DOSEN : DR TRI MAKMUR , SP.

S
DATE : 22 JUNE 2011
1

** GANGGUAN SENSIBILITAS **
I. RESEPTOR
- Merubah berbagai jenis gaya: Mekanik, Kimia, Thermik, Electron


Impuls saraf
- Van Trey: Reseptor khusus dan saling berhubungan
- Terdiri dari 3 macam :

1. EKSTEROSEPTOR
A. Tongoseptor (Penerima Sentuhan)
Alat dan mekel
Alat dan meissner
Serabut perasa pada akar serabut
B. Termoreseptor
Alat dan ruffini (panas)
Alat dan Krause (dingin)
C. Nosiseptor
Free nerve ending (nyeri)

2. PROPRIOSEPTOR
o Kerucut pada otot (muscle, spindie) pada otot
o Alat gologi (tendon)
o Alat pacin, pada sarung tendon, sampai sendi, periast, peritoreum, pleura dan
pericord.

3. INTROSEPTOR
^ Ujung saraf bebas dari sistem saraf simpatik: organ vital dalam
a. Paru, usus, limpa, hati tidak sadar
b. Rectum, lambng, vesica urinaria bisa disadari

DOSEN : DR TRI MAKMUR , SP.S
DATE : 22 JUNE 2011
2


II. LINTAS SENSIBILITAS

Reseptor Aferen Radiks Parsalis Medulla Spinalis Sinaps Menyilang
Traktus Spinothalamus Talamus Girus Post Sentralis Suhu Dan Nyeri (Saraf 3)

III. LINTASAN SENTUHAN RINGAN

Reseptor Aferen Radiks Dorsalis Medula Spinalis Sinaps
MenyilangTraktus Spino Talamikus Ventralis Thalamus Girus Post Sentralis
Nyeri
Rasa tekan yang dalam, diskriminasi 2 titik, rasa getar, persepsi bentuk.
Reseptor Afferen Radiks Dorsalis Naik Melalui Fasikulus Kuneatus Dan
Grasilis Medulla Oblongata (Nukleus Kuneatus Dan Grasialis) Fibrae Aureuata
Menyilang Leminiskus Medialis Thalamus Ginus Post Sentralis

IV. LINTASAN PROPRIOSEPTIF

A. Langsung menjadi lengkung reflex
B. Keterangan :
1. Radiks Dorsal Medulla Spinalis Traktus Spino Serebellans Pedufikulans
Serebel Dorsal Serebelum Inferior
2. Radius Dorsal Medulla Spinalis Traktus Spina Serebellum Serebeliaris
Superior Ventral Pendunkularis Serebeliaris Superior Serebellum

V. PETA DERMATOM

- Suatu daerah kulit yang disarafi oleh suatu radiks posterior suatu segmen susunan
saraf
- Menggunakan pita dermatom forester
- Peta dermatom dapat dipergunakan untuk menetapkan tingginya lesi pada medulla
spinalis
DOSEN : DR TRI MAKMUR , SP.S
DATE : 22 JUNE 2011
3

VI. TANDA-TANDA GANGGUAN

1. Perasa Raba
Hiperstesia ( Perasa Raba yang meningkat)
Hipestesia ( Perasa Raba yang menurun)
Anesthesia ( Lenyap)
2. Perasa Nyeri
Hipalgesia ( Menurun )
Analgesia ( Lenyap)
3. Perasa Suhu
Terhipestesia ( Lenyap )
Termanestesia ( Menurun)
4. Perasa Vibrasi
Palhipestesia ( Menurun)
Palnestesia ( Lenyap)
5. Perasa Proprioseptif
Terganggu Ataksia sensorik
6. Stereagnosis
Tidak mampu Asteregnosis
7. Grafastesia
Tidak mampu Grafanastesia
8. Topognosis
Tidak mampu Topognosis
9. Borognosis
Tidak mampu Abarognosis







DOSEN : DR TRI MAKMUR , SP.S
DATE : 22 JUNE 2011
4

VII. PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
- Kerjasama harus ada/koperatif
- Secara santai pemeriksaan dilakukan
- Diterangkan terlebih dahulu, respon apa yang diharapkan
- Dijaga supaya penderita tak dapat melihat daerah kulit yang diperiksa
- Penderita jangan menutup matanya, terutama bila pemeriksaan memakan waktu
lama

VIII. BEBERAPA GANGGUAN SENSIBILITAS

1. Lesi Pada Girus Sentralis Posterior
A. Sindrom kortikal sensorik dejerine
E Astereagnosis, Grafanestesia dan Abaragnosis disisi konlateral dari sisi
B. Sensibile Jackson
E Bangkitan parastesia disisi kontralateral dan lesi
C. Gangguan Sensibilitas yang terbatas
E Sarung tangan, kaos kaki
E Bibir dan tangan

2. Lesi Di Kapsula Interna
Hemianestesia, herniplegia, hemanopsia :
Akut = strok, kontusio serebri
Sub akut = ensealitis, meningitis
Kroni progresif = tumor serebri dan hematom subdural

3. Lesi Pada Thalamus
Gejala :
Nyeri Di Sisi Tubuh Kontralateral
Hemihypestesis
Hemiataksia
Hemiparesis Yang Berlangsung Sejenak
Hemiatetasis (Hemichorea)
DOSEN : DR TRI MAKMUR , SP.S
DATE : 22 JUNE 2011
5

4. Lesi Pada Batang Otak
Timbul hemihypestesia alternant
Misalnya: thrombosis arteri serebellans posterior inferior syndrome
Wallenberg
Dengan gejala : Hemihipalgesia Alternans, Hemitermh, Pestesia Alternans,
Paralisis N.IX Distal Lesi Horner Tidak Lengkap Di Sisi Lesi, Vertigo (Karena
Mengenai Nucleus Vestibularis)

5. Lesi Pada Medulla Spinalis

A. Lesi Lintang Medulla Spinalis
Anastesi tetraplegik
Dibawah lesi sensibilitas terganggu dalam semua kualitas
i. Lesi Lintang Di Cervical
Anestesi tetraplegik
Dibawah lesi sensibilitas terganggu dalam semua kualitas
ii. Lesi Lintang Di Torakal/Lumbal
Anastesi paraplegic
Dibawah lesi sensibilitas terganggu dalam semua kualitas
iii. Lesi Lintang Di Konus
Anastesi/hipestesi selangkang
Sensibilitas dermatom S3 (saddle anastesis) S4, S5 terganggu dalam
semua kualitas
Penyebab Lesi Lintang Medulla Spinalis
Trauma kontusia medulla spinalis
Infeksi/reaksi autoimun
neoplasma
Kompresi medulla spinalis karena:
q Fraktur korpus vertebra
q Spondilitis TBC

DOSEN : DR TRI MAKMUR , SP.S
DATE : 22 JUNE 2011
6


B. Lesi parsial Medulla Spinalis
Stringomeli :
Daerah Medulla Spinalis
Servical
Kebas , nyeri atrofi
Osteolateral sklerosis
Defisiensi vit. B12



********************* Selamat Belajar ******************