Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN S DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG PLAMBOYAN RSJP

NTB TGL 24 JUNI 27 JUNI 2013


A. I. PENGKAJIAN

IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan Status Tgl. Masuk Tgl. Pengajian No RM : TN S : 19 Th : Laki-laki : Islam : Perguruan Tinggi : Mahasiswa : Belum kawin : Tgl. 19-06-2013 : Tgl.25-06-2013 : 036259

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama Umur Hubungan II. ALASAN MASUK

: TN N : 60 thn : Bapak pasien

Pasien dibawah ke RSJP NTB pada tanggal 19 Juni 2013 pukul 22.00 dengan keluhan gelisah mendengar suara bisikan-bisikan di telinganya. Suara itu mengatakan dan menyuruhnya mengamuk sehingga keluarga pasien membawanya ke RSJP untuk dirawat. Pasien juga mengatakan ini untuk yang ketiga kalinya pasien masuk RSJ karena sakit yang dialami pasien kambuh lagi. MK : - Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran - RPK (Resiko Perilaku Kekerasan) Saat pengkajian : Pasien mengatakan mendengar suara. Suara dan bisikan ditelinganya, yang menyuruhnya mengamuk, pasien mengatakan suara itu bertolak belakang dari keinginannya. Suara itu kadang datang ketika pasien sedang sendiri dengan frekuensi 3-4 kali sehari, dan paling sering datang pada siang hari setelah waktu zohor dan pada malam hari sebelum tidur. Pasien merasa gelisah dan takut dengan suara itu. MK : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran III. Faktor Predisposisi
1. Pasien mengatakan masuk RSJP NTB dalam bulan Juni 2013. Dan ini

untuk ketiga kalinya masuk RSJP untuk di rawat


2. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien pernah masuk RSJP

sebelumnya dan pengobatan kurang berhasil


3. Pasien mengatakan tidak pernah mengalami atau menjadi pelaku /saksi/

korban dalam penganiayaan fisik, seksual, penolakan dan kekerasan dalam keluarga

4. Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarganya yang menderita

gangguan jiwa
5. Pasien mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak

menyenangkan IV. FISIK


1. Tanda vital

TD N S RR

: 110/ 80 : 80 x/ menit : 36.20 C : 22 x/ menit : tidak dikaji : tidak dikaji Pasien mengatakan tidak ada gangguan fisiknya.

2. Ukur

TB BB :

3. Keluhan fisik

V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram 19

Keterangan : : laki-laki

: laki-laki meninggal : pasien (laki-laki) : garis keturunan

: tinggal bersama : perempuan : perempuan meninggal

B. KONSEP DIRI 1. Citra tubuh

: Pasien mengatakan menyukai yang ada pada tubuhnya yaitu organ tubuh yang dimilikinya : Pasien dapat menyebutkan nama lengkapnya nama panggilannya, jenis kelamin serta hobi dan bangga dengan jenis kelamin yang dimilikinya

2. Identitas

3. Peran

: Pasien mengatakan dirumahnya pasien berperan sebagai anak dalam keluarganya dan pasien juga mengatakan sempat kuliyah di Unram jurusan ekonomi dan sekarang pasien dirawat di RSJP NTB.

4. Ideal diri

: Pasien mengatakan ingin cepat sehat dan pulang bertemu keluarga dan teman-temannya. Pasien juga mengatakan ingin melanjutkan kuliyahnya dan dapat membantu serta membahagiakan kedua orang tuanya.

5. Harga diri

: Pasien mengatakan merasa malu dengan keluarga dan teman temannya dengan keadaan sekarang.

MK : HDR (Harga diri rendah)


C. HUBUNGAN SOSIAL 1. Orang terdekat

Pasien mengatakan dekat dengan ibu, sama kakak sepupunya, dan pasien hanya mau menceritakan sesuatu kepada mereka, karena menurut pasien merekalah yang mengerti tentang perasaannya.

2. Peran serta dalam kegiatan kelompok pasien mengatakan jarang

mengikuti kegiatan kelompok dalam masyarakat


3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain pasien mengatakan

malas dan malu berinteraksi dengan orang lain, pasien lebih suka menyendiri
D. SPIRITUAL a. Nilai dan keyakinan

Pasien mengatakan pasien adalah seorang muslim dan


b. Kegiatan ibadah

Pasien mengatakan tetap mengerjakan ibadah solat 5 waktu dan ikut rutin jumatan ke masjid, tetapi selama dirawat di RSJP NTB pasien hanya mampu solat 2-3 waktu saja.
E. STATUS MENTAL A. Penampilan

Pasien tampak rapi, rambut pasien tidak kusam tanpa ketombe, gigi terlihat kotor mandi 2x sehari, pasien tetap mengganti baju setelah mandi.
B. Pembicaraan

Pasien berbicara lambat dan mampu menjawab pertanyaan dengan baik.


C. Aktifitas motorik

Pasien tampak gelisah dan mondar-mandir tidak karuan, pasien tidak dapat melakukan aktivitas secara mandiri.
D. Alam perasaan

Pasien tampak gelisah dan ketakutan dan pasien tahu bahwa dirinya berada di RSJ untuk mendapatkan perawatan
E. Afek

Pasien tampak stabil pasien juga merespon pertanyaan yang diajukan perawat
F. Intraksi selama wawancara

Pasien kooperatif saat wawancara dan menjawab pertanyaan sesuai dengan yang di tanyakan
G. Persepsi

Pasien mengatakan mendengar suara dan bisik bisikan di ketelinganya, suara itu menolak dan sifatnya bertolak belakang dari keinginan dari pasien, suara itu datang 2-3 kali sehari terutama pada sebelum tidak pasien tampak gelisah dan mengamuk ketika suara itu datang. MK : Halusinasi pendengaran
H. Proses pikir

Pasien membicarakan sesuai dengan topik yang dibicarakan dan pasien menjawab pertanyaan dengan singkat dan pelan.
I.

Isi pikir Pasien mengatakan obsesi yang dimana pikiran selalu menutup walaupun pasien berusaha mengukapkannya.

J.

Tingkat kesadaran Pasien tampak compos metis : pasien tidak mengalami diorientasi waktu, tempat maupun orang

K. Memori (memori jangka panjang)

Pasien mampu mengingat nama, umur, alamat, dan semua anggota keluarganya
L. Tingkat konstrasi

Pasien mampu berkonsentrasi dengan baik dan mampu berhitung dengan baik. Pasien mampu berhitung dari angka 0 sampai tak terhingga
M. Kemampuan penilaian N. Daya telik diri O. Pasien mengatakan sadar dengan keadaannya saat ini. Pasien

menerima keadaan yang dialaminya sekarang dan sadar bahwa dirinya

berada di RSJP NTB dan sedang sakit jiwa dan membutuhkan perawatan untuk penyembuhannya. VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan

Pasien mengatakan makan 3x sehari dan minum sendiri dengan porsi yang sudah disediakan di RSJ.
2. BAB / BAK

Pasien BAB /BAK secara mandiri tenpa adanya gangguan dan dapat memberihkan dirinya dan merapikan pakaiannya
3. Mandi

Pasien mengatakan mandi secara rutin 2x sehari pada pagi dan sore hari, mandi menggunakan sabun dan sampo secara mandiri dan pasien tampak kelihatan segar dan bersih.
4. Berpakaian

Pasien dan keluarga pasien mengatakan pasien tetap pakai baju setelah mandi dan mengganti baju dengan baju bersih, dan memakainya secara mandiri 2x dalam sehari setelah mandi pasien tampak rapi dalam berpakaian.
5. Istirahat dan tidur

Pasien mengatakan susah tidur malam karena suara itu datang biasa sebelum tidur malam, dan pasien selalu berdoa sebelum tidur, pasien tanpa tidur pada waktu siang dan malam hari dan pasien merapikan tempat tidur, ketika bangun tidur, pasien dapat tidur siang dari jam 09.00 11.00 dan pada malam hari dari jam 10.00 06.00
6. Penggunaan obat

Pasien mengatakan selalu minum obat dan mengikuti aturan dan dosis yang diberikan perawat, dan melakukanya secara mandiri. Pasien tampak terlihat perbaikan dan perubahan setelah minum obat.
7. Pemeliharaan kesehatan

Pasien mengatakan selalu menjaga kesehatannya dengan baik

8. Kegiatan di dalam rumah

Pasien mengatakan mampu menyiapan makanan, merapikan rumah dan mencuci pakaian sendiri dan mengatur kebutuhan lainnya.
9. Kegiatan di luar rumah

Pasien mengatakan kuliyah di unram dan berkurang berkumpul bersama teman-temannya. VIII. MEKANISME KOPING : MAL ADATIF
-

Pasien mengatakan jika ada masalah pasien berdiam diri dan menyimpan masalahnya sendiri. MK : koping infektif Pasien mampu bicara/ dapat bicara dengan orang lain Pasien tanpa olahraga dengan jalan-jalan pada pagi hari Pasien mengatakan jika ada masalah pasien mengamuk dan kandang membanting barang-barang. MK : RPK (resiko perilaku kekerasan)

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN Pasien mengatakan tidak ada masalah psikososial dan lingkungan pada dirinya (tidak terkaji). X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG Pasien mengatakan tahu tentang penyakit yang dialaminya dan tahu masalah yang di deritanya. XI. ASPEK MEDIK Diagnosa medik: GPA gangguan psikotik akut Terapi medik:
Rispenden 2x2 mg (anti psikotik) Trihexypendin 2x2 mg (anti perkinsen /dxis) Lorezepan 1x0,5 hm (anti ansretas / gelisah)

XII. ANALISA DATA No 1 DS: DATA MASALAH Pasien mengatakan mendengarkan Gangguan persepsi sensori

suara dan bisikan bisikan suara halusinasi, pendengaran yang menyuruhnya mengamuk. Suara itu bertolak belakang dari keinginannya. Suara itu bertolak belakang dari keinginannya. Suara itu kadang datang ketika sedang sendiri dengan frekuensi 3-4 kali sehari dan paling sering datang pada siang hari setelah waktu zuhur dan malam hari sebelum tidur dan pasien merasa takut dan gelisah.

DO : Pasien tampak gelisah dan mondar mandir tidak karuan - Gelisah sendiri Pasien mengatakan malas untuk berinteraksi dengan orang lain, pasien lebih suka menyendiri DO : Pasien tampak melamun 3. DS : menyendiri di kamar Pasien mengatakan kalau ada masalah pasien menyendiri dan berdiam diri dalam kamar DO : Pasien sering menyendiri dan 4. DS : melamun Pasien mengatakan merasa malu dengan keluarga dan temantemannya dengan keadaannya sekarang DO : Pasien tampak murung DS : Pasien mengatakan sering mengamuk ketika suara dan bisikan-bisikan itu datang NDR : (harga diri rendah) Koping individu infektif

2.

DS :

Isolasi sosial : menarik diri

5.

RPK (risiko perilaku kekerasan)

DO : Pasien tampak marah marah Pasien gelisah Pasien mondar-mandir

XII. POHON MASALAH RPK

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI HDR (HARGA DIRI RENDAH)

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


-

HDR (harga diri rendah) ISOS / ISOLASI : menarik diri

Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran RPK (resiko perilaku kekerasan)

XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


-

HDR (harga diri rendah) Isolasi sosial : menarik diri Gangguan persepsi seasoun : halusinasi P. Rpk (resiko perilaku kekerasan)

( ARISA FERBRIANA )

XV. INTERVENSI NAMA PASIEN : TN S RUANG : FLAMBOYAN DX MEDIS NO RM : 99 PSIKOTIK AKUT : 036259

TGL. Selasa, 062013

DX.KEP Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran

Tujuan dan kriteria hasil Tum : pasien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya Tuk : 1. Pasien dapat membina hubungan

Intervensi

Rasional

1.1.Bina

hubungan saling percaya

saling percaya dengan kriteria hasil:


-

dengan mengguna kan prinsip komunika si terapeutik :


a. Sapa

Pasien mewuju dkan tandatanda percaya kepada perawat : expresi wajah bersaha bat menunj ukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyeb utkan

pasien denga n ramah baik verbal maupu n non verbal


b. Perke

nalkan nama, nama panggi lan, dan tujuan peraw at berken alan
c. Tanya

nama, mau menjaw ab salam, mau duduk berdam pingan dengan perawat bersedi a menguk apkan masalah yang hidapai.

kan nama lengka p dan nama panggi lan yang disuka i pasien
d. Buat

kontak yang jelas


e. Tunju

kkan sikap jujur dan menep ati janji setiap kali intera ksi
f.

Tunju kkan sikap empati

dan mener ima apa adany a


g. Beri

perhat ian kepad a pasien dan perhat ikan kebutu han dasar pasien
h. Denga

rkan denga n penuh perhat ian ekspre si perasa an pasien

2. Pasien

1.2.f 2.1. Adakan

Kotak sering dan singkat dapat memutuska n halusinasmi nya

dapat mengenal halusinasin ya dengan kriteria hasil:


-

kontak sering dan singkat secara bertahap


2.2.

pasien menyeb utkan : isi, waktu, frekuen si, situasi dan kondisi yang menimb ulkan halusin asi.

Observasi tingkah laku pasien terkait dengan halusinasin ya, jika menemuka n pasien yang sedang halusinasi:
a. Tanyak -

Mengenal perilaku pada saat halusinasi timbul memudahk an perawat dalam melakukan intervensi Mengenal halusinasi memungkin kan pasien untuk menghidari faktor timbulnya halusinasi

an apakah pasien mengal ami sesuatu ?


b. Jika

pasien menjaw

ab ya, tanyaka n apa yang sedang dialami nya


c. Kataka -

Mengetahui waktu, isi dan frekuensi munculnya halusinasi, mempermu dah tindakan keperawata n yang akan dilakukan perawat

n bahwa perawat percaya pasien mengal ami hal tersebut , namun perawat sendiri tidak mengal aminya (dengan nada bersaha bat) tanpa menudu h atau mengha kimi).

d. Kataka

n bahwa ada pasien lain yang mengal ami hal yang sama
e. Kataka

n bahwa perawat akan memba ntu pasien


2.3.

Jika

pasien tidak sedang berhalusina si, klarifikasi tentang adanya pengalama n halusinasi, diskusikan

dengan pasien:
a. Isi,

waktu dan frekuen sinya terjadin ya halusin asi (pagi, siang, sore, malam, atau sering dan kandan gkandan g)
b. Situasi

dan kondisi yang menimb ulkan atau tidak menimb

ulkan halusin
-

Pasien menyat akan perasaa nnya dengan respony a saat mengal ami hal : Marah, takut, sedih, senang, cemas.

2.4.

asi Diskusi

Mengidenti fikasi pengaruh halusinasi pada pasien

kan dengan pasien apa yang dilakukan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungka pkan perasaanny a
2.5.

Diskusi

kan dengan pasien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut
2.6.

Diskusi

kan tentang dampak yang akan dialaminya

jika pasien menikmati halusinasin ya


3. Pasien 3.1.

Diskusi

Upaya untuk memutuska n siklus halusinasi supaya tidak berlanjut

dapat mengontrol halusinasin ya dengan kriteria hasil:


-

kan cara yang digunakan pasien, jika cara adaptif beri pujian, jika cara maladaptif diskusikan kerugianny a
3.2. -

Pasien menyeb utkan tindaka n untuk mengen dalikan halusin asinya

Reinforcem ent positif dapat meningkatk an harga diri pasien

Identifi
-

kasikan bersama pasien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, menyibukk an diri, dll)
-

Memberika n alternatif pilihan bagi pasien untuk mengontrol halusinasin ya Motivasi dapat meningkatk an

Pasien menyeb utkan cara baru untuk mengon trol halusin asinya

Pasien dapat memili h dan memper agakan cara mengat asi halusin asinya

3.3.

Diskusi

keiinginana n pasien untuk mencoba memilih salah satu cara untuk mengendali kan halusinasin ya dan meningkatk an harga diri Memberi kesempatan untuk mencoba cara yang dipilih
-

kan cara baru untuk mengontrol halusinasin ya


-

Kataka n pada diri sendiri bahwa itu tidak nyata

Pasien melaksa nakan cara yang telah di pilih untuk mengen dalikan halusin asinya
-

Menem ui orang lain untuk menceri takan halusin asinya Membu at dan melaksa nakan kegiata n yang telah disusun

Stimulasi persepsi dapat mengurangi halusinasi

Memint a

keluarg a untuk menyap a ketika sedang berhalu sinasi


3.4.

Bantu

klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobany a
3.5.

Beri

kesempatan melakukan cara yang dipilih/ dilatih


3.6.

Pantau

pelaksanaa n yang telah dipilih dan dilatih, jika berhasil beri pujian

3.7.

Anjurka

n pasien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulasi


4. Pasien

persepsi 4.1. BNSP dengan keluarga dan kontrak untuk pertemuan 4.2. Diskusika n dengan keluarga mengenai halusinasi nya

BNSP merupakan dasar keberhasila n interaksi selanjutnya

dapat didukung dari keluarga dalam mengontrol halusinasin ya. Dengan kriteria hasil:
-

Untuk mengetahui dan menambah pengetahua n keluarga tentang halusinasin ya

Keluarg a menyat akan setuju untuk bertemu dengan perawat

Keluarg

Dengan mengetahui

a memah ami tentang halusin asi


5. Pasien 5.1.

tentang obat diharapkan pasien melaksanak an program pengobatan


-

Diskusikan dengan pasien manfaat minum obat, kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi, dan efek samping penggunaa n obat
5.2. -

dapat memanfaat kan obat dengan baik. Dengan kriteria hasil :


-

Menilai kemandiria n pasien dalam pengobatan Dengan mengetahui efek samping obat, pasien bahwa apa yang harus dilakukan Program pengobatan dapat berjalan lancar

Pasien menyeb utkan manfaat minuma n obat, kerugia n tidak meminu m obat, nama dosis, warna, efek sampin g obat

Pantau

pasien saat penggunaa n obat


5.3.

Beri

Melatih kemandiria n pasien

pujian jika pasien menggunak an obat dengan

Pasien mende monstra sikan penggu naan obat dengan benar

benar
5.4.

Diskusi

kan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter


5.5.

Pasien menyeb utkan akibat berheti minum obat tanpa konsult asi dokter

Anjurka

n pasien untuk konsultasi pada dokter/ perawat jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan

CATATAN PENGEMBANGAN NAMA PASIEN : TN S RUANG NO RM : FLAMBOYAN : 036259 EVALUASI

C ATATAN KEPERAWATAN Tanggal 25 Juni 2013 Jam 15.00 WIB

D Pasien mengatakan mendengar suara DS : S bisik-bisikan mengamuk, : yang suara menyuruhnya itu bertolak DO :

Merasa nyaman dan lega setelah latihan menghardik Mampu memperaktekkan cara menghardik Halusinasi (+) halusinasi berkurang Pasien : Latihan menghardik halusinasi 2x sehari / setiap halusinasi muncul.
-

belakang dari keinginannya, suara itu kadang datang ketika sedang sendiri A: dengan frekuensi 3-4 sehari paling sering datang pada malam hari dan P: setelah waktu zuhur. Pasien terlihat melamun Pasien sering marah Marah, tampak modar-mandir, emosi labil
-

D O :

Lajutkan SPIIP latihan mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain

Kemampuan :

Pasien menutup telinganya untuk menghilangkan suara suara yang didengarnya. Diagnosa keperawatan: HALUSINASI:
-

( ARISA FEBRIANI) pasien menghardik pasien untuk

Melatih halusinasi

Menganjurkan

memasukkan cara menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian. CATATAN PENGEMBANGAN NAMA PASIEN : TN S RUANG NO RM : FLAMBOYAN : 036259 EVALUASI Pasien merasa nyaman dan lega setelah bercakap-cakap dengan

C ATATAN KEPERAWATAN Tanggal 26 Juni 2013 Jam 10.00 WIB D Pasien mengatakan masih mendengar S : S suara bisik-bisikan ditelinganya

Pasien tampak masih gelisah dan : mondar-mandir dan tidak karuan. Kemampuan : D O : Pasien sudah mampu menghardik A: ( Sp I) Diagnosa keperawatan:
-

perawat dan keluarga. O: Mampu bercakap-cakap dengan perawat dan teman lainnya. Halusinasi (+) halusinasi berkurang P: Pasien : Latihan becakap-cakap 1x sehari Lanjutkan Sp III p latihan

Halusinasi Tindakan Melatih cakap. pasien mengontrol

mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas yang biasa dilakukan secara terjadwal.

halusinasinya dengan bercakap-

Mengevaluasi harian Menganjurkan

jadwal pasien

kegiatan untuk

memasukkan kegiatan becakapcakap ke dalam jadwal harian KTK


-

( ARISA FEBRIANI) pasien mengendalikan

Melatih

halusinasi dengan cara yang biasa dilakukan secara terjadwal

C ATATAN KEPERAWATAN Tanggal 27 Juni 2013 Jam 12.00 WIB D Pasien mengatakan masih mendengar S : S suara bisik-bisikan ditelinganya Pasien tampak melamun dan gelisah : D O : Kemampuan :
-

EVALUASI Pasien belum mengerti untuk menghatur jadwal ke dalam jadwal hariannya

O:

Belum tampak bingung dan belum mampu untuk mengatur jadwal hariannya Halusinasi (+) Masih ada tapi sudah berkurang

Pasien sudah mampu menghardik ( Sp I) Pasien mampu mengontrol A: cara halusinasinya dengan

bercakap-cakap dengan perawat P: dan teman-temannya Diagnosa keperawatan:


-

Pasien : Latihan pasien dalam mengatur jadwal RTL : PERAWAT


-

Halusinasi Tindakan Menganjurkan pasien untuk

Pertahankan cara menghardik (Sp I) Pertahankan dan latih cara bercakap cakap untuk mengontrol halusinasinya ketika muncul

memasukkan cara menghardik dan bercakap-cakap ke dalam jadwal kegiatan harian


-

Mengevaluasi

jadwal

kegiatan
-

yang lalu (Sp I dan Sp II )


-

Dan latihan Sp III

Melatih pasien dengan melakukan kegiatan yang biasa dilakukan pasien ( ARISA FEBRIANI)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN NAMA UTAMA : HALUSINASI PERTEMUAN HARI/TGL :I : SELASA, 25 JUNI 2013

A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi DS : Pasien mengatakan mendengar suara dan bisik, bisikan yang

menyuruhnya mengamuk suara itu tidak sesuai dengan keinginannya, sifatnya bertolak belakang DO : Pasien tampak menyendiri

Pasien tampak gelisah dan jalan modar-mandir Pasien tampak melamun

2. Diagnosa keperawatan -

Gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran

3. Sp I

Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol halusinasi-menganjurkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi.
4. Tindakan keperawatan -

BNSP dengan teknik komunikasi terapeutik Mengidentifikasikan jenis halusinasi pasien Mengindentifikasikan isi halusinasi pasien Mengidentifikasikan waktu halusinasi pasien Mengidentifikasikan frek halusinasi pasien Mengidentifikasikan situasi yang menimbulkan halusinasi Mengidentifikasikan respon pasien terhadap halusinasi Menganjurkan pasien menghardik halusinasi Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik

Selamat pagi mas, perkenalkan nama saya Arisa mahasiswa dari UNW Mataram yang sedang peraktik disini, oh ya nama mas siapa? Mas senang dipanggil apa? Apakah mas tau sekarang berada dimana? Siapa yang membawa bapak kesini? Sejak kapan mas barada disini? Mengapa mas sampai dibawa kesini? Ohh.. jadi mas sering mendengar yang tidak nampak wujudnya?

b. Validasi

Bagaimana perasaan mas hari ini?


2. Fase kerja -

Apakah mas mendengar suatu tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu? Apakah suara itu terus menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Pada keadaan apa suara itu terdengar! Apakah pada waktu mas sendiri? Apakah bapak rasakan pada saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara itu bisa hilang Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara itu muncul? Pak ada 4 cara agar suara itu bisa hilang, yang pertama dengan menghardik suara tersebut, kedua bercakap-cakap dengan orang lain, ketiga melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan ke empat minum obat dengan teratur. Nah, mas bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu yaitu dengan menghardik, cara kedua ada kala saat suara itu muncul langsung mas tutup telinga dan katakan pergi saya tidak mau dengar - saya tidak mau dengar coba sekarang mas peragakan apa yang saya peragakan tadi, nah bagus! Coba lagi .. ya bagus mas sudah bisa.

3. Fase sudah bisa a. Evaluasi subjektif

Bagaimana perasaan mas setelah kita berbicang-bincang dan latihan tadi!


b. Evaluasi obyektif

Pasien tampak kooperatif


c. Rencana tidak lanjut

Sekarang kita buat jadwal latihan yang mas.. mas mau berapa kali sehari
d. Kontrak

Topik : bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara lagi?

Waktu : mau jam berapa mas? Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang lagi?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN NAMA UTAMA : HALUSINASI PERTEMUAN HARI/TGL : II : RABU, 26 JUNI 2013

A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi : DS : Pasien mengatakan sering mendengar suara atau bisikan-

bisikan yang menyuruhnya mengamuk DO: -

Pasien sering menyendiri Pasien tampak gelisan dan mondar-mandir Pasien tampak melamun

2. Diagnosa keperawatan

Gangguan sensori persepsi : halusinasi dengar.


3. Sp II

Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara Kedua : bercakap-cakap dengan orang lain
4. Tindakan keperawatan a. Salam terapeutik

Selama siang mas


b. Validasi

Bagiamana perasaan mas hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih? Berkurangkah suara-suaranya? Bagus mas .
c. Kontrak

Sesuai janji kita kemarin sekarang saya akan

latih cara kedua untuk

mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain, berapa kita berbicang-bincang? Mau disini saja?baiklah mas?

2. Fase Kerja Mas cara kedua untuk mencegah suara-suara itu muncul dengan bercakapcakap dengan orang lain, jadi kalau bapak mulai mendengar suara suara langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman-teman untuk ngobrol dengan bapak, contohnya begini-begini tolong saya mulai mendengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya, begitu ya pak Coba sekarang mas lakukan seperti apa yang saja peragakan tadi Iya. Begitu mas. Bagus! Coba sekali lagi .bagus..! mas sudah bisa. Nah latih terus ya pak! Disini mas dapat mengajak perawat atau pasien lain untuk bercakap-cakap. 3. Fase Terminasi

a. Evalusai subyektif

Bagaimana perasaan mas setelah latihan ini? Jadi sudah berapa cara yang mas pelajari untuk mencegah suara-suara itu.
b. Evaluasi objektif

Pasien tampak kooperatif mau melakukan apa yang di intruksikan oleh perawat
c. Rencana tindakan lanjut

Mau berapa kali latihannya mas?


d. Kontrak - Topik

: Bagaimana kalau kita bertemu untuk latihan mengendalikan kegiatan yang terjadwal : Mau jam berapa mas kita latihannya : Mau dimana tempat latihannya?

- Waktu - Tempat

Anda mungkin juga menyukai