Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Tulang Humerus Tulang humerus terbagi menjadi tiga bagian yaitu kaput (ujung atas), korpus, dan ujung bawah. 1) Kaput Sepertiga dari ujung atas humerus terdiri atas sebuah kepala, yang membuat sendi dengan rongga glenoid dari skapla dan merupakan bagian dari banguan sendi bahu. Dibawahnya terdapat bagian yang lebih ramping disebut leher anatomik. Disebelah luar ujung atas dibawah leher anatomik terdapat sebuah benjolan, yaitu Tuberositas Mayor dan disebelah depan terdapat sebuah benjolan lebih kecil yaitu Tuberositas Minor. Diantara tuberositas terdapat celah bisipital (sulkus intertuberkularis) yang membuat tendon dari otot bisep. Dibawah tuberositas terdapat leher chirurgis yang mudah terjadi fraktur. 2) Korpus Sebelah atas berbentuk silinder tapi semakin kebawah semakin pipih. Disebelah lateral batang, tepat diatas pertengahan disebut tuberositas deltoideus (karena menerima insersi otot deltoid). Sebuah celah benjolan oblik melintasi sebelah belakang, batang, dari sebelah medial ke sebelah lateral dan memberi jalan kepada saraf radialis atau saraf muskulo-spiralis sehingga disebut celah spiralis atau radialis. 3) Ujung Bawah Berbentuk lebar dan agak pipih dimana permukaan bawah sendi dibentuk bersama tulang lengan bawah. Trokhlea yang terlatidak di sisi sebelah dalam berbentuk gelendong-benang tempat persendian dengan ulna dan disebelah luar etrdapat kapitulum yang bersendi dengan radius. Pada kedua sisi persendian ujung bawah humerus terdapat epikondil yaitu epikondil lateral dan medial. (Pearce, Evelyn C, 1997) Sumber: Price, Evelyn C, Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta 1997.

2.2 Fraktur Humerus 2.2.1 DEFINISI Fraktur humerus adalah diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang humerus (Mansjoer, Arif, 2000). 2.2.2 KLASIFIKASI Fraktur atau patah tulang humerus terbagi atas : 1. Fraktur Suprakondilar humerus Jenis fraktur ini dapat dibedakan menjadi : a. Jenis ekstensi yang terjadi karena trauma langsung pada humerus distal melalui benturan pada siku dan lengan bawah pada posisi supinasidan lengan siku dalam posisi ekstensi dengan tangan terfikasi b. Jenis fleksi pada anak biasanya terjadi akibat jatuh pada telapak tangan dengan tangan dan lengan bawah dalam posisi pronasi dan siku dalam posisi sedikit fleksi 2. Fraktur interkondiler humerus Fraktur yang sering terjadi pada anak adalah fraktur kondiler lateralis dan fraktur kondiler medialis humerus 3. Fraktur batang humerus Fraktur ini disebabkan oleh trauma langsung yang mengakibatkan fraktur spiral (fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan trauma rotasi) 4. Fraktur kolum humerus Fraktur ini dapat terjadi pada kolum antomikum (terletak di bawah kaput humeri) dan kolum sirurgikum (terletak di bawah tuberkulum)

Sumber: Mansjoer, Arif, et al, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid II, Medika Aesculapius FKUI, Jakarta, 2000.

Gambar 2.2: Klasifikasi tipe fraktur menurut Salter-Harris Sumber: Betz dan Linda. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5. Jakarta: EGC, 2009: 178. 2.2.3 Etiologi 1) Kekerasan langsung

Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya kekerasan. Fraktur demikian demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan garis patah melintang atau miring. 2) Kekerasan tidak langsung Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang jauh dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam jalur hantaran vektor kekerasan. 3) Kekerasan akibat tarikan otot

Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan dapat berupa pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, dan penarikan. (Oswari E, 1993) Sumber: Oswari, E, Bedah dan Perawatannya, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993. 2.2.4 Insidens Fraktur ekstremitas aras terjadi sebanyak 75% dari semua fraktur yang didapat oleh anak dan seringnya terjadi saat jatuh dengan tangan terulur. Penganiayaan perlu dipertimbangkan pada semua anak yang berusia kurang dari 15 bulan dengan fraktur humeral, meliputi fraktur suprakondilar dan fraktur spiral. Sumber: Betz dan Linda. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5. Jakarta: EGC, 2009: 178. 2.2.5 Gambaran Radiologi

Gambar 2.2.5: Fraktur leher humerus (tanda panah) Sumber: Patel, R Pradip. Radiologi Edisi 2. Jakarta: Erlangga Medical Series, 2006.

2.2.6 Penyembuhan Fraktur Rangkuman penyembuhan fraktur dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.2.6: Penyembuhan Fraktur Sumber: Brooker, Chris. Ensiklopedia Keperawatan.Jakarta: EGC, 2008.

Anda mungkin juga menyukai