Anda di halaman 1dari 4

MODUS-MODUS KEGAGALAN COATING HASIL UJI PULLOFF PADA PELAT STAINLESS STEEL YANG DICOATING DENGAN EPOXY PRIMER

Oleh: Harryawan, Wahyudin & Tarigan 1. Permasalahan di lapangan Material stainless steel 304 termasuk material yang memiliki ketahanan karat yang baik di lingkungan atmosfir, sehingga tidak perlu dilakukan coating untuk proteksi korosi. Tetapi pada beberapa produk yang dibuat dari material stainless steel juga dilakukan aplikasi coating dengan tujuan untuk dekoratif. Tetapi seringkali terjadi bahwa material coating yang diaplikasikan pada pelat atau lembaran stainless steel , misalnya pada Stainless steel 304, terjadi pengelupasan material coating beberapa minggu atau bulan setelah aplikasi coating. Hipotesanya adalah bahwa pada permukaan stainless steel terdapat lapisan pasif, sehingga coating yang diaplikasikan tidak memiliki chemical dan polar bonding, hanya melulu physical atau mechanical bonding, sehingga daya rekat antara material coating dengan permukaaan stainless steel menjadi lemah, bahkan mudah sekali terkelupas. 2. Persiapan Panel atau Specimen Uji SPECIMEN UJI Material: Stainless Steel Sheet Dimensi: 110x110x1 (mm) Jumlah 11 panel SURFACE PREPARATION Alkaline Degreasing Acid Pickling Etching Process COATING APPLICATION Etch Primer (Aplikasi dg kuas) Primer (Aplikasi dengan Airless Spray)

3. Pemeriksaan & Pengujian Pull-off (ASTM D 4541, Scale 0=15 MPa) SPECIMEN UJI PENGUJIAN PULL-OFF KEKUATAN PULL-OFF (MPa)

1. Ukuran panel: 110x110x1 (mm), Jumlah ada 11 panel

1. Penyiapan permukaan dengan pengamplasan dan

Hasil pengujian PullOff dilihat dari nilai kekuatan Pull-Offnya

2. Membuang sudutsudut tajam dengan power tools 3. Solvent Cleaning 4. Acid Pickling 5. Etching 6. Etch primer 7. Priming

solvent cleaning 2. Pemasangan dolly dengan adhesive Araldite (2 kompenen) 3. Proses Fully Cure (24 jam) 4. Proses Scorching 5. Pengujian Pull-Off

dan juga dari modus kegagalan yang terjadi. Hasil kekuatan Pull-Off berkisar antara 4,5 6,2 MPa Modus kegagalannya dapat berupa cohesive failure, adhesive failure dan gabungan dari keduannya

4. Hasil Pengujian SPECIMEN UJI HASIL UJI Kekuatan Pull-off 4,5 MPa Kegagalan: 40% Cohesive Failure pd Primer 60% Adhesive Failure antara Primer-Adhesive SPECIMEN UJI HASIL UJI Kekuatan Pull-off 4,5 MPa Kegagalan: 10% Cohesive Failure pd Primer 90% Adhesive Failure antara Primer-Adhesive

Kekuatan Pull-off 4,5 MPa Kegagalan: 100% Cohesive Failure pd Primer

Kekuatan Pull-off 6 MPa Kegagalan: 50 & 40 % Cohesive Failure pd Etch Primer & Primer 10% Adhesive Failure antara Primer-Adhesive Kekuatan Pull-off 4,5 MPa Kegagalan: 50% Cohesive Failure pd Primer 50% Adhesive Failure antara Primer-Adhesive Kekuatan Pull-off 6,2 MPa Kegagalan: 20% Cohesive Failure pd

Kekuatan Pull-off 5 MPa Kegagalan: 10% Cohesive Failure pd Primer 90% Adhesive Failure antara Primer-Adhesive Kekuatan Pull-off 6 MPa Kegagalan: 30 & 40% Cohesive Failure

pd Etch Primer & Primer 30% Adhesive Failure antara Primer-Adhesive Kekuatan Pull-off 5,5 MPa Kegagalan: 40 & 30% Cohesive Failure pd Etch Primer & Primer 30% Adhesive Failure antara Primer-Adhesive

Primer 80% Adhesive Failure antara Primer-Adhesive Kekuatan Pull-off 5 MPa Kegagalan: 20 & 50% Cohesive Failure pd Etch Primer & Primer 30% Adhesive Failure antara Primer-Adhesive

Kekuatan Pull-off 5 MPa Kegagalan: 20% Cohesive Failure pd Primer 80% Adhesive Failure antara Primer-Adhesive

Adhesive Failure 100%


P-12

Cohesive Failure 100%


P-13

5. Analisa 5.1. Contoh adhesive failure 100% dapat dilihat pada Gambar P-03, artinya bahwa pada sistem tersebut, yaitu Lapisan Etching, Etch Primer & Primer, maka kekuatan yang paling rendah adalah pada Etch Primer. Contoh jenis kegagalan cohesive failure 100% dapat dilihat pada Gambar P-12 5.2. Contoh jenis kegagalan cohesive failure 100% dapat dilihat pada Gambar P-13 5.3. Kekuatan Pull-off minimal adalah 4,5 MPa dapat terjadi pada panel P1, P2, P3 dan P6 dengan modus kegagalan pada umumnya adalah campuran antara cohesive failure dan adhesive failure. 5.4. Kekuatan Pull-off maksimal adalah sebesar 6,2 MPa terjadi pada P8 dengan modus kegagalan adalah 20% cohesive failure dan 80% adhesive failure antara primer dengan adhesive. Dari data ini sesungguhnya kekuatan kohesif primer bisa di atas 6,2 MPa. 5.5. Dengan dilakukan proses etching sebelum aplikasi etch primer dapat meningkatkan kekuatan daya rekat ketimbang tanpa proses etching. Hal ini mudah dipahami karena dengan adanya proses etching sebelum aplikasi etch primer akan menciptakan permukaan stainless steel yang tidak terlelu cepat menjadi pasif lagi sehingga dapat memberi kesempatan pada etch primer untuk membentuk chemical & polar

bonding lebih banyak, akibatnya kekuatan pull-offnya menjadi lebih besar. 6. Kesimpulan 6.1. Kekuatan kohesif dari Etch Primer perlu lebih ditingkatkan lagi 6.2. Kekuatan kohesif dari primer masih bisa ditingkatkan di atas 6,2 MPa 6.3. Bila diawali dengan proses etching sebelum aplikasi etch primer, maka kekuatan daya rekat menjadi lebih besar karena terjadi penambahan dalam chemical & polar bonding.

Anda mungkin juga menyukai