Anda di halaman 1dari 7

HIMPUNAN MAKALAH KIMIA MEDISINAL Sitokrom

OLEH :

IKA CHAPRIANTY PASALLI N111 09 106

DISAJIKAN DALAM RANGKAIAN TUGAS MATA KULIAH KIMIA MEDISINAL SEMESTER GENAP 2013/2014

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Enzim Sitokrom P450 (Cyp) Cyp berfungsi sebagai enzim utama dalam metabolisme xenobiotika fase 1. Kini, telah diperkirakan ada sekitar 60 gen Cyp pada genom manusia. Enzim tersebut banyak terdapat pada membran retikulum endoplasmik halus (Smooth Reticulum Endoplasmic) yang merupakan bagian dari fraksi mikrosom hepatosit. Cyp juga bisa ditemukan dalam enterosit dan berbagai macam jaringan lain, walaupun konsentrasinya jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan

konsentrasinya dalam hepatosit. Dalam mikrosom hepatosit, konsentrasi Cyp mencapai 20% dari total protein. Reaksi yang dikatalisis oleh enzim ini adalah sebagai berikut : RH + O2 + NADPH + H+ R - OH + H2O + NADP

RH dalam reaksi kimia di atas mewakili berbagai macam xenobiotika, termasuk obat, karsinogen, pestisida, minyak, dan polutan. Senyawa-senyawa endogen, seperti steroid tertentu, asam lemak eikosanoid, dan retinoid juga bisa merupakan substrat Cyp. Substrat-substrat tersebut pada umunya bersifat lipofilik yang akhirnya diubah menjadi hidrofilik melalui hidroksilasi (Kennelly dan Rodwell, 2006). Cyp adalah biokatalisator paling "cakap" yang pernah diketahui. Sebenarnya reaksi hidroksilasi oleh Cyp dalam hati merupakan mekanisme yang kompleks, maka itu ia lebih cocok disebut dengan sistem Cyp, karena untuk dapat melakukan fungsi yang seutuhnya ia tergantung dari kehadiran enzim lain dalam

mikrosom sel-sel hepar, yaitu NADPH-sitokrom P450 reduktase dengan rincian reaksi seperti yang tampak pada gambar 2.6 di bawah (Mckee dan Mckee, 2003; Kennelly dan Rodwell, 2006). Kerja sama antar kedua macam enzim inilah yang membangkitkan sistem Cyp dalam proses hidroksilasi substrat xenobiotik.Pada gambar tersebut, reaksi hidroksilasi yang terjadi khas pada sel korteks adrenal untuk pembentukan hormon steroid, sedangkan pada mikrosom hepar, tidak memerlukan protein besi sulfur, Fe2S2. Cyp memiliki banyak famili yang berhasil ditemukan hingga kini, yaitu berjumlah sekitar 150 isoform. Oleh karena itu, merupakan suatu hal yang penting untuk menamainya sesuai dengan sistem nomenklatur yang ada. Dalam sistem nomenklatur, enzim sitokrom P450 disingkat dengan Cyp, yang diikuti dengan angka yang menunjukkan famili, misal Cyp1, Cyp2 atau Cyp3. Cyp dimasukkan dalam satu famili jika sedikitnya 40% sekuens asam aminonya sama. Kemudian, huruf kapital yang tertera setelah angka menunjukkan subfamili. Jika dua enzim Cyp memiliki tingkat kesamaan sekuens asam amino mencapai 55% atau lebih, mereka berada dalam satu subfamili. Angka yang tertera setelah huruf subfamili menunjukkan nomor anggota, sedangkan huruf terakhir setelah bintang mengacu pada nomor alel atau varian (Gambar 2.7) (Kennelly dan Rodwell, 2006). Dari contoh di bawah ini Cyp2a6 berarti enzim Cyp tersebut termasuk dalam famili 2, subfamili a dan merupakan anggota ke 6 dari subfamili tersebut. 2.11.3. Subfamili CYP2A Gen CYP2A bersama dengan gen CYP2B, dan gen CYP2F terletak pada lengan pendek kromosom 19, tepatnya pada 19p13.2, yaitu pada daerah seluas

350 kilobasepairs. Tiga subfamili telah diperkirakan berasal dari satu ancestral gene. Mereka diperkirakan berdiferensiasi selama evolusi sehingga akhirnya bersifat spesifik substrat. Evolusi gen ini dimulai sekitar 400 juta tahun lalu dan berkembang menjadi lebih dari 50 gen homolog (gambar 2.8) (Gullstn, 2000).

Gambar 2.6. Reaksi Hidroksilasi oleh sistem Cyp dalam Mikrosom (Botham dan Mayes, 2006). Reaksi hidroksilasi substrat dimlau dengan pembentukan ikatan antara substrat dengan enzim Cyp yang diikuti dengan reaksi hidroksilasi setelah enzim ini mendapatkan donor sepasang elektron hasil proses oksidasi ion sulfur dalam Fe2S2.
Nomor Famili Nomor Anggota dalam subfamili

Singkatan dari sitokrom P450

CYP

*4
Nomor alel atau varian

Nomor Subfamili

Gambar 2.7. Sistem Nomenklatur Sitokrom P450. Sesuai urutan, CYP adalah singkatan dari sitokrom P450, angka 2 pertama menunjukkan famili, diikuti dengan huruf yang menandakan subfamili, angka setelah huruf menunjukkan nomor anggota dalam subfamili serta angka setelah bintang mengacu pada alel atau varian dari gen yang bersangkutan.

Gambar 2.8. Perkembangan Gen CYP Selama Evolusi (Gullstn, 2000). Gen CYP mengalami proses duplikasi dan divergensi selama sejarah evolusi menghasilkan banyak famili. Proses duplikasi dan divergensi yang diiringi fenomena seleksi alam menjadi kunci utama evolusi gen ini. Divergensi yang terjadi salah satunya akibat proses mutasi pada duplikat-duplikat gen yang bersangkutan. . Subfamili gen CYP2A ini terdiri dari tiga gen dan dua pseudogen, yaitu CYP2A6, CYP2A7, CYP2A13, CYP2A7P(T) dan CYP2A7P(C). Gen CYP2A7 terletak setelah gen CYP2A6. Kedua gen ini memiliki kesamaan sekuens nukleotida mencapai 96%, sedangkan kesamaan sekuens asam amino dari protein yang dikodenya mencapai 94%. Gen ini terdiri dari 9 ekson dan 8 intron dengan

ukuran sebesar 6 kilobasepairs. Sekuens pseudogen, CYP2A7P(T) dan CYP2A7P(C), terputus pada ekson 5, dan oleh sebab itu tidak mengkode protein. Gen CYP2A6 mengkode protein yang aktif dalam metabolisme, sedangkan gen CYP2A7 menghasilkan protein inaktif. Struktur gen-gen yang telah disebutkan di atas dideskripsikan pada gambar 2.9 dibawah ini

Sentromer

Gambar 2.9. Struktur Gen-Gen dalam Subfamili CYP2. Struktur famili gen CYP ini terletak pada kromosom 19. Tanda panah berwarna biru menandakan segmen DNA yang mengkode enzim Cyp, arah panah menunjukkan orientasi gen dalam rantai DNA.

DAFTAR PUSTAKA 1. Botham, K.M. & Mayes, P.A. 2006. Bioenergetic: The Role of ATP. In R.K. Murray, D.K. Granner, & V.W. Rodwell (Eds), Harpers Illustrated Biochemistry, 27th Edition, (p. 88-93). New York: McGraw-Hill. 2. Gullstn, H. 2000. Significance of Polymorphism in CYP2A6 Gene. Disertation. Oulu: Department of Pharmacology and Toxicology University of Oulu. 3. Kennely, P.J. & Rodwell, V.W. 2006. Proteins: Myoglobin & Hemoglobin. In R.K. Murray, D.K. Granner, & V.W. Rodwell (Eds), Harpers Illustrated Biochemistry, 27th Edition, (p. 41-48). New York: McGraw-Hill. 4. McCance, K.L., Forshee, B.A. & Shelby, J. 2006. Altered Cellular and Tissue Biology. In K.L. McCance & S.E. Huether (Eds), Pathophysiology, 5th Edition, (p. 314-315). Canada: Elsevier Mosby.

Anda mungkin juga menyukai