Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1

Achmad Hakim Fauzan Ahmad Zaki Aji Febriyanto Habib Kurnia Alam Ikhwanul Hakim Ali

I0107151 I0108049 I0108050 I0108100 I0108108

1. Standard Operating Procedure adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif. Hal ini mencakup hal-hal dari operasi yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandardisasi, tanpa kehilangan keefektifannya. Setiap sistem manajemen kualitas yang baik selalu didasari oleh SOP . 2. Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan

Fungsi Standar Operating Procedures (SOP) adalah sebagai berikut :


Membentuk sistem kerja dan aliran kerja yang teratur, sistematis, dan

dapat dipertanggungjawabkan Menggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku; Menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan berlangsung, sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan Menjamin konsistensi dan proses kerja yang sistematik Menetapkan hubungan timbal balik antar Satuan Kerja

Dengan demikian, tujuan dari dibuatnya Standard Operating Procedures (SOP) adalah untuk memudahkan dan menyamakan persepsi semua orang yang memanfaatkannya atau yang berkepentingan, untuk lebih memahami dan mengerti tentang setiap langkah kegiatan yang harus dilaksanakannya. (Stup, 2001).

Dalam proses pengembangan SOP terdapat 7 (Tujuh) tahapan. Berikut ini adalah tahapan-tahapannya:
Merencanakan tujuan Membuat rancangan awal Melakukan evaluasi internal Melakukan evaluasi eksternal Melakukan uji coba

Menempatkan prosedur pada unit terkait


Pelatihan

Pengawasan kualitas adalah keseluruhan kumpulan

kegiatan yang melalui kegiatan tersebut dicapai kecocokan untuk digunakan, yaitu melaksanakan fungsi kualitas. Pengendalian mutu diperlukan untuk mengetahui tahap-tahap pelaksanaan proyek, sehingga terpenuhinya atau tidak terpenuhinya persyaratan atau spesifikasi akan terlihat. Quality Control adalah sebuah sistem rutin yang berhubungan dengan aktivitas teknis, untuk mengukur dan mengontrol sebuah inventaris yang sedang dikembangkan.

SOP adalah untuk memudahkan orang yang

berkepentingan dalam membacanya sehingga orang tersebut menjadi mengerti dan pelaksanaan prosesnya menjadi lebih mudah untuk dijalani. Sehingga hubungan antara pengawasan mutu konstruksi dengan menggunakan SOP sangat berkaitan untuk melaksanakan proyek agar sesuai dengan ketentuan ketentuan yang sudah di buat sehingga mutu konstruksi yang di dapat akan sesuai dengan apa yang telah di rencanakan dan mengurangi kesalahan dalam pengerjaan.

Mutu konstruksi dipengaruhi oleh faktor pengawasan

yang berjalan dengan adanya prosedur yang baku. Untuk mencapai keakuratan dalam pengawasan, maka perlu diidentifikasi dan diantisipasi pengurangan mutu yang dapat terjadi dalam pengawasan. Sebelum mengidentifikasi mutu konstruksi, maka dari beberapa variabel penelitian dibagi ke dalam beberapa indikator dan sub indikator dari variabel penelitian tersebut. Dengan adanya prosedur pengawasan pembangunan sekolah maka diharapkan kinerja pengawasan menjadi lebih baik dan tidak terdapat mutu konstruksi yang buruk dan sesuai dengan yang direncanakan.

Deskripsi Pekerjaan

Tahapan pekerjaan pembangunan jalan Akses New Town Tahap 2 dibagi menjadi 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu : tahap prakonstruksi, konstruksi dan operasi.

Tahap Prakonstruksi
Survey lapangan Kegiatan survei lapangan yang dilakukan meliputi: pengukuran dan pengujian daya dukung tanah.

Detail Disain Engineering (DED) Penyusunan DED adalah penyusunan gambar disain sesuai dengan kebutuhan.

Tahap Konstruksi
Perekrutan tenaga kerja Pengoperasian basecamp

Base camp digunakan sebagai kantor proyek, penginapan

pekerja, bengkel perawatan dan perbaikan alat berat, dan penyimpanan material. Pada base camp akan dilengkapi dengan MCK. Penyiapan lahan Kegiatan penyiapan lahan meliputi: Pembersihan lahan dari bahan-bahan yang secara konstruktif tidak baik; Pekerjaan perataan tanah (timbunan) ; Pemadatan tanan (badan jalan). Mobilisasi Material Kebutuhan material konstruksi meliputi : tanah urug, sirtu, base course, hotmix dan beton.

Pekerjaan Galian Timbunan

Pada titik-titik tertentu (sta 2+709 s/d 3+950) terdapat pekerjaan galian mengupas tanah kurang bagus, kemudian dilapisi dengan geotextil (Woven 60/60 kN/m) dan diurug dengan tanah baik.
Pekerjaan Perkerasan jalan

Lapisan perkerasan jalan terdiri dari : Lapisan agregat klas B T = 30 cm; Lapisan agregat klas A T = 20 cm; Lapisan AC BC T = 5 cm; Lapisan AC WC T = 4 cm.
Pembangunan Saluran Drainase

Pembangunan saluran drainase kiri-kanan sepanjang ruas jalan Akses New Town Tahap 2. Saluran drainase berbentuk trapezium dengan lebar bawah 50 cm lebar atas 125cm dengan kedalaman 115 cm dengan pasangan batu kali tebal 15 cm

Pembangunan Penguat Jalan

Pembangunan penguat jalan dilakukan kiri-kanan sepanjang ruas jalan bentuk trapesium dengan lebar bawah 120 cm, lebar atas 30 cm dan tinggi 215 cm.
Pemasangan Gorong-gorong

Bentuk dan ukuran gorong-gorong yang melintas jalan


Marka jalan (Kerb)

Kerb dipasang di tepi perkerasan dengan bentuk dan ukuran.


Lampu Penerangan Jalan

Pada ruas jalan ini akan dilengkapi lampu penerangan jalan. Pemasangan lampu setiap 25 m.
Penghijauan

Penghijauan sebagai peneduh akan dilakukan pada tepi jalan (trotoar).

Perambuan Pemasangan rambu-rambu lalu lintas sesuai petunjuk Dinas Perhubungan.

Pengoperasian jalan Dengan dioperasikannya jalan yang telah selesai dibangun akan menambah panjang jaringan jalan dan memperlancar lalu lintas atau transportasi.
Pemeliharaan jalan dan fasilitas lainnya

Pemeliharaan jalan yang dilakukan secara periodik (overlay, pembersihan saluran drainase dan pemelihraan perambuan) dapat memperpanjang usia konstruksi dan dapat menekan kecelakaan lalu lintas.

Penyajian Standar Operasi dan Prosedur (SOP) Perlindungan

Lingkungan dikelompokkan menjadi 3, yaitu: (1) SOP pada tahap perencanaan (untuk konsultan perencana), (2) SOP pada tahap konstruksi (untuk kontraktor) dan (3) SOP pada tahap operasi pemeliharaan (untuk dinas terkait). (terlampir) berisi kolom-kolom:

Standar Operasi dan Prosedur (SOP) disajikan pada tabel-tabel berikut


Perlindungan Lingkungan, merupakan komponen lingkungan

sekitar lokasi pekerjaan jalan yang perlu diberikan perhatian/perlindungan. Standar Operasi dan Prosedur (SOP), merupakan kegiatan standar operasi prosedur untuk melaksanakan perlindungan lingkungan. Tolok Ukur, merupakan ukuran yang hendak dicapai dari pelaksanaan SOP.

Cokronegoro, Inton. FT UI, 2010 . Pengembangan SOP.

Standar Operasi Dan Prosedur (Sop) Perlindungan Lingkungan Pada Perencanaan Jalan Akses New Town Tahap 2, Konstruksi Dan Pemeliharaan . Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai