Anda di halaman 1dari 21

5.

antropologi kontemporer

kajian masyarakat dan kebudayaan pengertian dasar sering kali terdapat klaim bahwa ilmu-ilmu sosial, kerap kali juga disebut "ilmu-ilmu lunak", kurang ilmiah dibandingkan ilmu-ilmu fisik atau "ilmu-ilmu keras",karena ilmu-ilmu sosial itu tidak dapat melakukan eksperimen di mana semua variabeldapat dikendalikan, dan karena ilmu sosial tidak mampu memprediksi kejadian-kejadian sosial dengan akurasi yang mutlak. kritik yang demikian itu berakar dari kesalah pahaman mengenai apa ilmu pengetahuan dan apa yang bukan ilmu pengetahuan (Carrither dan Lukes,1987:17)

antropologi sebagaiilmu pengetahuan pengetahuan antropologi tidak hanya berbeda dari pengetahuan folk melainkan juga dari psikologi,sosiologi,teologi,dan sumber-sumber pengetahuan lain yang kuang lebih sistematik,mengenai kondisi manusia. bagian ini membicarakan ciri khas perspektif antropologi yang membedakan dari disiplin-disiplin ilmu pengetahuan yang lain itu. Yang harus kita catat terlebih dahulu adalah bahwa antropologi adalah suatu perspektif ilmiah.Kualifikasi tersebut perlu diperlukan karena sukar mencapai kesepakatan dikalangan antropolog apakah antropologi itu ilmu pengetahuan (science) atau bukan. Selain itu juga terdapat ketidsaksepakatan apakah antopologi itu adalah,atau seharusnya adalah,ilmu sosial yang "dipermudah dan dipersempit".

sejarah pembentukan dalam uaraian diatas kita telah mebicarakan secara ringkas dan menyepakati,bahwa antropologi adalah suatu ilmu pengetahuan sosial selanjutnya meskipun penulis tidak akan memutuskan perhatian pada paparan sejarah teori antropologi paparan berapa isi penting mengenai sejarah pembentukan antropologi tetap penting dibicarakan kebnyakan antropolog sependapat bahwa antropologi muncul sebagai suatu cabang keilmuan yang jelas batasanya pada sekitar pertengahan abad 19 tak kalah perhatian orang pada evolusi manusia berkembang.

percabangan antropologi antropologi biologi yaitu kajian mengenai biologi manusia khususnya dalam kaitannya dengan antropologi yang dikonsepsikan secara luas suatu ilmu mngenai manusia.

arkeologi (atau antropologi prasejarah sebagaimana lapangan kajian ini dieropa) adalah subdisiplin yang erat kaitannya dengan hubungan teman-teman fosil-fosil tersebut dengan habitat mereka.

antropologi linguistik adalah bagian dari kajian mengenai bahasa tapi khususnya yang erat terkait dengan keanekaragamannya.

antropologi budaya adalah bidang kajian meliputi kajian keanekaragaman budaya, unsur-unsur budaya universal. orientasi paradigma meliputi a) wilayah konseptual dimana disiplin dianggap bekerja b) metodologi termasuk desain penelitian kriteria verifikasi teknik-teknik yang dikuasai dan asumsi mengenai keseimbangan seni dan ilmu pengetahuan c) falsafah tersirat dari perilaku apalagi bebas atau terikat, rasional atau emosional baik atau buruk d) ruang lingkup pernyataan yang dipandang absah seperti apakah motivasi penting atau dapat diabaikan atau apakah rekayasa genetik pada manusia dapat dibenarkan e) asumsi explisit atau implisit mngenai faktor-faktor kunci seperti kerabotan agama,ekonomi,dan solidaritas sosial

4. unsur kebudayaan 7: pwerubahan social

Perubahan Sosial Budaya


Perubahan Sosial Budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam masyarakat. Perubahan itu sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahaan.

Pengertian Perubahan Sosial yang dikemukakan Para ahli Sosiologi Gillin dan Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, dinamika dan

komposisi penduduk, ideologi, ataupun karena adanya penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat. Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembagalembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi istem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Max Iver mengemukakan bahwa perubahan social berarti perubahan dalam hubungan social atau sebaliknya perubahan terhadap keseimbangan terhadap hubungan social (dalam buku a text book of sociology) . Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain.Unsur unsur social dalam masyarakat yang mengalami perubahan antara lain: nilai nilai social, norma norma social, pola pola perilaku, organisasi, susunan lembaga lembaga kemasyarakatan, lapisan lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi social, serta hubungan social. Perubahan Kebudayaan adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidaksesuaian diantara unsurunsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
C.WUJUD KEBUDAYAAN Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak. 1.Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilainilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

2.Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.

3.Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia. Prof. Dr. Koentjoroningrat menguaikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam yaitu: 5. Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-de, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. 6. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat 7. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia. Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan dalam arsip kartu komputer, pita komputer, dan sebagainya. Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak yang hidup dalam masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan itu tidak terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu sistem, disebut sistem budaya atau cultural, yang dalam bahasa Indonesia disebut adat istiadat. Wujud kedua adalah yang disebut sistem sosial atau sosial sistem, yaitu mengenai tindakan berpola manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi satu dengan lainnya dari waktu ke waktu, yang selalu menurut pola tertentu. Sistem sosial ini bersifat konkrit sehingga bisa diobservasi, difoto dan didokumentir. Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit berupa benda-benda yang bisa diraba, difoto dan dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas dalam kehidupan ideal dan adat-istiadat mengatur dan mengarahkan tindakan manusia baik gagasan, tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan secara fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk lingkungan hidup tertentu yang makin menjauhkan mansia dari lingkungan alamnya sehingga bisa mempengaruhi pola berpikir dan berbuatnya.
7 Unsur Universal Kebudayaan A. Macam-macam Unsur Kebudayaan 1. Sistem kepercayaan (sistem religi) 2. Sistem pengetahuan 3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia 4. Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi

5. Sistem kemasyarakatan 6. Bahasa 7. Kesenian Urutan unsur-unsur kebudayaan di atas menurut Koentjaraningrat didasarkan pada mudah atau susahnya suatu unsur kebudayaan mengalami perubahan. Artinya, unsur kebudayaan yang ada pada nomor urut pertama dianggap sebagai unsur kebudayaanuniversal yang paling sulit berubah, sedangkan urutan yang terakhir merupakan unsur kebudayaan yang paling mudah berubah.

B. Klasifikasi Rincian unsur-unsur kebudayaan di atas menurut Koentjaraningrat adalah sebagai berikut : 1.Sistem religi yang meliputi: - sistem kepercayaan - sistem nilai dan pandangan hidup - komunikasi keagamaan - upacara keagamaan

2. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang: - flora dan fauna - waktu, ruang dan bilangan - tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia

3. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi: produksi, distribusi, transportasi peralatan komunikasi peralatan konsumsi dalam bentuk wadah pakaian dan perhiasan tempat berlindung dan perumahan senjata

4. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi: - berburu dan mengumpulkan makanan bercocok tanam peternakan perikanan perdagangan

5. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: - kekerabatan - asosiasi dan perkumpulan - sistem kenegaraan - sistem kesatuan hidup - perkumpulan 6. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk: - lisan - tulisan 7. Kesenian yang meliputi: - seni patung/pahat - relief lukis dan gambar rias vokal musik

- bangunan - kesusastraan - drama Masing-masing unsur kebudayaan universal ini pasti menjelma dalam ketiga wujud budaya tersebut di atas, yaitu wujud sistem budaya, sistem sosial, dan unsur budaya fisik. C. Penjelasan dari 7 Unsur Universal Kebudayaan

1. Sistem kepercayaan konsep kepercayaan masyarakat prasejarah bersumber 2 konsep pokok : pengakuan adanya kekuatan supranatural dan percaya adanya kehidupan setelah mati. Dua konsep tersebut

melahirkan kepercayaan animisme dan dinamisme. Untuk mendukung sistem kepercayaan mereka, masyarakat prasejarah membangun bangunan megalithic. Adapun jenis bangunan megalitik antara lain : dolmen, menhir, sarkofagus, waruga, punden berundak, peti kubur batu.

2. Sistem Pengetahuan Masyarakat Purba. Pengetahuan yang dimiliki masyarakat prasejarah pada masa berburu dan meramu masih terbatas karena kehidupannya pun masih sederhana, masih tergantung padaapa yang disediakan alam, mereka hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja. Jika dilihat pada masa bercocok tanam masyarakat sudah mulai mengenal pengetahuan astronomi dan navigasi seperti angin buritan, angin sekal serta teknologi pembuatan kapal, karena masyarakat prasejarah pada masa itu sebagai pelaut. Dengan pengetahuan astronominya. Mereka menandai bintang sesuia profesi antara lain bintang bintang biduk besar mayang(berkaitan dengan pertanian). Sedangkan corak kehiupan pada masa perundagian adalah masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolah logam diantaranya teknik tempa, teknik cetak lilin, teknik cetak uang.

3. Sistem Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusia Purba Kehidupan manusia pada masa berburu dan meramu memiliki tahap perkembangan,yaitu dari cara hidup nomaden,semi sedenter sampai hidup menetap.Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil antara 20-50 orang atau kelompok.Adapun peralatan yang dipergunakan pada masa ini adalah peralatan yang terbuat dari (1).batu,misalnya kapak persegi,kapak perimbas,kapak genggam,gurdi,pisau dan tombak (2).tulang digunakan sebagai alat tusuk,misalnya belati,sudip,mata kail,dan penusuk (3).Tanduk digunakan untuk mengrek umbi dan keladi dari dalam tanah. Pada masa bercocok tanam masyarakat telah hidup menetap dalam perkampungan perkampungan bersama dan telah mengenal system bercocok tanam.Adapun jenis tanaman yang dibudidayakan seperti keladi,labu air,ubi jalar,dan padi gogo,sukun,pisang,kelapa,durian,nanka,duku dan rambutan.dengan menggunakan paralatan seperti kapak persegi,kapak lonjong,gurdi dan pisau.sedangkan ketika mas perundagian memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menggunakan peralatan seperti kapak corong atau kapak sepatu.

4. Sistem Mata Pencaharian Manusia Purba

Masyarakat pada masa berburu dan meramu memiliki mata pencaharian berburu dan meramu.Berburu adalah kegiatan untuk memproleh bahan makanan dengan cara berburu,memasang perangkap,dan menjerat binatang.Meramu adalah kegiatan untuk mendapatkan bahan makanan dengan cara mengumpulkan tumbuh-tumbuhan.sedangkan pada masa bercocok tanam masyarakat telah mengenal perdagangan dengan system barter barang.Barang dagangan mereka antara lain sebagai berikut: a) Ramuan hasil hutan b) Hasil pertanian c) Hasil kerajinan seperti gerabah,beliung,perhiasan,dan perahu,d) garam atau ikan laut. Dalam bidang peternakan masyarakat bercocok tanam juga mampu menjinakan binatang dan beternak antara lain babi,kerbau,anjing,dan ayam.Selain itu,dikenal juga pelayaran dengan menggunakan sampan yang sederhana menelusuri pantai untuk mencari sumber bahan makanan.Pada masa perundagian mata pencaharian tetap adalah pertanian serta pelayaran.

8. Sistem kemsyarakatan dasar pengaturan masyarakat dibentuk sejak masa berburu dan meramu pada tingkat lanjut ditandai pengelompokan masyarakat di gua-gua. Pengaturan tersebut makin berkembang sejak mereka sudah mulai hidup menetap di suatu perkampungan secara berkelompok dan terbentuklah desa. Desa adalah kesatuan dasar masyarakat yang demokratis karena segala pertanggungjawaban dipikul bersama. Masyarakat desa sangat menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong. Untuk mengatur desa dipilih kepala desa. Mereka memilih pemimpin secara Primus Interpares( yang pertama dari yang tua-tua ). Dalam perkembangannya pola kemasyarakatan terus berkembang jumlah banyak. Pengaturan pola pemerintahan menggunakan sistem macapat yaitu pusat pemerintahan berada ditengah-tengah dengan fasilitas pendukung di 4 penjuru mata angin. Untuk menjaga keamanan dan mempertahankan ketertiban di dalam masyarakat membutuhkan tata tertib. Pola pembagian kerja pria dan wanita sudah terjadi walaupun tidak diatur secara tegas, disebabkan berprinsip kesejahteraan diupayakan bersama.

6.bahasa bahasa sebagai alat komunikasi sudah mulai terbentuk. Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kelompok telah diciptakan alat komunikasi melalui kata-kata dan isyarat. Masyarakat prasejarah bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu Austronesia. Menurut Dr. J. Brandes, bangsa Indonesia pada zaman prasejarah telah memiliki kepandaian yang merupakan unsure pokok dalam kebudayaan prasejarah Indonesia. Peninggalan ini merupakan pelajaran yang cukup berharga, sehingga dapat kita ambil hikmahnya.

7. Sistem Kesenian Masyarakat Purba Pada masa berburu dan meramu manusia telah mengenal seni lukis yang dituangkan pada dinding gua.Beberapa bukti lukisan dinding diantara lain terdapat di,a) Gua patte di Sulsel terdapat lukisan cap tangan dan babi rusa.b) gua leang-leangdi Sulsel terdapat gambar berwarna babi hutan sedang berlari dan lukisan cap tangan.c) Gua jarie dan gua burung terdapat lukisan cap tangan.d)Dinding gua Seram,papua Barat dan di pulau Muna terdapat lukisan perahu dan manusia bertopeng.selanjutnya pada masa bercocok tanam masyarakat sudah terampil(membuat gerabah,anyaman,pakaian dan perahu). Bahan untuk anyaman dibuat dari bambu,rumput,dan rotan dengan teknik anyaman dan pola geometrik. Selain itu,masyarakat ini sudah mengenal pakaian yang dibuat dengan menggunakan tenunan serat kulit kayu. Lain halnya pada masa perundagian masyarakat telah mengenal permainan wayang, pembuatan gamelan, teknik membatik serta bentuk gerabah yang dibuat dengan teknik yang lebih maju dibandingkan dengan gerabah zaman bercocok tanam. Pengerjaannya lebih halus, lebih tipis karena selain menggunakan tatah mereka juga menggunakan pelarian ( roda berputar ).

Perbedaan dan hubungan perubahan sosial budaya Perbedaan perubahan social dan budaya memiliki hubungan atau keterikatan yang erat, namun keduanya juga memiliki perbedaan. Hal ini dapat dilihat dari arahnya yaitu :

Perubahan sosial merupakan perubahan dari segi struktur dan hubungan social, sedangkan perubahan budaya merupakan dalam segi budaya masyarakat Perubahan social terjadi dalam segi distribusi kelompok umum, jenjang pendidikan, dan tingkat kelahiran penduduk sedangkan perubahan budaya meliputi penemuan dan penyebaran masyarakat, perubahan konsep nilai susila dan moralitas, bentuk seni baru, serta kesetaraan gender.

Suatu perubahan dikatakan sebagai perubahan social budaya apabila memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiap masyarakat mengalami perubahan secara cepat ataupun lambat b. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti perubahan pada lembaga social yang ada c. Perubahan yang cepat biasanya akan mengakibatkan kekacauan sementara karena orang akan berusaha untuk menyesuaikan diri yang terjadi

d. Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena keduanya saling berkaitan Ciri perubahan social menurut Moore: a. Bagi masyarakat atau kebudayaan manapun perubahan dapat berlangsung secara cepat atau secara lambat b. Perubahan tidak bersifat sementara maupun terpisah karena terjadi dalam rangkaian yang tidak terputus c. Perubahan social memiliki dampak ganda d. Isu isu dan inovasi memengaruhi terjadinya perubahan social e. Perubahan social memiliki akibat suatu pengalaman individu yang luas
Teori Teori Tentang Perubahan Sosial 1. Teori Evolusi ( Evolution Theory ). Teori ini pada dasarnya berpijak pada perubahan yang memerlukan proses yang cukup panjang. Dalam proses tersebut, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Ada bermacam-macam teori tentang evolusi. a. Unilinear Theories of Evolution Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya akan mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks dan akhirnya sempurna. Pelopor teori ini antara lain Auguste Comte dan Herbert Spencer. b. Universal Theories of Evolution Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Menurut Herbert Spencer, prinsip teori ini adalah bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen menjadi kelompok yang heterogen.

c. Multilined Theories of Evolution Teori ini lebih menekankan pada penelitian terhadap tahaptahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya mengadakan penelitian tentang perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian menetap dengan menggunakan pemupukan dan pengairan. 2. Teori Konflik ( Conflict Theory ) Menurut pandangan teori ini, pertentangan atau konflik bermula dari pertikaian kelas antara kelompok yang menguasai modal atau pemerintahan dengan kelompok yang tertindas secara materiil, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial. Teori ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat pada struktur masyarakat . Teori ini menilai bahwa sesuatu yang konstan atau tetap adalah konflik sosial, bukan perubahan sosial. Karena perubahan hanyalah merupakan akibat dari adanya konflik tersebut. Karena konflik berlangsung terusmenerus, maka perubahan juga akan mengikutinya. Dua tokoh yang pemikirannya menjadi pedoman dalam Teori Konflik ini adalah Karl Marx dan Ralf Dahrendorf.

Secara lebih rinci, pandangan Teori Konflik lebih menitikberatkan pada hal berikut ini. a) Setiap masyarakat terus-menerus berubah. b) Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang perubahan masyarakat. c) Setiap masyarakat biasanya berada dalam ketegangan dan konflik. d) Kestabilan sosial akan tergantung pada tekanan terhadap golongan yang satu oleh golongan yang lainnya. 3. Teori Fungsionalis ( Functionalist Theory )

Konsep yang berkembang dari teori ini adalah cultural lag (kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung Teori Fungsionalis untuk menjelaskan bahwa perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut teori ini, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat sementara unsur yang lainnya tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur tersebut. Maka, yang terjadi adalah ketertinggalan unsur yang berubah secara perlahan tersebut. Ketertinggalan ini menyebabkan kesenjangan sosial atau cultural lag . Secara lebih ringkas, pandangan Teori Fungsionalis adalah sebagai berikut: a) Setiap masyarakat relatif bersifat stabil. b) Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat. c) Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi. masyarakat. 4. Teori Siklis ( Cyclical Theory ) Teori ini mencoba melihat bahwa suatu perubahan sosial itu tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun. Karena dalam setiap masyarakat terdapat perputaran atau siklus yang harus diikutinya. Menurut teori ini kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak dapat dihindari. Sementara itu, beberapa bentuk Teori Siklis adalah sebagai berikut. 1) Teori Oswald Spengler (1880-1936) Menurut teori ini, pertumbuhan manusia mengalami empat tahapan, yaitu anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Pentahapan tersebut oleh Spengler digunakan untuk menjelaskan perkembangan masyarakat, bahwa setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Proses siklus ini memakan waktu sekitar seribu tahun. 2) Teori Pitirim A. Sorokin (1889-1968) Sorokin berpandangan bahwa semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Siklus tiga sistem kebudayaan ini adalah kebudayaan ideasional, idealistis, dan sensasi. 1) Kebudayaan ideasional, yaitu kebudayaan yang didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap kekuatan d) Kestabilan sosial sangat tergantung pada kesepakatan bersama (konsensus) di kalangan anggota kelompok

supranatural. 2) Kebudayaan idealistis, yaitu kebudayaan di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supranatural) dan rasionalitas yang berdasarkan fakta bergabung dalam menciptakan masyarakat ideal. 3) Kebudayaan sensasi, yaitu kebudayaan di mana sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup. 3) Teori Arnold Toynbee (1889-1975) Toynbee menilai bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan akhirnya kematian. Beberapa peradaban besar menurut Toynbee telah mengalami kepunahan kecuali peradaban Barat, yang dewasa ini beralih menuju ke tahap kepunahannya

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya dan Penyebabnya


1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan lambat disebut juga evolusi. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah perubahan pada struktur masyarakat. Perubahan cepat disebut juga dengan revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Berikut ini beberapa persyaratan yang mendukung terciptanya revolusi. a. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat tersebut. c. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk melaksanakan revolusi. d. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat ditunjukkan kepada rakyat. e. Kemampuan pemimpin dalam menampung, merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan yang diharapkan untuk dijadikan program dan arah gerakan revolusi. Contoh perubahan secara revolusi adalah gerakan Revolusi Islam Iran pada tahun 1978-1979 yang berhasil menjatuhkan pemerintahan Syah Mohammad Reza Pahlevi yang otoriter dan mengubah sistem pemerintahan monarki menjadi sistem Republik Islam dengan Ayatullah Khomeini sebagai pemimpinnya.

2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar


Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan mode rambut atau perubahan mode pakaian. Sebaliknya, perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah dampak ledakan penduduk dan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan masyarakat.

3. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan dan Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau yang direncanakan merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan di masyarakat. Pihak-pihak tersebut dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau lebih

lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan Orde Baru menjadi tata pemerintahan Orde Reformasi. Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan. Contoh perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah munculnya berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa peralihan tatanan Orde Lama ke Orde Baru dan peralihan tatanan Orde Baru ke Orde Reformasi.

D.FAKTOR YANG MENDORONG DAN MENGHAMBAT PERUBAHAN KEBUDAYAAN

1.Mendorong Perubahan Kebudayaan adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi.adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan terutama generasi muda. 2.Menghambat perubahan kebudayaan adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti : adat istiadat,dan keyakinan agama,adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi kolot.

A. FAKTOR INTERNAL

*PERUBAHAN DEMOGRAFIS

perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah,akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan,contohnya : bidang perekonomian, pertambahan peduduk akan persediaan kebutuhan pangan,sandang dan papan.

*KONFLIK SOCIAL

konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan dalam suatu masyarakat,contohnya : konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi,untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.

*BENCANA ALAM

bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi perubahan contohnya : banjir,bencana longsor,letusan gunung berapi masyarakat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru,disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilisasi maupun alkuturasi.

*PERUBAHAN LINGKUNGAN ALAM

ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta,rusaknya hutan karena erosi,perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.

2.FAKTOR EKSTERNAL

*PERDAGANGAN

indonesia terletak pada jalur perdagangan asia timur dengan india,timur tengah bahkan eropa barat,itulah sebabnya indonesia sebagai persinggahan pendagang pendagang besar,selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya. *PENYEBARAN AGAMA masuknya unsur-unsur agama hindu dari india atau budaya arab bersamaan proses penyebaran agama hindu dan islam ke indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama kristen dan kalonialisme.

*PEPERANGAN kedatangan bangsa barat ke indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan,dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur unsur budaya bangsa asing ke indonesia. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebudayaan Kebudayaan adalah hasil ciptaan manusia yang hidup dalam masyarakat. Dari hidup bermasyarakat itulah maka timbullah kebudayaan. Hanya saja karena manusia yang hidup bermasyarakat itu terpencarpencar di segala penjuru dunia, maka kebudayaan yang ditimbulkan juga bermacam-macam pula. Misalnya; semua bangsa menginginkan pakaian, rumah dan makanan. Tetapi pakaian, rumah dan makanan yang diinginkannya itu bagaimana bentuknya, masing-masing bangsa berbeda-beda. Contoh; pakaian nasional bangsa Eropa berbeda dengan pakaian bangsa Arab, dan berbeda pula dengan bentuk pakaian bangsa Indonesia. Begitu pula bentuk rumah dan jenis makanan. Apakah yang mempengaruhi perbedaan itu? Dengan kata lain: faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan itu? Jelas ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu: (+) Faktor alam (lingkungan geografis) Yang dimaksud faktor alam atau lingkungan geografis adalah faktor letak tata bumi, termasuk iklim, alam fisis seperti kayu, batu dan sebagainya. Faktor alam ini umumnya mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan suatu kebudayaan. Pengaruh Islam ini tidak saja nampak pada kebudayaan kebendaan, tetapi juga pada kebudayaan kerohanian. Misalnya; Bangsa-bangsa di daerah sekitar kutub utara, berhubungan keadaan alamnya, mereka makan lemak, atau beruang es. Pakaian mereka dibuat dari kulit binatang dan tebal-tebal. Rumah-rumah dibentuk dari es. Demikian pula kepercayaan, perkawinan, kehidupan keluarga, semuanya disesuaiakn dengan alam sekelilingnya. Sedang bangsa-bangsa di daerah tropic, mereka makan daging, sayur-sayuran dan hasil bumi. Alat-alat dibuat dari batu, kayu, besi dan lain-lain. Pakaian mereka tipis. Rumah-rumah mereka dibuat dari kayu, bambu besi, batu dan lain-lain. Demikian pula kehidupan keluarga, kepercayaan, perkawinan, upacaraupacara Jelaslah kiranya, bahwa makan, pakaian dan hasil-hasil bumi lainnya yang terdapat pada bangsa-bangsa di daerah kutub berlainan sekali dengan di daerah tropic, dan juga dipadang pasir, dan seterusnya. Kepandaian membuat rumah dari kayu tentu terdapat pada daerah yang banyak kayu. Kepandaian berburu terdapat pada daerah yang banyak binatangnya. Begitu seterusnya.

1. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


undefinedundefined

2.1 Asal kata Budaya Budaya berasal dari akar kata bahasa sanskerta, yaitu Bhud yang artinya: budi. Kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta Buddhayah bentuk jamak dari yang berarti budi atau akal. Jadi , kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan gagasan, karya dan akal budi mausia yang diciptakannya dengan sengaja dan terus dikembangkan demi kepentingan, kebutuhan, kesejahteraan, kedamaian, kemakmuran, dan kepuasan hidupnya. Kebudayaan Bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya seluruh rakyat Indonesia. 2.2 Pengertian Kebudayaan Kebudayaan sama dengan cultuur ( bahasa belanda ) atau culture ( bahasa inggris ) berasal dari perkataan latin, colere berarti : mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah pertanian. Jadi Culture adalah segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Kebudayaan didefinisikan sebagai sebagai cara hidup manusia yang dirancang sebagai pedoman hidupnya. Kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan , tindakan, dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang kesemuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. 2.3 Batasan Definisi Kebudayaan menurut beberapa ahli 1. Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah : manifetasi dari cara berpikir 2. Koentjaraningrat, kebudayaan sebagai keseluruhan system gagasan, tindakan , dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupa masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar 3. Moh. Hatta, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa. 4. Prof. M. M. jojodiguno, kebudayaan adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. Menjelaskan bahwa : Cipta : kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasi cipta berupa berbagai ilmu pengetahuan Karsa : kerinduan manusia untuk menginsafi tentang sangkaan , peran dari manusia sebelum lahir, dan kemana manusia mati Rasa : kerindun manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan baginya untuk menikmati keindahan, manusia merindukan keindahan, dan menolak keburukan 2.4 kriteria Kebudayaan 1. Sesuatu yang harus ditemukan sebagai sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak ada 2. Sesuatu yang harus dialihkan dari generasi ke generasi 3. Sesuatu yang diabadikan dalam keasliannya atau dalam bentuk yang di modifikasi 2.5 Benda-benda kebudayaan

1. Kebudayaan material ( bersifat kebendaan, jasmaniah atau konkret ) meliputi benda-benda ciptaan manusia, misalnya alat-alat perlengkapan hidup 2. Kebudayaan non material ( bersifat rohani atau abstrak ) meliputi semua hal yang tidak dapat dilihat atau diraba. Misalnya religi, bahasa, dan ilmu pengetahuan 2.6 Wujud kebudayaan Menurut Koentjaraningrat ada 3 macam yaitu : 1. Wujud ide kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan- gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak. Di Indonesia disebut adat istiadat 2. Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat, terdiri atas aktivitas manusia berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dnegan yang lainnya dari waktu ke waktu 3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia disebut dengan kebudayaan fisik. Wujud kebudayaan menurut Melville dan Herskovits yaitu, : o Kekeluargaan o Sistem ekonomi o Kekuasaan politik o Alat alat tekhnologi 2.7 Harta Kebudayaan 1. harta kebendaan adalah : barangnya berwujud ( diwujudkan atau nyata ) dan dapat diraba serta dilihat. 2. harta kerohanian adalah : alam pikiran, pandangan hidup, kepandaian, bahasa dan sastra. 2.8 Fungsi Kebudayaan Untuk meningkatkan taraf hidup manusia agar manusia lebih terjamin hidupnya, lebih bahagia, lebih aman, lebih sentosa dan sejahtera.

2.9 Unsur-unsur kebudayaan Menurut Koentjaraningrat ( 1979:218 ) unsur kebudayaan yang universal yaitu : 1. Sistem religi dan upacara keagamaan 2. System dan organisasi kemasyarakatan ( system kekerabatan, organisasi politik, system hukum, dan system perkawinan). 3. System pengetahuan 4. System kesenian 5. System mata pencaharian hidup dan system ekonomi 6. System tekhnologi, peralatan, dan perlengkapan hidup manusia 2.10 Tiga dasar sumber kebudayaan Sumber kebudayaan itu ialah akal budi manusia, yaitu terdiri atas 3 bagian : 1. Moral, yang meliputi: a. Ilmu ketuhanan b. Ilmu kemasyarakatan c. Ilmu politik d. Ilmu ekonomi e. Ilmu hukum 2. Etika dan estetika, yang meliputi masalah : a. Kesenian b. Peradaban

3. a. b. c. d.

Intelek, yang meliputi bidang Ilmu fisika Ilmu biologi Ilmu eksakta dan matematika Alam semesta

2.11 Dua Corak Kebudayaan 1. kebudayaan lahir( civilization ) adalah : kebudayaan yang diciptakan dengan sengaja demi kepentingan hidup lahiriah atau jasmani manusia. 2. kebudayaan batin ( culture ) adalah : kebudayaan yang diciptakan dengan sengaja demi kepuasan batin manusia. 2.12 Unsur kebudayaan 1. kegiatan kebudayaan 2. kegiatan kebudayaan sebagai kompleks kebudayaan 3. integrasi kebudayaan 2.13 Pembentukan kebudayaan a. Temuan tak sengaja - Asal mula perahu - Awal mulanya kendaraan - Asal mulanya makanan dimasak b. Temuan tak sengaja 2.14 Kebudayaan nasional dan daerah Dalam pasal 32 UUD 1945 pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia, bahwa kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya . Kebudayaan bangsa Indonesia mengandung prinip-prinsip sebagai berikut : asas kekeluargaan dan musyawarah saling memberi dan mengalah saling asah, asih, dan asuh dua paham besar budaya : paham Monodualistik adalah suatu paham yang menganggap bahwa hakikat sesuatu adalah dua unsur yang terikat menjadi suatu kebulatan paham monopluralistik adalah suatu paham yang mengakui bangsa Indonesia terdiri atas berbagai unsur yang beraneka ragam, suku, dat istiadat, budaya kesenian, bahasa daerah, berbeda agama, dan sebagainya tetapi semuanya terikat menjadi suatu kesatuan. Kebudayaan Nasional Adalah kebudayaan yang dapat mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia dan dapat menunjukkan identitas nasional. Pelestarian budaya nasional meliputi : Bidang kepurbakalaan Bidang seni budaya Bidang kebahasaan dan kesusastraan Kebudayaan Daerah

1. 2. 3. 1.

2.

1.

a. b. c. 2.

Adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suku yang membedakannya dari kebudayaan suku lain karena faktor adat, kepercayaan, agama, dan lingkungan alam yang dapat bertahan karena ikatan tradisi pendukungnya secara turun temurun. Kebudayaan daerah dapat diangkat menjadi kebudayaan nasional harus mempunyai sifat : 1. Harus bersifat khas 2. Harus mampu memberi ciri sebagai kepribadian/identitas bangsa 3. Harus bermutu tinggi sehingga dapat menjadi kebanggaan seluruh rakyat 2.15 Cara masuk dan terbentuknya kebudayaan 1. Cara difusi kebudayaan Adalah suatu proses penyebaran dan pengembangan unsur-unsur terjadinya kebudayaan dari seseorang kepada orang lain atau dari satu masyarakat kemasyarakat lainnya. Difusi kebudayaan adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang orang atau per individu kepada orang lain dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. 2. Cara akulturasi Adalah pertemuan dua kebudayaan atau lebih yang masing-masing berdiri sendiri secara damai, atau pertemuan beberapa kebudayaan yang masing-masing kebudayaan berdiri sendiri berdampingan secara damai. Dalam proses penyusupan kebudayaan asing ini harus diperhatikan masalah yang menyangkut masalah prosesnya seperti : a. Masalah unsur kebudayaan asing yang mudah diterima, biasanya unsur kebendaan misalnya peralatan yang mudah dipakai. b. Unsur yang terbukti membawa manfaat besar, misalnya tekhnologi c. Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat bersangkutan Unsur kebudayaan yang sulit diterima, biasanya menyangkut : a. System kepercayaan ( ideology ) , falsafah hidup b. Unsur yang dipelajari atau dirasakan pada saat pertama kali bersosialisasi c. Unsur yang sudah menjadi suatu kebiasaan masyarakat juga sulit dimasuki oleh kebudayaan baru. 3. Cara asimilasi Adalah proses meleburnya berbagai kebudayaan menjadi satu kesatuan yang homogen. Cara asimilasi adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan kebudayaan yang merupakan pengaruh dari luar atau pertemuan dua atau lebih warna kebudayaan yang bercampur menjadi suatu warna. Faktor yang mempengaruhi mudahnya terjadi asimilasi adalah: a. Adanya toleransi b. Kesempatan kesempatan dibidang ekonomi yang seimbang c. Sikap menghargai orang lain dan kebudayaan d. Sikap terbuka dari penguasa dalam masyarakat e. Persamaan dalam unsur kebudayaan f. Perkawinan camapuran ( amalgamasi ) g. Adanya musuh bersama dari luar Proses pembudayaan ini bisa dilakukan juga dengan cara : 1. Internalisasi Adalah setiap individu belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, dan emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya. 2. Sosialisasi

3.

Adalah proses yang membantu individu , melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan bagaimana cara berpikir kelompoknya. Enkulturasi Adalah pelembagaan atau pembudayaan sifat dan sikap kedalam perilaku. Didalam proses enkulturasi, seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, system norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaanya ( Koentjaraningrat, 1979:247 ).

2.16

Perubahan kebudayaan dari local menuju global Pada dasarnya, kebudayaan itu bersifat adaptif, artinya kebudayaan itu akan berubah mengikuti tuntutan- tuntutan yang dihadapinya. Kebudayaan juga berpola mantap, artinya perubahan kebudayaan biasanya memakan waktu beberapa generasi. Terjadi beberapa sebab yang melatar belakangi terjadinya perubahan , diantaranya a. Perubahan lingkungan b. Adanya variansi perorangan c. Adanya kontak dengan kelompok-kelompok lain Pembangunan ekonomi mengubah kebudayaan adalah perbaikan ekonomi dan usaha-usahanya untuk menaikkan tingkat pendapatan masyarakat yang mencakup usaha-usaha pembangunan dan kebudayaan. Enam manfaat pembangunan ekonomi terhadap perubahan kebudayaan dan perubahan social yaitu: 1. Kesejahteraan penduduk meningkat 2. semakin luasnya kebebasan memilih barang kebutuhan 3. terciptanya peralatan dan tekhnologi baru 4. tidak tergantungnya pada bangsa asing 5. bekerja lebih giat untuk mencapai tujuan 6. bisa menolong sesama

2.17 Tumbangnya atau hancurnya kebudayaan Konflik etnis dan SARA menimbulan pengusiran dan pengungsian besar-besaran karena dimusuhi oleh : a. Pemerintahnya Contohnya di Kosovo, dimana etnis Albania diusir dari wilayah itu, atau ketika terjadi konflik di antara Serbia dan bosnia di semenanjung Balkan , tentara Serbia memang memerangi, membunuh dan mengusir etnis muslim bosnia. b. Penduduk asli Pengungsian etnis Madura dari sambas tahun 1999 , dan sampit tahun 2001 karena pertikaian berdarah dengan etnis dayak dan melayu, pengungsian etnis bugis dari ambon, etnis jawa dari DI aceh yang terus bergolak 2.18 Manusia, makluk berbudaya dan beretika Etnosentrisme adalah sikap pemahaman seseorang yang menganggap kebudayaan sendiri sebagai kebudayaan yang bernilai dan menganggap kebudayaan orang lain sebagai kebudayan yang tidak bernilai atau menganggap kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan orang lain. Etika yaitu pembentukan kepribadian melalui budaya .contohnya perkawinan, pergaulan dan lain-lain. Budaya membutuhkan etika

2.19

Hoenderdaal menyimpulkan budaya itu bagaimana pun merupakan bagian dari kehidupan mausia baik sebagai hal yang berharga sehingga harus dikejar, maupun sebagai hal yang tak berharga sehigga harus dijauhinya. 2.20 Budaya sebagai sarana kemajuan dan ancaman Filosof terkenal hegel ( abad ke 19 ) membahas budaya sebagai keterasingan manusia dengan dirinya. Kalges menyipulkan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa budaya yang memuat ancaman bagi dirinya sendiri berpikir untuk mengamati dan mengerti, dan hidup penuh dengan mistik
1.

Anda mungkin juga menyukai