Flavor mempunyai beberapa fungsi dalam bahan makanan sehingga dapat memperbaiki, membuat lebih bernilai atau lebih diterima dan lebih menarik. Dengan pembuatan brem padat aneka rasa ini, diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan kepada konsumen yang kurang menyukai rasa brem padat yang berasa sedikit asam dan terasa alkoholnya. Orang madiun sendiri selalu membawakan brem untuk teman temannya di perantauannya.
Produknya hanya brem asli, tanpa pewarna atau tambahan rasa karena akan mengurangiumur brem dalam ketahanlamaan
Bahan dalam pembuatan brem hanya membutuhakan ketan putih, ragi NKL, obat kue.
3. Peragian dan Fermentasi Ragi diberikan setelah bahan yang dikukus dingin dengan bantuan kipas angin selama 1 jam. Ragi terlebih dahulu dihaluskan untuk memudahkan penaburan. Brem padat dapat diperoleh penggunaan ragi 50 gram per 30kg ketan putih atau setara dengan 14 butir ragi NKL dalam waktu fermentasi yang cukup panjang yaitu 7 hari untuk mendapatkan hasil fermentasi/tape yang baik 4. Pengepresan Pengepresan dimaksudkan untuk mendapatkan air/ sari tape. Pengepresan dilakukan secara perlahan- lahan sehingga air tetes yang keluar akan lebih banyak. Pengambilan cairan tape dengan cara pengepresan ditujukan untuk mendapatkan cairan tape sebanyak-banyaknya. Dari 30kg ketan putih tadi bisa menghasilkan cairan tape sebanyak 18 liter 5. Pemekatan Pemekatan bertujuan untuk mengurangi sebagian air yang ada. Pemekatan dilakukan dengan pemanasan sampai didapatkan konsentrasi tertentu. Selama proses pemekatan terjadi maillard (reaksi antara gula reduksi dan asam-asam amino yang distimulasi dengan pemanasan) sehingga semakin lama pemekatan, maka pembentukkan warna coklat semakin sempurna. Proses tersebut menimbulkan flavor khas pada brem. Proses pemekatan dilakukan dengan pemanasan pada suhu 900C selama tiga jam. Dalam proses pemekatan harus diperhatikan kebutuhan lama memasaknya karena mempengaruhi hasil dari padatnya kristal. Resiko ini muncul ketika tahap pembuatan telah selesai, brem menjadi melengkung dan tidak enak dipandang. 6. Pengadukan Proses pengadukan bertujuan untuk memperoleh kristal-kristal yang baik, pengadukan yang kuat pada larutan pekat akan menimbulkan kristal-kristal kecil dengan tekstur halus. Apabila larutan tersebut mencapai titik jenuh maka kristal akan terbentuk karena adanya tenaga yang menyebabkan bergabungya komponenkomponen terlarut membentuk inti kristal. Pengadukan memerlukan waktu 3 jam untuk 30kg ketan putih.Hingga terbentuk mirip madu kental. 5
7. Penuangan Penuangan bertujuan untuk membentuk hasil yang diinginkan. Hasil cairan pengadukan tersebut, dituangkan didalam meja yang sudah di design untuk cetakan. Proses ini memerlukan perataan permukaan selama 1 jam. Agar inti kristal tersebut rata dan tidak ada yang keropos. 8. Penjemuran Proses penjemuran bertujuan untuk mendapatkan pengerasan yang sempurna dengan bantuan panas matahari selama 4 jam 9. Pengemalan Maksud dari pengemalan adalah membuat garis ukuran untuk pemotongan panjang brem yang dipasarkan. Tiap industri mempunyai ukuran masing masing
Dan kelengkapan dalam pembuatan adalah : Kayu bakar 3 ikat dengan harga satuan Rp. 3.000,Listrik untuk pendinginan dan pengadukan seharga Rp. 1.500,- / jam Dan air seharga Rp. 1.000,00 / 20 liter
2.5 Kendala
Didalam sebuah usaha selalu ada kendala. Begitu juga dengan brem, kendala yang sering dialami ketika musim penghujan. Panas matahari jarang muncul dan mendung terasa gelap menjadikan kendala dalam proses penjemuran. Brem akan menjadi lama mengeras. Kendala lain jika ketan putih dalam keadaan langka, hal ini membuat bahan baku susah dicari dan menjadi mahal. Air sendiri bisa jadi kendala untuk brem yang sudah jadi. Percikan air bisa membuat tekstur brem menjadi berlubang lubang dan keropos. Dan terakhir pada kecurangan bahan baku ketan putih yang dicampur dengan beras, beras sendiri tidak bisa menghasilkan cairan tape sehingga mengurangi hasil produksi.
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Brem adalah sebuah makanan khas peninggalan nenek moyang orang madiun. Produksi ini sudah berlangsung turun menurun. Bahan baku hanya ketan putih yang diolah sesuai aturan dan membutuhkan waktu yang lama. Pembuatan brem sebenarnya mudah tapi diperlukan pengalaman karena komposisi yang tepat tidak bisa dipastikan. Dari segi biaya juga tidak terlalu besar dan keuntungannya sangat besar. Dapat dilihat pada break event point, modal dapat dicapai dalam jangka waktu 5 bulan.
3.2 Saran
Dizaman sekarang sudah tidak asing lagi dengan kecurangan, usaha brem juga ada kecurangan, yaitu pada bahan baku yang dicampur dengan beras. Perlu penemuan tenteng pemisahan beras dan ketan putih sebelum pembuatan. Dalam pemasakan diatas tungku terjadi 2 kali, ini salah satu yang membuat banyak bahan bakar. Seharusnya tungku dibuat 2 lubang, lubang pertama untuk pengukusan dan lubang kedua untuk pemekatan. Demikian makalah yang telah disusun, semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat untuk kemajuan industri, perkembangan IPTEK dan menjadi inspirasi dalam berbagai hal