Anda di halaman 1dari 32

PERTEMAN IV

Konvensi naskah adalah penlisan karangan ilmiah berdasarkan kebiasan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Meliputi:
Organisasi karangan utama maupun pelengkap Bahasa Pengetikan

Bagian Pelengkap/Pendahuluan Bagian Isi Bagian Pelengkap Penutup

Unsur-unsur dalam Penulisan Sebuah Karangan: A. Bagian Pelengkap Pendahuluan a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul) b. Halaman Judul c. Halaman Persembahan (kalau ada) d. Halaman Pengesahan (kalau ada) e. Pengantar f. Daftar Isi g. Daftar Gambar (kalau ada) h . Daftar Tabel (kalau ada)

a. b. c.

Pendahuluan Tubuh Karangan Kesimpulan

a. b. c. d.

Daftar Pustaka (Bibliografi) Lampiran (Apendix) Indeks Riwayat Hidup Penulis

Judul pendahuluan adalah nama karangan. Halaman judul pendahuluan tidak mengandung apa-apa kecuali mencantumkan judul karangan atau judul buku. Judul karangan atau judul buku ditulis dengan huruf kapital. Biasanya letaknya di tengah halaman agak ke atas. Namun, variasivariasi lain memang kerap sekali dijumpai.

Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan. Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya. Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit. Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi). Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).

Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukan bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas pertimbangan penulis. Persembahan ini jarang melebihi satu halaman, dan biasanya terdiri dari beberapa kata saja, misalnya: Persembahan tanda sayang untuk ayah dan bunda.

Digunakan sebagai pembuktian bahwa karya ilmiah yang telah ditanda-tangani oleh pembimbing, pembaca/penguji, dan ketua jurusan telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah. Halaman pengesahan biasanya digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, sedangkan makalah ilmiah, Ikuti konvensi yang berlaku di kampus

Pengantar menyajikan informasi sebagai berikut: Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah). Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah (untuk skripsi, tesis, disertasi, atau laporan formal ilmiah). Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga. Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga yang membantu. Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan. Harapan penulis atas karangan tersebut. Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.

Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi naskah karangan. Daftar isi berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, subbab, dan unsur- unsur pelengkap dari sebuah buku yang bersangkutan.

Daftar gambar
Nama gambar dan nomor halaman

Daftar tabel
Nama tabel dan nomor halaman

Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan. Kesuluruhan isi pendahuluan mengantarkan pembaca kepada materi yang akan dibahas, dianalisis-sintesis, dideskripsi, atau diuraikan dalam bab kedua sampai bab terakhir. Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:

Penalaran (alasan) yang menimbulkan masalah atau pertanyaan yang akan diuraikan harus jelas, misalnya deduktif, sebab-akibat, atau induktif. Kegunaan praktis hasil analisis, misalnya: memberikan masukan bagi kebijakan pimpinan dalam membuat keputusan, Gunakan informasi mutakhir dari buku-buku ilmiah, jurnal, atau internet yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pengungkapan masalah utama secara jelas dalam bentuk pertanyaan, gunakan kata tanya yang menuntut adanya analisis, misalnya: bagaimana...., mengapa.... (bukan apa, siapa,kapan)

Target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai, misalnya: mendeskripsikan hubungan X terhadap Y; membuktikan bahwa budaya tradisi dapat dilestarikan dengan kreativitas baru; menguraikan pengaruh X terhadap Y. Upaya pokok yang harus dilakukan, misalnya: mendeskripsikan data primer tentang kualitas budaya tradisi penduduk asli Jakarta; membuktikan bahwa pembangunan lingkungan pemukiman kumuh yang tidak layak huni memerlukan bantuan pemerintah.

Pembatasan masalah yang akan dibahas. Rumusan detail masalah yang akan dibahas. Definisi atau batasan pengertian istilah yang tertuang dalam setiap variabel. Pendefinisian merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan untuk mengungkapkan suatu benda, konsep, proses, aktivitas, peristiwa, dan sebagainya dengan kata-kata

Deskripsi atau kajian teoritik variabel X tentang prinsip-prinsip teori, pendapat ahli dan pendapat umum, hukum, dalil, atau opini yang digunakan sebagai landasan pemikiran kerangka kerja penelitian dan penulisan sampai dengan kesimpulan atau rekomendasi. Penjelasan hubungan teori dengan kerangka berpikir dalam mengembangkan konsep penulisan, penalaran, atau alasan menggunakan teori tersebut.

Sumber data sekunder dan data primer. Kriteria penentuan jumlah data. Kriteria penentuan mutu data. Kriteria penentuan sample. Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan

Penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan, misalnya: metode kuantitatif, metode deskripsi, metode komparatif, metode korelasi, metode eksploratif, atau metode eksperimental. Teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan kuisioner; analisis data, hasil analisis data, dan kesimpulan.

Gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan. Penjelasan lambang-lambang, simbolsimbol, atau kode (kalau ada).

Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas (sempurna). Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur : ketuntasan materi dan kejelasan uraian/deskriptif

Memuat uraian sistematis tentang hasilhasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis & tahun terbit.

Dijabarkan dari tinjauan pustaka sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah dan untuk merumuskan hipotesis Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau persamaan-persamaan yang langsung berhubungan dengan bidang ilmu yang diteliti

Mengandung uraian tentang:


bahan

atau materi alat yang dipakai jalan penelitian kesulitan-kesulitan dan cara pemecahannya

Hasil penelitian dan pembahasan sifatnya terpadu dan tidak dipecah menjadi sub-bab tersendiri Hasil penelitian sedapat-dapatnya disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto/gambar, atau bentuk lain, dan ditempatkan sedekat-dekatnya dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian

Tentang hasil yang diperoleh Berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik Sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang sejenis

Kesimpulan dan saran harus dinyatakan secara terpisah Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk menjawab tujuan & membuktikan kebenaran hipotesis Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan kepada para peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin melanjutkan, atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan. Saran tidak merupakan keharusan

Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama Buku: nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke, nomor halaman yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit, dan kotanya

Subjektivitas dengan menggunakan kata-kata: saya pikir, saya rasa, menurut pengalaman saya, dan lainlain. Atasi subjektivitas ini dengan menggunakan: penelitian membuktikan bahwa, uji laboratorium membuktikan bahwa, survei membuktikan bahwa, Kesalahan: pembuktian pendapat tidak mencukupi, penolakan konsep tanpa alasan yang cukup, salah nalar, penjelasan tidak tuntas, alur pikir (dari topik sampai dengan simpulan) tidak konsisten, pembuktian dengan prasangka atau berdasarkan kepentingan pribadi, pengungkapan maksud yang tidak jelas arahnya, definisi variabel tidak (kurang) operasional, proposisi yang dikembangkan tidak jelas, terlalu panjang, atau bias, uraian tidak sesuai dengan judul.

Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara: Dalam tulisan-tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasanringkasan argumen yang penting dalam bentuk dalil-dalil (atau tesis-tesis), sejalan dengan perkembangan dalam tubuh karangan itu. Untuk kesimpulan-kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok-pokok yang telah diuraikan dalam tubuh karangan itu.

Daftar Pustaka Apendix (lampiran) Index Riwayat Hidup

Anda mungkin juga menyukai