Anda di halaman 1dari 15

PERANAN MUHAMMAD AL FATIH DALAM PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL TAHUN 1453 Disusun oleh: Windianto Drs.H. Marwoto Saiman Drs.H.

. Kamaruddin, M.Si Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Riau Jl.Bina Widya Km.12,5 Pekanbaru Email: Windianto90@gmail.com Muhammad Al-Fatih Islamic hero is a figure who successfully conquered Constantinople in 1453 a.d. He was the seventh Sultan of the line of the leadership of the Ustmaniyah State. He was appointed to succeeded his father Sultan i.e. Murrad II. Constantinople conquest is an attempt to get Muslims spread Islam to get into Europe. The purpose of this research is to find out what role Muhammad Al-Fatih in conquered Konstantniopel and what is the background to the conquest of Constantinople. Remember that difficult to Constantinople was conquered by many Nations before but at the hands of Muhammad Al-Fatihlah it can be conquered. The research method used is the method of empirical and Historical Documentaries. The goal is to merekontruksi, researching, evaluating, and explain the evidence to get the facts and achieve results that can be accounted for. From the results of the study showed that the conquest of Constantinople is because aspects influenced encouragement faith in God who is energized by the Hadith of the Prophet that promises the city will be conquered, already hundreds of years old city of Constantinople became the center of the splendor of the Romans, the center of civilization and culture. Muslims have been able to conquer the Mada'in, the center of power of the Persians, the beauty of the city of Constantinople and its location is very strategic links between the two continents of Asia and Europe it is considered very important to the development of the spread of Islam to the Western world. In the conquest of Constantinople various attempts made by Muhammad Al-Fatih ranging from negotiated but failed in the end able to peperanganlah through the streets of Constantinople was conquered by Muhammad Al-Fatih, along with his troops. The fall of Constantinople brings big impact on turnover of life world. Many European Nations that were once traded through Constantinople now can't because the city had been conquered by the Muslims until it came to the Europeans to cruise around the world to get to Indonesia. This was the forerunner of the coming of the Dutch and the other invaders, especially to Southeast Asia. Key words: the role of Muhammad Al-Fatih, the conquest of Constantinople in 1453
1

PENDAHULUAN Sejarah adalah ilmu yang orisinil tentang hikmah dan layak untuk dihitung sebagai bagian dari ilmu ilmu yang mengandung kebijaksanaan atau filsafat.Sejarah selalu memiliki hal yang mengejutkan dan menarik untuk dibahas. Dengan mengerti sejarah maka akan semakin menjadikan manusia memahami arti penting suatu peristiwa untuk dijadikan sebuah pelajaran berharga dalam kehidupan ini. Karena pada dasarnya manusia adalah pelaku utama dalam sebuah sejarah. Dalam perjalanan kehidupan umat manusia senantiasa akan selalu mengalami perubahan-perubahan baik perubahan yang menagarah kepada terbentuknya suatu peradaban manusia yang bisa dijadikan contoh yang baik atau pun sebuah peradaban yang justru sulit untuk dimengerti sehingga bagi manusia itu bukanlah sebuah peradaban yang layak untuk dijadikan contoh. Konstantinopel merupakan sebuah negeri indah, makmur yang menjadi salah satu simbol kedigdayaan berabad-abad lamanya.Negeri yang menjadi jalur pertemuan antara benua Asia dan benua Eropa. Kekaisaran Byzantium tegak kokoh menduduki singgasana kekuasaan yang menggoda semua penguasa kerajaan. Bahkan Napoleon Bonaparte, kaisar dan jenderal kebanggaan Perancis di abad 19 tidak sanggup menahan ungkapan hasratnya tentang negeri itu sebagaimana yang diungkapkannya berikut ini : kalaulah dunia ini sebuah Negara,maka konstantinopel inilah yang paling layak menjadi ibunegaranya!(Abu Fatah Grania : 325 ) Konstantinopel dibangun oleh Konstantin I pada tahun 330 M,200 tahun sebelum kelahiran Rasulullah saw. Negeri ini memecah kekuasaan Romawi menjadi Romawi Timur dan menjadi pusat penyebaran agama Kristen Yunani Ortodoks.Sementara Romawi Barat menjadi pusat Kristen Katolik.Romawi (Eropa) terbelah dua disebabkan perbedaan penganut Kristen saat itu. Ketika Heraklius menjadi kaisar pada abad ke-6, Rasulullah sempat menyuratinya untuk masuk ke dalam agama Islam,namun seruan dakwah Rasulullah belum bisa diikuti oleh kaisar Kristen tersebut. Ia lalu membalas ajakan baginda Rasulullah saw dengan penghormatan terhadap Beliau. Secara pribadi ia meyakini kebenaran Rasulullah namun ia belum siap menjadi muslim,sampai akhirnya Byzantium runtuh ketika Muhammad Al- Fatih menaklukan kota dan kekaisaran ini. Upaya pembebasan Konstantinopel dilakukan sebanyak 8 kali oleh umat Islam. Upaya pembebasan yang dilakukan oleh umat Islam adalah sebagai upaya pembuktian dari pesan nabi melalui hadisnya yang mengisyaratkan bahwa Konstantinopel akan ditaklukan oleh umat muslim. Nabi mengatakan bahwa yang akan menaklukan konstantinopel adalah sebaik-baik pemimpin sedangkan pasukan yang ikut serta dalam pembebasan ini adalah sebaik-baik pasukan. Lima kali pada diansti Umayyah,satu kali pada Dinasti Abbasiyah,dan dua kali pada masa Utsmaniyah. Sahabat Nabi, Abu Ayyub al-Anshari ,ikut serta dalam upaya penaklukan yang pertama kali dalam menyerbu Konstantinopel pada tahun 44 H. Ia gugur dalam pertempuran ini pada usia 80 tahun. Abu Ayyub al-Anshari

berwasiat agar jasadnya dikuburkan pada titik terjauh dekat dengan Konstantinopel yang dapat dicapai kaum muslimin. Upaya penaklukan konstantinopel merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh kaum muslimin bukan semata-mata karena nilai strategisnya tetapi juga dalam rangka mewujudkan hadis Nabi Muhammad yang mengatakan perihal kejatuhan kota ini ke tangan kaum muslimin. Berikut adalah hadis yang menyatakan bahwa Konstantinopel akan ditaklukan oleh pemimpin dan pasukan terbaik yang telah diprediksikan oleh Nabi Muhammad SAW : Sesungguhnya Konsatantinopel itu pasti akan dibuka ( ditaklukan). Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinya, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya.( HR.Bukhari) . ( Abu Fatah Grania : 321) Upaya penaklukan Konstantinopel ini memakan waktu yang sangat panjang. Kaum muslimin sangat percaya dan meyakini apa yang dikatakan Nabi pasti terjadi dengan izin Allah swt. Oleh karena itu setiap generasi selalu berusaha untuk menaklukan konstantinopel.Delapan abad berlalu setelah hadis ini tepatnya pada tahun 1453 M konstantinopel berhasil ditaklukan oleh kaum muslimin dibawah pimpinan Muhammad Al-Fatih. Maka dari itu terbuktilah apa yang pernah dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari. Ditaklukannya Konstantinopel menyebabkan orang-orang Eropa sulit untuk melakukan hubungan dengan benua Asia khususnya dalam dunia perdagangan.Oleh karena itu banyak bangsa Eropa yang melakukan pelayaran langsung mencari sumber-sumber kebutuhan yang biasanya bisa mereka dapatkan melalui Konstantinopel ke daerah penghasil utamanya yaitu wilayah bagian timur salah satunya Nusantara. Penjelajahan orang- orang Eropa ke wilayah timur membawa tiga misi penting yang dikenal dengan tri panji suci yaitu gold (kekayaan),glory (kekuasaan),dan gospel (agama).

METODE PENELITIAN Untuk memudahkan dalam menyelesaikan penulisan ini,maka penulis menggunakan metode yang relevan dengan judul yang telah ditetapkan.karena yang menjadi objek penulis adalah peristiwa masa lampau maka metode yang digunakan adalah metode sejarah atau metode historis. Nugroho Notosusanto mendefenisikan metode sejarah ialah sekumpulan prinsip atau aturan yang memberikan bantuan secara efektif dalam usaha mengumpulkan data atau bahanbahan bagi sejarah,menilai secara kritis dan kemudian menyajikan suatu sintesa dan hasil-hasilnya dalam bentuk tertulis.(Nugroho Notosusanto,1984 : 11). Demikian halnya yang diungkapkan oleh Luis Gottschalk mendefenisikan pengertian metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau.( Luis Gottschalk : 32). Menurut Nugroho Notosusanto dalam bukunya yang berjudul Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer, metode sejarah biasanya dibagi menjadi empat kelompok kegiatan,yakni :

1. Heuristik,yakni kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau. 2. Kritik,yakni menyelidiki apakah jejak-jejak itu sejati,baik bentuk maupun isinya 3. Interpretasi,yakni menyampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk suatu kisah. 4. Taraf terakhir itulah yang sesungguhnya merupakan historiografi ( Nugroho Notosusanto,1984: 36) Dengan demikian metode sejarah adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara objektif dan sistematis dengan mengumpulkan,mengevaluasi,serta menjelaskan dan mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan menarik kesimpulan secara tepat serta dapat menghasilkan tulisan yang bisa dipertanggungjawabkan. Untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan penelitian ini maka penulis menggunakan beberapa teknik sebagai berikut : 1. Teknik studi pustaka,yaitu penulis mencari,memahami dan mencermati sumber-sumber bacaan,buku-buku atau hasil penelitian lain yang relevan dengan penelitian penulis yang ada dalam kepustakaan. 2. Teknik dokumentasi,yaitu teknik yang dilakukan dengan cara mengumpulkan tulisan dengan bukti-bukti yang nyata dari sumber yang diperoleh. Teknik ini digunakan untuk mengetahui kenyataan dari peristiwa melalui piagam,foto-foto,gambar,surat kabar,bangunanbangunan peninggalan dan lain-lain untuk mengetahui proses nyata dari peristiwa yang sedang diteliti. 3. Teknik komparatif,yaitu penulis membandingkan isi dari setiap sumber yang telah diperoleh untuk kemudian dipelajari,ditarik kesimpulan dan dituliskan. HASIL DAN PEMBAHASAN Ada tiga hal yang melatarbelakangi kaum Muslimin berkeinginan besar untuk menaklukkan Konstantinopel. 1. Karena dorongan iman kepada Tuhan yang disemangati oleh hadis Nabi yang menjanjikan kota itu akan dapat ditaklukan. Hadis Nabi mengatakan bahwa Konstantinopel kelak akan ditaklukkan oleh kaum muslimin,pemimpin yang memimpin pasukannya adalah sebaik-baik pemimpin,sedangkan pasukan yang menaklukkanya adalah sebaik-baik pasukan. Sebagai orang muslim setiap mereka pada saat itu berharap merekalah yang akan mendapatkan gelar yang dikabarkan oleh Rasulullah itu dan mendapatkan keutamaan di sisi Allah. Berita yang dibawah oleh Rasulullah ini tentu saja memberikan dorongan tersendiri bagi kaum muslimin. Karena setiap umat islam meyakini kebenaran yang dibawah oleh Rasulullah. Hadis inilah yang menjadi landasan dan motivasi bagi kaum muslimin dalam mewujudkan proyek besar ini. Hadis ini pula yang selalu disampaikan kepada Muhammad Al-Fatih oleh para gurunya.

2. Sudah ratusan tahun lamanya kota Konstantinopel menjadi pusat kemegahan bangsa Romawi. Pusat peradaban dan kebudayaan. Orang Islam telah dapat menaklukkan Mada`in,pusat kekuasaan orang Parsi. 3. Keindahan Kota konstantinopel dan letaknya yang sangat strategis menghubungkan antara dua benua yaitu Asia dan Eropa ( Hamkah : 577) Dengan ditaklukannya Konstantinopel maka akan semakin mempermudah untuk menyebarkan agama Islam ke benua Eropa. Selain itu juga secara ekonomi umat Muslim akan menguasai jalur perdagangan antar benua tersebut. Namun hal itu tidaklah mudah butuh perjuangan dan pengorbanan yang sangat bersar untuk melaksanakan serta mewujudkannya. Usaha usaha yang dilakukan oleh Muhammad Al Fatih adalah sebagai berikut: 1. Memperbaikai Birokrasi Negara Sebelum melakukan ekspansi ke Konstantinopel Muhammad Al-Fatih memperbaiki terlebih dahulu kondisi di dalam negerinya. Beliau memperhatikan urusan keuangan Negara,mencari sumber-sumber pendapatan Negara dan membatasi alokasi pembelanjaannya. Muhammad Al-Fatih melarang dan menghambur-hamburkan harta. Memperbaiki administrasi pemerintahan daerah mengganti pejabat yang malas dan mempertahankan yang masih benar dalam menjalanjankan amanahnya dengan baik. 2. Persiapan Militer Muhammad Al-Fatih mengumpulkan pasukan-pasukan terbaiknya dalam jumlah yang begitu besar hingga mencapai 250.000 orang. Jumlah pasukan yang sangat besar untuk mewujudkan sebuah cita-cita yang sudah ratusan tahun belum bisa tercapai sama sekali. Persenjataan yang hingga hari ini masih menjadi simbol dari kekuatan Muhammad Al-Fatih dan pasukannya adalah meriam raksasa. Meriam raksasa ini dibuat oleh Orban yang menawarkan jasanya kepada Muhammad Al-Fatih dengan bayaran tertentu. Selain persenjataan Sultan Muhammad Al-Fatih juga melakukan pembangunan benteng dan memperkuat armada lautnya. Muhammad Al-Fatih membangun benteng yang bernama Rumeli Hissari benteng ini dibangun di sebelah barat Selat Bosporus. 3. Mengadakan Perjanjian Sebelum melakukan penyerangan ke Konstantinopel, Muhammad Al-Fatih mengadakan perjanjian damai dengan beberapa Negara Eropa yang menjadi lawannya. Hal ini dilakukan supaya Negara-negara Eropa tidak membantu Konstantinopel dan tidak membahayakan stabilitas negeri Utsmaniyah. Muhammad Al-Fatih melakukan perjannjian damai dengan Galata,Venesia,Walachia,Hungaria,dan Genoa.

4. Penyerangan Konstantinopel, Setelah seluruh persiapan telah siap Muhammad Al-Fatih memobilisasi pasukannya menuju Konstantinopel. Sultan Muhammad Al-Fatih mempersiapkan serangan ke Konstantinopel dengan sempurna. Dia berusaha mencari informasi mengenai Kondisi kota ini, menyediakan peta yang diperlukan pasukannya untuk melakukan pengepungan Konstantinopel. Ia menyelidiki dan menyaksikan begitu kokohnya Konstantinopel beserta pagar pagarnya. Sultan Muhammad Al- Fatih meratakan jalan antara Edirne dan Konstantinopel agar bisa dilewati meriam meriam besar dengan mudah. Meriam- meriam bergerak dari Edirne hingga mendekati Konstantinopel dalam jangka waktu dua bulan di bawah penjagaan pasukan Ustmani. Pada 6 April 1453 M, tentara Ustmani dengan dipimpim Muhammad Al-Fatih sampai di sebelah Timur Konstantinopel. Sebagaimana tradisi perang dalam Islam, ia menawarkan tigal hal pada Byzantium yaitu : masuk Islam, menyerahkan kota secara baik-baik tanpa masuk Islam, atau diperangi. Ternyata tawaran Muhammad Al-Fatih ditolak. Kaisar Byzantium Constantin XI menginginkan opsi yang berbeda. Ia bersedia membayar upeti pada Turki tanpa harus menyerahkan kota. Hal ini tentu tidak bisa diterima oleh Muhammad Al-Fatih, karena tekadnya untuk menguasai Konstantinopel sudah bulat. Dari penolakan tersebut maka Muhammad Al- fatih meneruskan niatnya maka terjadilah perang melawan Pasukan konstantinopel. Pasukan Muhammad Al Fatih terus berupaya untuk bisa menembus benteng pertahanan Konstantinopel yang dikawal oleh para prajurit prajurit tangguh yang tidak mudah dikalahkan meskipun jumlah mereka lebih sedikit jika dibandingakan dengan kaum Muslimin. Militer Byzantium yang berada pada posisi yang lebih tinggi dari pasukan Ustmani yakni berada diatas pagar atau tembok Konstantinopel memiliki keunggulan tersendiri dalam menghadapi musuh. Mereka lebih mudah untuk melihat posisi pasukan Ustmani. Dengan posisi yang seperti ini pasukan Byzantium juga lebih mudah melakukan serangan dengan melontarkan panah atau amunisi militer lainnya kepada pasukan Ustmani. Setiap kali bagian tembok atau pagar Konstantinopel tertembus meriam dari pasukan Ustmani dengan cepat pula diperbaiki. Hal ini tentu sudah diprediksikan oleh Konstantinopel sebelumnya.

A. Perundingan Pertama Antara Muhammad Al- Fatih Dengan Kaisar Byzantium Dengan sangat berani, pasukan Ustmani terus menyerang kota Konstantinopel. Mereka dipimpin langsung oleh Sulthan Muhammad Al- Fatih. Sementara itu pasukan Byzantium dengan dipimpin Konstantin tetap tegar dan gagah berani mempertahankan kota Konstantinopel. Kaisar Byzantium berusaha menyelamatkan kota dan rakyatnya dengan berbagai macam strategi dan tipu daya. Dia mengajukan berbagai macam tawaran kepada Sulthan agar menarik mundur pasukannya. Sebagai gantinya Kaisar akan membayar sejumlah uang atau menyatakan tunduk dan taat kepada Sulthan. Akan tetapi, Sultan Muhammad AlFatih menolak semua tawaran itu. Sebaliknya dia meminta agar kota Konstantinopel diserahkan kepadanya secara damai. Apabila permintaannya

dituruti maka tidak akan ada seorang pun penduduk kota maupun gerejanya yang mendapatkan gangguan. Sulthan Muhammad Al- Fatih mengirimkan surat kepada Kaisar Byzantium yang berisi sebagai berikut : Hendaknya Kaisar kalian menyerahkan kota Konstantinopel kepada saya. Saya bersumpah bahwa pasukanku tidak akan mengganggu seorangpun dari kalian baik pada jiwa, harta, maupun kehormatannya. Barang siapa yang ingin tetap tinggal di kota ini, silahkan tinggal dengan damai dan aman. Barang siapa ingin meninggalkannya, silahlan pergi kemana pun dia suka dengan aman dan damai pula. ( ibid : 153) Namun tawaran Muhammad Al-Fatih tentu saja ditolak oleh sang Kaisar karena Kaisar tidak mau kehilangan negeri yang telah sejak ratusan tahun lamanya berdiri megah yang menjadi kebanggaan umat Kristen ini. Karena perundingan antara kedua belah pihak tidak menemui jalan keluar maka Muhammad Al- Fatih meneruskan misinya samapai tuntas. Kali ini sudah tidak ada tawar menawar lagi bagi Muhammad Al- Fatih dalam mewujudkan impian kaum muslimin ini. Penolakan yang dilakukan oleh Konstantin ini membuat Muhammad Al-Fatih memerintahkan kepada wazirnya untuk memulai persiapan penyerangan habis habisan atas kota Konstantinopel. Ditengah gempuran pasukan Muhammad Al Fatih terhadap Konstantinopel datanglah bantuan dari Eropa. Pasukan yang dikirim untuk membantu Konstantinopel ini berjumlah lima kapal dengan 700 orang. Kapal mereka bisa sampai ke Byzantium( Konstantinopel) setelah melakukan konfrontasi dengan pasukan Ustmani yang mengepung kota itu. Kedatangan pasukan dari Genoa ini menimbulkan pengaruh besar dalam mengangkat mental dan semangat pasukan Byzantium. Sementara itu angkatan laut Ustmani berusaha melewati rantai- rantai besar yang mengontrol lalu lintas di Tanduk Emas dan bisa menyampaikan ke tempat ini (( Ali Muhammad Ash Shalabi: 152 ). Pada tanggal 20 April 1453 terjadi pertempuran armada laut, dimana kaum Muslimin berupaya mencegah datangnya bantuan armada Eropa yang dipimpin Flantanella. Kedatangan mereka bergabung membantu membentengi Konstantinopel di tepi laut dekat Teluk Tanduk Emas. Pertempuran antara armada laut Eropa melawan armada Ustmani tidak terbendung lagi. Rakyat Konstantinopel yang menyaksikan dari sekeliling tembok melihat pertempuran yang mengerikan. Sementara pasukan darat Ustmani juga dengan begitu tegak melihat peristiwa ini. Menyaksikan secara langsung pertempuran ini membuat Sultan Muhammad Al- Fatih merasa geram. Sampai sampai ia memacu kudanya ke pinggir pantai hingga air laut membasahi kuda dan lututnya. Sultan Muhammad Al- Fatih menuliskan surat pada pimpinan armada laut Muslimin yang bernama Balta Oghlu dalam sumber lain namanya adalah Palta Oghlu. Isi surat Sulthan adalah sebagai berikut : Hanya ada dua pilihan untukmu, menguasai kapal kapal itu atau menenggelamkannya. Jika tidak, maka janganlah kamu kembali kepada kami dalam keadaan hidup ( Abu Fatah Grania : 397, 2008).

Muhammad Al- Fatih memikirkan bagaimana cara agar bisa menembus dan melakukan penyerangan Konstantinopel melalui wilayah Tanduk Emas. Akhirnya Muhammad Al-Fatih menemukan ide untuk bisa masuk ke wilayah Tanduk Emas. Muhammad Al-Fati mengumpulkan para petinggi militernya dan berdiskusi. Beliau menyampaikan idenya tersebut di depan para panglima perangnya. Ide tersebut adalah memindahkan kapal- kapal pasukannya melalui jalan darat menuju Tanduk Emas. Gagasan ini memang sepertinya tidak masuk akal dalam benak para panglima perangnya. Namun satu satunya jalan yang untuk bisa menguasai daerah ini adalah dengan mencobanya. Sebuah ide dari sang Sulthan yang belum diduga- duga sebelumnya. Strategi ini dilaksanakan pada tanggal 21 April 1453. Tanah- tanah yang akan dilewati kapal- kapal diratakan, pohonpohon ditebang digunakan sebagai landasan kapal untuk mempermudah penarikan kapal. Selain itu pohon- pohon tersebut dilumuri oleh pelumas atau minyak supaya pergerakannya lebih cepat. Pada tanggal 22 April 1453 subuh, pasukan Muhammad Al- Fatih berhasil memasuki Teluk Tanduk Emas tanpa diketahui oleh pasukan Konstantinopel sehingga tidak ada upaya perlawanan yang berarti untuk menghadang. Akhirnya kapal- kapal pasukan Muslimin yang telah masuk kedalam teluk Tanduk Emas diketahui juga oleh pasukan Konstantinopel. Melihat kejadian ini tentu saja sangat mengejutkan seluruh rakyat konstantinopel. Suatu hal yang mereka anggap mustahil tapi telah terjadi di depan mata. Peristiwa masuknya pasukan kaum muslimin ke teluk Tanduk Emas ini dengan memindahkan 70 buah kapal melalui jalur darat juga diungkapkan oleh sejarawan Byzantium seperti yang disampaikan dalam buku karangan Felix. Y. Siauw yang berjudul Muhammad Al- Fatih 1453 sebagaimana ungkapannya berikut ini : Kami tidak pernah melihat dan mendengar sebelumnya, sesuatu yang sangat luar biasa seperti ini. Muhammad Al- Fatih telah mengubah bumi mnejadi lautan dan dia menyeberangkan kapalkapalnya di puncak- puncak gunung sebagai pengganti gelombanggelombang lautan. Sungguh kehebatanya jauh melebihi apa yang pernah dilakukan oleh Alexander The Great. ( Felix. Y. Siauw : 182, 2011) Kehadiran kapal kapal Ustmani di Tanduk Emas telah berperan besar dalam melemahkan semangat pasukan Byzantium yang mempertahankan Konstantinopel, sehingga mereka terpaksa menarik sejumlah besar kekuatan dari perbatasan lain untuk mempertahankan pagar pembatas yang ada di Tanduk Emas. B. Pertemuan Kaisar Konstantin Dengan Jajarannya. Ditengah kondisi yang kian mencekam Konstantinopel, kaisar Konstantin mengumpulkan para pembantunya, penasehat penasehatnya, dan para pemuka Kristen dalam pertemuan mendadak di dalam kota. Semua yang hadir menasehati Konstantin agar dia sendiri keluar kota itu dan segera meminta bantuan pada kaum Kristen dan Negara Negara Eropa. Semoga saja bala bantuan segera datang dan bisa memaksa Muhammad Al- Fatih meninggalkan pengepungan kota

mereka. Namun dia menolak saran ini dan bertekad melawan tentara Ustmani untuk terakhir kalinya, dia pun tidak akan pernah meninggalkan rakyatnya hingga nasibnya berada dalam kondisi yang sama. Baginya sikap demikian dianggap sebagai kewajiban. Oleh karena itu dia memerintahkan pihak yang hadir agar tidak menasehatinya untuk keluar dari Konstantinopel. Dia hanya mencukupkan dengan mengirim utusan ke berbagai pelosok Eropa untuk meminta bantuan. Utusan- utusan yang dikirim pulang dengan kegagalan (Ali Muhammad Ash Shalabi : 120 121, 2004). C. Upaya Pelemahan Muhammad Al- Fatih Terhadap Pasukan Byzantium. Meskipun Sulthan belum mealukan serangan besar- besaran tetapi upaya untuk melemahkan semangat perang pasukan Byzantium terus dilakukan. Sulthan Muhammad Al- Fatih melipatgandakan serangan pada tapal batas dan dia fokuskan serangan sesuai dengan rencana yang dia gariskan untuk melemahkan musuh. Pasukan Ustmani melakukan serangan berkali- kali pada pagar pembatas dan selalu berusaha untuk memanjatnya. Semua itu mereka lakukan dengan penuh keberanian. Sulthan Muhammad Al- Fatih mulai menempatkan meriam- meriam besar di dataran- dataran tinggi, yang berada di belakang Galata. Meriam- meriam itu mulai menyeburkan peluru pelurunya dengan intensif ke pelabuhan. Salah satu peluru itu tepat mengenai sebuah kapal dagang dan langsung tenggelam. Maka kapal- kapal lain segera melarikan diri dengan berlindung dibalik pagarpagar atau tembok. Serangan terus dilakukan baik di darat maupun dari laut dengan tujuan untuk melumpuhkan kekuatan pasukan yang di kepung dan agar mereka tidak bisa tenang ( Ali Muhammad Ash Shalabi : 121, 2004). Penyerangan yang dilakukan dari dalam tanah ini membuat penduduk Konstantinopel merasa ketakutan mereka merasa seolah- olah pasukan Ustmani ada dibawah mereka yang dapat muncul tiba- tiba dihadapan mereka. Apa yang dilakukan oleh pasukan ustmani ini tentu bukanlah pekerjaan yang mudah. Sebab terowongan yang mereka buat telah banyak menelan korban (Ibid : 123, 2004). Setelah gagal melakukan serangan melalui jalur bawah tanah, kini pasukan Muhammad Al- Fatih merencanakan strategi yang baru. Inovasi berikutnya adalah pembuatan bangunan benteng setinggi tembok Bzyantium yang bisa digerakan. Benteng yang bisa digerakkan ini untuk mempermudah pasukan Muslimin memanjat tembok Konstantinopel tanpa menggunakan tangga seperti sebelumnya. Benteng yang bisa ditarik untuk mendekati tembok Konstantinopel ini dilapisi dengan kulit dan tameng supaya tidak mudah terbakar. Kaisar Konstantin beserta pasukannya tidak tinggal diam. Pasukan Byzantium menerima serangan ini dan terjadilah perang antara pasukan Byzantium yang berada di atas tembok dengan pasukan Muslimin yang berada di atas benteng yang diatarik mendekati musuh. Sebagian pasukan Muslimin ada yang berhasil memanjat dan berdiri di atas tembok Konstantinopel. Namun bukan berarti mereka telah behasil masuk dan menguasai Konstantinopel. Semangat pantang menyerah yang ditunjukkan oleh pasukan Byzantium terbukti bisa menghancurkan benteng pasukan Muslimin dengan cara membakarnya. Banyak pasukan Muslimin yang gugur karena benteng
9

tesebut terbakar dan jatuh menimpah pasukan yang ada dibawahnya. Muhammad Al Fatih yang mengawasi pertempuaran itu tetap melanjutkan upaya tersebut dengan rencana akan membuat benteng seperti itu yang lebih baik lagi. E. Jatuhnya Konstantinpel ke Tangan Muhammad Al Fatih Pada tanggal 27 Mei 1453, Sulthan Muhammad Al- Fatih mengatur dan mengawasi seluruh pasukannya untuk persiapan penyerangan yang terakhir. Sebelum serangan dilancarkan Sulthan Muhammad Al Fatih mengingatkan kepada seluruh pasukannya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, melaksanakan sholat dan memohon doa supaya mendapatkan keberhasilan dalam penaklukan Konstantinopel. Selain Muhammad Al- Fatih para ulama yang turut mendampinginya juga memberikan semangat berperang kepada para militernya. Sementara pada tanggal 28 Mei 1453 setelah persiapan telah matang dan siap tempur meriam meriam mulai menembakkan peluru- peulurunnya. Sulthan Muhammad Al Fatih tiada hentinya mengawasi pasukannya dengan selalu memberi semangat untuk tetap ikhlas dalam berjihad. Sulthan dalam salah satu pidatonya mengatakan sebagaimana dalam kitupan berikut ini : Jika penaklukan Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah nenjadi terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji dari hadist ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu, samapaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan ajaran- ajaran syariat selalu di depan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat- syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat- tempat peribadatan dan gereja- gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran ( Ali Muhammad Ash Shalabi : 130 131, 2004). Pada 29 Mei 1453 M, serangan umum terhadap konstantinopel dilakukan. Penyerangan secara serentak dilakukan dari berbagai sisi baik dari darat maupun dari laut. Pasukan Muhammad Al Fatih dengan semangat juang yang tinggi menyongsong kemenangan atau memperoleh mati syahid dalam menaklukan Konstantinopel. Dalam penyerangan besar- besaran ini banyak pasukan Muslimin yang gugur. Melihat hal ini kaisar Konstantin tetap berusahan semaksimal mungkin memompa semangat pasukannya untuk mempertahankan negerinya. Disinilah terlihat jiwa kepemimpinan kaisar Konstantin yang tidak mau meninggalkan pasukan dan rakyatnya meskipun dari awal mereka meminta kepadanya untuk pergi meninggalkan Konsatntinopel. Akhirnya Konstantinopel dapat ditaklukan oleh Muhmmad Al Fatih bersama pasukan terbaiknya.

10

Di dalam buku karangan Felix. Y. Siuaw yang berjudul Muhammad Al Fatih 1453 diterangkan mengenai perlakuan sang penakluk terhadap masyarakat Kristen Konstantinopel sebagaimana yang dikutitp berikut ini : Adapun terhadap tawanan tawanan perang, Sulthan Mehmet menerapkan hukum syariat Islam kepada mereka. Sebagian besar daripada tawanan perang dibebaskan dan sebagaian lagi ditebus dengan emas dan perak, sulthan bahkan menebus beberapa tawanan perang dengan harta pribadinya. Sulthan Mehmet tidak pernah memaksa kaum Kristen untuk masuk ke dalam agama Islam karena hal itu tidak diizinkan oleh Allah. Semua diperlakukan sama sebagai warga Negara, baik Muslim ataupun non- muslim, hanya kepada penduduk nonMuslim diterapkan jizyah, sesuai dengan syariat islam.( Felix . Y. Siauw : 258, 2011) Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Muhammad Al Fatih telah bersikap adil terhadap masyarakat Konstantinopel yang mana wanita, anak anak orang tua serta orang orang yang tidak ikut berperang tidak diadili tetapi dibebaskan.

F. Dampak Penaklukan Konstantinopel Setelah Konstantinopel ditaklukan namanya dirubah menjadi Islambul yang berarti Kota Islam. Namun penyebutan ini berubah menjadi Istambul hingga hari ini. setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Pasukan Muslim, jalur perdagangan darat dengan Asia kini bisa dikatakan tertutup sepenuhnya bagi Kristen Eropa. Hal inilah yang menyebabkan orang orang Eropa berupaya untuk mencari jalan lain untuk bisa mendapatkan keperluan logistik mereka. Orang Eropa melakukan pelayaran pelayaran ke Asia, Afrika dan Amerika. Spanyol dan Portugis merupakan negeri pertama yang melakukan pelayaran dan petualangan ke Timur. Salah satu tempat yang berhasil mereka datangi adalah Indonesia. Kedatangan mereka membawa misi yang dikenal dengan Gold, Glori dan Gospel yaitu kekayaan, kekuasaan dan penyebearan agama.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan analisa pada pembahasan pada bab bab yang telah penulis paparkan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Muhammad Al Fatih adalah sultan ke 7 dalam Kesulatanan Turki Ustmaniyah 2. Muhammad Al Fatih lahir di Adrinopolis 20 April 1429 M atau 833 H

11

3. Muhammad Al Fatih merupakan sosok yang religius dan memiliki tekad yang kuat dalam mewujudkan tekadnya 4. Muhammad Al Fatih dididik dan dibimbing oleh banyak ulama untuk menjadikannya sebagai seorang pemimpin yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan juga soleh. 5. Muhammad Al- Fatih sudah mengikuti jalannya dan perkembangan pemerintahan negaranya sejak ayahnya masih hidup sebagai sultan. 6. Memiliki sifat teguh hati, pemberani, cerdas, tekad yang kuat, adil, tidak terperdaya oleh kemampuan diri, jumlah tentara yang banyak dan luasnya kekuasaannya , ikhlas dan memiliki pengetahuan yang luas. 7. Hal yang melatarbelakangi kaum muslimin berkeinginan besar untuk menaklukan Konstantinipel yaitu : a. Karena dorongan iman kepada Tuhan yang disemangati oleh hadis Nabi yang menjanjikan kota ini akan dapat ditaklukan oleh kaum Muslimin dengan pemimpin dan pasukan yang terbaik. b. Sudah ratusan tahun lamanya kota Konstantinopel menjadi pusat kemegahan bangsa Romawi. Menjadi pusat peradaban dan kebudayaan dan Islam hadir sebagai kekuatan baru dengan peradaban yang baru c. Keindahan Kota Konstantinopel dan letaknya yang sangat strategis yang menghubungkan antara benua Asia dan Eropa akan menjadi pintu masuk utama dalam penyebaran agama Islam. 8. Proses penaklukan Konstantinopel dimulai pada 6 april 1453 M dengan proses perundingan terlebih dahulu yakni pihak Ustmani mengajukan tawaran kepada Konstantinopel namun ditolaknya. 9. Penyerangan dilakukan oleh pihak Ustmani setelah penolakan Konstantinopel untuk menyerahkan kekuasaanya kepada kaum Muslimin secara damai.

10. Konstantinopel dapat ditaklukan oleh pasukan Muhammad Al Fatih pada 29 mei 1453 M. 11. Peranan Muhammad Al- Fatih dalam penaklukan Konstantinopel adalah sebagai berikut : a. Memeperbaikai sistem pemerintahan negaranya terlebih dahulu b. Menghimpun pasukan dan melatihnya c. Mempersiapkan seluruh persenjataan militer yang akan berguna untuk berperang seperti meriam yang dibuat oleh seorang bangsa hongaria yaitu Urban. Yang mana meriam itu dapat menghancurkan tembok pertahanan Konstantinopel. d. Melakukan diplomasi dengan kaisar konstantinopel untuk menyerahkan negaranya secara damai. e. Memimpin pasukannya dalam pertempuran melawan pasukan konstantinopel hingga akhir.

12

f. Selalu membuat kejutan bagi lawannya seperti memindahkan armada lautnya ke daratan untuk bisa masuk ke wilayah konstantinopel yaitu Golden Horn atau Tanduk Emas. g. Memperlakukan warga Konstantinopel secara baik dengan tidak membunuhnya terutama wanita dan anak- anak meskipun penaklukan ini melalui perang yang cukup lama. h. Setelah sekian lama upaya penahklukan Konstantantinopel diusahakan pada tahun 1453 menjadi tahun terakhir yang menjadi pembuktian akan kebenaran bahwa akan tahkluknya kota ini yakni di bawah Muhammad Al Fatih. i. Memberi kebebasan kepada warga Konstantinopel untuk memilih tetap bertahan di tanah airnya atau pergi meninggalkannya dengan jaminan keamanan. j. Mengganti sistem pemerintahan Konstantinopel dengan sistem Islam serta mengubah namanya menjadi Istanbul. k. Mengadili tawanan perang. l. Membangun infrastruktur Negara yang baru ia kuasai 12. Dengan dapat ditaklukannya Konstantinopel oleh kaum Muslimin menjadi bukti akan kebenaran hadis yang disampaikan oleh Nabi Muhah yangmmad SAW. Hal itu juga menegaskan kebenaran akan kenabian Muhammad SAW sebagai Rasul Allah yang harus diikuti oleh seluruh umat manusia.
SARAN 1. Menjadi seorang pemimpin itu sangatlah berat. Setiap kita adalah pemimpin terutama bagi diri kita sendiri. Apa yang ada pada Muhmmad Al- Fatih merupakan salah satu contoh pemimpin yang dapat diteladani baik cara kepemimpinannya yang tegas, kepribadiannya yang religius dan memiliki intelektual yang luas akan ilmu pengetahuan serta berlaku adil terhadap kawan maupun lawan. Terutama bagi genarasi generasi mudah yang pada saat ini sedikit mengabaikan nilai nilai agama dalam kehidupannya. 2. Sejarah menjadi salah satu hal penting yang tetap harus dijaga untuk mengenal jati diri seseorang, Negara, bangsa dan agamanya. Banyak hikmah yang terkandung dalam setiap untaian peristiwa sejarah. 3. Berjuang untuk mencapai cita cita sangatlah dibutuhkan kerja keras dan usaha yang maksimal serta tidak mudah menyerah. Karena keberhasilan adalah sebuah kerja keras, penderitaan, pengorbanan, luka, kecemasan, jatuh bangun, bangkit dan perjuangan tanpa henti. 4. Mudah mudahan tulisan ini bisa bermanfaat bagi khalayak ramai serta akan ada penulis penulis selanjutnya yang akan memunculkan tokoh tokoh pahlawan Islam yang layak untuk ditampilkan.

13

DAFTAR PUSTAKA 1. Abdurrahman,Dudung. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Ar-Ruzz Media: Jogjakarta. 2.Alatas,Alwi. 2005.Al-Fatih sang Penakluk Konstantinopel. Zikrul Hakim : Jakarta Timur. 3. Al- Mubarakfuri,Syaikh Shaifiyyurrahman.2010. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al Kautsar: Jakarta Timur 4. Ash Shalabi,Ali Muhammad. 2004. Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Pustaka Al Kautsar: Jakarta timur. 5. . 2011. Sulthan Muhammad Al-Fatih Penakluk Konstantinopel.Pustaka Arafah: Solo.

6. Gottschalk,Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Universitas Indonesia: Jakarta. 7. Grania,Abu Fatah. 2008. Panglima Surga. Cicero Publishing: Jakarta. 8. Hamka. 1997. Sejarah Umat Islam ( Edisi baru). Pustaka Nasional PTE LTD Singapura : Singapura. 9. Hasan, Hasan Ibrahim. 2001. Sejarah dan kebudayaan Islam 2. Kalam Mulia : Jakarta 10. Hasan Iqbal,M. 2002. Pokok- Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia : Bogor Selatan. 11. Huda,Nimatul.2010. Ilmu Negara.Rajawali Pres : Jakarta. 12. Khaldun,Ibnu.2001. Mukaddimah.Pustaka Al-Kautsar: Jakarta Timur. 13. Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Bentang : Yogyakarta. 14. Nazir,Moh. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia : Bogor Selatan 15. Notosusanto,Nugroho.1984.Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer.Inti Idayu Press : Jakarta. 16. Pamudji,S. 1995. Kepemimpinan Pemrintahan di Indonesia. Bumi Aksara : Jakarta. 17.Poerwadarminta.1976.Kmaus Pustaka:Jakarta. Umum Bahasa Indonesia.Balai

18. Siauw,Felix Y.2011. Muhammad Al-Fatih 1453.Khilafah Press: Jakarta Barat 19. Skripsi mustakim.2010.Peranan Sulthan Salahudin al-Ayyubi Dalam perang Salib tahun 1147-1192: Pekanbaru.

14

20. Soekanto,Soerjono.1990. Sosiologi Suatu Pengantar. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta. 21. Jakarta. 22. Tim Penyusun Kamus Pusat Indonesia.Balai Pustaka: Jakarta. bahasa.2001.Kamus besar Bahasa . 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pres :

24. Tjiharjadi,Semuil dkk.2007.To be Great leader. ANDI : Yogyakarta.

15

Anda mungkin juga menyukai