Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.

BARATA INDONESIA (PERSERO)

BAB II PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

II.1

Sejarah PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

Pada Juni tahun 1901, seorang berkebangsaan Belanda bernama J. BRAAT membuka usaha dagang, ijzerwaren, mesin-mesin dan membuat berbagai macam benda-benda berat di Boomstraat.Dan pada saat itu Braat &Co sudah mampu melayani keperluan alat-alat mesin pabrik-pabrik gula dengan menjual barang email untuk berbagai laboratorium. Pada 1903 pindah ke Krembangan, Westerkade (Gatotan baru), dengan luas 7.000 m2.Mendapat order penting yang pertama dari pembangunan Pabrik Garam di Kalianget Madura, berupa pekerjaan tempa, bubutan dan ketam, sehingga jumlah mesin dan tempat kerjanya perlu untuk ditambah. Pada 1904 karena adanya pengaduan dari masyarakat disekitar yang merasa terganggu tidur siangnya, maka perusahaan tersebut diperintahkan untuk menutup bengkelnya dengan mencabut ijin kerjanya. Akhirnya setelah Tuan Braat menghadap Gouvernear General Van Houtz dan mengadakan suatu commisie dari 3 (tiga) orang ingenier, yang harus menyelidiki persoalan tersebut maka pada tahun 1905, Braat

mendapatkan ijin usaha baru. Pada tahun 1908 usaha dagang Braat & Co diubah menjadi CV BRAAT & CO dengan B. Braat Jzn dan J.J. Braat sebagai Comanditaire
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

Venenten. Pada tahun 1910 CV. Braat & Co diubah lagi menjadi MACHINEFABRIEK BRAAT dibawah pimpinan Vennot, telah dibuka Inkoop kantor (kantor pembelanjaan) di Roterdam dan New York, disamping mendirikan cabang-cabang pabrik mesin di Roterdam, Surabaya, Tegal, Yogya dan Medan. Luas persilnya sudah mencapai 24.000 m2. Seluruh pabrik yang berada di Surabaya dipindahkan ke jalan Ngagel pada tanggal 28 juni 1924, setelah pada tahun 1920 bagian konstruksinya lebih dahulu dipindahkan. Tanah yang dibeli untuk penempatan pabrik baru ini seluas 150.000 m2 (68.000 m2 terletak disebelah timur kali Brantas dan sebelah Barat jalan kereta api, sisanya 82.000 m2 terletakdisebelah timur jalan kereta api. Pada 942-1945 diambil alih oleh Jepang, nama pabrik diubah menjadi DAIHATSU KIKAI SEISAKU SHO. PADA TAHUN 1945 Jepang kalah perang, pabrik ini kemidian dikuasai oleh Pemerintahaan Republik Indonesia dan diberi nama PAMRI (Pabrik Alat Mesin Republik Indonesia). Setelah kota Surabaya diduduki kembali oleh tentara Sekutu, maka oleh Sekutu perusahaan ini dikembalikan pada pemiliknya semula dan dibangun kembali dengan nama NV. MACHINEFABRIEK BRAAT. Pada1958 dalam situasi konfrontasi dengan Belanda, karena persoalan Irian Barat, maka perusahaan-perusahaan milik Belanda

dinasionalisasikan berdasarkan Undang-Undang No. 89 tahun 1958 (LN 1958 No.162) menjadi Perusahaan Milik Negara. Penyelenggara
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

10

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

Perusahaan

diserahkan

kepada

BAPPIT

(Badan

Penyelenggara

Perusahaan Industri Teknik).Sejak itu NV.MACHINEFABRIEK BRAAT berubah namanya menjadi BAPPIT BARATA.Berdasarkan UU NO. 19 tahun 1960 (LN. 1960 No.59) tentang Perusahaan Negara maka : Perlu diadakan reorganisasi dalam alat-alat produksi dan

distribusi yang ditujukan kearah pelaksanaan UU 1945, segala sesuatu kegiatan perlu diintegrasikan dengan baik. Dalam usaha sinkronisasi tersebut, maka perlu ditinjau

kembali baik mengenai status maupun organisasinya, sehingga ada suatu keseragaman dalam cara mengurus, menguasai serta bentuk hokum dari Perusahaan Negara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 124 tahun 1961 (LN 1961 No.148), didirikan Perusahaan Negara SABANG MERAUKE.Berdasarkan PP No.36 tahun 1962 (LN 1962 No.94), didirikan Perusahaan Negara PERINDA.Berdasarkan UU No.9 tahun 1969 (LN 1969 No.40), maka perusahaan-perusahaan Negara tersebut diubah bentuknya menjadi suatu PERUM, PERJAN atau PERSERO. Berdasarkan PP No.3 tahun 1971 (LN 1971 No.3), maka PN.BARATA bersama-sama dengan PN.SABANG MERAUKE dan PN.PEPRIDA, digabung menjadi satu Persero. Pendirian Persero ini dilakukan berdasarkan Akte Notaris Eliza Pondaag No.35, tanggal 19 mei 1971. Pendirian Persero tersebut disyahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 1971 No. J.A. 5/107/23,
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

11

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

didaftarkan di Pengadilan Tinggi Jakarta pada tanggal 31 September 1971 dibawah No.2640, dan dimuat dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 November 1971 nomor 91. Penggabungan PN. Barata, PN. Sabang Merauke dan PN. Peprida tersebut diberi nama PT BARATA METALWORKS & ENGINEERING (Persero). Jadi secara resmi PT BARATA METALWORKS & ENGINEERING berdiri pada tanggal 19 Mei 1971. Adapun Cabang-cabangnya berada di Medan, Palembang, Jakarta Steel Fabrication Center, Jakarta Foundry Center, Suka Bumi, Bandung, Tegal, Semarang (General Contracting), Surabaya Konstruksi Baja / Sipil, Surabaya Mesin & Cor, Surabaya PUSPAM, Surabaya Road Roller, Surabaya Foundry Center, Ujung Pandang (General Contracting) Berdasarkan penetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 15 Juni 1971 Nomor J.A 5/107/23 diumumkan dalam Lembaran Tambahan Nomor 513 dari Berita Negara Republik Indonesia tanggal 21 Nopember 1971 Nomor 91, diselenggarakan rapat di Jakarta tanggal 21 Nopember 1981 ynag menghasilkan keputusan untuk mengadakan perubahaan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas, dengan merubah nama Perusahaan. Pada tanggal 23 Nopember 1981 dengan tidak mengurangi persetujuan dari pihak yang berwajib untuk memberi pengesahaan, mengadakan perubahan pada anggaran dasar perseroan terbatas PT Barata Metalwork & Engineering diganti dan berbunyi sebagai berikut: Perusahaan perseroan (Persero) PT BARATA INDONESIA

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

12

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta. Perseroan ini dipimpin dan diurus oleh suatu Direksi yang terdiri dari seorang Presiden Direktur dan sebanyak 4 (empat) orang Direktur. Pada tanggal 19 Juni 1986 Kantor Pusat dimulai berkedudukan di jalan Ngagel 109 Surabaya. Pada 1 Januari 1989 dengan organisasi yang baru, disamping Kantor Pusatnya di Surabaya dan Kantor/Dit. Pemasaran di Jakarta, cabangcabangnya sebagai berikut : Cabang Surabaya Konstruksi, Cabang Semarang, Cabang Ujung Pandang, Cabang Jakarta Konstruksi, Cabang Cilegon, Cabang Medan, Cabang Surabaya Alat Berat, Cabang Bandung, Cabang Suka Bumi, Cabang Gresik, Cabang Jakarta Pengecoran, Cabang Surabay Mesin, Cabang Surabay Mesin Perkakas dan Cabang Tegal Sejak berdirinya hingga tahun 1989 PT Barata Indonesia merupakan BUMN yang bernaung dibawah Departemen Perindustrian, tetapi pada tahun 1989 sesuai dengan S.K. Presiden No.44 tahun 1989, dengan dibentuknya kelompok Industri Strategisnya bersama-sama dengan 9 (sembilan) BUMN lainnya seperti : LENLIPI, KRAKATAU STEEL, INKA, DAHANA, PAL, PINDAD, INTI, BBI dan IPTN. Dan akhirnya disebut Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS).BUMNIS dibawah pengelolaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang diketuai oleh Menristek saat itu Prof. DR. BJ.HABIBIE. PT Barata Indonesia memiliki Unit Produksi Surabaya & Unit Usaha Mandiri yang tersebar diberbagai propinsi di Indonesia seperti : Unit Usaha Mandiri Medan, Unit Usaha Mandiri Cilegon, Unit
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

13

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

Usaha Mandiri Bandung, Unit Usaha Mandiri Jakarta, Unit Usaha Mandiri Tegal dan Cabang Ujung Pandang, dengan jumlah karyawan sekitar 3500 orang, dengan produk unggulan Alat Berat, Pemesinan, Pengecoran, Konstruksi dan Jasa Pemasangan. Sesuai dengan misi BUMNIS selain menghasilkan produk unggulan yang dikembangkan dengan teknologi tinggi, melalui transfer teknologi. Untuk itu PT Barata Indonesia bekerja sama dengan perusahaan luar negeri antara lain dengan Yugoslavia, Jerman Barat, Jepang, Australia, Inggris, Amerika, Norwegia, Finlandia dan beberapa Negara lainnya. Kerja sama ini dalam bentuk lisensi atau operasi bersama. Dalam rangka pengembangan usaha PT Barata Indonesia membentuk Anak Perusahaan yang berjumlah 3 (tiga) anak perusahaan yaitu : PT ESI di Jakarta, yang mampu memproduksi Boiler dengan

Kapasitas 100 T/H UP, Heat Exchanger dan Steam Power Plant Maintenance. PT Bani Nusa di Bandung, yang memproduksi Piston Ring PT Bitek Barata di Gresik, yang memproduksi Solid Wheels

For Railway (Roda Kereta Api) pada tahun 1998 PT Barata Indonesia dikelola oleh PT Pakarya Industri (persero). PT Barata Indonesia menjadi anak perusahaan PT Bahana Pakarya Industri Strategis (persero) PT BPIS pada tahun 1999.Pada tahun 2002 PT BPIS dibubarkan dan PT Barata Indonesia (persero) berada dibawah Kementrian BUMN. Seluruh kantor dan pabrik
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

14

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

yang ada di Ngagel Surabaya direlokasikan ke jalan ke jalan Veteran Gresik.

II.2

Visi dan Misi PT BARATA INDONESIA (PERSERO)

PT

Barata

Indonesia

mempunyai

tujuan

untuk

mendukung

kemandirian dan kemajuan Industri Nasional, memberikan produk dan layanan yang berkualitas kepada pemesan dalam rangka menciptakan nilai yang prima, menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham, menciptakan kesejahteraan, peningkatan kualitas dan kepuasan kerja karyawan. Visi PT Barata Indonesia (persero) adalah menjadi perusahaan Engineering, Procurement & Construction (EPC) dan manufacturing yang tangguh. Misi PT Barata Indonesia (persero) adalah melakukan kegiatan usaha EPC di bidang Industri Argo dan Industri Pembangkit Tenaga Listrik, melakukan kegiatan usaha manufactur Peralatan Industri dan Komponen untuk bidang-bidang Industri Argo, Oil & Gas, Power Plant, Peralatan Pembuatan Jalan, serta Peralatan untuk Pengairan, dengan mengoptimalkan sumber daya dan fasilitas yang ada. Tujuan Perusahaan adalah 1. Mendukung kemandirian dan kemajuan Industri Nasional. 2. Memberikan produk dan layanan yang berkualitas kepada Pemesan dalam rangka menciptakan nilai yang prima.
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

15

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

3. Menghasilkan keuntungan bagi Pemegang Saham. 4. Menciptakan kesejahteraan, peningkatan kualitas dan kepuasan kerja karyawan.

II.3 Produk-Produk Perusahaan P.T. Barata Indonesia merupakan perusahaan manufacturing yang bekerja menghasilkan suatu produk yang sifat nya memenuhi permintaan dari konsumen nya (Job Order). Adapun beberapa produk yang biasanya dihasilkan oleh Barata, yaitu:

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

16

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

17

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

18

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

19

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

20

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

21

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

22

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

23

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

24

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

25

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

26

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

27

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

28

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

29

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

30

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

31

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

II.4 Penyediaan Bahan Baku dan Penyimpanan Produk Bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi P.T. Barata Indonesia diperoleh dari PT. Hanil Jaya Steel, PT. Gunawan Jaya Steel, PT. Krakatau Steel. Selain itu tidak sedikit bahan baku diperoleh dari bahan-bahan sisa olahan PT Barata itu sendiri (return) yang kemudian dilebur ulang serta aneka logam-logam lainnya yang dibeli dari pengepul setempat. Penyimpanan bahan baku tersebut disimpan pada Workshop 1 (divisi produksi pengecoran) yang nantinya akan diproses lebih lanjut dan dikirim ke tiap-tiap workshop yang membutuhkan. Sedangkan

penyimpanan produk jadi disimpan di masing-masing workshop sebelum didistribusikan ke konsumen.

II.5 Pemasaran Produk Karena PT Barata Indonesia merupakan perusahaan yang bekerja berdasarkan system work and order, jadi proses pemasaran PT Barata tergantung dari adanya pesanan konsumen.

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

32

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

II.6 Struktur Organisasi PT. BARATA

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

33

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

II.7 Struktur Organisasi Divisi Produksi Pengecoran


DIVISI PRODUKSI PENGECORAN SEKSI PERAWATAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN ENGINEERIG MAINTENAE SEKSI CETAK PRODUSI SERI MESIN

BAGIAN PENGENDALIN KUALITAS

BAGIAN PRODUSI

BAGIAN PERENCANAAN &PENGENDALIN PRODUKSI

SEKSI MODEL SEKSI MELTING SEKSI CETAK TANGAN &INTI

SEKSI PERENCANAAN PRODUKSI

SEKSI PENGENDALIAN PRODUKSI

SEKSI FINISHING

SEKSI GUDANG

Struktur organisasi divisi produksi pengecoran dipimpin oleh kepala divisi dan dibantu oleh 6 (enam) bagian yaitu bagian pengendalian kualitas, bagian produksi, bagian perencanaan & pengendalian, bagian engineering, bagian maintenance dan bagian produksi seri. Bagian juga dibantu oleh seksi-seksi, pada divisi produksi pengecoran bagian yang dibantu oleh seksi hanya beberapa bagian saja yaitu bagian produksi dibantu oleh seksi model, seksi melting, seksi cetak tangan & inti dan seksi finishing, bagian perencanaan & pengendalian dibantu oleh seksi
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

34

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

perencanaan produksi, seksi pengendalian produksi dan seksi gudang, bagian maintenance dibantu seksi perawatan dan bagian produksi dibantu oleh seksi cetak mesin. Kepala divisi produksi pengecoran memiliki tugas pokok yaitu merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan proses produksi divisi produksi pengecoran dalam rangka pencapaian target sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Kepala divisi produksi pengecoran wajib lapor kepada vice president produksi dan berfungsi untuk perencanaan, pelaksanaan & pengendalian kegiatan produksi pengelolaan & pengembangan engineering pengelolaan & pelaksanaan kegiatan produksi perencanaan, pelaksanaan & pengendalian fasilitas produksi perencanaan &pelaksanaan pengandali kualitas pembinaan ketertiban, keselamatan dan kesehatan kerja

Bagian pengendalian kualitas dipimpin oleh manajer pengendalian kualitas yang wajib lapor pada kepala divisi pengecoran dan memiliki tugas untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan pengendalian kualitas seluruh produk sebagaimana ditetapkan oleh kepala divisi.Bagian pengendalian kualitas tidak memiliki seksiseksi untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya.

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

35

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

Pada bagian produksi dipimpin oleh manajer produksi yang wajib lapor pada kepala divisi pengecoran dan memiliki tugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengendaliakn seluruh kegiatan bagian produksi dalam rangka pencapain target, tujuan, dan sasaran produksi sebagaimana ditetapkan oleh kepala divisi. Manajer produksi berfungsi untuk

perencanaan dan pengendalian proses produksi pengelolaan dan pelaksanaan proses produksi pengembangan proses produksi

Bagian produksi dibantu seksi-seksi untuk menyelesaikan tugasnya yaitu seksi model, seksi melting, seksi cetak tangan & inti, dan seksi finishing. Seksi model dipimpin oleh supervisor model yang wajib lapor pada manajer produksi dan memiliki tugas untuk mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan operasional bidang

pembuatan model dalam rangka pencapaian target, sebagaimana ditetapkan oleh kepala divisi. Seksi melting dipimpin oleh supervisor melting yang wajib lapor pada manajer produksi dan memiliki tugas untuk membantu manajer produksi mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan dibidang melting dan ladle dalam rangka pencapaian target, sebagaimana ditetapkan oleh kepala divisi. Seksi cetak tangan dan inti dipimpin oleh supervisor cetak yang wajib lapor pada
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

36

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. BARATA INDONESIA (PERSERO)

manajer produksi dan memiliki tugas untuk membantu manajer produk si mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan di bidang cetak atau cetak inti dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan kepala divisi. Seksi finishing dipimpin oleh supervisor finishing yang wajib lapor pada manajer produksi dan memiliki tugas untuk membantu manajer produksi mengawasi pelaksanaan kegiatan operasional

perusahaan di bidang finishing dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan kepala divisi.

JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

37

Anda mungkin juga menyukai