Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GANGGUAN ALAM PERASAAN

PENGERTIAN
Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang (stuart, 2007). Gangguan alam perasaan ditandai dengan syndrom depresif, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari hari dan rekreasi

Alam perasaan meliputi emosi seseorang yang kuat dan menyebar dan mempunyai arti yang sama dengan afek, dan keadaan perasaan.

PSIKODINAMIKA
Ketidakseimbangan elektrolit yaitu perubahan natrium dan kalium dalam neuron Perubahan biokimia (norepinefrin, dopamin dan serotonin) mempengaruhi keadaan emosional seseorang Rendahnya kadar norepinefrin dan dopamin mengakibatkan individu berada dalam depresi Tingginya norepineprin dan dopamin di dalam otak mengakibatkan perilaku maniak

RENTANG RESPON EMOSI

Adaptif
supresi

Maladaptif
reaksi kehilangan yang memanjang

Responsif reaksi kehilangan mania/depresi yang wajar

Responsif adalah respon emosional individu yang terbuka dan sadar akan perasaannya (individu berpartisipasi dng dunia eksternal dan internal)

Reaksi kehilangan yang wajar, normal dialami individu yang mengalami kehilangan. Individu menghadapi realita kehilangan dan mengalami proses kehilangan (bersedih, berfokus pada diri sendiri, berhenti melakukan ADL) tetapi tidak berlangsung lama. Supresi (mal adaptif) individu menyangkal, menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaannya terhadap lingkungan

Reaksi berduka yang memanjang, merupakan penyangkalan yang menetap dan memanjang, tetapi tidak tampak reaksi emosional terhadap kehilangan (terjadi beberapa tahun) Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung dan terangsang, diiringi dengan perilaku peningkatan kegiatan, banyak bicara, ide yang meloncat, senda gurau, tertawa berlebihan dan penyimpangan seksual

Depressi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan

FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor genetik, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan Teori agresi yang ditujukan pada diri sendiri, menunjukan bahwa depresi terjadi karena perasaan marah yang ditujukan pada diri sendiri Teori kehilangan, berhubungan dengan faktor perkembangan, mis kehilangan orang tua pada masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis dengan orang yang sangat dicintai, individu tidak berdaya mengatasi kehilangan

Teori organisasi kepribadian menguraikan bagaimana konsep diri negatif dan harga diri rendah mempengaruhi sistem keyakinan dan penilaian seseorang terhadap stressor. Teori kognitif, depresi terjadi sebagai akibat gangguan perkembangan terhadap penilaian diri (penilaian negatif terhadap diri) sehingga terjadi gangguan proses pikir. Individu menjadi pesimis, memandang dirinya tidak adekuat dan tidak berharga serta hidup tidak ada harapan.

Model ketidakberdayaan yang dipelajari, depresi terjadi karena individu mempunyai pengalaman kegagalan, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah, akhirnya timbul keyakinan individu akan ketidakmampuannya mengendalikan kehidupan sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respon yang adaptif. Model perilaku, berkembang dari kerangka teori belajar sosial yang mengasumsi depressi terletak pada kurangnya keinginan positif dalam berinteraksi dengan lingkungan.

Model biologis, depresi karena adanya perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin, hipersekresi kortisol, diregulasi neurotansmitter, dan variasi periodik dalam irama biologis.

FAKTOR PRESIFITASI
Kehilangan kasih sayang secara nyata (kehilangan cinta, fungsi tubuh, status atau harga diri) Peristiwa besar dalam kehidupan Ketegangan peran Sumber koping ( status sosial ekonomi, keluarga, hubungan interpersonal dan organisasi kemasyarakatan) Perubahan fisiologis diakibatkan oleh obat atau berbagai penyakit fisik

GEJALA GANGGUAN MOOD DEPRESSI/MANIA

Afektif

Fisiologis

Gembira berlebihan (euforia) Perasaan bersemangat Humor Harga diri tinggi (sombong) Tidak mentoleransi kritik Kurang rasa malu/bersalah

Dehidrasi Gizi tidak adekuat Gangguan tidur Penurunan berat badan Kelelahan kronis Nyeri dada Masalah pencernaan, mual, muntah, konstipasi Retensi urine Nyeri punggung Posture tubuh bungkuk Agitasi, amenorea, impotensi l;ibido menurun

Kognitif

Perilaku

Ambisi Menyangkal bahaya yg realistis Flight of idea Waham kebesaran Ilusi Kurang dalam penilaian Kehilangan asosiasi

Agresi Sangat boros Tindakan sombong Hiperaktivitas Aktivitas motorik meningkat Tidak bertanggung jawab Mudah tersinggung/berdebat Penampilan personal kurang provokasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bergantung pada pemahaman tentang berbagai konsep yang saling terkait termasuk ansietas, konsep diri, dan rasa bermusuhan Ansietas SAK ansietas.docx Keputusasaan SAK Keputusasaan.docx Ketidakberdayaan SAK Ketidakberdayaan.docx HDR situasionalSAK HDR situasional.docx Perilaku kekerasan terhadap diri sendiri Resiko bunuh diri

PERENCANAAN
Prioritas perawat adalah memulihkan fungsi psikososial dan akupasional pasien, meningkatkan kualitas kehidupan dan meminimalkan kemungkinan relaps dan rekurens Pengobatan yang diberikan terdiri dari 3 fase

Akut untuk menghilangkan gejala Kesinambungan untuk mencegah relaps Rehabilitasi untuk mencegah rekurensi atau kembali episode baru dari penyakit

Anda mungkin juga menyukai