BAB III AHLI WARIS Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris (KHI. Pasal : 171). Ahli waris ada 25 orang, yaitu 15 orang dari pihak laki-laki, dan 10 orang dari pihak wanita.
NO PIHAK LAKI-LAKI 1 Anak laki-laki Anak laki-laki dari anak laki-laki (cucu 2 laki-laki) 3 Bapak 4 Kakek 5 Saudara laki-laki seibu sebapak 6 Saudara laki-laki sebapak 7 Saudara laki-laki seibu Anak laki-laki dari saudara laki-laki 8 seibu sebapak Anak laki-laki dari saudara laki-laki 9 sebapak 10 Paman seibu sebapak dengan bapak 11 Paman sebapak dengan bapak Anak laki-laki dari paman seibu sebapak dengan bapak Anak laki-laki dari paman sebapak 13 dengan bapak 14 Suami Orang laki-laki yang memerdekakan 15 budak (mantan Tuan bagi si mayit) 12 NO PIHAK WANITA 1 Anak perempuan 2 3 4 5 6 7 8 9 Anak perempuan dari anak laki-laki Ibu Nenek dari pihak Ibu Nenek dari pihak bapak Saudara perempuan seibu sebapak Saudara perempuan sebapak Saudara perempuan seibu Istri
Mereka mendapat harta waris secara berurutan, menurut ketentuan hukum yang telah digariskan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Bila semua ahli waris dari pihak laki-laki ada, maka yang
1
Ibu Anak Perempuan Anak Perempuan dari Anak LakiLaki Saudara Perempuan Seibu Sebapak Istri
Paman Sekandung
Ayah
Ibu
Anak Lakilaki Saudara Seibu )Lain Ayah( Laki /( )Perempuan Saudara Seayah )Lain Ibu( /Laki( )Perempuan
Anak Laki-laki
Anak Laki-laki
Anak Laki-laki
Anak Laki-laki
Anak Perempuan
Cucu Perempuan
N O
DZAWIL FURUDH
KETENTUAN 1. Tidak ada anak kandung 2. Tidak ada anak dari anak laki-laki 1. Bila sendirian 2. Tidak ada anak laki-laki 1. Bila sendirian 2. Tidak ada anak kandung 3. Tidak ada anak laki-laki dari anak laki-laki 1. Bila sendirian 2. Tidak ada anak kandung 3. Tidak ada anak (lakilaki/perempuan) dari anak laki-laki 4. Tidak ada bapak 5..Tidak ada kakek/buyut 6. Tidak ada saudara lakilaki kandung 1. Bila sendirian 2. Tidak ada anak kandung 3. Tidak ada anak (lakilaki/perempuan) dari anak laki-laki 4. Tidak ada bapak 5..Tidak ada kakek 6. Tidak ada saudara lakilaki kandung 7. Tidak ada saudara lakilaki sebapak
1/2
1/2
1/2
1/2
1/2
NO
DZAWIL FURUDH
SUAMI
KETENTUAN 1. Ada anak kandung 2. Ada anak dari anak lakilaki 1. Tidak ada anak kandung 2. Tidak ada anak dari anak laki-laki 1. Ada anak kandung
1/4
II
( ( )
1/4
III 1/8
2 1
ISTRI ( )
ISTRI ( )
1. Tidak ada anak kandung 2. Tidak ada anak dari anak laki-laki 3. Tidak ada saudara laki-laki /perempuan atau hanya ada satu saudara laki-laki / 1/3 1 IBU ( ) perempuan 4. Tidak beserta bapak dan suami atau istri, bila ada IV bapak beserta suami/istri, maka ibu dapat 1/3 sisa (tsulutsul baqy) 1. Bila ada dua orang atau lebih SAUDARA SEIBU 2. Tidak ada anak kandung (laki-laki/perempuan) 1/3 2 3. Tidak ada bapak ) ( ( ( 4. Tidak ada kakek 5. Tidak ada cucu laki-laki atau perempuan * Q.S. An-Nisa 12 berbicara mengenai bagian saudara lakilaki/perempuan seibu, apabila seseorang meninggal tidak mempunyai ayah dan anak. Masalah ini dinamakan dengan Kalalah,
6
1. Bila lebih dari seorang 2. Tidak ada anak laki-laki 1. Bila lebih dari seorang 2. Tidak ada anak kandung 3. Tidak ada anak laki-laki dari anak laki-laki 1. Bila lebih dari seorang 2. Tidak ada anak kandung 3. Tidak ada anak (laki-laki atau perempuan) dari anak laki-laki 4. Tidak ada bapak 5..Tidak ada kakek/buyut 6. Tidak ada saudara laki-laki kandung 1. Bila lebih dari seorang 2. Tidak ada anak kandung 3. Tidak ada anak (laki-laki atau perempuan) dari anak laki-laki 4. Tidak ada bapak 5..Tidak ada kakek 6. Tidak ada saudara laki-laki kandung 7. Tidak ada laki-laki sebapak
2/3 2
2/3 4
NO
DZAWIL FURUDH
KETENTUAN 1. Ada anak kandung 2. Ada anak laki-laki dari anak laki-laki 1. Ada anak kandung 2. Ada anak (lakilaki/perempuan) dari anak laki-laki 3. Ada dua saudara atau lebih (laki-laki / perempuan) sekandung, sebapak atau seibu 1. Bila sendirian 2. Tidak ada anak kandung 3. Tidak ada anak (lakilaki/perempuan) dari anak laki-laki 4. Tidak ada bapak 5..Tidak ada kakek 6. Tidak ada saudara laki-laki kandung 7. Bersama seorang saudara perempuan sekandung untuk melengkapi 2/3 1. Bila sendirian 2. Tidak ada anak kandung 3. Tidak ada bapak 4. Tidak ada kakek 5. Tidak ada cucu laki-laki atau perempuan
1/6
BAPAK ( ( )
1/6
IBU ( )
VI
1/6 3
1/6 4
1/6 5
1. Bila sendirian 2. Tidak ada anak laki-laki 2. Tidak ada anak laki-laki dari anak laki-laki 3. Bersama seorang anak perempuan untuk menyempurnakan 2/3 1. Tidak ada bapak 2. Ada anak kandung
1/6 6
1. Tidak ada Ibu, kalau nenek dari pihak ibu 2. Tidak ada ibu dan bapak, NENEK ( pihak bapak/ibu ) bila nenek dari pihak 1/6 7 bapak ) ( ( Bagian 1/6 dibagi untuk kedua nenek, bukanmasingmasing memperoleh 1/6.
Golongan dzawil furudh/ashhabul furudh dilihat dari sudut kedudukannya dalam waris dapat dibedakan menjadi 3 golongan Yaitu ; A. Dzawil furudh (asli), kelompok ahli waris yang pertama kali diberi bagian harta warisan. Mereka adalah orangorang yang telah ditentukan bagiannya dalam Al-Quran, as-Sunnah, dan ijma' secara tetap. Mereka berjumlah tujuh orang, yaitu: 1. Ibu 2. Saudara laki-laki seibu 3. Saudara perempuan seibu 4. Nenek dari ayah 5. Nenek dari ibu 6. Suami 7. Istri
9
10
ASHABAH BINAFSIH
ASHABAH BILGHAIR 16
17