Oleh ;
1. 2. 3. 4. 5.
material selection
Pemilihan material atau bahan ( material selection ) pada berbagai peralatan di industri kimia adalah salah satu aspek yang penting, karena dengan pemilihan material tepat akan dapat meningkatkan penggunaan ( long service ) dari peralatan yang bersangkutan, disamping itu juga berpengaruh terhadap cost ( atau biaya ) konstruksi peralatan proses tersebut serta biaya maintanance.
pemilihan bahan yang tepat akan mengoptimumkan hambatan terhadap korosi dan sangat mengurangi biaya perawatan yang dibutuhkan dari selama masa pakai komponen tersebut.
Metals
Cu-alloys Ni-alloys Ti-alloys Alumina Si-Carbide PE, PP, PC PA (Nylon)
Ceramics, glasses
Soda-glass Pyrex
Composites
Polymers, elastomers
Butyl rubber Neoprene
Woods
Foams
Ceramic foams Glass foams
Natural materials
Natural fibres: Hemp, Flax, Cotton
MATERIAL TEKNIK
ORGANIK Kayu
Kulit Serat
AN
ORGANIK
NON METAL
Keramik Gelas Refrakto ri
METAL
Besi Baja Light Metal (Al, Mg)
Alam (Fiber)
Logam Berat (Pb, Ni) Logam Murni (Au, Pt, Ag) Logam Spesial (Tahan Karat, Temp Tinggi)
Beberapa aspek atau kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan material peralatan adalah: 1. Material tersebut harus tahan (resistance ) terhadap kondisi operasi, seperti korosi, erosi , stress dan temperature 2. Biaya atau cost dari material tersebut. 3. Kontaminasi yang berhubungan dengan interaksi antara material dengan fluida proses dan akibatnya terhadap proses itu sendiri, misalnya deaktivasi katalis 4. Sifat mekanikal
1. Pick Application Determine required Properties Properties: mechanical, electrical, thermal, magnetic, optical, 2. Properties Identify candidate Material(s)
Material: structure, composition. 3. Material Identify required Processing Processing: changes structure and overall shape
Properties of Materials
3 Cara Mekanik
Kegagalan
Secara
Patah Ductile
Tegangan yield kurang tinggi Kesalahan Desain Salah data Tinggi terutama untuk Temp
Patah Fatique
Beban Berulang-ulang Terdapat penjalaran Patah Fatique
Patah Brittle
Ada crack dan propagation of crack
Keramik
Kuat Rapuh/ Getas Insulator Listrik Insulator Panas Bisa transparan Tahan Panas
Polimer
Umumnya tdk terlalu kuat Sangat Ulet Isolator Listrik Insulator Panas Tidak transparan Ringan
Fatique adalah patahan yang terjadi akibat pembebanan siklus dalam waktu yang cukup lama. Hardness adalah kebalikan dari ductility, ketahanan terhadap deformasi plastik oleh bending, penetration atau straching. Malleability adalah ductility khusus yaitu dimana regangan permanen sebelum patahan yang disebabkan oleh rolling, forging atau extruding. Derajat malleability berbanding lurus dengan temperature. Brittleness adalah kecenderungan suatu bahan untuk patah atau retak ( fracture ), biasanya dibawah stress yang rendah. Brittleness adalah kebalikan dari toughness
Metal
Ferrous alloy. Cast Iron. Cast iron adalah alloy yang memiliki kadar carbon lebih dari 1.5 %. Terdapat 4 jenis dari Cast iron yaitu : gray, white, ductile iron dan wrought iron. Gray cast iron. Digunakan untuk peralatan yang memerlukan vibration dan resistance. Warna keabu-abuan disebabkan oleh kandungan graphite yang tersebar pada massa nya. Material ini tidak digunakan untuk proses yang beroperasi pada tekanan tinggi
White Cast Iron. Metal ini sangat abbrasive dan brittle, karena sifat ini bahan ini tidak disarankan penggunaannya untuk aplikasi Pressure Vessel, namun begitu dapat digunakan untuk grinding balls, casing pompa slurry dan roda mobil. Ductile cast iron. Digunakan untuk high strenght pipe, bodi valve, casing pompa, casing kompressor , crankshaft ( poros mesin ). Wrought iron. Umumnya digunakan untuk pipa air, dan engine bolt. Silicon iron. Direkomendasikan agar bahan ini digunakan kondisi tekanan operasi dibawah 50 psig.
Carbon Steel. Perbedaan antara carbon steel dengan cast iron adalah persentase kandungan carbon. Pada carbon steel kandungan carbon kurang dari 1.5 %. Material ini mudah difabrikasi dan memiliki streght yang lebih baik dari pada cast iron. Low alloy steel. Bahan ini memiliki kandungan chromium dalam jumlah yang kecil. Bahan ini menggantikan penggunaan carbon steel pada industri perminyakan karena beberapa peralatan mengalami proses korosi ketika mengolah minyak mentah dengan kandungan sulfur yang tinggi. Stainless steel. Steel dengan kandungan chromium sekitar 12 % atau lebih disebut sebagai stainless steel.
NonFerrous Alloy. Aluminium. Material ini tidak digunakan untuk menangani alkohol , organic halides, anhydrous organis acid, mercury, garam logam berat dan steam. Material ini juga dapat digunakan untuk kondisi cryogenic. Copper Alloy. Bahan ini memiliki yang baik ketahanan terhadap korosi ( khususnya terhadap air laut , seawater).
TERIMA KASIH