Anda di halaman 1dari 6

http://id.wikipedia.

org/wiki/Metropolitan METROPOLITAN Wilayah metropolitan adalah sebuah pusat populasi besar yang terdiri atas satu metropolis besar dan daerah sekitarnya, atau beberapa kota sentral yang saling bertetangga dan daerah sekitarnya. Satu kota besar atau lebih dapat berperan sebagai hub-nya, dan wilayah metropolitan biasanya diberi nama sesuai dengan kota sentral terbesar atau terpenting di dalamnya. Arti umum Sebuah wilayah metropolitan biasanya menggabungkan sebuah aglomerasi (daerah pemukiman lanjutan) dengan zona lingkaran urban, tapi dekat dengan pusat perkantoran atau perdagangan. Zona-zona ini juga dikenal sebagai lingkaran komuter, dan dapat meluas melewati lingkaran urban tergantung definisi yang digunakan. Biasanya berupa daerah yang bukan bagian dari kota tapi terhubung dengan kota. Contohnya, Pasadena, California dimasukkan dalam wilayah metro Los Angeles, California. Bukan kota yang sama, tapi tetap terhubung. Kota inti dalam wilayah metropolitan polisentris tidak terhubung dengan pembangunan pemukiman lanjutan, membedakan konsepnya dari konurbasi, yang memiliki lanjutan urban. Di wilayah metropolitan, sudah pasti kota sentral bersama-sama membuat nukleus populasi besar dengan bagian konstituen lain yang mempunyai integrasi tingkat tinggi. Kenyataannya perbatasan wilayah metropolitan, dalam arti resmi dan tidak resmi, tidak menentu. Terkadang mereka sedikit berbeda dari wilayah urban, dan dalam beberapa hal mereka mencakup daerah luas yang mempunyai sedikit hubungan dengan konsep tradisional kota sebagai satu pemukiman urban tunggal. Sehingga semua jumlah wilayah metropolitan harus dianggap sebagai interpretasi daripada fakta kuat. Jumlah populasi wilayah metro diberikan oleh berbagai sumber untuk tempat yang sama dapat berbeda-beda hingga beberapa juta, dan terdapat keinginan bagi orang-orang untuk memasukkan angka tertinggi yang mungkin untuk "kota" mereka. Tetapi jumlah populasi wilayah metropolitan paling tinggi biasanya lebih baik dipandang sebagai populasi "daerah metropolitan" daripada populasi "kota".[rujukan?] Perbedaan arti menurut negara Sebutan wilayah metropolitan kadang-kadang disebut sebagai 'metro', contohnya di Metro Manila dan Wilayah Metro Washington, DC, yang tidak boleh salah diartikan untuk merujuk sistem kereta bawah tanah di kota itu. Meski dapat dibandingkan secara komposisi dengan wilayah metro lain di dunia, di Perancis sebutan untuk daerah di sekitar inti urban yang terhubung denagn sekitarnya disebut aire urbaine ("wilayah urban"). Di Jepang disebut toshiken (?, blok kota). Arti resmi unik di beberapa negara Australia Perth dianggap sebagai wilayah metropolitan paling terpencil di dunia. Di Australia, Statistical Division (SD) ditetapkan oleh Biro Statistik Australia sebagai daerah di bawah pengaruh bersatu satu kota atau lebih. Setiap ibukota membentuk Statistical Division-nya sendiri, 1

dan populasi SD adalah jumlah yang paling sering digunakan untuk populasi kota. Statistical District diartikan sebagai non-ibukota tapi wilayah urban. Statistical Division yang yang mencakup ibukota secara umum meski tak resmi disebut sebagai 'wilayah metropolitan'.[1] Republik India Di India, Census Commission mengartikan kota metropolitan sebagai kota yang memiliki jumlah penduduk di atas 40 lakh (4 juta).[2]Mumbai, Delhi, Chennai, Kolkata, Bengaluru, Hyderabad adalah enam kota yang memenuhi syarat. Penduduk kota-kota tersebut juga diperbolehkan menyewa rumah besar. Jumlah ini hanya diberlakukan pada daerah kota dan bukan konurbasinya. Amerika Serikat Office of Management and Budget menetapkan "Core Based Statistical Areas" digunakan untuk keperluan statistik pada badan federal. Setiap CBSA didasrkan pada sebuah wilayah urban inti dan terdiri dari county yang telah termasuk inti tersebut juga county sekitarnya yang secara sosial atau ekonomi bergantung padanya. Wilayah tersebut ditetapkan sebagai wilayah statistik metropolitan atau mikropolitan, berdasarkan jumlah penduduk; sebuah wilayah "metro" mempunyai inti urban sedikitnya 50.000 jiwa, sementara wilayah "mikro" mempunyai kurang dari 50.000 tapi sedikitnya 10.000 jiwa.[3] Sebutan tambahan Pada pergantian abad ke-19 hanya 3 persen dunia yang diurbanisasikan. Pada abad ke-20 dan 21 keberadaan manusia di wilayah urban telah meningkat dramatis. Dalam perempat pertama abad ke21 diperkirakan lebih dari setengah penduduk dunia tinggal di wilayah urban.[4] Pada 2025, menurut Far Eastern Economic Review, Asia sendiri akan mempunyai 10 hiperkota, dengan 20 juta jiwa atau lebih, termasuk Delhi (~20 juta), Jakarta (24.9 juta), Dhaka (25 juta), Karachi (26.5 juta), Shanghai (27 juta) dan Mumbai (33 juta).[5] Lagos telah tumbuh dari 300.000 jiwa tahun 1950 menjadi 15 juta jiwa hari ini, dan pemerintah Nigeria memperkirakan kota ini akan berpenduduk 25 juta jiwa pada 2015.[6] Bila beberapa wilayah metropolitan mencapai puncaknya, wilayah metropolitan kadang-kadang digabungkan bersama sebagai sebuah megalopolis (jamak megalopoleis, juga megalopolises). Sebuah megalopolis terdiri dari beberapa kota terhubung (dan pinggirannya), dimana orang-orang pulang pergi, dan sangat dekat sehingga pinggiran kota dapat mengklaim diri sebagai pinggiran dari beberapa kota. Nama lain untuk sebuah megalopolis adalah sebuah metroplex (kependekan dari metropolitan complex) atau konurbasi. Konsep ini pertama dicetuskan oleh penjelajah Perancis Jean Gottmann dalam bukunya Megalopolis, studi mengenai timurlaut Amerika Serikat. Satu contoh terkenalnya adalah megalopolis BosWash yang mencakup Boston, Providence, Hartford, New York City, Newark, Philadelphia, Wilmington, Baltimore, Washington, dan sekitarnya. Yang terbesar adalah Taiheiy Belt (Megalopolis Pasifik) di Jepang yang mencakup Tokyo, Shizuoka, Nagoya, Osaka, Okayama, Hiroshima, Fukuoka dan sekitarnya. Transportasi utama seperti

Shinkansen dan expressway dibangun di sepanjang kota-kota ini. Populasi megalopolis ini sekitar 82.9 juta jiwa. Pearl River Delta di Provinsi Guangdong adalah sebuah megalopolis raksasa dengan populasi 48 juta yang membentang dari Hong Kong dan Shenzen ke Guangzhou. Beberapa perkiraan menyebutkan bahwa pada 2030 1 milyar orang akan tinggal di wilayah urban Cina. Bahkan perkiraan konservatif memperkirakan populasi urban mencapai 800 juta jiwa. Dalam keluaran terbarunya, UN Population Division memperkirakan populasi urban 1 milyar pada tahun 2050.[7] Megalopolis di Eropa adalah Wilayah Metropolitan Milan (pop. 7.4 juta) di Italia, Wilayah Ruhr (pop. 5.3 juta) di Jerman, Randstad (Knooppunt Arnhem-Nijmegen dan Brabantse Stedenrij masuk dalam Randstad) di Belanda (pop. 7.4 juta), Flemish Diamond di Belgia (pop. 5.5 juta), Ile de France di Perancis dan wilayah metropolitan London, juga beberapa aglomerasi 'kecil', seperti Meuse-Rhine Euregion, Ems-Dollart Euregion, Lille-Kortrijk-Tournai Euregion dan Metropolis Silesia Atas di Polandia (17 kota di sekitar Katowice dengan populasi seluruhnya 2 juta jiwa). Bersama megalopolis ini mempunyai populasi sekitar 50 juta jiwa. Megalopolis pertama Afrika terletak di wilayah urban Provinsi Gauteng di Afrika Selatan, terdiri dari konurbasi Johannesburg, dan wilayah metropolitan Pretoria dan Segitiga Vaal, juga dikenal sebagai PWV. Telah diusulkan bahwa seluruh bagian tenggara, Midland dan utara Inggris diubah menjadi megalopolis yang didominasi London. Jelas sekali ketika penggunaannya sejauh ini, maka jauh sekali dari arti tradisional suatu kota. Megakota adalah sebutan umum untuk aglomerasi atau wilayah metropolitan yang biasanya mempunyai total populasi melewati 10 juta jiwa. Di Kanada, "megakota" juga dapat merujuk secara informal kepada hasil penggabungan kota sentral dengan pinggirannya untuk membentuk satu kotamadya besar. Sebuah "megakota" Kanada, tidak seluruhnya terurbanisasikan, sementara banyak kota memiliki bagian desa dan urban. Juga tidak harus 10 juta jiwa agar memperoleh sebutan ini. "Megakota" Kanada tidak mencakup wilayah metropolitan besar dalam arti global. Populasi sensus wilayah metro bukanlah populasi kota. Tetapi, lebih baik menggunakan populasi kota. Los Angeles mungkin hanya memiliki populasi kota mendekati 4.000.000 jiwa, tapi mempunyai dua populasi wilayah metropolitan, tergantung definisinya, 13 juta jiwa di daerah inti dan 18 juta di daerah statistik gabungan. http://regional.kompasiana.com/2011/02/07/medan-metropolitan/ Medan Metropolitan Medan kota metropolitan belum terwujud. Penggalan kalimat berikut ataupun yang jua senada dengannya, pernah akrab dalam pengamatan kita sebagai warga kota Medan. Utamanya, bila kita melanggani, dan setidaknya pernah mengerling sejenak pada judul tebal di halaman muka surat kabar. Kala teranyar saya mendapati ungkapan Medan kota metropolitan ini, adalah saat mengalihbahasakan artikel pewartaan yang bertumpu pada kabar 100 hari kinerja Walikota Medan 3

terpilih 2010-2015, Rahudman Harahap. Harus saya akui, kata metropolitan yang mirip dengan nama saya pribadi sedikit menggelitik rasa penasaran. Namun, yang paling mendorong naluri skeptis sebagaimana ihwalnya para pewarta adalah variabel yang menjadi landasan pernyataan tersebut. Bila disarikan, penggalan kalimat mengkritisi kinerja pemerintah kota Medan ini, mengungkit kondisi jalan raya yang belum memenuhi kenyamanan para warga yang melaju di atasnya. Variabel banjir juga turut disebut kerap mengurangi nilai Medan menuju metropolitan. Maka, tidak harus heran bila mendapati pernyataan ini terucap dari seorang wakil rakyat atau anggota DPRD. Nah, yang menjadi sorotan dalam tulisan ini adalah kata metropolitan tadi. Apakah metropolitan hanya sebuah embel-embel yang tersemat pada ibukota provinsi, dimana Medan menjadi ibukota provinsi Sumatera Utara? Atau hanya variabel jalan raya dan banjir yang menjadi poin perhatian? Berguru ke Wikipedia Pertanyaan-pertanyaan di atas membawa saya ke ensiklopedia daring terkemuka, Wikipedia, seusai mendapat anjuran dari paman Google. Dalam penuturannya, kata metropolitan disematkan bagi sebuah wilayah yang mencakup beberapa kota besar, dan saling berdekatan dari faktor lokasinya. Berikut penjelasan gamblang dari Wikipedia: Wilayah metropolitan adalah sebuah pusat populasi besar yang terdiri atas satu metropolis besar dan daerah sekitarnya, atau beberapa kota sentral yang saling bertetangga dan daerah sekitarnya. Satu kota besar atau lebih dapat berperan sebagai hub-nya, dan wilayah metropolitan biasanya diberi nama sesuai dengan kota sentral terbesar atau terpenting di dalamnya. Wilayah metropolitan biasanya menggabungkan sebuah aglomerasi (daerah pemukiman lanjutan) dengan zona lingkaran urban, tapi dekat dengan pusat perkantoran atau perdagangan. Zona-zona ini juga dikenal sebagai lingkaran komuter, dan dapat meluas melewati lingkaran urban tergantung definisi yang digunakan. Biasanya berupa daerah yang bukan bagian dari kota tapi terhubung dengan kota. Contohnya, Pasadena, California dimasukkan dalam wilayah metro Los Angeles, California. Bukan kota yang sama, tapi tetap terhubung. Namun, diakui oleh situs jejaring pengumpul artikel yang sedang getol memohon bantuan dana ini, parameter atau syarat-syarat guna memenuhi pengimbuhan metropolitan masih bersifat unik. Misalnya, sejumlah negara seperti: Australia, Prancis, Uni Eropa, Jepang, Pakistan, dan Amerika Serikat, memiliki artian dan parameternya sendiri sesuai pengesahan dari badan resmi kenegaraannya. Akan tetapi, faktor jumlah penduduk tidak layak mendapat porsi dalam penilaian metropolitan ini. In practice the parameters of metropolitan areas, in both official and unofficial usage, are not consistent. Sometimes they are little different from an urban area, and in other cases they cover broad regions that have little relation to the traditional concept of a city as a single urban settlement. Thus all metropolitan area figures should be treated as interpretations rather than as hard facts. Metro area population figures given by different sources for the same place can vary by millions, and there is a tendency for people to promote the highest figure available for their own 4

city. However the most ambitious metropolitan area population figures are often better seen as the population of a metropolitan region than of a city. Setelah mendapati secuil definisi metropolitan tadi, apakah kita bisa dengan jumawa menyatakan bahwa Medan adalah kota metropolitan atau justru negasinya. Masih begitu pagi untuk beranjak ke pintu kesimpulan, karena belum melibatkan pakar/analis dan badan resmi nasional yang lebih berbobot untuk dirujuk. Setidaknya ada celah kecil yang menerangi kegusaran saya akan embel-embel metropolitan tadi. Yakni merujuk pada lingkup wilayah yang terdiri atas beberapa kota, bukan satu kota. Jadi, bila kita mengupayakan Medan menuju metropolitan berarti ada (satu atau beberapa) kota besar lain yang akan menjadi jaringannya. Apakah daerah proyek bandara baru pengganti Polonia, Kuala Namu, yang menjadi variabel penyempurna Medan metropolitan? Lalu, bagaimana dengan variabel jalan raya dan banjir tadi? Apakah tidak termasuk dalam penilaian metropolitan? Bijaknya, saya harus menelisik lebih jauh lagi dari penasaran akan sebutan Medan metropolitan ini. Atau ada yang bisa membantu memberi rujukan dan petuah? Jangan sungkan memberi komentar atau mengirim ke e-mail saya: anantapolitan@gmail.com. References: Wikipedia Credit foto: Inilah.com (http://static.inilah.com/data/berita/foto/1119922.jpg) Tautan blog http://www.telaah.info/warta/medan-metropolitan-apa-kata-wikipedia.html http://hariansinggalang.co.id/2013-padang-jadi-kota-metropolitan/ Berita Singgalang | Padang 2013, Padang Jadi Kota Metropolitan Tanggal 29 June 2012 PADANG Tahun 2013, Kota Padang ditargetkan telah menjadi Kota Metropolitan. Saat ini, administrasinya telah direkomendasi pemerintah provinsi dan tengah diproses serta dikaji pemerintah pusat. USAI LOKAKARYA Hal itu ditegaskan Walikota Padang, diwakili Sekdako, Emzalmi menjawab wartawan usai membuka Lokakarya Percepatan Padang Menuju Metropolitan di Balaikota, Kamis (28/6). Pada lokakarya yang berlangsung sehari itu diikuti perwakilan Organisasi Masyarakat (Ormas), tokoh masyarakat, lembaga perguruan tinggi, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Kepala Bappeda Kota Padang Hervan Bahar didampingi Kabid Data dan Statistik, Maiyulnita mengatakan, salah satu indikator Padang siap dijadikannya sebagai Kota Metropolitan, adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan kemajuan yang pesat pasca gempa 2009 lalu. Selain itu, akan dibangunnya jalan tol yang dimulai dari Kota Padang, terus ke Bukittinggi hingga Pekanbaru. Kendati demikian, perlu dipersiapkan tiga jalan penyangga utama di Kota Padang seperti jalan pantai Padang, Jl. By Pass dan Jl. Lintas Timur yang tengah dibangun saat ini dari Bungus ke Indarung melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). Bila Padang menjadi Kota Metropolitan disetujui, maka akan bekerjasama dengan kabupaten/kota tetangga seperti dengan Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok, Kota Pariaman, Kota Solok dan Kota Padang Panjang. Dikatakan Hervan, tujuan dari lokakarya ini untuk menghimpun aspirasi dan pendapat dari semua kalangan sebagai input untuk mempercepat proses Kota Metropolitan tersebut. Salah seorang nara sumber, guru besar pembangunan ekonomi perkotaan Unand, Prof. H. Fashbir Noor Sidin mengatakan, menjadikan Padang sebagai Kota Metropolitan merupakan tantangan sekaligus peluang sehingga perlu dirumuskan secara komprehensif dan sistemik serta integralistik karena melibatkan berbagai sektor dalam pengembangan kawasan. Metropolitan adalah kawasan yang direncanakan pengembangannya melalui prasarana utilitas untuk mendukung fungsinya sebagai pertumbuhan ekonomi, pelayanan publik, pembudayaan kearifan. Ada empat langkah percepatan yang dilakukan pemetaan potensi dan masalah, pengembangan kawasan, pembuatan grand design pusat sub pusat, penentuan motor pengerak setiap sub pusat, sayembara urban design. Dijelaskannya, percepatan menuju Padang metropolitan harus dipahami dan diyakini oleh seluruh komponen pemangku kepentingan dengan cara membentuk kelompok kerja melibatkan para ahli pelaksana, pengguna dan pemerhati. Ditambahkan, keberhasilan program ini bergantung pada kemauan setiap individu untuk berubah dan kemampuan untuk berkarya atas landasan kesadaran yang menjadikannya sebagai gerakan bersama menuju pembaruan totalitas. (103)

Anda mungkin juga menyukai