Anda di halaman 1dari 15

CASE REPORT SESSION: ILEUS OBSTRUKSI

KETERANGAN UMUM
Nama

: Ny. Rina Umur : 39 tahun Alamat : Bebedahan, Cinambo, Babakan Penghulu Pekerjaan : IRT Status : Menikah Pendidikan : SMP Tanggal masuk RS: 22 Juni 2013 Tanggal pemeriksaan: 8 Juli 2013

ANAMNESIS
Keluhan utama: Nyeri perut dan tidak bisa BAB Sejak 5 hari SMRS, pasien mengeluh nyeri perut kiri bawah seperti diremas-remas, dirasakan hilang timbul. Keluhan disertai tidak bisa BAB dan tidak bisa kentut, perut kembung, mual dan muntah berisi makanan. Riwayat mencret ada yaitu 6 hari SMRS. Keluhan BAB berdarah, berlendir, BAB kecil-kecil seperti kotoran kambing, BAB warna hitam tidak ada. Keluhan juga disertai penurunan berat badan yaitu 8 kg dalam 1 bulan, penurunan nafsu makan dan sering merasa lemah. Keluhan tidak disertai panas badan, kelainan BAK, haid tidak teratur dan keputihan. Pasien telah berobat ke RS Al-Islam atas keluhannya lalu dirujuk ke RSHS karena dicurigai mempunyai tumor abdomen. Pasien baru pertama kali sakit seperti ini. Riwayat keluarga dengan penyakit sama tidak ada. Riwayat suka makan makanan pedas, gorengan ada.

Pasien telah dirawat inap di RSHS sejak 3 minggu yang lalu dan telah mengalami perbaikan. BAB (+), flatus (+), mual dan muntah (-).

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS Kesadaran : Compos mentis Keadaan umum : Tampak sakit sedang Tanda vital : T : 110/70 mmHg N : 84x/menit R : 20 x/menit S : 37,0oC Kepala : Simetris, konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik, pupil bulat, isokor, 3 mm, RC +/+ Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak membesar Dada : Bentuk dan gerak simetris Paru : Sonor, VBS kiri = kanan, Rh -/-, wh -/Jantung : BJ murni reguler, S1S2 (+), S3S4 (-) Perut : Cembung, lembut, BU (+) NT (-) H/L tidak teraba Ekstremitas : Edema -, akral hangat, capilary refill < 2

STATUS LOKALIS : a/r abdomen : Inspeksi: Kembung (+) Papasi: Nyeri tekan (-), defens muskular (-) Perkusi: Hipertimpani Auskultasi: BU (+) Rectal touche : - Sphincter kuat, ampula tidak kolaps, massa (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG Kolonoskopi (04/07/2013): Susp. Ca Colon Desenden

DIAGNOSIS KERJA Ileus Obstrukstif Parsial e.c Susp Ca Colon Desenden


USULAN PEMERIKSAAN Laboratorium: darah rutin, urin rutin Foto abdomen 3 posisi USG abdomen

PENATALAKSANAAN Observasi TTV Th/ Ceftriaxone 1 x 2 gr, IV Puasa H-1 R/hemikolektomi sinistra pada 10/07/2013

PROGNOSIS
Quo ad vitam: ad bonam

Quo ad functionam: dubia ad bonam

PEMBAHASAN
1. Mengapa pasien ini didiagnosis sebagai Ileus Obstruksi? Ileus obstruksi adalah gangguan aliran normal isi usus sepanjang saluran usus. Obstruksi terjadi pada gangguan passage atau jalannya makanan dalam usus . Terjadi penyempitan lumen usus pada pasien ini kerana Ca colon.

Terdapat beberapa bentuk obstruksi usus. Mereka

ditentukan dengan bagaimana usus terobstruksi dan dimana letaknya. Berdasarkan sifat dapat dibagi: i. Simple obstruction disebabkan oleh hambatan mekanik tanpa adanya gangguan aliran darah. Penyebabnya dapat berupa obstruksi oleh cacing Ascaris atau adesi. Diagnosis simple obstruction berdasarkan 3 gejala (1) kram abdomen di sekitar umbilicus atau di epigastrium. Bila kram menjadi berat dan menetap, mungkin telah terjadi strangulasi. (2) Muntah merupakan gejala yang pertama timbul pada obstruksi usus halus. (3) Obstipasi terjadi pada obstruksi komplit, sedangkan diare terdapat pada obstruksi parsial.

ii.

Strangulation obstruction terjadi bila terdapat hambatan mekanik dan adanya gangguan aliran darah. Penyebab tersering adalah hernia strangulasi dan volvulus. Dalam 6 jam setelah gangguan aliran darah,usus menjadi iskemi dan gangrene dan bisa perforasi. Bila perforasi mencapai rongga peritoneum akan terjadi peritonitis dan syok septik.

Berdasarkan level: i.

ii.

iii.

Obstruksi di usus halus: gejala awal berupa muntah dan dapat terjadi gangguan keseimbangan elektrolit serta jarang terjadi distensi. Obstruksi usus besar: distensi abdomen, dilatasi bagian proksimal usus kecil. Gejala dehidrasi jarang berat karena kolon masih dapat mengabsorbsi cairan. Obstruksi Closed-loop: dihasilnya oleh katup ileosekal. Terjadi obstruksi di dua tempat. Dapat terjadi pada volvulus. Dilatasi dapat menghambat aliran darah dan menimbulkan gangrene dan peritonitis.

Pada pasien ini, terdapat keluhan nyeri perut kiri bawah

seperti diremas-remas, dirasakan hilang timbul, obstipasi yang diawali diare, flatus (-), distensi abdomen, mual dan muntah. Dari pemeriksaan fisik didapatkan pada a/r abdomen terdapat distensi abdomen dan perkusi hipertimpani. Dari pemeriksaan kolonoskopi didapatkan pasien susp.Ca colon desenden. Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, didiagnosis pasien ileus obstruksi parsial e.c susp Ca colon desenden.

2. Bagaimana penatalaksanaan pada pasien ini? Obstruksi parsial usus dapat diobati secara konservatif selama masih ada keluarnya feses dan flatus. Pengobatan dengan menggunakan NGT menunjukan angka keberhasilan 90 %. Operasi dibutuhkan bila obstruksi tetap ada dalam beberapa hari walaupun obstruksinya parsial Resusitasi cairan harus segera dimulai dengan cairan isotonic dan gangguan elektrolit harus segera dikoreksi. Selain itu tanda vital dan penyakit sistemik lainnya harus dimonitor. Antibiotik harus segera diberikan, terutama bila dicurigai adanya strangulasi.

Anda mungkin juga menyukai