Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

Latar Belakang Pada mulanya, semua tanaman budidaya untuk kebutuhan pangan manusia dihasilkan dan disiapkan dengan menggunakan tenaga otot-otot manusia. Berabad-abad telah lalu sebelum tenaga otot hewani digunakan untuk meringankan tenaga otot manusia. Dengan ditemukannya besi, Diciptakan perkakas yang selanjutnya mengurangi tenaga otot manusia. Peralihan dari usaha tani dengan menggunakan tenaga otot keabad usaha tani dengan menggunakan tenaga modern mula-mula berjalan sangat lambat, tetapi dengan perkembangan bajak baja, motor bakar, traktor usaha tani dan mesin usaha tani modern lainnya, gerakan maju berjalan dengan percepatan tak di luar impian nenek moyang kita yang paling gila. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dua dasa warsa terakhir ini sedemikian menakjubkan pengaruhnya terhadap nilai manusia, sehingga bertanya-tanya bagaimana kiranya pengaruh usaha tani di masa mendatang terhadap kesejahteraan manusia. Sesungguhnya, selama abad terakhir terdapat kemajuan dalam pertanian yang lebih besar daripada dalam seluruh sejarah dunia sebelumnya. Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu

mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, proses perubahan akan terus berjalan.

Universitas Sumatera Utara

Teknologi mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam peningkatan pendapatan ekonomi, oleh karena dengan penerapan teknologi yang sesuai, peningkatan nilai tambah dapat dilaksanakan secara berganda. Teknologi perlu diarahkan pada semua tahapan, termasuk didalam proses pascapanen. Teknologi sebagai satu kesatuan metodologi dan peralatan yang digunakan untuk melakukan suatu aktivitas tertentu memiliki sasaran akhir yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Inovasi dan penerapan suatu teknologi dalam suatu komunitas masyarakat perlu memperhatikan berbagai faktor agar dapat mencapai sasarannya. Perubahan-perubahan untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan rakyat yang dilakukan pemerintah sekarang berjalan dengan diarahkan pada

semua sektor. Tidak terkecuali sektor pertanian. Pertanian memiliki peranan yang sangat penting bagi kesejahteraan rakyat. Berhasilnya sektor pertanian akan berdampak pada ketahanan pangan. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional, maka diperlukan upaya untuk memperlancar serta membangun sektor pertanian, terutama hortikulktura. Hortikultura harus mendapat perhatian yang sangat serius mengingat komoditi ini merupakan bahan pangan yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan permintaan pasar yang cukup besar. Pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi dan memperluas penganekaragaman hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri dan memperbesar ekspor serta meningkatkan pendapatan petani dan taraf hidup petani.

Universitas Sumatera Utara

Hasil-hasil pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan harus memiliki penanganan pasca panen yang baik. Penanganan yang dilakukan diusahakan memperhatikan tingkat standarisasi mutu yang diizinkan. Penanganan yang tidak baik akan berdampak pada kualiatas bahan yang buruk, harga jual yang rendah, serta dapat menimbulkan kerugian bagi para produsen hasil-hasil pertanian tersebut. Pengolahan hasil-hasil pertanian sehingga menjadi suatu bahan pangan bagi masyarakat menjadi hal menarik untuk diketahui lebih dalam. Ternyata banyak hasil-hasil pertanian yang setelah mengalami proses olahan tambahan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan sebelum dilakukan proses pengolahan. Hal ini menimbulkan banyak ide di dalam mengembangkan bahan hasil-hasil pertanian menjadi produk olahan lebih lanjut. Untuk menghasilkan produk olahan diperlukan ilmu, keahlian dan keterampilan tersendiri. Teknik dalam mengolahnya juga berbeda beda. Beberapa teknik pengolahan pangan yang sering dilakukan adalah menghilangkan lapisan luar yang tidak diinginkan ( mengupas ), memotong, memarut, pembagian dan pelunakan,pemerasan, emulsifikasi, fermentasi, pemasakan,perebusan,pendidihan, penggorengan, pengukusan, pemanggangan), pengeringan semprot, pasteurisasi, dan pengepakan. Pekerjaan rumah tangga yang sering memakan waktu dan tenaga yaitu pengolahan hasil pertanian sebagai bahan makanan seperti memarut. Banyak ibu rumah tangga yang lebih memilih membeli santan instan dari pada membuat santan sendiri dengan cara memarut. Dalam proses pemarutan, para ibu rumah tangga masih banyak yang menggunakan cara manual. Proses pemarutan tersebut

Universitas Sumatera Utara

membutuhkan waktu yang lama dan kualitas dari hasil pemarutan tidak bisa maksimal. Agar hasil pemarutan dapat berkualitas baik maka perlu adanya suatu alat atau mesin yang berguna untuk pemarutan tersebut. Dalam kesempatan ini penulis mencoba untuk membuat mesin pemarut serbaguna dengan pengiris mekanis dengan bentuk yang sederhana. Dengan adanya alat ini proses pemarutan dapat dilakukan dengan cepat dan dapat menghemat waktu dan tenaga. Terdapat beberapa hambatan yang dihadapi masyarakat dalam melakukan beberapa teknik pengolahan di atas. salah satu diantaranya adalah memarut bahan. Dari hasil observasi di lapangan proses memarut bahan yang dilakukan masyarakat kebanyakan masih menggunakan alat manual yakni dengan menggunakan sebuah alat parut yang terbuat dari bahan logam seng bergerigi kemudian bahan diparut di atas logam seng bergerigi tersebut. Hasil parutan yang diperoleh dari alat ini cukup baik namun kapasitas efektif alatnya masih jauh dari maksimal, mudah berkarat, dan mudah rusak. Selain alat pemarut manual tersebut sudah ada alat pemarut yang lebih baik dari alat pemarut manual dan sudah beredar luas di masyarakat, yakni sudah menggunakan motor listrik untuk menggerakkan komponen utama alat pemarutnya sehingga masyarakat tidak perlu menggunakan tenaga ekstra untuk memarut bahan secara berulang-ulang. Jika dilihat dari kapasitas efektifnya maka alat pemarut dengan menggunakan motor listrik ini sudah jauh lebih maksimal dibandingkan dengan alat pemarut manual, tahan karat dan lebih tahan lama. Namun dalam proses produksi atau memarut bahan terdapat bahan yang tidak terparut sepenuhnya. Sehingga membutuhkan sedikit tenaga tambahan dengan menggunakan tangan untuk memasukkan bahan

Universitas Sumatera Utara

tersebut agar sepenuhnya terparut. Hal ini menunjukkan tingkat efektif dan efisien untuk alat ini masih perlu di tingkatkan. Alat yang digunakan dalam memproduksi dan mengolah hasil tanaman yang dibudidayakan sebagai penghasil bahan pangan dan serat selalu berubah. Perkembangan baru pada peralatan pertanian dan teknologi baru dalam praktek usaha tani telah mengurangi persyaratan tenaga kerja dalam usaha tani. Mesinmesin menjadi using dan tidak ekonomis hanya dalam beberapa tahun saja. Faktor-faktor ini menyebabkan mesin perlu direvisi untuk menerapkan perkembangan dan kemajuan modernpada berbagai tipe peralatan usaha tani yang sekarang ini diterapkan di lahan-lahan pertanian. Berdasarkan hal tersebut maka alat pemarut mekanis ini di rancang dan penulis ingin menguji kerapatan mata parut yang ada pada silinder yang dihubungkan dengan motor listrik agar silinder tersebut berputar. Dan putaran silinder inilah yang nantinya akan memarut bahan. Alat pemarut ini juga dilengkapi dengan hooper sebagai wadah masuknya bahan sehingga bahan lebih mudah terparut dan tidak mudah terlontar keluar. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya dengan alat yang sama. Dimana hasil penelitian dari penelitian pertama dengan bahan jahe, kapasitas olah yang diperoleh 11,24 kg/jam, sedangkan kapasitas hasil yang diperoleh 9,41 kg/jam, dan persentase bahan yang tidak terparut 9,42 %. Dari hasil yang diperoleh tersebut dianggap masih dapat ditingkatkan sehingga penelitian dapat dilanjutkan dengan memodifikasi kerapatan mata parut alat pemarut mekanis ini yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas olah, kapasitas hasil, dan meminimalisir persentase bahan yang tidak terparut.

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji kerapatan mata parut pada alat pemarut mekanis terhadap kualitas hasil parutan. Kegunaan Penelitian 1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Teknik Pertanian Departeman Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. 2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai alat pemarut mekanis. 3. Bagi masyarakat, khususnya bagi pengusaha makanan agar dapat membantu proses produksi lebih efektif dan efisien. Hipotesa Penelitian Diduga adanya pengaruh kerapatan mata parut silinder terhadap parameter yang diamati

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai