Anda di halaman 1dari 15

Corona dan Insulasi

Abstract
Tujuan karya tulis ini untuk menganalisa pengetahuan saat ini terhadap kondisi fisik corona elektrik dan interaksi mereka dengan permukaan, dengan penekanan pada fenomena yang tampaknya penting terhadap insulasi voltase tinggi. Kita akan konsentrasi pada topic fundamental dan general, demi membatasi ruang lingkup karya ini dan untuk menjadikannya sebagai pengantar terhadap karya-karya yang mengikutinya.

Pengantar
Biasanya, seseorang menganggap nama corona didapatkan karena kesamaan antara mahkota raja dengan daerag inonisasi di sekitar poin elektroda. Namun, sepertinya kenyataannya sebaliknya: mahkota rajalah yang menstimulasi kemampuan misterius yang terlihat beradiasi dari masts (api St.Elmo), atau dari matahari saat terjadi gerhana total (corona matahari). Sekarang sejarah menunjukan bahwa tiruan mendapatkan perhatian lebih banyak dari fenomena sesungguhnya, dan hanya saat mahkota-mahkota mulai berjatuhan pada pertengahan akhir abad ke-18, Litchtenberg melaporkan teknik aneh yang dihasilkan saat korona kehilangan tegangannya akan membuat permukaan insulasi yang khas. Peristiwa ini tidak hanya menunjukkan awal dari fisika corona, namun juga menetapkan metode diagnosa yang masih dipergunakan hingga sekarang, 200 tahun kemudian. Ini bukanlah tempat untuk sejarah lengkap ilmu corona, dan bahkan referensi kita hanya memungkinkan meraih pekerjaan terakhir daripada kepada yang pada mulanya mencetuskan. Meskipun begitu, penghargaan perlu diberikan pada Towsend (2,3), yang pada awal abad ini membuat ilmu pengeluaran gas dan memberikan corona formula pertamanya, dan untuk Loeb dan sekolahnya, yang melakukan pembelajaran mendetail tentang corona dan menulis buku pertama tentangnya. Review terbaru tentang corona dan pengeritannya bisa ditemukan pada [5,6,7,46,72]. Pengertian sempurna dan mendetail tentang berbagai jenis corona di udara diberikan oleh FIeux dan Boutteau [8]. Dan presentasi tutorial tentang ilmu fisika corona bisa didapat di [79].

Dasar Corona
Definisi dan pertanyaan
Bagi insinyur insulasi listrik, corona dan sebagian dischargenya merupakan fenomena jahat tanpa menunjukkan feature selain peringatan atas akan datangnya sesuatu yang lebih buruk. Dia melihat filament biru, mendengar bunyi, mencium ozon dan gas nitrogen, mematikan voltase dan mendesain ulang peralatannya. Bagi seorang fisikiawan, corona merupakan discharge elektrik yang bisa berdiri sendiri dimana bidang elektrik Laplacian (geometris) melindungi proses ionisasi pada daerah di dekat bidang-tinggi elektroda atau insulator. Karena itulah, sistem discharge corona hanya akan meliputi elektroda aktif atau permukaan, dikelilingi oleh daerah inonisasi dimana tegangan bebas diciptakan. Saat kita bicara tentang ac,dc dan hf corona bergantung pada habitat sumber voltase dan tentang unipolar atau bipolar corona bergantung pada apakan satu atau kedua elektroda aktif. Pada akhirnya, corona yang unipolar disebut positif atau negative bergantung pada elektroda yang aktif. Beberapa kalimat akan ditunjukkan pada gambar 1, yang menunjukkan konfigurasi uji corona yang sering digunakan yaitu titik positif ke bidang (atau batang ke bidang). Sekarang, daerah inonisasi terdapat pada semua gas discharge. Maka tanda corona sebenarnya adalah daerah drift-nya, dimana hal ini berfungsi sebagai impendansi besar dalam seri dengan daerah ionisasi dan memberikan corona karakteristik stabilitas mereka. Tidak ada bentuk simple discharge yang akan terbakar secara stabil dengan arus yang dibatasi meski diberikan pasokan voltase konstan. Kita telah berusaha untuk menggambarkan ini dengan kurva pada gambar 2, gabungkan corona dari titik ke bidang dan karakteristik parallel-plate discharge arus-voltase diukur pada berbagai waktu di laboratorium kita. Catat bagaimana perbedaan tahanan dari parallel-plate discharge, yang juga berupa model adil dari daerah ionisasi corona yaitu negative hingga 100 A. Corona yang lengkap memiliki perbedaan tahanan positif yang besar pada daerah ini, dikarenakan impendasi daerah drift meskipun mayoritas arus dikonduksi oleh bipolar streamers (pembentuk arus bipolar). <gambar1> Gambar 1. Corona Poin positif ke bidang beserta bahasa yang umum digunakan =- koefisien ionisasi efektif atau bersih = koefisien ionisasi utama (ionisasi/m) = koefisien pelekatan electron (pelekatan/m) <gambar2>

Gambar2. Karakteristik Arus-Voltase untuk jarak corona 13 mm poin ke bidang di udara 1 atm (A) dan jarak discharge 13mm parallel-bidang di udara 230 Pa (B). Juga digambarkan, batas saturasi unipolar korona, berdasarka Eq (6). Perhatikan bahwa lebar jarak B merupakan lebar daerah ionisasi A, saat diukur pada rata-rata rute bebas untuk proses tabrakan dominan.

Hal ini memberikan pertanyaan mendasar tentang corona lawan insulasi: 1. Dalam kondisi apa (dalam voltase apa) corona terjadi? 2. Apakah efek dari terbakarnya (penggunaan energi, interfensi suara dan elektromagnetik, efek kimiawi pada gas, elektroda dan insulator) 3. Pada kondisi apakah property stabilisator mandirinya menghilang (rusak, dengan arus terlimitasi oleh sumber energi eksternal) 4. Pada derajat apakah, kenaikan arus corona bisa dan seharusnya digunakan untuk membayar untuk kenaikan kerusakan voltase (ultracorona) Pertanyaan 1,3 dan 4 memperhatikan tentang kestabilan daerah drift and interfacenya dengan daerah ionisasi, sementara pertanyaan 2 menyentuh semua proses corona. Karya ini hanya berharap untuk menyiapkan fondasi untuk jawabannya.

Kriteria Towsend dan Avalanches


Hal yang mendirikan semua corona ac dan dc, sebagaimana mayoritas gas discharge lainnya, adalah criteria runtuhnya elektron townsend.Ne0 elektron dilepaskan pada gas dengan kepadatan n dalam medan elektrik (r) akan bergeser dengan kecepatan (rumus)hingga garis medan, semuanya memproduksi pasangan elektron-ion baru dan mengalami pelekatan per panjang geser. Maka (rumus) Yang diintegrasikan menjadi (rumus) Koefisien bersih ionisasi utama merupakan hal yang sangat penting dan diberikan untuk udara kering dan SF6 oleh kurva pada gambar 3. Perhatikan bahwa persilangan tajam 0, terutama untuk SF6, tanda yang disebut medan kritis Ec (pada 1 atm : 2.8 MV/m untuk udara kering, 8.3 MV/m untuk SF6). Rumus untuk untuk udara lembab baru-baru ini diajukan oleh Hartmann [9]. Eksponensial pada rumus (2) merupakan perkalian elektron M, yang bisa dengan mudah mencapai angka 103 hingga 108 sepanjang daerah ionisasi. Namun, timbal balik tetap diperlukan untuk membuat pengerasan manapun berenergi sendiri, dan

kita membutuhkan proses ionisasi kedua, menggantikan tiap elektron yang meninggalkan lokasi awalnya dengan yang baru, untuk mendapatkan discharge yang bisa berdiri sendiri. Pada corona positif yang ada pada gambar 1 tiap elektron yang muncul pada batas daerah ionisasi harus membuat sebanyak ion positif, photons, dan metastables sehingga bila salah satunya berhasil membuat elektron baru pada batas ionisasi, bila discharge tidak mati. Proses secondary ini biasanya dirangkum oleh koefisien ionisasi secondary , didefinisikan sebagai jumlah elektron pengganti yang dibuat tiap koalisi pada daerah ionisasi. Ini membawa kita pada criteria Townsend untuk pertahanan diri. (rumus) r Merupakan factor reproduksi. Pada bentuk tertentu, aturan ini menguasai realm fisika pelepasan gas. Kesimpelannya, menipu karena (gambar) dan -= digunakan untuk gas-gas yang umum diketahui dan didefinisikan sebagai medan local E (gambar3) bila E tidak terlalu tinggi dan tidak homogen. Medan Lokal E bergantung pada eksternal dan ruang medan. Namun, Ruang medan dipimpin oleh elktron dan kepadatan ion yang dihasilkan oleh rumus 3, melalui bentuk poisson. Dalam bentuk corona biasanya hanya solusi computer yang memungkinkan. Saat penurunan jumlah elektron melebihi 10 6 hingga 108 medan antara runtuhnya elektron dan ion akan menyeimbangkan medan eksternal, dan plasma akan terbentuk. Sementara untuk , proses timbale balik ke elektroda (emisi elektron kedua dikarenakan photons, ion dan metasables) lumayan diketahui. Proses timbale balik ke gas (photoionisasi, pelepasan photo, dsb.) yang mengatur binary positif corona dan propagasi pembuat arus, marupakan materi yang masih diperdebatkan. Perhatikan bahwa timbale balik cepat melalui katoda hanya mungkin terjadi di corona negative. Peran dan peraturan tegangan ruangan Ruang medan bertegangan menstabilkan dan pada akhirnya merupakan agen pengacau di semua corona. Kita hanya bisa menyimpulkan peraturan dasar: (1) daerah ionisasi memiliki sedikit tegangan bersih , namun tentunya secara krusial dipengaruhi oleh tegangan ruang dan medan eksternal. Runtuhan biasanya terjadi karena fenomena bipolar. (2) daerah rendah pergeseran pada corona unipolar biasanya didominasi oleh tegangan ruang oleh polaritas corona, dimana medannya akan selalu melawan medan laplacian di daerah ionisasi (stabilisasi) dan menambahkan ke dekat elektroda lainnya. Profil medan yang merata dengan naiknya arus (voltase) akan

pada akhirnya menuju pembentukan dan pengekstensian daerah ionisasi. Namun, lubang local pergeseran seringkali menghasilkan kerusakan pada tahap ini. (3)Bila tumpukan terkonsentrasi tegangan ruang dari polaritas corona dibentuk di depan elektroda aktif (mungkin karena runtuhan besar) hal ini mungkin menegasi medan elektroda dan berperan sebagai perpanjangan dari permukaan elektroda, dengan medan yang diperjelas kelak. (4) terdapat bata saturasi mendasar js ke pergeseran unipolar sepanjang garis medan L melalui ruang voltase V (rumus) Dimana adalah ion yang relevan (elektron) dan 0=8.85 pF/m [12] (5) tegangan ruang didominasi corona titik ke bidang menunjukkan sedikitnya variabilitas kepadatan arus yang didistribusikan sepanjang bidang. (rumus) Lihat gambar 1 (distribusi Warburg [13]) dikombinasikan dengan rumus 4 dan diintegrasikan maka jadilah (rumus) Atau (rumus) Di sini bisa dilihat bahwa rumus terakhir valid utuk ion di udara pada tekanan 1 bar [12,14]. Kepadatan arus atau arus berlebih yang diamati pada rumus 4 dan 6 yang berpengaruh pada ion (elektron) yang mobilitasnya lebih tinggi dari yang diharapkan atau fenomena konduksi bipolar, seperti streamers.

Fenomena Corona Threshold (ONSET), Penundaan pada Waktu


Corona Onset. Kriteria Meek dan konsep radius ekivalen
Corona threshold atau biasa disebut onset adalah saat dimana kondisi berdiri sendiri tipe 3, r=1 baru mulai dipenuhi. Di bawah onset, arus corona munkin masih bisa diawasi, namun ini dikarenakan perkalian runtuhan elektron dari ionisasi yang disebabkan oleh perihal eksternal seperti cahaya kosmik, cahaya Ultra Violet, atau pergeseran ion dari luar, lihat gambar 2. Pada voltase dc di atas onset, pada kondisi corona yang stabil arus akan berubah sehingga r=1 masih bertahan dikarenakan stabilisasi tegangan ruang.

Untuk corona dengan denyut voltase, seperti pada petir atau uji denyut, hanya timbal balik yang cukup cepat yang bisa diikutkan dalam di rumus 3. Pada corona negatif di onset, photon atau bahkan ion positif memiliki timbale balik ke katoda yang bisa dikualifikasi. Di corona positif, timbal balik cepat biasanya didapat di gas di depan daerah ionisasi,karena di sini waktu transit elektroda dari katoda menjadi terlalu lama, terutama bila elektron melekat pada molekul gas. Rangkaian generasi runtuhan cepat bisa jadi terlihat saat bergabungnya satu runtuhan ekuivalensi saat menghitung dampak dari tegangan lambat, sebagai contoh kita gunakan alat pembuat arus (streamer)kriteria onset yang kita sebutkan di atas [15] (sering disebut kriteria jatuh Meek, karena formasi streamer pada piringan parallel selalu menjadi jatuh.) (rumus) Dimana n= kepadatan gas dan k adalah konstan, atau di kriteria Schumann [16] (rumus) Ukuran kritis runtuhnya Nc dipengaruhi oleh radius elektroda dan bervariasi dari 10 6 hingga 108 saat ini naik dari 0.01 hingga 30 mm. [9,17]. Kriteria serupa telah dibuat oleh Pedersen [18] untuk SF6. Suksesnya kriteria yang didasarkan ukuran runtuhnya saja tanpa tanggapan eksplisit ke perlunya proses timbale balik, dikarenakan kecuraman kurva koefisien ionisasi (E) saat melalui nol pada meda kritis E c, gambar 3, digabungkan dengan pengaruh eksponensial pada di r pada rumus 3. BIasanya pergantian kecil pada tegangan permukaan cukup untuk menjadi konpensasi untuk 10 faktor tidak menentu pada . Maka, corona akan dimulai dapa titik dan waktu di mana bidang Emax pertama kali meliebihi lahan kritis E c. Geometri jarak corona bisa diatur dengan konsep ekivalensi (elektroda aktif) ber-radius Re, yang didefinisikan sebagai [19] Medan (rumus) Akan menstimulasikan medan diluar permukan elektroda dengan radius R, dan integral ionisasi di (3) bisa dikalkulasikan sekali untuk semua parameter gas. Seperti pada kalkulasi [9,20] membimbing Bergar [21] untuk mengajukan modifikasi terbaru dari rumus Peek untuk insepsi medan E i berfungsi untuk udara saat NTP: (rumus) Dengan E0=2.38 MV/m dan H=abs. kelembaban dengan g/m 3. Insepsi corona voltase menjadi (Rumus)

Untuk bentuk apapun, Re dengan mudah ditentukan sebagai analisi atau fungsi computer dari radius minimal R elektroda dan jarak rongga g, berformat R e=R f (d/R). Sebagai contoh (rumus) Konsep radius ekuivalen janganlah dibingungkan dengan aktif pada discharge panjang. Lihat section 4.5 radius kritis elektroda

Dikarenakan eksponensial pada rumus 3 merdeka dari daerah ionisasi,tegangan onset akan mendekati sama dengan positif, negative dan kekuatan ac frekuensi corona. Corona tegangan tinggi (hf), di sisi lain, meyimpan elektron mereka melawan hilangnya elektroda dan menghargai onset yang lebih rendah. Udara dan SF6 bukanlah satu-satunya yang menarik sebagai insulasi tegangan tinggi, meskipun mereka mendominasi sekarang. Pencarian konstan untuk gas baru dan campuran yang lebih baik dan lebih murah sedang dalam progres. Christophorou dan pekerjanya sudah secara sistematis menggambarkan pengaruh gas-gas yang berbeda dengan distribusi elektron untuk menekan elektron ke daerah energi yang mahal tapi efisien di mana zat additives perekat elektron (SF 6 , flurocarbons) bisa mengikat mereka sebagai ion negatif yang tidak berbahaya. Regimen arus onset corona Sampai sekarang kita telah menelantarkan jumlah dasar dan alam baku dari elektron dan kelipatan elektron. Satu elektron mungkin terlihat sedikit, namun runtuhnya kelipatan 106 hingga 108 tiap elektron mungkin membuat denyut arus yang bisa diukur, streamer, atau bahkan rusak bergantung tegangan yang diaplikasikan. Proses kedua (timbal balik, -) juga stochastic, yang membuatnya matinya rangkaian runtuhan sangat memungkinkan, meskipun sedikit di atas onset. Arus corona di sekitar onset menunjukkan sifat yang sangat tidak konsisten, dengan denyut arus kecil yang disebabkan runtunan runtuhan tunggal berselip dengan denyut yang lebih besar menghasilkan perkalian karena akumulasi tegangan ruang. Hal ini disebut auto stabilisasi atau regime keluarnya denyut. Contoh terdapat di gambar 4. Denyut corona negatif ditemani oleh katoda yang bertanda,menunjukkan pendeknya hidup katoda. Selisih Waktu dan pelepasan Elektron Pertanyaan tentang awal dari elektron menjadi penting saat menentukan reaksi dari denyut voltase pendek di atas onset maupun kerusakan. Ignisi akan bergantung pada adanya elektron yang di tempat yang sesuai di antara interval denyut. Di gas elektronegatif hal ini berarti ion negatif harus melepas elektronnya (dengan cara koalisi angkat medan) dalam volume awal [26] di sekitar batas luar zona ionisasi, lihat gambar 1: tidak terlalu jauh sehingga akan merekat ulang, dan tidak terlalu ke dalam sehingga jalur runtuhnya terlalu pendek. Bila biasanya hal ini disebut volume kritis (namun dalam hal ini, konsep medan kritis tidak relevan) disebut

vi(E),kepadatan ion negatif nn dan ion negatif rata-rata waktu pelepasan (E/n), bibit elektron akan memiliki kemungkinan P(t) muncul dalam waktu t setelah aplikasi denyuk voltase V(t). (gambar) (rumus) BIasanya, dalam corona jarak waktu formatif antara kemunculan bibit dan corona bisa tidak dihiraukan. Jadi dengan menggabungkan ke statisan denyut corona dalam udara dengan rumus 13, Berger baru-baru ini [27] menentukan bahwa kolisi pelepasan rata-rata waktu hidup untuk ion negatif bisa dibuat sebagai berikut Dengan (rumus) Dimana H adalah kelembapan udara absolute.dalam perjalanan ini dan pekerjaan baru lainnya [[28], juga ditunjukkan bahwa kepadatan ion negatif di tegangan tinggi setelah discharge bisa jatuh ke 10- 0.1 10 3 cm-3. Berikanlah waktu, tegangan kecil pada terminal dsb. Bisa menyapu ruangan bersih dari ion.

Konduksi unipolar corona


Konsep dasar. Rumus Towsend corona Di atas onset, corona negatif di elektron pelekat gas akan terbakar dengan konsentrasi cukup tinggi pada kilauan daerah ionisasi hingga arus mendekati 1mA. Dan juga corona positif bisa diajari untuk terbakar seperti ini, mekipun melalui arus yang lebih kecil dan sering bersilangan dengan filamen streamer melalui daerah geser menuju katoda. Discharge negatif yang diam disebut denyut Trichel dan corona yang terus berpijar, sementara lawan positifnya, yang disebut sinar positif, sinar Hermstein atau ultracorona. Daerah geser arus utamanya unipolar. Batas saturasi unipolat diberikan oleh rumus 4 atau 6 yang berfungsi seperti gambar daerah pergeseran sebagai impendasi yang penting pada seri daerah ionisasi. Untuk silinder coaxial corona, tegangan ruangan melalui umus bisa secara mudah diselesaikan dengan berasumsi daerah ionisasi tipis dan mobilitas ion selalu dominant. Hal ini menggiring Townsend pada rumus arus coronanya yang terkenal (rumus) Hal ini sebenarnya perkiraan arus yang sangat rendah [12] namun memiliki angka empiris yang sesuai untuk C. RUmus untuk corona silindris bisa dikembangkan lebih lanjut seperti pada [29,30].

Denyut Trichel dan Corona Pijar Negatif Daerah ionisasi corona negatif tidak akan berbedan dari piringan parallel lubang discharge, diberikan melalui daerah pergeseran impendasi, lihat gambar 2. Lebih tepatnya, hal ini akan menunjukkan kemiringan negatif antara karakteristik arustegangan, sejak pertambahan arus akan mengakibatkan pnambahan positif tegangan ruang dari medan karoda dan faktor reproduksi r dari rumus 3. Stabilitas system tersebut telah didiskusikan oleh Sigmond [31] yang menunjukan bahwa hal tersebut tidak stabil. Dalam praktisnya, hal inilah digambarkan lewat diagram daerah oleh Miyoshi [32] yang ditunjukan oleh gambar 5. Beberapa ukuran dan bentuk umum denyut Trichel ditunjukkan oleh dambar 6. Ukudan dan bentuk denyut Trichel hampir bebas dari discharge arus, sementara frekuensinya berhubungan langsung dengan arus langsung [8]. Denyut baru hanya bisa dimulai saat awan tegangan sudah bergeser cukup jauh untuk membiarkan medan katoda memperoleh angka onset. Setelah frekuensi pengulangn mencapai 1MHz, banyak awan yang bergeser melalui lubang kapanpun [33] Untuk corona udara di atmosfer antara silinder bertutup hemisfer negatif dengan radius R dan bidang pada jarak d, Fieux dan Botteau [8] menemukan bahwa amplitude Trichel berada di antara 0.5 hingga 5 mA, dan frekuensi pengulangan (rumus) Berfungsi hingga R 0.125 mm d10 mm. Waktu naik denyut sangat pendek, 1,5 ns untuk R=0.015 hinggan 5 mm [34,35]. Denyut Trichel akan memiliki garis Fourier, berjarak antara 1kHz hingga 1 GHz, dan sangat mengganggu saat hal itu terjadi. Namun streamer corona positif masih lebih buruk, lihat bagian 5.2. (gambar) (gambar) Denyut Trichel yang berkembang seutuhnya atau pijar negatif yang berlanjut memiliki semua aspek discharge pijar klasik, dengan jatuhnya katoda gelap, pijar negatif yang terang, ruang Faraday gelap dan kolom positif berbentuk sisir, yang pada arus tinggi membentuk bentuk tajam menuju anoda (gambar 7) Pentingnya penurunan kepadatan gas axial dikarenakan disipasi kekuatan pada pijar negatif telah dipelajari oleh Kondo dan Miyoshi [36] dan Kurimoto dan Farish [37]. Denyut Trichel pada SF6 selalu lebih tidak teratur daripada di udara, O 2 dan CO2. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya elektron untuk memulai denyut baru pada SF6. Di gas lainnya, hal ini sepertinya dipasok oleh molekul metastabil aksi- di katoda [6].

Corona Pijar Positif Corona pijar positif di gas pelekat elektron saat dilihat pertama kali memiliki kemiripan ke corona trichel negatif dengan daerah pijar ionisasi yang terkumpul dan osilasi frekuensi tinggi, amplitudo non-linear kecil.Sangat menggoda untuk menjelaska osilasi ini dengan model Sigmond, namun pada ga, batas daerah ionisasi membentuk katoda aktif untuk proses balik yang diperlukan. Mekanisme osilasi masih tidak jelas, namun, pelepasaphoto [38,39] dari pelepasan koalisi ion negatif [6] mungkin berperan. Ketergantungan arus corona pada osilasi pijar positif berlawanan dengan denyut trichel, saat amplitudo mereka berhubungan dengan arus saat frekuensi mereka tidak bervariasi. Fieux dan Boutteau [8] menyebutkan frekuensi sebagai funsi radius titik. (rumus) Untuk 0.2 R 2,75mm dan 2,5 d 200mm dan untuk amplitudo tertinggi, mencapai tegangan atas dari daerah sekarang (rumus) Untuk 0,075 R 2,75mm dan 25 d 200mm. Untuk R>2,75mm, osilasinya menjadi tidak terlalu beraturan. Bentuk gelombang pijar positif bisa dilihat di gambar 8. Pada kedua kasus, osilasi beraturan dan tidak beraturan. (gambar) (gambar) Denyut pijar positif juga memiliki spektrum Fourier yang lebar, namun amplitudo yang kecil dan ekstensi spatial mereka membuat mereka sumber EMI (Interferensi elektromagnatik) yang lebih lemah. Kita akan lihat di chapter berikutnya bahwa formasi streamer dikarenakan konsentrasi tegangan (i.e arus) dekat permukaan elektroda. Untuk mengurangi EMI, Brunet dan Daure [40,41] baru-baru ini melaporkan uji pada batang positif dan negatif dari 10 5 serat karbon/cm2 dari matriks insulasi, tiap serat memiliki ketahanan 10 13/m [42]. Formasi streamer tidak diamati dan osilasi tiap ujung serat kecil dan tidak berhubungan baik pada polaritas positif maupun negatif. Model Corona Unipolar Modeling computer merupakan satu-satunya cara yang memuaskan untuk mengecek teori dinamik corona. Namun, dalam denyut corona Trichel, karakteristik relevan adalah jarak sebesar 5m ketebalan Katoda jatuh ke cm hingga m panjangnya, sementara jarak waktu dari 1ns meningkat ke 1ms. Perbedaan yang besar digabung dengan kebutuhan menyelesaikan rumus poisson di 2 atau 3 dimensi tiap langkah, mengijinkan simulasi sukses dari Denyut Trichel korona di CO 2

[43] dan udara [44]. Pada corona pijar positif, tidak bisa dilakukan simulasi karena kondisi yang tidak memungkinkan dari mekanisme timbale balik gas () Arus corona unipolar dan fenomena bipolar Sebelum kita beralih ke fenomena konduksi bipolar pada corona (streamers dan leaders) biarkan kami mencatat bahwa Konduksi unipolar biasa disebut arut lanjut atau latar belakang karena osilasinya yang memiliki frekuensi tinggi dan terpencar oleh pergerakan lambat ion melalui daerah geser. Arus unipolar sepertinya mengalir di corona dimana aliran arus utama dihasilkan oleh konduksi bipolar streamer. Ukuran dan distribusi arus unipolar sepertinya tidak terhiraukan oleh adanya streamer (gambar 9 dan 4 di [5]) dan mungkin mendominasi medan di mana streamers berada.

5. Fenomena konduksi bipolar


Fenomena bipolar standar di corona Bila kita melihat jarak 2m batang ke bidang di 2MV di udara atmosfer, kita bisa melihat bahwa rata-rata medan listrik 1MV.m hanyalah 1/3 dari medan elektrik kritis pada gambar 3. Dengan konduksi unipolar yang stabil kita harusnya mengharapkan, dikarenakan rumus (6), arus maksimum corona sebesar 8mA. Namun, bila kita menilik pada literatur terakhit [46], kita menemukan bahwa U 50 voltase turun untuk jarak panjang sedang bisa disimpulkan sebagai (rumus) Adanya kejatuhan menunjukkan satu filament terang (leader) menjebatani jarak, diantara banyak filamen (streamer). Arus bisa mencapai banyak A. Jelas-jelas mekanisme konduksi bipolar beroperasi, tidak terpengaruhi rumus Poisson. Ada dua kemungkinan berbeda untuk konduksi corona bipolar: Bentuk corona sendiri bipolar, dengan daerah ionisasi negatif dan positif membuat arus ion yang saling menetralisir. Sama seperti itu, corona unipolar mungkin pada arus tinggi menunjukan kenaikan dekat elektroda pasif [6,34,35,36,38] cukup besar untuk membuat daerah ionisasi di sana, gambar 18. Streamer mungkin terbentuk, sebagai plasma berkonduksi lemah yang memanjang hingga elektroda aktif dan membawa daerah ionisasi di depan mereka. Mekanismi awal mungkin bertanggung jawab untuk jarak pendek negatif titik-kebidang [5,36]. Namun, mekanisme terakhir lebih penting di keteknikan, dan diskusi berikut akan dibatasi untuk insepsi streamer, transmisi dan transisi ke kilauan cahaya (spark) atau leader.Kita akan berkonsentrasi ke streamer positif (diarahkan katoda), dikarenakan untuk alasan yang tidak deketahui tampaknya menaikan di

medan di bawah 1/3 dari streamer negatif (di udara latar belakang, transmisi stabil di 4.5 dan 18 kV/cm [46]) Streamer Positif; insepsi dan hal-hal sederhana Lahirnya streamer positif adalah kondisi dan kunci dari transimisi berikutnya. Gambar 10a mensketsakan bagaimana cara mendifusi kilauan positif menutupi elektroda aktif yang bisa menurunkan medan listrik, dan mensimulasikan perpanjangan permukaan elektroda dan radiusnya. Hal ini jelas-jelas menunjukkan kondisi stabil (namun, lantas mengapa osilasinya berkilau positif?) pada gambar 10b tumpukan tegangan ruang positif telah terbentuk oleh runtuhan besar. Proses ini jelas-jelas mentransmisi sendiri seperti yang ditunjukan oleh gambar 10c. Kilauan stabilisasi positif dipilih oleh runtuhan kecil yang individu (banyak di rumus (3)) dan runtuhan cepat difusi melewati permukaan elektroda, yaitu dengan arah acak untuk proses timbal balik (-). Pembentukan streamer dipengaruhi oleh kecil dan - kecil. Bila proses - merupakan gas ionisasi photo, streamer akan depengaruhi oleh hasil rendah dan penyerapan tinggi. Pentingnya difusi lateral runtuhan di pembentukan streamer ditunjukkan dan didemonstrasikan oleh Andersson [47], yang menunjukkan bahwa: Penyuntikan elektron atau ion negatif ke jarak corona akan memenuhi pembentukan stramer dengan berperan sebagai pendifusi untuk runtuhan baru (terkonfirmasi oleh penelitian berikutnya oleh Hermstein [48] dan lainnya [5]) waktu mati yang diamati mengikuti streamer, saat streamer baru tidak terbentuk, ada di gas pelekat elektron yang utamanya mendifusi efek pembibitan dari ion negatif yang tertinggal oleh streamer. Streamer positif lebih banyak dari negatif, menunjukkan pencabangan berlipat di udara (gambar 10d). voltase tetap melalui titk ke bidang bisa menimbulkan channel tunggal dan lurus, 5 hingga 25 kHz periodic streamer di lubang udara 3 hingga 20mm. [47,49,50,51,52] (gambar 10e) atau streamer bercabang hanya di katoda setengah dari lubang 50 500 mm [53]. Banyak dari penelitian yang disebut di bawah telah dilakukan untuk steamer, untuk kemudahan observasi. Marode [49] menetapkan bahwa steramer tunggal dan bercabang hanya berbeda di pembuatan arus, yang berproporsi dengan jumlah cabang yang hidup pada satu waktu. Alasan mengapa transmisi tak bercabang dari streamer berulang mungkin dikarenakan oleh terciptanya jalur udara berkepadatan rendah dari kekuatan ratarata, yang biasanya 0.1 hingga 0.5 W/cm [51]. Penumpukan molekul pada jalur [54] dan ion buangan juga bisa berperan. (gambar) (gambar)

Menurut bentuk jarak, gas dan voltase, streamer positif bisa berhenti dan hilang di tengah-tengah, atau mencapai katoda dan menciptakan puncak arus disana yang bisa menghilang secara perlahan atau jatuh terlebih dahulu lalu meningkat menuju rusaknya kilatan cahaya, lihat gambar 11. Selalu, seperti digambarkan pada gambar 10, streamer memiliki kemiripan dengan discharge kilauan klasik, dengan kolom positif (lajur), daerah pijar negatif (kepala, teriduksi positif) dan jatuhnya katoda (daerah ionisasi) [49]. Seperti disebutkan di bagian 4.3 corona streamer positif merupakan pelaku terburuk EMI dari seluruh corona dasar, sekitar 20 dB diatas kebisingan corona Trichel [55]. Alasannya adalah amplitudo arus yang tinggi (10 200 mA) dan perpanjangan arus (cm ke m) keluar konduktor. Kebanyakan pembelajaran streamer telah dilkukan untuk udara atau campuran yang mengandung nitrogen. Pembelajaran optis dari streamer di SF 6 terpengaruhi oleh emisi rendah di daerah yang terlihat [56], dan pembelajaran dengan radiasi ultra violet tidak mencukupi. Pengetahuan kita tentang transmisi, pembusukan dan transisi akhir kilauan streamer di corona bagaikan udara di rangkum sebagai berikut. (gambar) Transmisi Streamer Positif Kepala streamer biasanya satu-satunya bagian yang bisa dilihat dengan jarak pandang mencapai 20m dan kepadatan elektron 1021 hingga 1022 m-3 di udara 40 kPa [57, 58] pada atmosfir 1 radius mungkin 10m [59], dan pajang kurang dari 0.5 mm [60]. Energi elektronya berkisar antara 7 hingga 16 eV [61 62] sementara temperature gas dan ion dibawah 420 K [50, 63, 64]. Ini membutuhkan kepadatan elektron 1013 hingga 1016 m-3 didepan perbatasan daerah ionisasi untuk mentranmisi [65], bebas dari sumber elektron ini. Bila diciptakan dengan proses gamma negatif, hal ini mungkin ionisasi fotogas, formasi dari ion molecular atom [66, 67], atau, di Ne, sangat radian di arahkan oleh kombinasi radiasi [68]. Pada jarak pendek, elektron foto dari katoda mungkin penting. Kecepatan streamer di udara adalah 105 hingga 106 m/s dan sangat dipengaruhi oleh medan [47]. Peningkatan di medan elektrik streamer akan menigkatkan oleh kelipatan runtuhan elektron dan percepatan pertumbuhan streamer, hingga rumus (3) dikembalikan dengan memendekkan jarak runtuhan efektif. Jalur streamer medan elektrik di udara 1atm adalah 400 hingga 500 V/mm terdeterminasi sebagai medan penting untuk transmisi kecepatan konstan [47, 69,70], dan sebagai jalur bebas arus di lubang 5 hingga 16 mm [51]. Kepadatan elektron awal untuk streamer 10 hingga 100 mA pada radius 10m akan menjadi 5x1021 hingga 5x1022 m-3, jatuh dengan cepat dikarenakan rekomendasi awal dan pelekatan ke molekul oksigen [53, 59]. Kepadatan ini adalah beberapa tingkatan dari magnitude yang dibutuhkan untuk memberi tegangan permukaan pada kulit

dari medan elektrik eksternal. Temperature gas dan ion tinggi, 1000 hingga 3600 [63, 64] namun transfer energi yang tidak efisien membuat temperature rotasi dan translasi dibawa 460 K. Pengerjaan paling baru [71] menunjukkan bahwa laju streamer pada permukaan Ba Ti O3 menunjukkan diameter, kepadatan elektron dan temperature, dan tegangan streamer sama dengan untuk udara bebas. Transisi Menuju Kilauan (Leader) Secara experimental, perpecahan lubang corona pendek di udara jelas terkait dengan streamer enerjetik yang megikuti. Namun ada penundaan 0.2 hingga 2 s diantaranya, saat arus streamer melalui minimum [49], lihat gambar 11. Simulasi computer yang dipeljari oleh Marode [59] mendukung saran awal [47, 49, 53] bahwa pembusukan arus awal dikarenakan kombinasi ulang elektron dan pelekatan. Pehatikan bahwa di udara kebanyakan energi streamer akan dismipan pada kondisi bergetar, tidak secara langsung dalam kondisi translasi, dan beberapa energi ini bisa diambil oleh elektron dalam membentuk kilauan [72]. Dalam kasus manapun panjang energi per unit streamer adalah parameter paling cocok. Hal ini di verivikasikan oleh pengarang, mengunakan berbagai lubang titik menuju medan dan titik menuju titik [52], gambar 12. (gambar) Sepertinya tidak ada perbedaan yang jelas antara streamer di lubang pendek dan corona pertama atau streamer corona pada lubang panjang. Namun, arus harus lebih besar pada bibit streamer yang memberi makan banyak cabang, dan perubahan bibit tersebut menjadi lajur utama bisa bergantung pada kombinasi kepadatan, adanya ketidakstabilan, dan getaran kejut [7, 46, 72]. Lebih jauhnya, jalur streamer pada lubang panjang memiliki skala waktu yang cukup panjang untuk membuat energi yang tersimpan tersedia dan penting.

6. Efek Corona Pada Gas Dan Permukaan


Pemikiran Awal. Diagnosa Pada chapter sebelumnya telah di diskusikan discharge corona dari sudut pandang elektrik. Sudut pandang yang negatif, bagaikan hampir semua efek elektrik dari corona tidak diinginkan dan berbahaya. Pada chapter terakhir kita akan melihat efek dari corona pada gas dan permukaannya. Meskipun kadan-kadang berbahaya, efek-efeknya dapat membuat corona dalm bentuk yang sangat ekonomis dari bentuk discharge elektrik, Mengeluarkan debu udara dan aerosol, membersihkan air minum, membuat cetakan plastic dan penerima pewarna, dan menambah sifat insulator dari film dielektrik. Charging corona pada awalnya, bagian yang sangat penting dari

mengcopy Xerox; memang pada kertas sekarang (terutama beberapa angka) merupakan hasil dari proses corona yang berulang. Untuk tujuan tersebut, celah corona bisa dilihat menguntungkan sebagai reactor elektro kimia yang kompleks ( lihat gambar 13). Daerah produksi utama, secara prinsip mempengaruhi reaksi di antara temperature tinggi dan gas alami yang dingin, berada utamanya pada daerah ionisasi. Spesies yang bertegangan dikirim oleh medan elektrik dan spesies yang diaktifasi secara netral (termasuk partikel yang dieksitasi dan hasil terdisiosiasi) oleh udara elektrik dan dengan penggabungan. Secara geografis, pengiriman berangkat ke daerah geser dan permukaan sentuh, ketika elektro kimia di charga dan spesies netral berpindah di jalur yang bereaksi secara terpisah, meskipun perubahan penting dan efek sinergi ada. Pada korosi corona pada aluminium, sebagai contoh, anoda A1 yang diobservasi bertabrakan bila arus ion digangggu, dan menurun secara substantive bila udara elektrik didiversifikasi [73]. Sebagai observasi yang penting adalah dimana tidak ada korelasi yang sering antara populasi dari partikel netral dan ionionnya sebagai contoh pada udara 80% N 2 tidak dapat mengimplikasikan pada daerah kedua ketika berpengaruh pada produksi ozon. Pada utamanya, property penting dari reaktor corona, bertanggung jawab untuk pemakaian mereka sekarang dan pengembangan potensi yag bagus adalah kombinasi dari temperature yang tinggi (10 4 hingga 105K) dan gas dingin dan ion (<1000K) pada daerah produksi utama. Reaksi endothermic secara besar dapat mempengaruhi, diikuti oleh stabilitas dari produk oleh pendinginan yang hampir instan. (gambar13) Hal aneh kedua tentang corona adalah, selama tidak ada streamer yang terlibat, ion memainkan peran minor dati perpindahan energi ke medan rendah elektroda atau insulator. Secara kontras, pengukuran [74] telah menunjukan bahwa lebih dari 50% dari eVgap telah berpindah ke elektroda medan rendah oleh aktivasi netral di udara elektrik. Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 14, presentase ini menurun secara drastic dengan rongga yang meningkat dikarenakan degrdasi prograsif dari energi oleh populasi yang diaktivisasikan oleh spesies. Table 1 menunjukkan beberapa metastables yang bergetar dan tertarik secara elektis yang sepertinya penting untuk transfer energi di udara. ion

yang dapat dibentuk arusnya mungkin tidak

Anda mungkin juga menyukai