Anda di halaman 1dari 34

BAB III TINJAUAN KASUS

I.

Pengkajian Data A. Biodata 1. Identitas Klien Nama Umur Jenis Kelamin Agama Suku Alamat Status Pekerjaan No. MR Tanggal Masuk RS Tanggal Pengkajian Diagnosa Medik 2. Identitas Penanggung Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan : Ny M : 20 Tahun : Perempuan : IRT : Tn M : 71 Tahun : Laki-laki : Islam : Bugis Makassar : Takalar : Kawin : Wiraswasta : 61.28.42 : 05 Juni 2013 : 13 Juni 2013 : Closed Fraktur Radius Ulna Sinistra

37

Hubungan dengan klien Klien ditanggung oleh B. Riwayat Keluhan 1. Keluhan Utama : Nyeri 2. Riwayat Keluhan Utama

: Anak kandung : Jamkesda

3. Klien mengeluh nyeri tangan kiri yang dirasakan semenjak masuk dari rumah sakit, nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri hilang timbul, skala nyeri 6 (0-10) klien tampak meringis, lama nyeri kurang lebih 10 menit, klien semakin nyeri jika banyak beraktifitas dan merasa nyerinya berkurang jika beristirahat dan diberi obat. C. Riwayat Kesehatan 1. Riwayat Kesehatan Sekarang Klien mengatakan nyeri pada tangan kiri dialami sejak masuk rumah sakit, klien merasa semakin nyeri jika beraktifitas, dan hal yang memperingan nyerinya apabila klien beristirahat. 2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu a. Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit umum takalar sebelum di rawat di RS Wahidin Sudirohusodo makassar. b. Klien tidak mempunyai riwayat alergi. c. Klien tidak memiliki kebiasaan merokok, minum alkohol

38

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

? 71

? 46

21 Keterangan : : Laki-laki

20

: Perempuan : Klien : Meninggal : Garis perkawinan dan keturunan : Tinggal serumah GI : Kakek dan nenek klien baik dari pihak ayah maupun ibu sudah meninggal. GII GIII : Bapak dan ibu klien sudah meninggal penyebab tidak di ketahui. : Klien anak pertama dari enam bersaudara, saudara-saudara klien masih hidup semua, istri klien masih hidup.

39

D. Riwayat Psikososial 1. Pola konsep diri a. Gambaran diri Klien mengatakan tidak ada yang istimewa di tubuhnya b. Identitas diri Klien anak pertama dari enam bersaudara, klien sudah menikah dan mempunyai dua orang anak dan klien berprofesi sebagai wiraswasta. c. Peran Di keluarga klien berperan sebagai kepala rumah tangga dan aktivitas klien sehari-hari berkerja. d. Ideal (harapan) Klien berharap cepat sembuh dari penyakitnya dan ingin cepat pulang ke rumahnya agar klien bisa berkumpul bersama keluarga dan anak-anaknya lagi. e. Harga diri Klien merasa dihargai oleh keluarga tetapi sebagai manusia biasa tidak lepas dari kesalahan. 2. Pola Kognitif Klien selalu memikirkan penyakitnya, klien mengatakan khawatir, klien mampu mengenal perawat dan dokter yang merawat dan mengobatinya, klien dapat memutuskan dalam pemberian obat. 3. Pola Koping Pola koping baik klien dapat mengatasi masalahnya yaitu bila

40

merasa nyeri klien akan melakukan tehnik relaksasi nafas dalam, jika masih merasa nyeri akan meminta pertolongan kepada keluarga maupun perawat untuk diberikan obat. 4. Pola interaksi Pola interaksi klien dengan perawat dan dokter baik. E. Riwayat Spritual 1. Sebelum masuk di rumah sakit 2. Ketaatan klien beribadah klien beragama islam dan rajin mendirikan ibadah shalat lima waktu. Selama klien sakit tidak melakukan sholat. 3. Dukungan anak dan keluarga selalu mendukung dan mendoakan klien agar cepat sembuh. 4. Ritual yang biasa dijalankan tidak ada. F. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum a. Keadaan umum b. Tanda-tanda distres : Baik : klien tampak tenang.

c. Penampilan klien sesuai dengan usianya. d. Klien nampak lemah. e. Ekspresi wajah klien meringis, klien bicara dengan lambat tapi dapat dimengerti. f. Sebelum sakit TB : 157 cm, BB : 56 kg

41

g. Selama sakit TB : 157 cm, BB : 55 kg h. Klien berjalan dibantu oleh keluarganya 2. Tanda-tanda vital Tekanan Darah Nadi Pernapasan Suhu 3. : 110/70 mmHg : 82 x/menit : 20 x/menit : 36,6 C

Sistem pernapasan a. Hidung 1) Simetris kiri dan kanan. 2) Tidak nampak adanya polip dan secret. 3) Tampak ada nyeri tekan. b. Leher 1) Tidak nampak adanya benjolan. 2) Tidak ada nyeri tekan. 3) Tidak teraba adanya benjolan. c. Dada 1) Bentuk dada simetris kiri dan kanan (chest) 2) Frekuensi pernapasan 20 x/menit. 3) Pergerakan dada mengikuti pernafasan dengan cepat. 4) Tidak ada nyeri tekan 5) Bunyi nafas vesikuler

42

4.

Sistem Cardiovaskuler a. Konjungtiva tidak anemis b. Tidak ada pembesaran vena jugularis c. Suara jantung S1 lub terdengar murni yaitu pada ICS 4 dan 5 patasternal kiri yaitu terbukanya katup trikuspidalis, bunyi jantung S2 dup terdengar murni yaitu pada saat terbukanya katup aorta dan pulmonal pada midsternal ICS 2, tidak bising aorta.

5.

Sistem Pencernaan a. Sklera tidak ikterus b. Mulut tidak ada stomatitis, jumlah gigi 2, gigi atas 0, gigi bawah 2 c. Kemampuan menelan atau mengunyah baik dengan cara menyuruh pasien menutup atau mengatupkan mulut kuat-kuat. d. Abdomen simetris kiri dan kanan. e. Warna kulit sawo matang dan sama dengan warna sekitarnya f. Tidak ada bising usus, bunyi hati pekak, bunyi abdomen timpani g. Peristaltik usus 10 x/menit h. Tidak ada benjolan pada abdomen i. Tidak ada nyeri tekan pada abdomen

6.

Sistem Indra a. Mata 1) Lapang pandang klien baik. 2) Bulu mata dan alis tumbuh merata.

43

b. Hidung Penciuman klien dapat membedakan bau balsem dengan bau minyak kayu putih. c. Telinga 1) Tidak ada massa pada daun telinga tidak ada serumen. 2) Fungsi pendengaran baik yaitu klien dapat mendengarkan getaran garpu tala yang dihubungkan ketelinganya. 7. Sistem Saraf a. Fungsi cerebral 1) Status mental orientasi dapat mengenal perawat, dokter, mempunyai daya ingat kuat, klien memperhatikan terhadap pertanyaan yang diberikan. 2) Kesadaran : Composmetis ( GCS 15) E : 4 Mampu membuka mata secara spontan M : 6 Klien mampu melaksanakan perintah V : 5 Orientasi baik b. Fungsi Kranial Nervus I (Olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau balsem dengan minyak kayu putih, Pasien disuruh menutup salah satu hidung dan kedua matanya, menyebutkan pasien disuruh bau

perbedaan

44

antara

balsem

dengan

bau

minyak kayu putih. Hasil : Klien dapat membedakan bau balsem dengan bau minyak kayu putih Nervus II (Optikus) : Fungsi penglihatan baik. Klien disuruh menghitung jari pada jarak 5 meter (60 meter jarak orang normal). Nervus III (Oculomotorius) : Klien kurang mampu menaikkan kelopak mata sebelah kanan

karena terjadi udema Nervus IV (Throchlear) Nervus V (Trigeminus) : Klien mampu melirik kebawah : Sensorik : Klien mampu merasakan sensasi pada wajah Motorik : Klien dapat membuka mulut dan mengatupkannya Nervus VI (Abdusen) : Motorik : Mampu mengerakkan bola mata keatas ke bawah (kesegala arah).

45

Nervus VII (Facialis)

Sensori : Klien dapat membedakan rasa manis dan asin

Nervus VIII (Akustikus)

Sensori : Klien dapat mendengarkan bunyi garpu tala saat diletakkan di belakang telinganya.

Nervus IX (Glosopharingeus)

: Sensori : Refleks muntah baik pada saat klien disuruh menyentuh dinding atas faring.

Nervus X (Vagus)

: Sensorik : Refleks menelan baik Motorik : Klien mampu menelan

Nervus XI (Aksesorius)

: Motorik : Klien mampu menahan tekanan.

Nervus XII (Hypoglosus)

: Motorik : Klien disuruh menjulurkan lidahnya dan mengerakkan kesegala arah.

46

c. Fungsi Motorik 1). Massa otot : Tidak ada kelainan (otot tidak atropi atau hipertropi) 2). Kekuatan otot : Tangan kanan mampu menahan tahanan

tetapi tangan kiri tidak dapat menahan tahan karena terjadi fraktur,bahu mampu menahan tahanan, kaki kanan dan kiri mampu melakukan tahanan. 3 5 d. Fungsi sensorik Klien mampu membedakan suhu dingin dan panas, klien dapat merasakan nyeri. e. Fungsi cerebellum Fungsi koordinasi baik, klien mampu menunjukkan anggota tubuh dengan baik. f. Refleks 1) Bisep : Dapat berkontraksi dengan gerakan fleksi pada lengan bawah pada tangan kanan. 2) Trisep : Dapat berkontraksi dengan gerakan ekstensi pada lengan bawah pada tangan kanan. 3) Patella 4) Babinsky : Dapat berkontraksi dengan gerakan ekstensi. : Dorsal ekstensi pada jari-jari kaki. 5 5

47

8.

Sistem Muskuloskeletal a. Kepala Bentuk kepala meshocepal. Klien kurang mampu mengerakkan kepala dengan baik kesegala arah karena terasa nyeri. b. Vertebrae 1) Tidak ada lordosis, scoliosis, kiposis. 2) Berjalan dengan bantuan keluarga. 3) Kurang mampu menggerakkan tangan kiri 4) Tangan kanan tidak mengalami oedema. 5) Terdapat oedema pada tangan kiri 6) Kaki klien tidak tampak oedema.

9.

Sistem Integumen a. Rambut Keadaan rambut kotor berwarna hitam beruban, pertumbuhan rambut merata, tidak mudah tercabut. b. Kulit Keadaan kulit kotor, warna kulit sawo matang, turgor kulit jelek. c. Kuku Kuku klien nampak pendek dan kotor.

10. Sistem Endokrin Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, ekskresi urine tidak berlebihan.

48

11. Sistem Perkemihan a. Tidak ada gangguan pada ginjal. b. Oedema palpebra pada ginjal tidak ada. c. Keadaan kandung kemih tidak terjadi retensi urine. 12. Sistem Reproduksi a. Keadaan glands penis tidak di kaji (klien menolak). b. Pertumbuhan rambut, kumis, dan janggut baik. c. Pertumbuhan jakun sudah ada dan terjadi perubahan suara. 13. Sistem Immun Tidak ada alergi terhadap cuaca, debu, obat-obatan dan zat kimia. G. Aktivitas Sehari-Hari
Kegiatan Sebelum sakit Saat sakit

1. Nutrisi a. Selera makan b. Menu makan dalam 24 c. Frekuensi makanan dalam 24 jam d. Cara makan 2. Cairan a. Jenis minuman yang dikonsumsi dalam 24 jam Air putih + teh Air putih + susu Makan sendiri Di bantu oleh keluarga jam Baik Nasi + lauk pauk + sayur 3 x/ hari Menurun Nasi + lauk pauk + sayur 2 x/hari (porsi makan yang tidak di habiskan)

49

b. Frekuensi minuman 3. Eliminasi BAB dan BAK a. BAB 1) Tempat pembuangan 2) Frekuensi 3) Konsistensi b. BAK 1) Tempat pembuangan 2) Frekuensi 3) Konsistensi 4. Istirahat tidur a. Jam tidur siang b. Jam tidur malam 5. Personal hygiene a. Mandi b. Cuci rambut c. Gunting kuku 6. Aktivitas atau mobilitas fisik a. Kegiatan sehari-

Tidak teratur

Teratur (500 cc/hari)

Wc

Wc

Tidak teratur Padat

Tidak teratur Padat

Wc

Wc

Tidak teratur Jernih

Tidak teratur Kuning

Tidak teratur Tidak teratur

Belum pernah mandi selama 5 hari.

2 x/ hari 1 x/minggu 1 x/minggu

Belum pernah Belum pernah

Bekerja

Tidak ada

50

hari b. Penggunaan alat Bantu untuk aktivitas H. Test Diagnostik Pemeriksaan Laboratorium : tanggal 06 juni 2013 Pemeriksaan Waktu bekuan Waktu pendarahan GDS Ureum Kreatinin SGOT SGPT HBs Ag (ICT) I. Terapi Obat 1. Ceftriaxone 1 gr 2x/hari 2. Piracetam 3 gr 3x/hari 3. Ranitidin 1 gr 3x/hari 4. Piracetam 800 gr 3x/hari 5. Terpasang infus RL 500 cc Hasil 7.30 2.00 93 43 0.9 33 14 Non-reactive Nilai Normal 4-10 menit 1-7 menit 140 mg/dl 10-50 mg/dl L(<1.3) P(<1.1)mg/dl <38 u/L <41 u/L Non-reactive Tidak ada Tidak ada

51

DATA FOKUS ( CP I A)

Tabel 3.1 : Data Fokus Data Subyektif 1. Klien mengatakan nyeri pada tangan kiri dengan skala 6 (0-10). 2. Klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk. 3. Keluarga klien mengatakan setiap aktivitas klien di bantu oleh keluarga 4. Keluarga klien mengatakan klien susah bergerak karena nyeri pada tangan kiri 5. Keluarga klien mengatakan klien sudah 5 hari tidak mandi 6. Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah cuci rambut dan potong kuku selama sakit Data Obyektif 1. Klien tampak meringis 2. Tanda-tanda vital TD : 110/70 mmHg N : 80 x/menit P S : 20 x/menit : 36, 6 C

3. Tampak pembalut elastis pada tangan kiri. 4. Tampak terpasang infus 5. Klien tampak lemah. 6. Tampak aktivitas klien di bantu oleh keluarga. 7. Klien tampak kotor. 8. Rambut klien tampak kotor. 9. Kuku klien tampak kotor 10. Keluarga klien tampak cemas. 11. Keluarga klien tampak bertanyatanya tentang penyakit klien.

52

ANALISA DATA ( CP II A )

Tabel 3.2 : Analisa Data No 1 Ds : a. Klien mengatakan Closed fraktur radius ulna sinistra Terjadi pergeseran b. Klien nyerinya tertusuk-tusuk. Do : a. Klien tampak meringis b. Tampak luka tertutup c. pada tangan kiri d. Klien tampak lemah. e. Tampak pembalut elastis pada tangan kiri. f. Tanda-tanda vital TD: 110/70 mmHg N : 80 x/menit P : 20 x/menit S : 36,6 C mengatakan seperti Ditransmisi ke korteks cerebral Nyeri dipersepsikan Nyeri tulang Nyeri Data Etiologi Masalah

nyeri pada tangan kiri dengan skala 6 (0-10)

53

Ds : a. Keluarga klien mengatakan setiap aktivitas klien di bantu keluarga. b. Keluarga klien mengatakan klien susah bergerak karena nyeri pada kepala Do : a. Tampak aktivitas klien di bantu keluarga. Gangguan aktivitas b. Klien tampak lemah. Nyeri Ditransmisi ke korteks cerebral Nyeri dipersepsikan Terjadi pergeseran tulang Closed fraktur radius ulna Gangguan aktivitas

Ds : Keluarga klien mengatakan klien sudah 5 hari tidak mandi. Do : a. Klien kotor. b. Rambut klien tampak kotor. c. Kuku kotor klien tampak tampak klien Terdapat luka Kekuatan otot menurun Ketidakmampuan beraktivitas Defisit perawatan diri Closed fraktur radius ulna sinistra Defisit perawatan diri

DS : a. Keluarga klien mengatakan cemas Closed fraktur radius ulna sinistra Ansietas

54

dengan dengan keadaan klien b. Keluarga klien bertanya-tanya tentang penyakit klien. c. Keluarga klien mengatakan klien sudah 9 hari dirawat di RS. DO : a. Keluarga klien tampak cemas b. Keluarga klien tampak bertanya-tanya mengenai klien. 5 DS : Closed fraktur radius ulna sinistra DO : a. Tampak terpasang infus b. Tampak luka terbuka pada kepala. Pemasangan infus Perawatan tidak adekuat Daya tahan tubuh menurun Resiko infeksi Resiko infeksi penyakit Informasi yang tidak adekuat Lamanya perawatan klien Ansietas Kurang pengetahuan tentang penyakit klien

55

DIAGNOSA KEPERAWATAN ( CP II B )

Tabel 3.3 : Diagnosa Keperawatan No 1. Diagnosa Keperawatan Nyeri berhubungan dengan fraktur 2. Gangguan aktivitas berhubungan dengan nyeri. 3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan. 4. Ansietas berhubungan dengan penyakit klien 5. Risiko infeksi berhubungan dengan pemasangan infuse 13 Juni 2013 14 juni 2013 13 Juni 2013 14 juni 2013 13 Juni 2013 15 juni 2013 13 Juni 2013 Belum teratasi Tanggal Di Temukan 13 Juni 2013 Tanggal Teratasi Belum teratasi

56

RENCANA KEPERAWATAN ( CP III )

Tabel 3.4 : Rencana Keperawatan No 1 Diagnosa Keperawatan Nyeri berhubungan dengan fraktur di tandai dengan : Ds : a. Klien mengatakan nyeri pada tangan kiri dengan skala 6 (0-10) Tujuan Setelah di lakukan tindakan keperawatan di harapkan dengan kriteria hasil : a. Klien tidak meringis. b. Klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk. Do : a. Klien tampak meringis. b. Tampak verban elastis pada tangan kiri. c. Tandatanda vital stabil d. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat d. Dapat menghambat pengeluaran horman prostaglandin yang dapat b. Klien tampak ceria. c. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam. b. Obsevasi tanda-tanda vital tiap 8 jam. b. Dapat mempengaru-hi peningkatan tanda-tanda vital. c. Membantu meningkatkan oksigenasi dapat mengurangi rasa nyeri. dan Rencana Keperawatan Intervensi a. Kaji tingkat nyeri, lokasi, karakter, dan intensitas nyeri klien. Rasional a. Untuk tindakan selanjutnya.

57

c. Klien tampak lemah. d. Tanda-tanda vital TD : 110/70 mmHg N x/menit P x/menit S 2 : 36,6 C Setelah dilakukan tindakan keperawatan di harapkan klien mampu beraktivitas secara mandiri dengan kritteria hasil b. Keluarga klien mengatakan klien susah bergerak karena nyeri kepala. b. Klien dapat mandiri. : a. Klien tidak lemah : 20 : 80

analgetik.

mengaktivasi timbulnya nyeri.

Gangguan aktivitas berhubungan dengan nyeri Di tandai dengan : DS : a. Keluarga klien mengatakan setiap aktivitas klien di bantu keluarga.

a. Kaji tingkat aktivitas klien.

a. Untuk mengetahui kemampuan klien beraktivitas.

b. Kaji kemampuan mobilitas klien

b. Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan mobilitas klien.

c. Bantu dan dorong dalam perawatan diri klien. d. Mengubah posisi secara

c. Meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi.

d. Mencegah terjadinya luka

58

DO : a. Tampak aktivitas klien di bantu b. Klien tampak lemah. 3 Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan : DS : Keluarga klien mengatakan klien sudah 5 Setelah dilakukan tindakan keperawatan di harapkan klien bersih dengan kriteria hasil c. Aktivitas klien tidak di bantu oleh keluarga.

periodik sesuai dengan keadaan klien.

dekubitus

a. Kaji personal hygiene klien.

a. Untuk mengetahui tingkat personal hygiene klien.

b. Jelaskan pada b. Ketrlibatan klien dan kelurga tentang pentingnya perawatan diri c. Tingkatkan harga diri klien dan penentuan diri klien. c. Dengan mengetahui keinginan klien perawat dapat memberikan perawatan yang lebih baik. d. Hilangkan dan d. Dengan kurangi kekeringan serta sel mati perawatan kulit dapat bersihkan dan hilangkan keluarga sangat berarti dalam proses penyembuhan

hari tidak mandi. : DO : a. Klien tampak kotor. b. Rambut klien tampak kotor dan kusut. c. Kuku klien tampak kotor. d. Kulit klien tampak kotor dan sebagian kering. b. Klien dan keluarga mampu menjelas kan kembali perawata n diri yg benar. a. Klien tampak bersih dan segar.

59

c. Klien tidak menolak perawata n diri saat di ruangan. d. Klien mampu melakuka n perawata n diri secara mandiri. 4 Ansietas berhubungan dengan penyakit klien di tandai dengan : DS : a. Keluarga mengatakan khawatir dengan penyakit klien. b. Keluarga klien bertanya pada perawat tentang Setelah dilakukan tindakan keperawatan di harapkan keluarga klien tidak cemas lagi dengan kriteria hasil :

dengan cara perawatan kulit. e. Rangsang sirkulasi darah dan buat rasa nyaman dengan memandikan klien.

bau badan dan kulit menjadi lembab. e. Memandikan dapat memberikan rasa segar pada klien serta pijatan selama memandikan, dapat melancarkan sirkulasi darah.

a. Berikan penjelasan pada keluarga klien tentang penyakit klien sesuai pengetahuan yang dimiliki. b. Ajarkan pada keluarga klien tentang

a. Dapat membantu mengurangi kecemasan.

b. Untuk membantu keluarga dalam merawat klien nanti ketika pulang ke

a. Keluarga klien

perawatan klien.

60

penyakit klien. DO : a. Keluarga klien tampak cemas. b. Keluarga klien tampak bertanya pada perawat tentang penyakit klien. 5 Risiko infeksi berhubungan dengan pemasangan infus di tandai dengan : DS : DO : a. Tampak terpasang infus. b. Tampak luka terbuka pada kepala.

mengatak an tidak cemas lagi. b. Keluarga klien tidak bertanyatanya lagi.

rumah

Setelah dilakukan tindakan keperawatan di harapkan infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil : a. Tidak ada tandatanda dan gejala infeksi.

a. Cuci

tangan a. Mencegah kontaminasi silang.

sebelum dan sesudah aktivitas. b. Perawatan luka steril prosedur aseptik. secara dan

b. Untuk mencegah infeksi atau

meminimalkan kontaminasi dari luar.

c. Analisa hasil c. Leokositosis pemeriksaan laboratorium. biasanya terjadi pada infeksi. d. Kolaborasi d. Untuk mematikan bakteri penyebab infeksi proses

b. Leukosit dalam batas normal.

pemberian antibiotik.

61

CATATAN TINDAKAN ( CP IV )

Tabel 3.5 : Implementasi Keperawatan Hari/Tgl Kamis 13/06/2013 NDX I Jam 18:30 1. Kaji tingkat Implementasi nyeri, lokasi, karakter, dan

intensitas nyeri klien. Hasil : Klien mengatakan nyeri pada tangan kiri seperti tertusuk-tusuk dan hilang timbul. 18: 35 2. Mengakaji skala nyeri. Hasil : Skala nyeri sedang 6 (0-10) 18:39 3. Observasi tanda-tanda vital Hasil : TD : 110/70 mmHg N : 80x/menit P : 20x/menit S :36,5 c 18: 55 4. Mengajarkan tehnik relaksasi Meminta kepada klien untuk menarik nafas dalam melalui hidung kemudian memintanya untuk menahannya 2 sampai 3 detik lalu menhembuskannya melalui mulut secara pelanpelan. Hasil : Klien mampu melakukan tehnik relaksasi nafas dalam. II 19:10 1. Mengkaji tingkat aktivitas klien Hasil : Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri dalam hal BAK, BAB, mandi dan

62

makan. 19:15 2. Mengkaji kemampuan mobilitas klien. Hasil : Klien mengatakan mampu miring kanan tetapi secara pelan-pelan dan kurang mampu miring kiri karena ada praktur pada tangan kiri. Jumat 14/06/2013 I 07:04 1. Kaji tingkat nyeri, lokasi, karakter, dan

intensitas nyeri klien. Hasil : Klien mengatakan masih nyeri pada tangan kiri seperti tertusuk-tusuk dan nyerinya hilang timbul. 07:09 2. Mengoservasi tanda-tanda vital Hasil : TD : 120/80 mmHg N : 80x/menit P : 20x/menit S : 36,6 C II 07:28 1. Mengkaji kembali tingkat aktivitas klien Hasil : Klien tampak di bantu keluarga dalam setiap aktivitasnya. 08:05 2. Mengkaji kembali kemampuan mobilitas klien. Hasil : Klien mampu miring kanan. 08:17 3. Mengubah posisi secara periodik sesuai keadaan klien. Hasil : Klien tampak miring kanan. III 08:25 1. Mengkaji persona hygiene klien. Hasil : Klien dan keluarga klien mengatakan klien belum pernah mandi selama 5

63

hari. 09:20 2. Menjelaskan pada klien dan keluarga klien tentang pentingnya perawatan diri. Hasil : Klien dan keluarga mengerti dan menyetujui untuk dilakukan PH ( memandikan, mencuci rambut dan memotong kuku ). 09:50 3. Meningkatkan harga diri klien dan penentuan diri klien. Hasil : Klien merasa di hargai sehingga setiap tindakan menolak. 10:05 4. Merangsang sirkulasi darah dan buat rasa nyaman dengan memandikan klien. Hasil : Klien mengatakan merasa segar setelah dimandikan oleh perawat. 10:25 5. Menghilangkan atau mengurangi kekeringan serta sel yang mati dengan cara perawatan kulit. Hasil : Perawat memakaikan hand body pada kulit klien untuk mengurangi pengobatan klien tidak

kekeringan pada kulit. IV 10:45 1. Mengkaji tingkat kecemasan Hasil : Keluarga mengatakan cemas

berkurang/hilang 11:00 2. Memberikan kesempatan keluarga

mengekspresikan perasaannya Hasil : Keluarga masih nampak tenang 11:10 3. Menganjurkan kepada keluarga untuk banyak berdoa Hasil : Keluarga selalu berdoa untuk

64

kesembuhan klien 11:15 4. Memberikan keluarga pendidikan kesehatan kepada dan

mengenai

penyakit

klien

penanganannya Hasil : Keluarga klien mengerti V 11:20 1. Perawat mencuci tangan Hasil : Perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien. Sabtu 15/06/2013 I 07 : 05 1. Mengkaji tingkat nyeri klien. Hasil : Klien mengatakan nyerinya berkurang. 07 : 10 2. Mengkaji skala nyeri. Hasil : Skala nyeri sedang 4 (0-10) 07 : 15 3. Mengobservasi tanda-tanda vital. Hasil : TD : 120/80 mmHg N : 80 x/ menit P : 22 x/ menit S : 36, 4 C III 09 : 15 1. Mengkaji persona hygiene klien. Hasil : Klien dan keluarga klien mengatakan klien sudah mandi 09 : 25 2. Meningkatkan harga diri klien dan penentuan diri klien. Hasil : Klien merasa di hargai sehingga setiap tindakan menolak. 09 : 35 3. Menghilangkan atau mengurangi kekeringan serta sel yang mati dengan cara perawatan kulit. pengobatan klien tidak

65

Hasil : Perawat memakaikan hand body pada kulit klien untuk mengurangi

kekeringan pada kulit.

66

EVALUASI (CP V)

Tabel 3.6 : Evaluasi Keperawatan Hari/Tgl Kamis 13/06/2013 NDX I Jam 20:05 Evaluasi S : Klien mengatakan masih nyeri pada tangan kiri O : Klien tampak meringis A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Mengkaji tingkat nyeri 2. Mengobservasi tanda-tanda vital 3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam. II 20:15 S : Klien mengatakan tidak mampu beraktivitas secara mandiri O :Klien tampak dibantu oleh keluarga pada saat BAK dan makan A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Kaji tingkat aktivitas klien 2. Kaji kemampuan mobilitas klien Jumat 14/06/2013 I 12:45 S : Klien mengatakan nyerinya berkurang dari skala 6 menjadi 4. (0 10) O : Klien tampak tenang A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Kaji tingkat nyeri 2. Observasi tanda-tanda vital tiap 8 jam 3. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam

67

4. Kolaborasi

dengan

tim

medik

dalam

pemberian obat analgetik. II 13:07 S : Klien mengatakan belum mampu beraktivitas secara mandiri untuk bab,bak,makan dan mandi O : Klien tampak dibantu keluarga A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Kaji tingkat aktivitas 2. Kaji kemampuan mobilitas klien 3. Mengubah posisi secara periodik sesuai dengan keadaan klien III 13:30 S : Klien mengatakan belum mandi dan ganti baju O : Klien tampak kusam dan kotor A : Masalah belum teratasi P : Pertahankan intervensi 1. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang pentingnya perawatan diri 2. Tingkatkan harga diri klien 3. Hilangkan dan kurangi kekeringan serta sel mati dengan cara perawatan kulit 4. Rangsan sirkulasi darah dan buat rasa nyaman dengan memandikan klien IV 13:45 S : Keluarga mengatakan sudah tidak cemas dengan kondisi klien saat ini O : Keluarga kllien nampak tenang A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi

68

14:00

S : O : Tidak nampak adanya tanda-tanda infeksi pada tusukan pemasangan infus. A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi Cuci tangan sebelum dan sesudah aktivitas

Sabtu 15/06/2013

07:05

S : Klien mengatakan nyerinya sudah menurun dari skala 6 menjadi 4 (0-10) O : Klien tampak tenang A : Masalah teratasi sebagian P : Pertahankan intervensi 1. Kaji tingkat nyeri 2. Kaji skala nyeri 3. Observasi tanda-tanda vital 4. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam

III

09:15

S :Klien mengatakan merasa segar dan nyaman setelah dimandikan O : Klien tampak segar dan rapi A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi 1. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang pentingnya perawatan diri 2. Tingkatkan harga diri klien 3. Hilangkan dan kurangi kekeringan serta sel mati dengan cara perawatan kulit 4. Rangsan sirkulasi darah dan buat rasa nyaman dengan memandikan klien

69

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas kesenjangan antara konsep teori dan hasil tinjauan kasus yang ditemukan pada pelaksanaan dan akan membahas kesenjangan antara konsep teori dan hasil tinjauan kasus yang ditemukan pada pelaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn M Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal : Closed Fraktur Radius Ulna Sinistra Di Ruang Bedah Orthopedi Lontara II Belakang RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tanggal 13-15 Juni 2013. Untuk memudahkan pembahasan maka akan dibahas berdasarkan pendekatan proses keperawatan yang dimulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun pembahasan dari pengkajian yang dilakukan pada klien Tn M Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal : Closed Fraktur Radius Ulna Sinistra dapat dilihat sebagai berikut (Arif, M, 2011) :

70

Anda mungkin juga menyukai