange karena senja datang menjadi saksi tentang kisah menyatunya hati dua insan yang dimabuk asmara. Vina dan Rino.

Anda mungkin juga menyukai

  • CHT Hcfa Girls Z 0 13
    CHT Hcfa Girls Z 0 13
    Dokumen5 halaman
    CHT Hcfa Girls Z 0 13
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Dokumen8 halaman
    Lembar Persetujuan
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • 2.10.1 Resin Penukar Anion - PIO Nas
    2.10.1 Resin Penukar Anion - PIO Nas
    Dokumen4 halaman
    2.10.1 Resin Penukar Anion - PIO Nas
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Daftar
    Daftar
    Dokumen11 halaman
    Daftar
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Fome DM
    Fome DM
    Dokumen6 halaman
    Fome DM
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Jaga THT
    Jaga THT
    Dokumen2 halaman
    Jaga THT
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Kasus RSJ
    Refleksi Kasus RSJ
    Dokumen14 halaman
    Refleksi Kasus RSJ
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Fome
    Fome
    Dokumen7 halaman
    Fome
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Geriatri 1
    Tutorial Geriatri 1
    Dokumen2 halaman
    Tutorial Geriatri 1
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Preskes RM Vita
    Preskes RM Vita
    Dokumen27 halaman
    Preskes RM Vita
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Hematologi
    Hematologi
    Dokumen4 halaman
    Hematologi
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Anti Mikroba
    Anti Mikroba
    Dokumen5 halaman
    Anti Mikroba
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Preskes Varisela
    Preskes Varisela
    Dokumen36 halaman
    Preskes Varisela
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Preskes Varisela
    Preskes Varisela
    Dokumen36 halaman
    Preskes Varisela
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • BATUEMPEDU
    BATUEMPEDU
    Dokumen7 halaman
    BATUEMPEDU
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Anti Mikroba
    Anti Mikroba
    Dokumen5 halaman
    Anti Mikroba
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Preskesku Edit
    Preskesku Edit
    Dokumen48 halaman
    Preskesku Edit
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Pencegahan Penyakit
    Pencegahan Penyakit
    Dokumen2 halaman
    Pencegahan Penyakit
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • 4R Radiasi Jaringan
    4R Radiasi Jaringan
    Dokumen1 halaman
    4R Radiasi Jaringan
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Konsep Akhlak
    Konsep Akhlak
    Dokumen3 halaman
    Konsep Akhlak
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Isi Angina
    Isi Angina
    Dokumen13 halaman
    Isi Angina
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Hematologi
    Hematologi
    Dokumen4 halaman
    Hematologi
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • AKHLAK KELUARGA
    AKHLAK KELUARGA
    Dokumen4 halaman
    AKHLAK KELUARGA
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Magelang
    Sejarah Magelang
    Dokumen3 halaman
    Sejarah Magelang
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • GBS
    GBS
    Dokumen16 halaman
    GBS
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Vita Pramatasari Harti
    Belum ada peringkat