Anda di halaman 1dari 1

Hipertensi esensial merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya. Dibagi menjadi benigna dan maligna.

Hipertensi benigna bersifat progresif lambat, sedangkan hipertensi maligna adalah suatu keadaan klinis dalam penyakit hipertensi yang bertambah berat dengan cepat sehingga dapat menyebabkan kerusakan berat pada berbagai organ. Hipertensi yang berlangsung lama dapat menyebabkan perubahanperubahan struktur pada arteriol di seluruh tubuh, ditandai dengan fibrosis dan hialinisasi (sclerosis) dinding pembuluh darah. Organ sasaran utama keadaan ini adalah jantung, otak, ginjal, dan mata. Bila hipertensi esensial tetap jinak, pasien tidak akan menderita kerusakan ginjal yang dapat menyebabkan kematian akibat uremia. Sebagian besar kasus insufisiensi ginjal yang dihubungkan dengan nefrosklerosis jinak memiliki penyakit ginjal yang mendasarinya. Proteinuria dan azotemia ringan dapat berlangsung selama bertahun-tahun tanpa gejala, dan kebanyakan pasien meninggal akibat uremia yang disebabkan oleh hipertensi yang sudah memasuki stadium maligna, hal ini terjadi pada kurang dari 10% kasus hipertensi esensial. Hipertensi maligna bisa diartikan hipertensi berat dengan tekanan diastolic tinggi dari 120 sampai 130 mmHg, retinopati stadium IV, dan disfungsi ekskresi ginjal yang berkisar dari proteinuria, hematuria, sampai azotemia. Hipertensi maligna dapat terjadi setiap saat dalam perjalanan hipertensi jinak, tetapi biasanya baru terjadi sesudah bertahun-tahun. Kadang-kadang terjadi juga secara de novo. Pada ginjal, arteriosclerosis ginjal akibat hipertensi lama menyebabkan nefrosklerosis benigna. Gangguan ini merupakan akibat langsung iskemia karena penyempitan lumen pembuluh darah intrarenal. Ginjal dapat mengecil, biasanya simetris, dan mempunyai permukaan yang berlubang-lubang dan bergranula. Secara histologis, lesi yang esensial adalah sclerosis arteria-arteria kecil serta arteriol yang paling nyata pada arteriol aferen. Penyumbatan arteria dan arteriol akan menyebabkan kerusakan glomerulus dan atrofi tubulus, sehingga seluruh nefron rusak. Nefrosklerosis maligna merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan perubahan structural ginjal yang dikaitkan dengan fase maligna hipertensi esensial. Ginjal dapat berukuran normal dengan sedikit granula dan beberapa petekia akibat pecahnya arteriol, atau dapat mengisut dan membentuk jaringan parut. Secara histologis ada tiga jenis lesi yaitu endarteritis proliferative, nekrosis fibrinoid dinding arteriol, dan nekrosis fibrinoid rumbai glomerulus.

Anda mungkin juga menyukai

  • SCARLET FEVER PRESENTASI
    SCARLET FEVER PRESENTASI
    Dokumen13 halaman
    SCARLET FEVER PRESENTASI
    Dei Rahayu Wijayanti
    100% (1)
  • Tabel 5 Gabung
    Tabel 5 Gabung
    Dokumen4 halaman
    Tabel 5 Gabung
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • HIPERKES DI PT BRIDGESTONE
    HIPERKES DI PT BRIDGESTONE
    Dokumen42 halaman
    HIPERKES DI PT BRIDGESTONE
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Bedah
    Ilmu Bedah
    Dokumen80 halaman
    Ilmu Bedah
    Andreas Tedi Karo-Karo
    Belum ada peringkat
  • Bab III Dan IV Hipertensi
    Bab III Dan IV Hipertensi
    Dokumen8 halaman
    Bab III Dan IV Hipertensi
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • HIPERTENSI EMERGENSI
    HIPERTENSI EMERGENSI
    Dokumen29 halaman
    HIPERTENSI EMERGENSI
    Dei Rahayu Wijayanti
    100% (2)
  • Mastoiditis Referat THT
    Mastoiditis Referat THT
    Dokumen15 halaman
    Mastoiditis Referat THT
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Artikel Diabaetes Melitus
    Artikel Diabaetes Melitus
    Dokumen6 halaman
    Artikel Diabaetes Melitus
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Revisi Biopsi
    Revisi Biopsi
    Dokumen14 halaman
    Revisi Biopsi
    deirahayu
    0% (1)
  • TB Hiv 2
    TB Hiv 2
    Dokumen42 halaman
    TB Hiv 2
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Referat Moluskum Kontagiosum
    Referat Moluskum Kontagiosum
    Dokumen10 halaman
    Referat Moluskum Kontagiosum
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • DM Soca
    DM Soca
    Dokumen1 halaman
    DM Soca
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Mastoiditis
    Mastoiditis
    Dokumen20 halaman
    Mastoiditis
    Anonymous 1EQutB
    Belum ada peringkat
  • Pharmacology and Toxicology
    Pharmacology and Toxicology
    Dokumen3 halaman
    Pharmacology and Toxicology
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • TB Hiv
    TB Hiv
    Dokumen40 halaman
    TB Hiv
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Herpes Simplex Encephalitis
    Herpes Simplex Encephalitis
    Dokumen4 halaman
    Herpes Simplex Encephalitis
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Forensik 5
    Forensik 5
    Dokumen27 halaman
    Forensik 5
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan
    Penatalaksanaan
    Dokumen2 halaman
    Penatalaksanaan
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Makalah 5 For
    Makalah 5 For
    Dokumen28 halaman
    Makalah 5 For
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • For
    For
    Dokumen6 halaman
    For
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Cover 5 25
    Cover 5 25
    Dokumen9 halaman
    Cover 5 25
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Forensik 5
    Forensik 5
    Dokumen27 halaman
    Forensik 5
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • For
    For
    Dokumen6 halaman
    For
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Cover Ii
    Cover Ii
    Dokumen1 halaman
    Cover Ii
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • PSIKOTERAPI
    PSIKOTERAPI
    Dokumen4 halaman
    PSIKOTERAPI
    Prabha Amandari Sutyandi
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus 3 Me
    Laporan Kasus 3 Me
    Dokumen3 halaman
    Laporan Kasus 3 Me
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Makalah Ger 4
    Makalah Ger 4
    Dokumen25 halaman
    Makalah Ger 4
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus 5
    Laporan Kasus 5
    Dokumen3 halaman
    Laporan Kasus 5
    Dei Rahayu Wijayanti
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Penglihatan
    Fisiologi Penglihatan
    Dokumen11 halaman
    Fisiologi Penglihatan
    Prabha Amandari Sutyandi
    Belum ada peringkat