GEOLOGI
PALEONTOLOGI
GEOFISIKA BIOLOGI
GEOKIMIA
BIOFISIKA
BIOKIMIA
FISIKA
KIMIA FISIKA
KIMIA
KIMIA FISIKA
: Ilmu yang mempelajari seluk beluk Materi : Ilmu yang mempelajari semua proses atau gaya yang
bekerja pada Materi
GEOLOGI : Ilmu yang mempelajari berbagai Materi yang ada di kerak Bumi BIOLOGI : Ilmu yang mempelajari berbagai hal tentang organisme hidup
Disamping keempat cabang diatas terdapat cabang ilmu lainnya yaitu : ASTRONOMI : Ilmu yang mempelajari alam semesta di luar bumi dan kadangkadang juga dipandang sebagai ilmu Fisika.
1.2 Geofisika dalam eksplorasi Hidrokarbon, Mineral dan Lingkungan Sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui
Pengambilan secara terus menerus dengan Kapasitas yang semakin meningkat Krisis energi. Upaya-upaya dalam mengembangkan metodan eksplorasi yang lebih modern. Sebelum menjelang abad ke 20, penyelidikan hanya terbatas dipermukaan saja, sekarang tdk lagi menitik beratkan hanya penelitian geologi, tetapi melibatkan pengukuran sifat fisika permukaan bumi yg dapat memberikan informasi tentang struktur, komposisi batuan di bawah permukaan yg dapat menentukan lokasi sumberdaya energi dan mineral.
Pengukuran Seismik, gayaberat dan magnetik di Uni Sovyet, Eropa dan di Amerika, metoda Elektromagnet secara kontinu digunakan untuk pencarian Minyak bumi.
NAMA
MATAHARI MERKURIUS VENUS BUMI ( BULAN ) MARS ASTEROID JUPITER SATURNUS URANUS NEPTUNUS PLUTO
695,000.00 2,490.00 6,200.00 6,370.00 1,740.00 3,400.00 71,300.00 59,600.00 25,800.00 22,300.00 2,900.00
1.42 4.8 4.9 5.51 3.36 3.95 1.34 0.69 1.36 1.3 -
0 0 1 0 2 12 9 5 2 0
Kerak
100
200
Mantel
Kedalaman ( Km ) 300
400
Inti
500
600
Berdasarkan perhitungan dan penafsiran akhli seismologi, bumi dibagi 3 bagian yaitu ; Kerak, selubung ( Mantel ) dan Inti bumi. Kerak bumi ketebalannya beragam, didaerah samudera ketebalannya 10 km, sedangkan Didaerah benua ketebalannya 30 40 km. Mohorovicic atau biasa disebut bidang Moho antara selubung dan inti bumi Bidang diskontinu yang lebih dalam lagi ialah antara selubung dan Inti bumi, pada kedalaman 2.900 km
ATMOSFIR
Kerak 0 - 40 km
MANTEL
3475 km 2900 km 2500 km
INTI
KERAK BUMI
Bagian atas terdapat batua sedimen. Dari data gelombang gempa, dibawahnya dijumpai dua lapisan, yaitu batuan granitis diatasnya dan batuan basaltis di bagian bawahnya. Batas kedua batuan ini kurang jelas, namun bidang diskontinunya disebut bidang diskontinu Conrad Batuan kerak bumi sangat heterogen. Contohnya, pada bagian benua yang berumur tua atau disebut Perisai Prakambrium, batuan yang utama terdiri atas batuan beku dan Metamorfosa derajat tinggi, Batuan yang terkandung dalam lapisan kerak bumi ini meliputi beberapa oksida : SiO2 61,9% Al2O3 15,6% CaO 5 7% MgO 3,1% Na2O 3,1% K2O 2,9% Fe2O3 2,9% TiO2 <1% P2O3 <1% MnO < 1% Berdasarkan indikasi kecepatan gelombang gempa, kerak bumi bagian bawah ditafsirkan sebagai batuan gabro ( basa ). Kalau melihat Suhu dan Tekanan pada kerak bumi bagian bawah maka gabro tidak mungkin akan terbentuk. Pada tekanan tinggi ia akan berubah menjadi batuan yang disebut Eklogit Kesimpulannya, besar kemungkinan pada bagian bawah kerak bumi komposisi kimia batuannya tergolong menengah, karena suhu dan tekanan tinggi menjadikian batuan memiliki densitas tinggi.
Permukaan kerak bumi tampak berbagai bentuk , anatara lain gunung api, pegunungan, samudera, dataran dsb. Beberapa Hipotesis yang mencakup terjadinya bentuk morfologi tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Bumi Statis Bumi mengembang Bumi menyusut Bumi berdenyut Tektonik lempeng.
SELUBUNG BUMI
Mulai bidang diskontinu Moho sampai kedalaman 2.900 km. Diduga batuannya adalah Ultramefik yang banyak mengandung olivin dan sedikit piroksen. Batuan ini dijumpai sebagai Zenolit yang terperangkap dalam aliran magma yang keluar ke permukaan bumi.
Hasil kajian gelombang gempa menunjukan bahwa lapisan selubung ( Mantel ) terdiri atads tiga bagian; a. Paling atas 200 km : memiliki ciri perubahan kecepatan gelombang yang berangsur melemah. b. 200 700 km ; dapat dilihat dari perubahan kecepatan gelombang yanglebih bermakna. c. 700 2900 km ; mencakup kedua ciri sebelumnya secara menerus.
Kecepatan gelombang tinggi mengarah ke batuan yang rigiditas yang tinggi dan densitas yang tinggi ( piroksenit / dunit )
Bagian yang paling rapuh pada kerak bumi disebut Litosfer dengan aktifitas gempa yang tinggi, sedangkan lapisan bagian atas selubung yang plastis disebut astenosfer.
Hipotesis menyatakan bahwa batuan tadi komposisinya sama namun sifat fisiknya berbeda. Jika berasumsi demikian maka batuan dibagian atas selubung akan sama dengan batuan dibawah kerak dengan densitas berbeda . Batuan ini adalah eklogit yang terdiri dari mineral garnet dan piroksen yang komposisi kimianya sama dengan basalt namun densitasnya lebih tinggi ( 3,5 gr/cc dibandingkan dengan gabro 3,0 gr/cc)
Ultramefik : kandungan gabro: dunit = 1 : 3. Batuan ini disebut Pirolit dg densitas 3.9 gr/cc
INTI BUMI
Dimulai dari bidang diskontinu Gutenberg (2.900 6.371km). Kajian dilakukan melalui gelombang gempa.
Batas antara selubung bumi dengan inti bumi diperkirakan karena adanya perbedaan perubahan densitas dari 5.5 gr/cc menjadi 10 gr/cc yang mewakili bagian atas inti bumi Bagian dalam memiliki densitas 13 gr/cc.
BAB 3. GEOKRONOLOGI
Pada kenyataannya bumi berbentuk tidak tetap selalu berubahdengan lambat atau berevolusi. Perubahan ini berlangsung secara perlahan-lahan sampai keadaan setimbang. Mempelajari bumi : Pertama : Seabad yang lalu ahli stratigrafi dan Paleontologi mengeluarkan skala umur relatif untuk benda yang umurnya setengah milyar
Kedua : Sejak tahun 1930 dengan metoda Radiometri menyediakan umur mutlak untuk sekala stratigrafi. Metoda ini mencakup penentuan tanpa indeks fosi.l
Hutton ( Tahun 1785 ) mengemukakan perbedaan yang jelas antara hal yang alami dan asal usul batuan beku dan sedimen. Berhasil menyusun urutan intrusi yang menjelaskan asal-usul gunung api dan mengenalkan hukum superposisi William Smith ( 1769 1839 ) menciptakan suatu konsep dan menggunakannya pada sekuen sedimen di Inggris. Dia menunjukan bahwa pada waktu yang sama sekuen tersebut seperti papan di lantai, Dan setiap formasi akan memepertahankan karakter yang sama ( Hukum Suksesi Faunal ) C. Lyell ( 1830 ) menempatkan keempat konsep ini sebagai prinsip-prinsip geologi. Sebagai akhli geologi : Telah dikerjakan tugas pemetaan permukaan bumi Penentuan batas-batas penanggalan alam. Secara daerah antara Eropa dan Amerika Utara diyakini sebagai suatu deretan yang terpisah. Charles Darwin ( Tahun 1859 ) Menerbitkan buku Asal-usl Spesies. Namun, sambutan terhadap teori evolusi ini tidak mengubah pandangan yang berdasarkan pada observasi yang tidak sempurna dan setiap formasi mempunyai hewan sendiri-sendiri dan terpisah dengan yang lainnya dan terpisah dengan yang lainnya oleh jurang dunia.
Nomor Atom 92 90 91
Radiasi
Nomor Atom 90 88 89
Radiasi
Data dari Holander dkk 1953; Ahrens, 1956, Aldrich dkk, 1956a dan Senftle, 19565
WAKTU PARUH
Waktu paruh ( half-life ): dari sejumlah bahan yang menjadi subyek dari peluruhaneksponensial adalah: Waktu yang dibutuhkan untuk jumlah tersebut berkurang menjadi setengah dari nilai awal. Konsep ini banyak terjadi dalam fisika, untuk mengukur peluruhan radioaktif dari zat-zat, tetapi juga terjadi dalam banyak bidang lainnya. TEORI ATOM Susunan atom : Partikel proton, neutron dan elektron 1. Teori atom menurut Leokippos dan Demokratos :Atom adalah suatu partikel yang paling kecil yang
tidak dapat dibagi-bagi lagi. 2. Aristoteles : Atom adalah suatu materi yang dapat dibagi-bagi secara terus menerus atau sekecil-kecilnya tanpa batas
3. Dalton :
Senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih atom yang berbeda Atom adalah materi yang tersusun dari partikel-partikel yang terkecil Atom tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan serta tidak dapat dipecah atau diperkeci lagi dengan sifat yang sama Unsur disusun oleh dua atau lebih atom yang sama, dimana setiap unsur memiliki sifat dan bentuk yang berbeda. Reaksi kimia adalah penggabungan yang disertai pemisahan atom-atom dari unsur atau senyawa pada pereaksian tersebut
NOMOR MASSA = Jumlah proton NOMOR MASSA = jumlah proton + neutron Banyaknya elektron = banyaknya proton
Tahun 1990 tehnik geokronologi terus menerus disempurnakan. - Beberapa induk Isotop mempunyai waktu paruh sama dengan umur batuan Precambrian. Isotop yang digunakan Uranium-238, Uranium-232, rubidium-87 dan kalium-40. - Beberapa isotop mempunyai waktu paruh yang pendek adalah thorium-230(ionium), timbal-210 anggota lain dari uranium-238 yang meluruh secara berantai.
Untuk t = 0, S = So dan ln So = c ln S/So = -kt log S/So = - kt/2.3 S/So dapat dihitung dengan teknik Caunting. Dalam perhitungan umur dg metoda radioaktif ialah Waktu paruh ( t ); disini massa asal S telah meluruh separuhnya dibandingkan dengan asalnya.
URANIUM
RADIUM TIMBAL
Sebagai contoh jika : S = So/2 log 2 = k.t (2.3) T1/2 =0.69/k Jadi untuk menentukan umur batuan yang mengandung unsur raioaktif diperlukan waktu paruh unsur tersebut. Atas dasar metoda ini umur batuan yang dijumpai di beberapa tempat yaitu ; di Manitoba ( Kanada ), Australia Barat dan Rodesia ialah 2 3.5 milyar tahun. Jadi bumi pasti lebih tua umumrnya karena terbentuk sebelum batuan itu ada. Umur batuan dari meteorit yang dihitung metoda ini memberikan angka 4,8 milyar tahun. Umur bumi dapat dihitung dengan menghitung rata-rata jumlah U 235 dan Pb207 (atau U238 dan Pb206) pada semua jenis batuan yang tersingkap. Kemudian dihitung total jumlah setiap batuan di bagian luar bumi dan dari sini dapat dihitung jumlah total isotop. Jika komposisinya dianggap tetap sepanjang masa geologi yang asalnya mengandung Pb207 , umur bumi dapat dihitung kira-kira 5 15 milyar.
Lokasi
Landaian ( C/m )
0.00472
Kedalaman (m)
30 305
Peneliti
Albany, Ala.
16.1
Paruschoitz, Germany
Monche, Rusia Ontario, Canada Boryslaw, Polandia Masjid I Sulaiman Persia Witmatersrand, South Africa
7.8
2.15 5.0 -7.8 26
0.0314
0.00725 0.0136 0.0018 0.033 0.0108
31 1,954
18 - 449 175 910 175 2,300 160 1,645 730 1,035
4
6 5 5 7 2
20
0.00045
30 - 296
Peneliti : 1. Van Orstrand, 1934, 2. Coster, 1947, 3. Krige, 1948, 4. Henrich, 1904, 5.Cleland, 6. Spicer, 1942, 7. Arctowski, 1925
Konduktivitas panas dipengaruhi oleh Suhu dan Tekanan dan akan bertambah tinggi menurut kedalaman bumi.
Konduktivitas batuan pada tekanan atomsfir ( Howell, 1959 )
Jenis batuan
Granite
Suhu ( C )
100 200 75 100 400 100 17 17 0 100 ..
Konduktivitas ( kal/det/cm/C )
5 7 x 10 5 6.5 x 10 4 x 10 5.25 5.75 x 10 4.8 x 10 4.9 7.0 x 10 10 x 10 1.4 x 10 22 x 10 13 15 x 10 0.6 4 x 10
Basalt Gabbro
Q = dq
dt
Konduktivitas termal ( k ) batuan didefinisikan sebagai :
k = - Ql A ( dt/dz )
Model sederhana suatu intrusi berbentuk silinder dengan luas A dan panjang L, suhu rata-rata t1 = suhu batuan sedimen diatasnya. Diasumsikan batuan sampingnya adalah batuan yang sulit menghantar panas sehingga aliran panas hanya berasal dari t2 yang lebih besar dari t1
A
Arus panas
X X X X X X X
X
X X X t2
X
X X X
t1 L
X X
X X
X X
X X
Aliran panas dalam suatu batang batuan kerak antara mantel bagian atas dan udara di luar bumi harus sama. JIka tidak, maka jumlah panas yang mengalir masuk kedalam elemen batang batuan antara dua pednampang melintang tidak sama dengan yang mengalir keluar. Akibatnya terjadi penumpukan panas didalam elemen batuan tadi dan suhunya menjadi berubah. Hal ini bertentangan dengan syarat tetap, yaitu bahwa panas bersifat fluida, yang tidak dapat dimampatkan. Karena itu dalam keadaan tetap, kA (dt/dz) sama disemua penampang melintangnya. Atau dapat dikatakan bahwa suhu menurun secara linier dan landaian suhu tetap, yaitu (t2 t1)/L. Namun jika batuan berubah-ubah konduktivitasnya maka landaian suhu menjadi tidak linier lagi.
Model aliran panas konduksi dari intrusi berbentuk silinder dengan panjang L dan jari-jari a. Untuk batuan dengan penampang lintang tetap dan k juga tetap , maka dalam keadaan tetap, besarnya aliran panas ( jika tanda negatif dihilangkan adalah :
X X X X
X a X r t1
Q = kA ( t2 t1 )/L
2000
1600
Suhu ( C )
1200 800
400
800
Kedalaman ( km )
Sumber Panas : 1. Panas asal 2. Panas dari pembelahan unsur radioaktif 3. Panas dari sumber lain
Jika atom Uranium mengalami pembelahan menjadi atom Timbal , akan dipancarkan partikel Alfa dan Beta dengan mengurangi massa uranium. Konversi massa m menjadi energi dapat ditulis sebagai :
E ( erg ) = 9 x 10 m. gram
Sumber panas lain : Berasal dari tumbukan dua benda. Jika ada massa m jatuh ke dalam medan gaya berat g, muncul energi yang dapat dihitung dengan rumus :
E = - gm dr
Selain itu ada pula yang berasal dari hasil aktivitas tektonik yang menghasilkan gesekan dan selanjutnya memberikan panas