Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN [KKL]

MALAYSIA - SINGAPURA 06 10 Mei 2013

Disusun Oleh :

NIM : 21040112410026

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

Best Practice Sistem Informasi Pembangunan Pesisir Malaysia - Singapura


1. PENDAHULUAN Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Luar Negeri tahun 2013 pada Magister Pembangunan Wilayah dan Kota dilaksanakan pada tanggal 06 10 Meni 2013 dengan tujuan Malaysia dan Singapura. Tema KKL MPWK mahasiswa angkatan 2012 adalah Sustainnable Coastal Development. Negara Malaysia dan Singapura dipilih menjadi tujuan KKL karena melihat dari sisi pembangunan kedua negara tersebut lebih maju dari pada Indonesia. Pada konsentrasi Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan (SIPP), yang menjadi pesisir. fokus Melalui pengamatan KKL ini, adalah Sistem informasi SIPP pembangunan mahasiswa konsentrasi

diharapkan dapat mendapatkan best practise tentang pengembangan pesisir dan sistem mitigasi bencana serta penerapan sistem informasi perencanaan dan pembangunan di kedua negara tersebut. 2. TUJUAN KEGIATAN KKL Tujuan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa MPWK konsentrasi SIPP angkatan 2012 (khususnya terkait dengan tema mata kuliah Studio SIPP : Sistem Informasi Pembangunan Pesisir) yaitu: a. Mengamati konsep pembangunan di wilayah pesisir. b. Mengamati bagaimana penerapan sistem informasi dalam pembangunan wilayah pesisir.

3. GAMBARAN UMUM LOKASI KKL A. Negara Malaysia. Negara malaysia merupakan negara federasi. Malaysia terdiri atas tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329,847 km persegi. Ibukota negaranya adalah Kuala Lumpur, dan pusat pemerintahan persekutuan adalah Putrajaya. Jumlah penduduk negara ini lebih dari 29,0 juta jiwa pada

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |2

tahun 2011 dan bertambah menjadi sekitar 29,4 juta jiwa (2012). Negara ini terdiri dari dua kawasan yang terpisah yaitu Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Kepala negara Malaysia adalah Yang diPertuan Agong dan pemerintahannya dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Malaysia adalah masyarakat dengan multi suku, multi budaya da multi bahasa. Penduduk malaysia terdiri dari 62% penduduk Bumiputera termasuk melayu, 24% Tionghoa, 8% India.

Gambar 1. Wilayah Administrasi Negara Malaysia

Bidang

infrastruktur

Malaysia

berkembang

cukup

pesat.

Malaysia memiliki jaringan transportasi darat dengan jalan-jalan besar yang menghubungkan semua kota besar di pesisir barat Semenanjung Malaysia yaitu Klang Valley, johor Bahru dan Penang. Malaysia memiliki dua pelabuhan besar yaitu Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Bandar udara terbesar di negara ini adalah bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |3

Gambar 2. Jalur Transportasi di Malaysia

Sumber daya alam yang menjadi potensi utama di Malaysia adalah sektor pertanian, kehutanan dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit. Minyak sawit adalah merupakan pembangkit utama perdagangan internasional malaysia.

B. Negara Singapura Singapura atau resminya Republik Singapura adalah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya. Negara ini letaknya terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari kepulauan Riau, Indonesia oleh selat Singapura di selatan. Menurut statistik pemerintah, jumlah penduduk Singapura pada tahun 2009 adalah 3,2 juta jiwa, yang terdiri dari Cina, Melayu, India, dan berbagai keturunan Asia. Sebagian besar penduduk Singapura atau sekitar 42% penduduknya adalah orang asing yang bekerja dan menuntut ilmu.

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |4

Gambar 3. Wilayah Administrasi Negara Singapura

Singapura adalah sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia. Singapura memiliki banyak proyek reklamasi tanah dengan sumber tanah diperoleh dan bukit, dasar laut dan negara tetangga. Hasilnya, daratan Singapura meluas dari 581,5 km persegi pada tahun 1960-an menjadi 704 km persegi pada tahun 2000-an. Proyek ini kadang mengharuskan penggabungan beberapa pulau kecil melalui reklamasi tanah

4. BEST PRACTICE SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN PESISIR A. Pantai Puteri Melaka, Malaysia Kunjungan lokasi terkait tema KKL yang pertama adalah kawasan Pantai Puteri Malaka, Malaysia. Suasana di daerah ini tidak

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |5

seperti kampung nelayan pada umumnya yang terdapat di Indonesia. Sangat sedikit perumahan nelayan di sekitar daerah ini. Menurut informasi masyarakat setempat, nelayan yang beroperasi di tempat ini kebanyakan datang dari luar daerah ini.

Gambar 4. Suasana di Penjualan Ikan Pantai Puteri

Di belakang area penjualan ikan, tampak beberapa kapal nelayan terparkir. Tidak banyak terlihat kapal-kapal nelayan yang terparkir di tempat ini. Nelayan yang beroperasi di tempat ini, biasanya melaut selama tiga hari baru pulang. Menurut masyarakat yang tinggal di daerah ini, daerah mereka tidak pernah terkena bencana banjir. Daerah tempat tinggal mereka relatif aman dari bencana banjir dan rob.

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |6

Gambar 5. Suasana Tempat Penyimpanan Kapal Nelayan Pantai Puteri

Tidak banyak informasi terkait kebencanaan yang dapat diambil dari daerah perkampungan di Pantai Puteri ini. Sekitar 500 meter dari lokasi ini, terdapat pintu kanal pengendali banjir. Dari keadaan fisiknya, terlihat bangunan ini masih terawat dan berfungsi dengan baik.

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |7

Gambar 6. Pintu Pengendali Pasang Surut

B. Nusajaya Kota Baru Terpadu (Malaysia) Kunjungan berikutnya adalah Nusajaya di kota Iskandar Johor Bahru. Menurut informasi pemandu jalan, kota Nusajaya dibangun di atas lahan bekas perkebunan sawit seluas 24.000 acre atau sekitar 9.700 hektar. Kota ini dibangun pada tahun 2006 dan direncanakan selesai sepenuhnya pada tahun 2025. Letaknya di sebelah barat kota Johor Bahru, tepat di seberang utara Singapura. Hanya butuh 30 menit dari Singapura dengan perjalanan darat untuk menjangkau kota tersebut.Nusajaya meliputi tujuh komponen yaitu kawasan logistik, kawasan industri, kawasan pemukiman, kawasan pesisir terpadu dengan pantai Puteri Harbour, kawasan pusat kesehatan, kawasan pendidikan atau pusat ilmu pengetahuan.

Gambar 7. Tampak awal lokasi pengembangan Pantai Harbour, Nusajaya Dengan penataan yang apik, semak belukar dan pepohonan kelapa sawit hadir sebagai penghijauan Kota Nusajaya yang dibangun sebagai kota lengkap. Tak hanya sebagai kota permukiman, tetapi kota

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |8

itu juga hadir sebagai kota terintegrasi untuk pendidikan, pariwisata, industri manufaktur, industri kreatif, dan pusat Pemerintah Negara Bagian Johor.

Gambar 8. Suasana Pembangunan di Nusajaya Pada awal rencana pembangunan, ternyata pemerintah Malaysia mengambil peluang untuk menjalin ada kerja sama yang mantap dengan Singapura bila kota Iskandar Malaysia terdibangun. Pemerintah Kerajaan Malaysia mengemas pembangunan Kota Nusajaya dalam rencana induk kota yang terkoneksi secara terpadu atau SmartConnected Master Plan. Rencana induk kota Nusajaya yang terpadu itu mulai dirancang dengan memperhatikan potensi-potensi yang bisa menjadi katalisator atau pemicu tumbuhnya pembangunan. Dari kunjungan KKL ini, dapat dilihat bahwa semangat kerja sama dengan Singapura ini adalah saling melengkapi. Malaysia ingin menjadi pelengkap dari Singapura. Singapura melihat ada banyak peluang ekonomi di Iskandar Malaysia yang memiliki kekuatan. Tak hanya mengandalkan lokasi strategis dan kerja sama dengan Singapura, pengembangan Kota Nusajaya juga memperhatikan pentaan kota metropolis yang matang.

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |9

Saat ini, masih banyak lahan kosong yang belum terbangun. Belum banyak bangunan yang berdiri, penduduk pun masih kurang. Yang terlihat hanya pekerja bangunan yang sibuk bekerja untuk mengejar target pembangunan.

Gambar 9. Maket Rencana pengembangan kawasan pesisir Nusajaya Kiranya pemerintah-pemerintah daerah di Indonesia bisa belajar dari pembangunan wilayah pesisir Kota Nusajaya. Membangun semangat saling mendukung dalam membangun kawasan pesisir di indonesia yang terintegrasi dan saling menguntungkan. Tujuannya tak lain adalah mencapai sepenuhnya pertumbuhan kawasan ekonomi yang tinggi dan peningkatan membangun kesejahteraan masyarakat. Nusajaya Malaysia agar berencana dengan

setara

Singapura dan Hong Kong.

C. Marina Barrage (Singapura) Marina Barrage adalah merupakan sebuah reservoir

penampungan air besar yang berada di kota. Sebuah dam atau bendungan dibangun di kawasan Marina Channel, Marina Barrage yaitu

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |10

Marina Reservoir, sebuah reservoir yang merupakan reservoir paling mnyatu dengan masyarakat karena letaknya yang masih di kawasan kota. Marina Barrage memberikan tiga keuntungan yaitu, sebagai penyuplai air, pengontrol banjir, dan sebagai kawasan aktivitas masyarakat yang berbasis air. Tapi yanng paling terutama dari semuanya itu adalah bangunan ini merupakan kesuksesan Singapura membangun sebuah icon dalam manajemen pengelolaan air.

Gambar 10. Bendungan Marina Barrrage

Marina Barrage terdiri dari 9 pintu air yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya air, merupakan pembatas antara air dari daratan dengan air laut. Pintu tersebut, dapat menghadang jika terjadi banjir atau masuknya air laut yang berlebihan ke dataran rendah di Singapura yaitu Chinatown, Boat Quay, Jalan Besar dan Geylang. Ketika terjadi hujan di daratan, pintu bendungan akan terbuka sehingga air hujan dari daratan akan keluar dari reservoir menuju ke laut.

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |11

Gambar 11. Maket Pintu Air Marina Barrage

Gambar 12. Sistem Informasi yang menampilkan cara kerja pintu air

Pada

kunjungan

ke

Marina

Barrage

ini,

cukup

banyak

penerapan Sistem Informasi yang digunakan untuk menjelaskan tentang apa dan bagaimana Marina Barrage bekerja, baik itu sebagai reservoir raksasa maupun sebagai sistem pengendali banjir. Sistem informasi yang digunakan yang tersaji disini berupa maket, tayangan interaktif melalui layar komputer, bahkan ada yang berbentuk maket yang dapat disimulasikan secara langsung.

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |12

D. Urban Redevelpoment Autority (URA) Singapura Berikutnya kami mengunjungi URA yaitu sebuah badan yang menangani perencanaan dan pembangunan serta tata ruang di Sinagpura, sebuah instansi yang jika di Indonesia sama dengan badan perencanaan dan pembangunan nasional. Badan ini memiliki kewenangan untuk mengontrol perencanaan dan pembangunan khususnya singapura. Peran URA adalah mengurusi galeri kota Singapura sebagai tempat informasi untuk memperlihatkan rencana pembangunan kota kepada masyarakat umum. Dalam URA ini terdapat banyak maket serta informasi yang tersaji dalam tayanga-tayangan di layar komputer. Cukup menarik jika kita memperhatikan bahwa informasi yang disajikan banyak yang berbentuk simulasi yang interaktif. Tidak heran jika kita mengingat bahwa negara Singapura adalah negara yang lebih maju dari Indonesia. dalam perletakannya dalam tata ruang wilayah

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |13

Gambar 13. Tim SIPP MPWK 2012 dengan Sistem Informasi URA

Dengan berkunjung ke URA, kita dapat melihat secara lengkap sistem informasi yang menyajikan bagaimana Singapura berkembang dari sejak masa penjajahan hingga menjadi negara yang sangat maju seperti sekarang ini.

Gambar 14. Sistem Informasi yang menyajikan Master Plan Pembangunan Singapura

5. KESIMPULAN 5.1. Melalui KKL ke Malaysia dan Singapura ini, sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh yang berkaitan dengan tema Studio yaitu pengembangan pesisir. Bahkan hampir tidak ada best practise mengenai lokasi atau daerah yang berkaitan dengan kebencanaan khususnya daerah yang terkena banjir dan rob. 5.2. Dari KKL ini, banyak konsep Sistem Informasi yang dapat dipelajari. Di Nusajaya, Johor Malaysia kita dapat melihat langsung bagaimana penerapan Sistem Informasi dalam

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |14

perencanaan penataan kota kawasan pesisir. Di Singapura, kita dapat melihat konsep penerapan SI dalam pengembangan kawasan pengolahan air (Reservoir dan pengendalian banjir) Marina Barrage, dan bagaimana URA dapat menerapkannya dalam penyajian informasi perkembangan Negara Singapura. 5.3. Dari KKL ke negara-negara maju tersebut, semoga contoh best practise terkait pembangunan wilayah dan kota khususnya terkait Sistem Informasinya dapat diterapkan di daerah masingmasing.

Laporan KKL 2013 SIPP MPWK |15

Anda mungkin juga menyukai