Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK V

JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH :

ARIS SAFRUDIN (201143501114) LIANATUS S. (201143501158) MAULANA IMRAN (201143501178) M. MUCHLIS (201143501171) M. ZULFIKAR (201143501152) RIDWAN AJI (201143501203)

UNIVERSITAS INDRA PRASTA PGRI

SejarahTCP/IP ( Transport Control Protocol / Internet Protocol )

TCP / IP merupakan sekolompok protocol yang mengatur komunikasi data komputer dan memungkinkan komputer berbagi jenis dan berbagai vendor serta berbeda sistem operasi untuk berkomunikasi bersama dengan baik. TCP/IP ini dikembangkan pertama kali oleh lembaga riset Departemen Pertahanan Amerika, DARPA ( Defense Advance Research Project Agency ) pada akhir 1960-an dengan berlanjut pada keberhasilan ARPANET pada tahun 1972. Pada tahun 1982 DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum kemudian dinamakan TCP/IP. Berikutnya pada tahun 1986 lembaga ilmu pengetahuan nasional Amerika Serikat U.S. National Science Foundation ( NSF ) mendanai pembuatan jaringan TCP/IP yang dinamai NFSNET,jaringan inilah yang menjadi embrio berkembangnya internet. Perkembangan pun tidak berhenti begitu saja dan terus berlanjut pada tahun tahun berikutnya. Hingga akhirnya pada awal tahun1990-an TCP./IP menjadi protokol yang paling banyak dan luas digunakan. Dengan perkembangan dan fungsi yang sedemikian kemudian TCP/IP digunakan secara luas dalam dunia Internet yang sekarang kita gunakan bersama.

Arsitektur TCP/IP

a. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dalam empat lapisan/layer yang bertingkat. Keempat layer tersebut ialah : Application Layer, merupakan layer program aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP. Beberapa diantaranya adalah : Telnet, FTP ( File Transfer Protocol ), SMTP ( Simple Mail Transport Protocol), SNMP ( Simple Network Management Protocol ), HTTP ( Hypertext Transfer Protocol).

Transport Layer, berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antar dua komputer. Pada layer ini terdiri atas dua protokol, yaitu : TCP ( Transport Control Protocol ) dan UDP ( User Datagram Protocol ).

Internet Layer, berfungsi untuk menangani pergerakan paket data dalam jaringan dari komputer pengirim ke komputer tujuan. Protokol yang berada dalam fungsi

ini antara lain : IP ( Internet Protokol), ICMP ( Internet Control Message Protocol), dan IGMP ( Internet Group Management Protocol).

Network Layer, merupakan layer paling bawah yang bertanggung jawab mengirim dan menerima data dari dan ke media fisik.

a. Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:

b. Protokol Lapisan Aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP.

Protokol ini mencakup : Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT). c. Protokol Lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat

connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah : Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).

d. Protokol Lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah : Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).

e. Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frameframe jaringan di atas media jaringan yang digunakan.

TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN (Metropolitan Area Network) dan WAN Wide Area Network (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched

Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).

Layanan TCP/IP a. FTP ( File Transfer Protocol ), memungkinkan user dapat mengirim atau menerima file dari komputer lain dalam satu jaringan. b. Remote Login, memungkinkan user untuk melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan. c. Computer Main, Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail protokol yang digunakan. SMTP ( Simple Mail Transport Protokol ) untuk pengiriman email. POP ( Post Office Protokol ) dan IMAC ( Internet Message Access Control) untuk menerima email. MIME ( Multipurpose Internet Main Extensions ), untuk mengirimkan data selain teks. d. Network File System ( NFS ), pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan client untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. e. Remote Execution, memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu didalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yang banyak dalam suatu sistem komputer. f. Name Servers, Nama database alamat yang digunakan pada internet. g. IRC ( Internet Relay Chat), Memberikan Layanan chat. h. Streaming ( Layanan audio dan video), jenis layanan yang langsung mengolah data tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim. Fitur Fitur TCP/IP

a. TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol yang terbuka. Tersedia secara

bebas dan dikembangkan tanpa bergantung pada perangkat keras ataupun sistem operasi tertentu.

b. Tidak tergantung pada spesifik perangkat jaringan tertentu. Hal ini memungkinkan

TCP/IP untuk mengintegrasikan berbagai macam jaringan.


c. TCP/IP menggunakan pengalamatan yang unik dalam skala global. Dengan demikian

memungkinkan komputer dapat saling berhubungan walaupun jaringannya seluas internet sekarang ini.
d. Standarisasi protokol TCP/IP dilakukan secara konsisten dan tersedia secara luas

untuk siapun tanpa biaya.

Internet Protokol Versi 4 (IPv4) IP adalah protokol yang memberikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di jaringan . IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protocol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4.Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Representasi alamat : Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama

tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255. Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada. Jenis-Jenis alamat : Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut: 1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi). Alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet. Alamat Privat Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address.

Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:

10.0.0.0/8 172.16.0.0/12 192.168.0.0/16

Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi: 169.254.0.0/16 2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-toeveryone. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber. Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcastEthernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF. 3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.

Kelas-Kelas Alamat : Alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. Alasan klasifikasi ini antara lain : Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat. Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat). Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil. Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router

Kelas-kelas tersebut : 1. Kelas A

Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit.

IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 128 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255).

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar 0 dan 127 dicadangkan, 0.0.0.0 dan 127.0.0.0 biasanya dipakai untuk localhost.

Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah: Network ID = 113

Host ID = 46.5.6 Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.

2. Kelas B

Dua bit pertama IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID

IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx,

Jadi berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.

Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 Network ID = 132.92 Host ID = 121.1

3. Kelas C

Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 110 Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.

IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx 223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.

4.

Kelas D IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.

5. Kelas E IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.

Address Khusus : Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah : 1. Network Address, ex : 167.205.0.0 2. Broadcast Address, ex : 167.205.255.255 Note (1 & 2) : misal pada alamat IP kelas B 167.205.9.35 3. Multicast Address, ex : IP kelas D Network address : Digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet Broadcast address : digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network Multicast Address : ditujukan untuk keperluan group, bukan untuk host seperti pada kelas A, B dan C. Address khusus ini tdk boleh digunakan untuk keperluan IP address umum Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID Network ID tidak boleh sama dengan 127 sebagai alamat loopback, yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 alamat broadcast Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 alamat network Host ID harus unik dalam suatu network

IP Subnet Pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi bagian bagian yang lebih kecil lagi. Contoh : ~ kelas A subnet : 1111111.00000000.0000000.00000000 (255.0.0.0) ~ kelas B subnet : 1111111.11111111.0000000.00000000 (255.255.0.0)

~ kelas C subnet : 1111111.11111111.1111111.00000000 (255.255.255.0) IPv4 Address Prefixes Representasi prefix dari alamat IPv4 adalah menunjukkan banyaknya jumlah alamat pada IPv4. Unutk menetukan panjang notasi dari alamat prefix, kamu bisa memulainya dengan cara merubah seluruh variable bit menjadi 0, kemudian konversi ke notasi decimal, dan tambahkan potongan bit yang telah ditentukan(panjang prefix) diawal pengalamatan. Sebagai contoh, misalnya alamat IPv4 adalah 131.107.0.0/16 memiliki 16 bit yang telah ditentukan (100000011 01101011). Awali pengalamatan dengan 16 bit sebelumnya yang telah ditentukan, kemudian merubah 16 bit terahir menjadi bit 0, sehingga hasilnya menjadi 1000000111 01101011 00000000 00000000 atau 131.107.0.0. Kemudian tinggal menambahkan potongan bit yang telah ditentukan (/16) untuk merepresentasikan alamat prefix dari 131.107.0.0/16.

Fungsi Fungsi Tools Networking


1. Ipconfig Menampilkan konfigurasi settingan perangkat jaringan / koneksi.

a. Ipconfig/all Menampilkan seluruh informasi konfigurasi koneksi, misalnya HOST Name, Primary DNS Type, Ethernet Adapter LAN.

b. Ipconfig/displaydns Menampilkan DNS Cache.

c. Ipconfig/flushdns Menghapus DNS Cache.

d. Ipconfig/release Menghapus semua koneksi IP Address. e. Ipconfig/renew Membuat IP Address baru untuk adapter tertentu. f. Ipconfig/registerdns Melakukan refresh DNS dan meregister kembali koneksi DNS. g. Ipconfig/showclassid Menampilkan informasi DHCP Class h. Ipconfig/setclassid Mengubah DHCP Class ID 2. Ping Digunakan untuk test atau checking koneksi dengan menggunakan tcp/ip atau protocol Internet Control Message Protocol ( ICMP). a. Ping ipgateway

Untuk checking koneksi melalui ip gateway.

b. Ping ipserver Untuk checking koneksi melalui ip server.

Beberapa pesan yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain : TTL Expired in Transit artinya jumlah hop ( router ) yang dilalui untuk berkomunikasi dengan server tersebut telah melebihi TTL ( Time To Live ), gunakan ping I untuk mendefinisikan TTL pada saat melakukan ping. Destination Host Unreachable artinya paket yang dikirimkan tidak mampu sampai ke tujuan, biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di mesin default gateway, atau router / hop diatasnya. Request Timed Out artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam waktu yang sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan oleh firewall ( baik disisi router maupun disisi target). Ping request could not find host artinya resolving domain server tersebut pada pc kita tidak dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena setting DNS client masih keliru atau komunikasi kita dengan DNS server terganggu / terputus.

3. Nslookup Nslookup digunakan untuk melihat informasi seputar Domain Name Systems (DNS) pada sebuah domain di internet/intranet. Penggunaan perintah ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan TCP/IP Protocol.

Untuk melihat informasi domain yang diinginkan. Ketika nama domain tersebut lalu tekan enter. Contoh yahoo.com

Pemindaian DNS server yang akan digunakan untuk resolve IP, gunakan perintah server diikuti dengan alamat IP DNS serve tersebut. Contoh :

4. Netstat Netstat digunakan untuk monitoring jaringan dan informasi yang terkait koneksi port, antara lain alamat IP yang terhubung, status koneksi dan aplikasi yang digunakan.

State yang mungkin terjadi : - LISTENING : siap untuk melakukan koneksi - SYN_SENT : mengirimkan paket SYN

- SYN_RECEIVED : menerima paket SYN - ESTABLISHED : koneksi terjadi dan siap mengirimkan data - TIME_WAIT : sedang menunggu koneksi. Parameter lain yang bisa digunakan untuk perintah netstat a. netstat a, menampilkan semua koneksi baik yang listening maupun yang tidak. b. netstat e,menampilkan alamat dan port dalam bentuk numerik. c. netstat n,menampilkan alamat dan port dalam bentuk numeric. d. netstat o,menampilkan PID ( Process ID ) untuk setiap koneksi e. netstat s, menampilkan statistic per protocol f. netstat r, menampilkan routing table g. netstat p protokol, menampilkan statistic berdasrkan protocol tertentu.

5. Tracert Tracert singkatan dari traceroute, yakni tool untuk menampilkan jalur atau routing perjalanan paket komunikasi antara komputer dengan komputer ( server ) lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop ( router ) yang dilalui ketika menuju server target.

6. pathping Pathping digunakan untuk mengukur network latency dan network loss ( dalam percensate ) pada hop tertentu diantara alamat asal dan alamat tujuan.

7. Route Digunakan untuk menampilakan local route

8. Hostname. Menampilkan nama komputer 9. Inetcpl.cpl Untuk menampilkan properties internet 10. Rasdial Melihat koneksi yang sedang terhubung ke internet.

Anda mungkin juga menyukai