Anda di halaman 1dari 11

BAB II ISI A. Skenario Hepatitis A merupakan penyakit menular yang sering sekali menimbulkan wabah di dunia.

Menurut data WHO, sebanyak 1,4 juta penduduk mengalami serangan hepatitis A setiap tahunnya. Kejadian luar biasa hepatitis A paling besar terjadi di Shanghai, RRC pada tahun 1988 yaitu mencapai 300.000 pasien ( Dirjen PPPL, 2011). Wabah hepatitis A merebak di Indonesia dan selalu terulang setiap tahunnya. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas bulan Januari 2012 ditemukan 30 kasus hepatitis A dan sebagian besar pengidapnya adalah mahasiswa dan pelajar. Meskipun dapat dicegah dengan vaksinasi, namun kemungkinan prognosis mala juga dapat terjadi. Depkes RI menyebutkan penanggulangan wabah hepatitis A masih terkendala oleh harga vaksin yang relatif tinggi karena perlu impor bahan baku pembuatannya.

B. Tahapan Seven Jump STEP 1 (Clarifying unfamiliar tem/ Kalrifikasi istilah ) 1. Hepatitis A Hepatitis A disebut juga liver atau penyakit kuning adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. 2. Prognosis mala Merupakan perkiraan perjalanan penyakit kedepannya baik dalam keadaan akan membaik, buruk, atau bahkan meninggal dunia. 3. Wabah

Merupakan penyakit menular yang menjangkit secara cepat yang menyerang suatu daera 4. Vaksinasi Merupakan pemberian vaksin kepada tubuh agar kebal terhadap suatu penyakit 5. Epidemiologi Merupakan ilmu yang mempelajari macam- macam penyakit beserta faktor penyebab penyakit tersebut. 6. Kejadian luar biasa Merupakan peningkatan penyakit dalam suatu daerah dalam kurun waktu yang sabgat cepat

STEP 2 (Problem definition / Menguraiakan masalah) 1. Mengapa mayoritas yang terjangkit hepatitis A mahasiswa dan pelajar ? 2. Mengapa di Indonesia wabah hepatitis A selalu terulang setiap tahunnya ? 3. Bagaimana cara penularan hepatitis A ? 4. Mengapa hepatitis A termasuk kedalam penyakit menular ? 5. apa saja tanda dan gejala hepatitis A ? 6. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan hepatitis A ? 7. Vaksin apa saja untuk mengobati hepatitis A dan bagaimana caranya ? 8. Bagaimana cara mengatasi harga vaksin yang relatif tinggi ?

Macam-macam Vaksin Definisi Hepatitis A Definisi Vaksin

Tanda tanda Hepatitis A

EPIDEMIOLOGI HEPATITIS A

Gejala Hepatitis A

Pencegahan Hepatitis A Penularan Hepatitis A

Penanggulangan Hepatitis A

Tabel 2.1 Skema Rumusan Masalah

STEP 3 ( Brainstorm / Curah pendapat) 1. Mayoritas yang terjangkit hepatitis A adalah mahasiswa dan pelajar karena kebanyak dari mereka belum sadar diri untuk memperhatikan pola hidup sehat seperti mencuci tangan sebelum makan. Selain itu, pengaruh lingkungan tempat tinggal mahasiswa dan pelajar yang kurang mendukung untuk memperhatikan pola hidup. 2. Wabah hepatitis A selalu terulang setiap tahunnya di Indonesia, karena : 1. Masyarakat belum sadar akan pola hidup mereka 2. Tidak bercermin dari kejadian sebelumnya sehingga terulang 3. Tidak adanya pencegahan secara preventif 4. Adanya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh masyarakat 3. Penularan hepatitis A dapat ditularkan melalui, antara lain : 1. Alat makan (sendok,garpu) 2. Transfusi darah 3. Pemakaian jarum suntik secara bersamaan 4. Hubungan seksual / homo seksual 5. Alat mandi (handuk,sikat gigi) 6. Sanitasi lingkungan kurang baik 7. Kontak langsung dengan penderita hepatitis A

4. Hepatitis A termasuk dalam penyakit menular karena disebabkan oleh virus hepatitis A 5. Tanda dan gejala hepatitis A,yaitu: 1. Selaput putih mata, kulit,dan telapak tangan menguning 2. Tinja/feses berwarna pucat 3. Air seni berwarna gelap 4. Badan lemas 5. Mual 6. Demam 7. Diare 8. Nafsu makan berkurang

6. Pencegahan hepatitis A dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Vaksinasi 2. Sanitasi dan lingkungan diperhatikan 3. Perbanyak minum air putih 4. Gaya hidup sehat 5. Diadakannya penyukuhan tentang hepatitis A 6. Mengurangi konsumsi makanan seperti ikan dan kerang Penanggulangan hepatitis A dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Rawat inap/pengobatan medis

2. Mensterilisasikanm sumber air 3. Penyuntikan vaksin 4. Perbaikan lingkungan hidup 7. Macam-macam vaksin dan cara pemberian, diantaranya; 1. Vaksin hepatitis A dengan cara disuntikan, vaksin hepatitis A berbentuk cairan 2. Vaksin BCG 3. Vaksin antibodi HAV 8. Cara mengatasi harga vaksin yang relatif mahal adalah dengan meminta subsidi pada pemerintahan untuk pembelian bahan baku vaksin serta dengan adanya pasokan dari dalam negeri seperti biofarma sehinnga harga vaksin menjadi relatif murah dan cepat tersedia.

STEP 7 ( Reporting / Diskusi hasil belajr) 1. Mengapa hepatitis A menjadi penyakit menular? a. Hepatitis menjadi penyakit menular karena hepatitis A disebut common source dan infeksiosa yang maksudnya adalah penyakit yang dapat menular dengan cepat dan dapat menginfeksi tubuh. ( Widyono,2008) b. Penyakit yang terdapat infeksi, yang termasuk penyakit infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit. Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A, virus hepatitis A termasuk penyakit infeksi maka hepatitis A merupakan penyakit menular. ( Widoyono, 2005)

c. Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah sebuah penyakit

yang disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan). Menurut Cahyono, dkk (2010), penyebab hepatitis terjadi umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Hepatitis A merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis A (VHA) yang dapat ditularkan melalui makanan/minuman yang terkontaminasi VHA, kontak langsung dengan penderita atau barang-barang milik penderita hepatitis A, penampungan air terkontaminasi VHA dan hubungan seksual. Karena hepatitis A disebabkan oleh virus dan virus merupakan agen biologi yang menyebabkan penyakit menular, maka dapat dikatakan bahwa penyakit hepatitis A termasuk penyakit menular. 2. Tanda dan Gejala Hepatitis A 1. Menurut Dwiastuti (2009), yaitu: a. Tanda : mata dan kulit berubah warna menjadi kuning, feses pucat, air seni kental dan berwarna gelap. b. Gejala : mual, pusing, diare, nyeri pada ulu hati dan otot. 2. Menurut Zuhri (2012), yaitu: a. Tanda : bilirubin meningkat, leukosit menurun b. Gejala : muntah-muntah, badan lemas, lesu, dan terjadi demam pada tubuh. 3. Menurut Najmudin (2011), yaitu: a. Tanda : cepat lelah, mual-mual, sakit dipersendian dan bingung

b. Gejala : detak jantung berdetak cepat, berat badan menurun drastis. 4. Menurut Cahyono, dkk (2010), yaitu: a. Tanda : urine berwarna teh tua disertai timbulnya kuning pada mata dan kulit. Nyeri perut kanan bagian atas karena adanya pembesaran hati dan tinja berwarna kuning teh tua. b. Gejala : letih, lesu, nyeri menelan, mual dan muntah-muntah yang berlebihan.

3. Patogenesis Hepatitis A Menurut Pratiwi (2011) Antigen HAV sitoplasma hati manifestasi IgM anti HAV sel T limfosit sel hati rusak nekrosis ikterus feses

Antigen VAH masuk ke dalam tubuh melalui orofaring dan dapat dideteksi dalam sitoplasma sel hati segera sebelum gejala hepatitis akut timbul. Antigen VAH tidak dapat dideteksi dalam darah karena viremia berlangsung pendek dan terjadi pada masa inkubasi.Kerusakan sel hati yang terjadi akibat proses imunologis yang disebabkan oleh aktivitas T limfosit sitolitik terhadap target yaitu VAH Ag yang ada dalam sitoplasma sel hati dengan akibat terjadi nekrosisatau kerusakan sel parenkim hati yang luas sehingga terjadi peningkatan enzim SGPT/ SGOT kedalam plasma dan menyebabkan adanya obstruksi sinusoid intra hepatal dengan akibat terjadinya peningkatan bilirubin direk. Bila kerusakan hepar luas juga akan terjadi gangguan proses perubahan

bilirubin indirek menjadi direk, sehingga juga akan terjadi peningkatan kadar bilirubin indirek. Peningkatan bilirubin inilah yang disebut dengan ikterus yang menyebabkan waran putih pada mata berwarna kuning dan kulit berwarna kuning. Peningkatan bilirubin terjadi karna hati tidak bisa mengikat biliburin segingga bilirubin tertimbun dalam mukosa, tidak keluar bersama urin.

4. Definisi vaksin Menurut dr. Z. A. Tyastati (2012), mengatakan bahwa vaksin adalah bahan antigenik yang menghasilkan kekebalan aktif terhadap penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar. Menurut Kumala (1998), vaksin adalah mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan ( bakteri, virus / riketsra) yang diberi untuk mencegah, meningkatkan atau mengobati penyakit menular. Menurut NSW Health ( 2007), vaksin adalah antigen yang diperoleh dari agen menular yang menimbulkan kekebalan dan resistensi terhadap agen menular tersebut. Vaksin dapat diartikan sebagai bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit serta dapat mengurangi pengaruh infeksi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

5. Jenis vaksin hepatitis A dan penggunaannya

Vaksin yang digunakan untuk hepatitis A adalah hepatitis A. Cara penggunaannya dengan disuntikkan secara intramoskuler ( menyuntikkan sampai ke otot) (dr. Gabriel, 2012) Menurut Rubenstein ( 2005), penggunaan vaksin hepatitis A dilakukan dengan cara imunisasi. Imunisasi dibagi 2, yaitu: 1. Imunisasi aktif, resistensinya lebih baik dari imunisasi pasif 2. Imunisasi pasif, yaitu pengumpulan imunoglobulin secara singkat namun efektif.

Vaksin hepatitis A terdiri dari: Havrix, Avaxim, dan virallix.

Menurut dr. Saefudin Zyuhri ( 2012), vaksin yang diberikan adalah Havrix A dengan cara disuntikkan, pemberiannya kepada anak umur diatas 2 tahun lalu diberi imunisasi vaksin lagi 6 bulan kemudian.

Menurut Mandal (2008), imunisasi aktif dengan imunoglobulin dan dapat memberi perlindungan 3 bulan. Imunisasi aktif dengan vaksin mati memberikan imunitas sangat baik dengan menggunakan vaksin hepatitis A melalui suntikan kedalam tubuh

Menurut WHO ( 2000), jenis vaksin hepatitis A adalah AVAXIA yaitu gabungan vaksin hepatitis A dengan hepatitis B, (Havrix) dan ( engerix) yang teradsorbsi alumunium.

6. Cara mengatasi harga vaksin yang relatif tinggi

Menurut dr. Saefudin Zyuhri, sp.A ( 2012), meminta kepada pemerintah agar diberikan subsidi supaya harga vaksin atau pembelian bahan baku vaksin, sehingga harga vaksin bisa lebih murah.

Menurut Cahyono ( 2009), dengan cara pemerintah lebih memperhatikan kesehatan di negara ini dengan meningkatkan teknologi agar dapat membuat vaksin sendiri/

Menurut Budiono (2012), membuat vaksin dengan cara mendirikan laboratorium untuk pembuatan vaksin dengan bahan baku sendiri agar harga vaksin menjadi lebih murah.

Anda mungkin juga menyukai