Anda di halaman 1dari 41

HAK DAN KEWAJIBAN DALAM PROFESI KEDOKTERAN

ARIF WAHYONO

HUBUNGAN DOKTER-PASIEN
PRIESTLY MODEL (paternalistik) hak penuh pengambilan keputusan oleh dokter/dokter dominan Prinsip utama : Beneficence Meniadakan hak pasien Tapi ada Code of Hammurabi dan Hittes Mulai dikritik tahun 1956

HUBUNGAN DOKTER-PASIEN
COLLEGIAL MODEL (mitra) : mulai tahun 1972 1975 (social contract ) hak dokter pasien sejajar pasien adalah subyek hukum dapat mengambil keputusan prinsip utama : otonomi

HUBUNGAN DOKTER-PASIEN
ENGINEERING MODEL : hak pasien penuh, dokter tidak mengambil keputusan. pasien dominan lebih modern

HUBUNGAN DOKTER PASIEN


KONTRAK TERAPEUTIK
UNIK

DASAR KEPERCAYAAN
EKSPLISIT : LISAN /TERTULIS

IMPLISIT

HUBUNGAN DOKTER PASIEN


Mengutamakan prinsip prinsip moral Bukan sekedar kewajiban dan peraturan melainkan juga bagaiman bersikap emphaty, compassion, perhatian, keramahan, kemanusiaan, saling mempercayai, itikad baik dll

HUBUNGAN DOKTER PASIEN


Hubungan : tumbuh-kembang, bertujuan untuk kesejahteraan pasien Komunikasi yang baik Profesional

PROFESIONALISME
TIGA UNSUR :
KNOWLEDGE SKILL EMPHATY

UNSUR DALAM STANDAR PROFESI (LEENEN) :


KEHATI HATIAN SESUAI DG UKURAN MEDIS KEMAMPUAN RATA RATA SITUASI DAN KONDISI SEBANDING UPAYA TUJUAN : PROPOSIONAL

HUBUNGAN HUKUM
IUS DELICTU hubungan hukum akibat aturan perundang undangan
mis : rahasia kedokteran

IUS CONTRACTU hubungan hukum akibat kontrak terapeutik


mis : kewajiban memenuhi upaya terbaik/maksimal

PERJANJIAN
Suatu peristiwa hukum
Dimana satu orang berjanji atau keduanya saling berjanji Untuk melaksanakan suatu hal : memberikan / menyerahkan barang, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu

Syarat Sahnya Perjanjian


Sepakat para pihak
Cakap secara hukum ( bekwaam ) Hal tertentu Sebab yang halal

Perjanjian Melahirkan Perikatan


Sistem terbuka : kebebasan untuk membuat perjanjian Sekali disepakati : perikatan merupakan UU bagi para pihak (1338 KUHPer) Masing-masing terikat untuk melaksanakan PRESTASI masing-masing

Perjanjian Pengobatan
Tindakan dalam rangka pemeriksaan Penegakan diagnosis Pengobatan

Jenis Perjanjian Kontrak Terapetik


JANJI HASIL (resultaat verbitenis) mis : seperti Kedokteran kosmetik, bedah palstik
Umumnya JANJI USAHA(inspaning verbitenis) berusaha sebaikbaiknya, berdasarkan keilmuannya untuk kebaikan pasien

Konsultasi oleh Sejawat Lain


Jika tanpa menarik bayaran dan tidak memeriksa pasien : kontrak terapetik TIDAK ADA

Dokter Pengganti & Covering Doctor


Wajib diberitahu pada pasien Dokter wakil harus kompeten dan bermutu Hubungan dokter pasien tersendiri

Praktek Residen & Dokter di RS


Hubungan Dokter-Pasien biasa
Vicarius liability (doktrin respondeat superior)

Dokter Dosen Saat Demo Pasien


Pemeriksaan demo bukan HDP
Jika kontrak erat dan anjuran dilaksanakan dan pasien percaya pengadilan : HDP

Konsultasi Medis Via Telepon


Anjuran terapi, anamnesis dan usul daftar ke RS : ada HDP Bukan terapi, cuma komentar D/, dan usul berobat ke Dr keluarga : HDP -

Konsultasi Via Internet & Telemedicine

Termasuk HDP jika isinya tentang pengobatan pasien

Pemeriksaan Medis untuk Pihak Ketiga


Umumnya bukan HDP HDP jika setelah pemeriksaan dokter memberikan pengobatan

Pasien Merugikan Pihak Ketiga


Jika akibat kelalaian terapi, kegagalan menilai keadaan pasien atau kegagalan menasehati pasien : dokter harus bertanggung jawab

Hak Asasi dalam Bidang Kesehatan


Hak Sosial : (Right to Care) memperoleh pelayanan kesehatan Hak Individual : 1. Hak atas Privacy (confidentiality) rahasia kedokteran 2. Self Determination Right (hak atas badan sendiri) hak untuk : memilih dokter/R.S, mendapat informed consent, menolak tindakan medis

HAK PASIEN
Declaration of Lisbon (1991) : The Rights of the Patient UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 53 : hak pasien SE Ditjen Yanmed Depkes RI No YM.02.04.3.5.2504 : Pedoman Hak dan kewajiban pasien, dokter dan RS Deklarasi Muktamar IDI : Hak dan kewajiban pasien dokter

Hak Pasien dalam profesi kedokteran


Hak Hak Hak Hak Hak Hak Hak Hak Hak Hak atas informasi medis memberikan persetujuan TM memilih dokter dan RS atas rahasia kedokteran menolak pengobatan / TM memutus HDP atas second opinion menuntut ganti rugi atas bantuan yuridis mengetahui isi rekam

Kewajiban Pasien dalam profesi kedokteran


Memberikan informasi yang sebenarnya Mentaati petunjuk dan nasehat dokter Mematuhi peraturan RS / Klinik Memberikan inbalan jasa kepada dokter Memberitahu keluhan pertama kali ke pasien Menyimpan rahasian dokter

Kewajiban dokter dalam profesi kedokteran


Menurut FRED AMELN S.H. dikelompokan dalam 3 kategori
1. kewajiban yg berkaitan dg fungsi sosial pemeliharaan kesehatan masyarakat, bukan hanya pada pasiennya saja 2. kewajiban yg berkaitan dg hak-hak pasien 3. kewajiban bekerja menurut Standar Profesi Medis (SPM)

Kewajiban dokter dalam profesi kedokteran


Menurut KODEKI dibagi dalam 4 kategori :
1. Kewajiban umum 2. Kewajiban terhadap dokter pasien 3. Kewajban terhadap dokter teman sejawat 4. Kewajiban dokter terhadap diri sendiri

Kewajiban dokter dalam profesi kedokteran


Kewajiban bekerja sesuai dengan standar profesi( LEENEN ) :
1. bekerja dengan teliti 2. sesuai ukuran medis 3. sesuai dg kemampuan rata-rata dibandingkan dg kategori keahlian medik yg sama 4. dalam situasi, kondisi sebanding 5. sarana dan upaya sebanding dg tujuan konkrit tindak medik tsb

Kewajiban dokter dalam profesi kedokteran


Memberikan pelayanan yang terbaik, termasuk merujuk pasien Memberikan informasi medis / informasi tindakan medis kepada pasien Meminta informed consent Menyimpan rahasia kedokteran Menolong pasien gawat darurat Mengobati sesuai SosEk0 pasien

Kewajiban terhadap Sejawat


Duty to warn and control Memberikan dukungan moral Memberikan kesaksian yang sebenarnya

Hak dokter
Hak bekerja sesuai dengan standar profesi Hak menolak TM yang unprofesional Hak menolak TM yang dianggap tidak baik Hak memilih pasien, kecuali gawat darurat Hak mengakhiri HDP Hak atas rahasia dokter

Hak dokter
Hak atas itikad baik dari pasien Hak atas fairplay : informasi keluhan pasien Hak atas imbalan jasa Hak untuk membela diri Hak untuk menolak membuka rahasia kedokteran

DOKTER DALAM PELAYANAN KESEHATAN


DOKTER BERPERAN SEBAGAI : TRADITIONAL GATEKEEPER atau NEGATIVE GATEKEEPER atau POSITIVE GATEKEEPER

DOKTER DALAM PELAYANAN KESEHATAN TRADITIONAL GATEKEEPER


kompeten & rasional ilmiah diagnostic elegance
termasuk memakai cara yg memiliki tingkat ekonomi yg sesuai

therapeutic parsynomy
memberikan terapi hanya yg secara nyata efektif dan bermanfaat

cegah resiko yang tidak diperlukan jaga sumber daya finansial pasien

DOKTER DALAM PELAYANAN KESEHATAN NEGATIVE GATEKEEPER


pada sistim kesehatan pra-bayar atau kapitasi dokter diharapkan membatasi akses pasien ke layanan medis konflik antara membela kepentingan pasien (beneficence) dg mengawal SDM/komunitas moral masih dpt di justifikasi

DOKTER DALAM PELAYANAN KESEHATAN


POSITIVE GATEKEEPER
dokter diberdayakan untuk menggunakan fasilitas medis dan jenis layanan hi-tech demi kepentingan profit bagi yg mampu bayar fasilitas diagnostik dan terapi plg mahal & mutahir

DOKTER DALAM PELAYANAN KESEHATAN


layanan berdasarkan keinginan pasar dan bukan kebutuhan medis transaksi dokter-pasien menjadi komoditi biasa dokter sbg enterpreneur atau sebagai agen dari sang enterpreuner MORALLY UNJUSTIFIABLE

Pelayanan Kesehatan yang Baik Reasonable information Reasonable care Reasonable competency

What is right ( or wrong ) for one person in a given situation is similarly right (or wrong ) for any other in an identical situation

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai