Anda di halaman 1dari 12

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

Dasar Dasar Sistem Kendali Motor di Industri


Kontrol industri mencakup semua metode yang digunakan untuk mengendalikan kinerja dari sistem elektrik. Ketika diaplikasikan terhadap sebuah motor listrik, maka sistem kontrol tersebut mencakup starting, percepatan, pembalikan arah putar, perlambatan dan pemberhentian motor beserta beban mekaniknya.

Pada pembahasan kali ini akan dilakukan diskusi tentang sistem kontrol terhadap motor listrik arus bolak-balik 3 fasa. Pembahasan tidak bisa dilakukan secara menyeluruh seperti pada aplikasi nyata di dunia industri, tetapi dilakukan secara elementer.

1. Peralatan Kontrol Setiap rangkaian sistem kontrol tersusun dari sejumlah komponen yang saling berhubungan sedemikian rupa untuk mencapai atau mewujudkan tujuan pengendalian. Ukuran dari komponen-komponen tersebut sangat tergantung pada daya motor yang akan dikendalikan, akan tetapi prinsip kerjanya adalah sama.

Ada 10 komponen utama dari suatu sistem kendali mesin listrik, yaitu : a. Saklar Pemisah (Disconnecting Switch) b. Pemutus rangkaian secara manual (Manual Circuit Breakers) c. Cam Switch d. Tombol tekan (pushbuttons) e. Relay f. Magnetic Kontaktor

g. Relay termal dan fuse h. Lampi pemandu (pilot lights) i. j. Saklar batas (Limit switch) Resistor, reaktor, trafo, dan kapasitor

Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai masing-masing komponen tersebut di atas :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

a.

Saklar Pemisah (disconnecting Switch) Saklar pemisah berguna untuk mengisolir atau memisahkan mesin dengan sumber tegangan listrik jala-jala. Saklar pemisah ini juga dilengkapi dengan fuse. Saklar pemisah dipilih mampu menahan arus nominal pada beban penuh dan juga mampu bertahan untuk arus hubung pendek dalam waktu singkat.

Gambar 1. Disconnecting switch 3 fasa dilengkapi fuse, 600 V, 30 A

b.

Manual Circuit Breaker Manual circuit breaker akan menyambung dan memutus rangkaian seperti saklar toggle. MCB akan trips (open) secara otomatis ketika arus yang melaluinya melebihi batas kemampuannya. Setelah MCB terbuka, dapat direset secara manual. MCB lebih sering digunakan daripada saklar pemisah dikarenakan tidak perlu mengganti fuse jika terjadi arus lebih.

Gambar 2. Circuit Breaker 3 fasa dilengkapi fuse, 600 V, 100 A

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

c.

Cam Switches Cam switch memiliki sejumlah kontaktor tetap (fixed contacts) dan sejumlah kontaktor yang bisa digerakkan (moveable contacts). Cam switch dapat digunakan untuk mengendalikan gerakan dan posisi lift, machines tools dsb.

Gambar 3. Cam Switch 3 fasa 230 V, 2 kW

d.

Pushbuttons Pusbutton adalah saklar yang diaktifkan dengan cara menekan

menggunakan jari. Pada saat ditekan akan terjadi perubahan keadaan dari open menjadi close atau sebaliknya. Biasanya menggunakan pegas untuk mengembalikan ke posisi awal apabila penekanan sudah tidak diberikan. Umumnya ada dua tipe yaitu NO dan NC.

Gambar 4. Mechanical interlock pushbutton (NO dan NC) 6 Amper

e.

Control Relays Control relay adalah saklar elektromagnetic yang akan membuka atau menutup sepasang kontaktor pada saat kumparan relay diberikan arus listrik.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

Gambar 5. Relay 1 fasa 25 A, 115 V/230 V dan relay 5 A, 115 V

f.

Thermal Relays Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka terhadap suhu dan akan mebuka atau menutup kontaktor pada saat suhu yang terjadi melebihi batas yang ditentukan. Thermal relay memiliki waktu tunda karena perubahan temperatur tidak bisa terjadi secara instant pada saat terjadi perubahan arus.

Gambar 6. Thermal relay 3 fasa dengan pengatur arus 6 A 10 A

g.

Magnetic Contactor Magnetic contactor pada prinsipnya sama dengan control relay hanya saja memiliki ukuran dan kapasitas yang lebih besar. Magnetik contactor juga memiliki kumparan relal yang akan mengaktifkan kontaktornya. Biasanya digunakan untuk aplikasi kontrol pada motor dengan kapasitas 0,5 hp sampai dengan beberapa ratus hp.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

Gambar 7. Kontaktor Magnetik 3 fasa 50 hp, 575 V, 60 Hz (dimensi : 158 mm x 155 mm x 107 mm) berat 3,5 kg, buatan Siemens.

h.

Pilot Lights Pilot light berguna untuk menandakan keadaan on/off dari suatu komponen dalam sistem.

Gambar 8. Pilot Light 120 V, 3 W yang terpasang pada tombol start/stop

i.

Limit Switchs dan Special Switch Limit switch merupakan komponen switching untuk daya rendah. On/off dari limit switch tergantung pada posisi bagian tuas mekaniknya. Ada beberapa jenis limit switch yang bekerja berdasa tekanan, temperatur, level cairan, arah putaran dan lain sebagainya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

Gambar 9 a. Limit switch dengan kontak tunggal NC b. Liquid Level Switch

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

2. Diagram Kontrol Sistem kendali bisa direpresentasikan dalam 4 macam gambar diagram yang diurutkan berdasarkan detail dan kelengkapan gambarnya yaitu dari yang umum ke yang paling detail dan lengkap : blok diagram one line diagram wiring diagram skematik diagram

Blok

diagram

tersusun

dari

beberapa

jenis

bentuk

yaitu

kotak

yang

merepresentasikan masing-masing komponen sistem sekaligus menyatakan fungsinya. Antar kotak tersebut dihubungkan dengan anak panah yang mengindikasikan arah aliran sinyal. Lihat gambar 1berikut ini.

Pilot Light (motor running)

600 V 3-phase

Fuse Disconnecting Switch

Magnetic Contactor

Thermal overload relay

Motor

Pushbutton Start-Stop

Gambar 1. Blok Diagram Pengendalian Motor Listrik

One line diagram pada dasarnya sama dengan blok diagram, hanya saja masingmasing komponen sistem dinyatakan dengan simbolnya dan bukan sekedar dengan bentuk kotak. Dengan digunakannya simbol tersebut informasi yang disajikan dalam one line diagram menjadi lebih lengkap dibandingkan dengan blok diagram. Lihat gambar 2. Saluran penghubung antar komponen bisa merepresentasikan dua atau lebih konduktor.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

600 V 3-phase DS Fuse

A NO

T Thermal overload relay M A Relay Coil

BP1

BP2

Pushbutton

Gambar 2. One line diagram sistem start kombinasi

Wiring diagram menunjukkan hubungan antar komponen penyusun sistem dengan informasi yang lebih detail dibanding one line diagram. Lokasi komponen secara fisik juga turut direpresentasikan bahkan warna kabel/konduktor. Diagram ini akan sangat bermanfaat pada saat pemasangan peralatan atau pemeliharaan sistem. Lihat gambar 3.
600 V 3-phasa

L1

L2 Starter

L3 Motor T1 T2 T3 A B C

Disconnecting Switch B1 B2 B3 1

6 7 8

Start-stop pushbutton station

Gambar 3. Wiring Diagram Sistem start kombinasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

Dalam gambar skematik diagram ditunjukkan semua hubungan antar elemen yang ada. Pada gambar 4 berikut ini disajikan contoh skematik diagram sistem starting yang memiliki wiring diagram seperti pada gambar 3.

1 600 V 2 3-phase 3

S S S

F F F

L1 L2 L3

A A A

T T T

T1 T2 T3

A B B

Stop 8

Start 7.1 1 6.2 2 A

Ax T

Gambar 4. Skematik Diagram Sistem Start Kombinasi

Secara umum simbol yang biasa digunakan dalam penggambaran diatas adalah seperti tertera dalam tabel berikut ini. No 1 2 3 4 5 6 Simbol Keterangan Terminal, koneksi Persilangan konduktor Sambungan konduktor Tiga konduktor Plug Konektor yang bisa dipisahkan

atau

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

No 7 8 9

Simbol

Keterangan Ground, arrester Disconnecting Switch

atau

atau

Kontak normally open (NO) Kontak normally close (NC) Pusbutton NO-NC Circuit Breaker Single pole switch, three way switch Double pole double throw switch

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

atau

atau

atau

atau

atau

Fuse Thermal overload element Koil rele Resistor Kumparan, induktor atau reaktor

atau

atau

atau

atau

atau

+ -

Kapasitor Trafo Trafo Arus

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

10

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

No 23 24 25 26 27 28 29 30

Simbol

Keterangan Trafo tegangan Sumber tegangan dc Battery Kumparan shunt Kumparan seri Motor, Generator Motor DC, Generator DC Motor AC, Generator AC Motor induksi 3 fasa (rotor sangkar tupai dan rotor belit) Motor sinkron, Generator sinkron Diode Thyristor atau SCR 3-pole circuit breaker dengan magnetic overload device Motor DC shunt, generator dc magnet permanen Rele magnetik dengan kontak NO dan NC Transistor NPN

+ -

M ~

G ~

32

33 34 35

36
M G

37

38 39

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

11

Teknik Elektro

Minggu ke - 12

No 40

Simbol

Keterangan Transistor PNP

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Sujono ST, MT.

PENGGUNAAN MOTOR LISTRIK

12

Anda mungkin juga menyukai