Anda di halaman 1dari 5

3.

Fungsi 40 kaki Mikrokontroler IC AT89S51


Penggunaan IC AT 89S51 memiliki beberapa keuntungan dan keunggulan, antara lain tingkat kendala yang tinggi, komponen hardwere eksternal yang lebih sedikit, kemudahan dalam pemrograman. Dan hemat dari segi biaya. IC AT 89S51 memiliki program internal yang mudah untuk dihapus dan diprogram kembali secara berulang ulang. Pada pesawat ini IC AT 89S51 berfungsi sebagai sentral control dari segala aktivitas pesawat. Mulai dari timer untuk mengontrol lamanya elektroda bekerja. Pada pesawat ini IC AT 89S51 ini juga dimanfaatkan sebagai pengubah suhu sensor suhu untuk dikonversikan dalam satuan kadar mineral yang ditampilkan dalam display berupa seven segment.

Mikrokontroler AT89S51 mempunyai 40 kaki, 32 kaki diantaranya digunakan sebagai port paralel [8]. Satu port paralel terdiri dari 8 kaki, dengan demikian 32 kaki tersebut membentuk 4 buah port paralel, yang masing-masing dikenal sebagai Port 0, Port 1, Port 2 dan Port 3. Beberapa fungsi dari kaki pin pada IC mikrokontroler AT89S51 yaitu : 1. Port 0 Pin 32 sampai 39, P0.7 sampai P0.0 atau D7 sampai D0 dan A7 sampai A0. Port 0 dapat berfungsi sebagai I/O biasa. Pada fungsi sebagai I/O biasa port ini dapat memberikan sink output ke delapan buah TTL input atau dapat diubah sebagai input dengan memberikan logika 1 pada port tersebut. Port 0 adalah 8 bit open drain bi-directional port I/O. pada saat sebagai port output, tiap pin dapat dilewatkan ke-8 input TTL. Ketika logika satu dituliskan pada

port 0, maka pin-pin ini dapat digunakan sebagai input yang berimpendansi tinggi. Port 0 dapat dikonfirmasikan untuk demultiplex sebagai jalur data/addres bus selama membaca ke program eksternal dan memori data. Pada mode ini P0 mempunyai internal Pullup. Port 0 juga enerima kode bytre selama pemograman Flash. Dan mengeluarkan kode byte selama verifikasi program. 2. Port 1 Pin 1 sampai 8, P1.0 sampai P1.7. Port 1 ini dapat berfungsi sebagai I/O biasa dan dapat berfungsi sebagai input dengan memberi logika 1. Sebagai output, port ini dapat memberikan sink output keempat buah input TTL. P1.5 atau MOSI, digunakan untuk serial data input, P1.6 atau MISO, digunakan untuk serial data output, P1.7 atau SCK, digunakan untuk serial clock input. Port 1 adalah 8 bit bi-directional port I/O dengan internal Pullup. Port 1 mempunyai output yang dapat dihubungkan dengan 4 TTl input. Ketika logika 1 dituliskan ke port 1, pin ini di pull hight dengan menggunakan internal pullup dan dapat digunakan sebagai input. Port 1 juga menerima addres bawah selama pemrograman Flash dab verifikasi. 3. Port 2 Pin 21 sampai 28, P2.0 sampai P2.7 atau A8 sampai A15. Port 2 ini berfungsi sebagai I/O biasa. Port ini mempunyai internal pull up dan berfungsi sebagai input dengan memberi logika 1. Port 2 adalah 8 bit bi directional port I/O dengan Pullup. Port 2 output buffer dapat melewatkan empat TTL input. Ketika logika satu dituliskan ke port 2, maka mereka dipull hight dengan internal Pullup dan dapat digunakan sebagai input. 4. Port 3 Pin 10 sampai 17, P3.0 sampai P3.7. Port 3 ini sebagai port I/O. a. b. c. d. Pin 10, P3.0 atau RXD, sebagai serial input port Pin 11, P3.1 atau TXD, sebagai serial output port Pin 12, P3.2 atau INT0, sebagai external interrupt 0 port Pin 13, P3.3 atau INT1, sebagai external interrupt 1 port

e. f. g. h.

Pin 14, P3.4 atau T0, sebagai external timer 0 input port Pin 15, P3.5 atau T1, sebagai external timer 1 input port Pin 16, P3.6 atau WR, sebagai external data memory write strobe port Pin 17, P3.7 atau RD, sebagai external data memory read strobe port

Sebagai output, port ini dapat memberikan sink output ke empat buah input TTL. Port 2 adalah 8 bit bi directional port I/O dengan Pullup. Output buffer dari Port 3 dapat dilewati empat input TTL. Ketika logika satu dituliskan keport 3, maka mereka akan dipull hight dengan internal pullup dan dapat digunakan sebagai input. Port 3 juga mempunyai berbagai macam fungsi/fasilitas. Port 3 juga menerima beberapa sinyal kontrol untuk pemrograman Flash dab verifikasi. 5. RST Pin 9, RST, sebagai masukan reset. Kondisi 1 selama 2 mc (machine cycle) pada saat osilator bekerja akan me-reset mikrokontroler yang bersangkutan. Input reset. Logika hight pada pin ini akan mereset siklus mesin (IC). 6. ALE/PROG. Pin 30, PROG atau ALE (Address Latch Enable), pin ini menghasilkan pulsa-pulsa untuk mengunci byte rendah (low byte) alamat selama pengaksesan memori eksternal. Pin ini juga berfungsi sebagai masukan pulsa program (the pulse program input). Pada operasi normal, ALE akan mengeluarkan sinyal clock sebesar 1/6 dari frekuensi kristal. Pulsa output Addres Latch Enable digunakan untuk lantching byte bawah dari addres selama mengakses ke eksternal memory. Pin ini juga merupakan input pulsa program selama pemrograman Flash. Jika dikehendaki, operasi ALE dapat didisable dengan memberikan setting bit 0 dari SFR pada lokasi 8EH. Dengan Bit Set, ALE disable, tidak akan mempengaruhi jika mikrokontroler pada mode eksekusi eksternal. 7. PSEN Pin 29, PSEN (Program Store Enable), merupakan sinyal baca untuk memori program eksternal. PSEN akan aktif dua kali setiap cycle. Program Store Enable merupakan sinyal yang digunakan untuk membaca program memory eksternal. Ketika 8951

mengeksekusi kode dari program memory eksternal, PSEN diaktifkan dua kali setiap siklus mesin.

8. EA/VPP Pin 31, Vpp atau EA (External Access Enable), EA harus selalu dihubungkan ke ground apabila mikrokontroler akan mengeksekusi program dari memori eksternal 0000h sampai FFFFh. Selain dari itu, EA akan dihubungkan ke Vcc agar mikrokontroler mengakses program secara internal. Eksternal Acces Enable, EZ harus diposisikan ke GND untuk mengaktifkan divais untuk mengumpankan kode dari program memory yang dimulai pada lokasi 0000h sampai FFFFh. EA harus diposisikan ke VCC untuk eksekusi program internal. Pin ini juga menerima tegangan pemrograman 12 volt (Vpp) selama pemrograman Flash. 9. XTAL1 Pin 18, XTAL1, sebagai oscillator input Input untuk oscillator inverting amplifier dan input untuk inte rnal clock untuk pengoperaian rangkaian. 10. XTAL2 Pin 19, XTAL2, sebagai oscillator output . Output dari inverting oscillator amplifier.

Anda mungkin juga menyukai