KESEHATAN
PEREMPUAN
IPTEK HIBURAN
Video
Galeri Foto
LigaSatu
LOGIN | DAFTAR
POLITIK
HUKUM
NUSANTARA
PENDIDIKAN
Jembatan Suramadu hanya menelan dana Rp5 triliun atau Rp1 triliun per km. Nilai proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) yang mencapai US$10 miliar atau sekitar Rp100 triliun cenderung kemahalan. Jika menggunakan benchmark investasi Jembatan Suramadu, seharusnya investasi JSS hanya Rp30 triliun. Ekonom Lembaga Pengkajian Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia Didik J Rachbini mengatakan, dengan panjang Jembatan Suramadu yang menghubungan Surabaya dan Madura 5 kilometer (km), proyek itu hanya menghabiskan dana Rp5 triliun atau Rp1 triliun per km.
Didik J Rachbini (sumber: Ist)
TERPOPULER NASIONAL
Bayi yang Lahir di Pesawat Merpati Meninggal Tak Ada Simpati Untuk Gaya Dahlan Iskan Pohon Tumbang di Tabanan Tewaskan Seorang Guru 6 Parpol Gurem Mau Gabung Dengan PDIP Aturan Pengendalian Tembakau Akhirnya Disahkan
"Jadi kalau nilai proyek JSS itu sampai Rp100 triliun, itu kemahalan, paling tidak harusnya hanya Rp30 triliun karena hanya 30 km. Jadi harus dimatangkan dulu jangan sampai ada nilai yang tidak masuk akal, pemerintah tidak usah buru-burulah membangun proyek ini," kata dia di Jakarta, pekan lalu. Konsultan perencana JSS Wiratman & Assosiates memperkirakan, kebutuhan dana pembangunan beserta pembangunan kawasan di sekitarnya mencapai US$25 miliar atau sekitar Rp250 triliun. Rinciannya, konstruksi jembatan mencapai US$10 miliar atau sekitar Rp100 triliun sedangkan untuk pengembangan kawasan US$15 miliar atau sekitar Rp150 triliun. Didik mengungkapkan, pemerintah boleh-boleh saja menjadikan JSS sebagai proyek infrastruktur milestone. Namun demikian, selain harus dipersiapkan dengan matang, jangan membuat pemerintah melupakan tugasnya untuk menyediakan infrastruktur dasar pembangkit ekonomi. Yakni, transportasi (jalan, bandara, pelabuhan, kereta api), utilitas (ketersediaan air), sumber energi (listrik, pipa gas, batubara, biodiesel), komunikasi (telepon, menara, satelit, jaringan kabel), dan infrastruktur pertanian (irigasi, bendungan). "Pembangunan infrastruktur dasar itu penting untuk mendongkrak perekonomian. Pemerintah harus memprioritaskannya, baik melalui keputusan politik maupun anggaran. Kalau JSS nantilah, tidak usah pemerintah buru-buru," ungkap dia. Hingga saat ini, kelanjutan proyek JSS memang masih belum jelas. Pemrakarsa proyek PT Graha Banten Lampung Sejahtera, konsorsium antara Pemprov Lampung, Pemprov Banten, dan Artha Graha Group, belum juga bisa melakukan studi kelayakan (fesibility study/FS) karena perjanjian kerjasama antara pemerintah dan pemrakarsa sebagai dasar untuk FS belum juga diteken. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengakui, perjanjian kerjasama itu masih dalam pembahasan. Belum ditekennya perjanjian itu juga merupakan salah satu bentuk kehati-hatian pemerintah untuk merealisasikan megaproyek itu. Perkembangannya sampai sekarang masih dalam pembahasan kami dengan pemrakrsa. Untuk membangun JSS harus teliti dan disiapkan secara matang. Jembatan yang akan dibangun ini harganya mahal, mencapai ratusan triliun, jadi butuh rancangan matang, kata dia. Djoko menjelaskan, salah satu poin dalam negosiasi yang sedang dibahas adalah mengenai kompensasi yang harus diberikan kepada swasta yang mau mengerjakan proyek jembatan tersebut. Karena untuk mengembalikan investasi swasta tentu tidak mungkin, karena itu perlu ada kompensasi lain kepada swasta. Misalnya proyek tiba-tiba bermasalah, risiko apa yang harus diberikan pemerintah ke swasta. Inilah yang harus dinegosiasi dengan pemrakarsa dan kami pun harus membahasnya dulu dengan Kementerian Keuangan," ungkap dia. Hasil pra-FS PT Bangungraha Sejahtera Mulia (Artha Graha Group) menyebutkan, konstruksi jembatan akan menggunakan teknologi generasi ketiga dengan penampang jembatan paling ringan. Panjang jembatan sekitar 29 km dengan jarak antartiang 2.000 meter. Ruang bebas vertikal di tengah bentang 81 meter sehingga kapal-kapal terbesar di dunia, seperti USS Enterprise dan Queen Mary-2, dapat
www.beritasatu.com/nasional/37568-nilai-proyek-jembatan-selat-sunda-kemahalan.html
1/2
1/10/13
SHARE KE TEMAN
Like Be the first of your friends to like this.
Kadin Ingin Pengusaha Dilibatkan dalam FTA Soal Kenaikan Upah, Pemerintah Dinilai tidak Probisnis Hidayat-Didik Sebar Tim "Real Count" Internal NU Bantah Dukung Salah Satu Pasangan CagubCawagub DKI Jakarta Pedagang Pasar Dukung Hidayat-Didik
KIRIM KOMENTAR
NASIONAL DUNIA MEGAPOLITAN EKONOMI PROPERTI BOLA OLAHRAGA KESEHATAN PEREMPUAN FOOD & TRAVEL IPTEK HIBURAN BLOG
Kembali ke atas Tentang Kami
|
Redaksi
Surat Pembaca
Info Iklan
Ketentuan
BeritaSatu Plaza 11th Floor, Suite 1102 | Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 | Jakarta 12950 | Indonesia Phone: + 62 21 2995 7500 | Faksimili: +62 21 5277975 | Berita Satu Media Holdings
www.beritasatu.com/nasional/37568-nilai-proyek-jembatan-selat-sunda-kemahalan.html
2/2