Anda di halaman 1dari 20

LEBIH DEKAT

DENGAN

WINDOWS SERVER 2008

Windows Server 2008 is a solid and impressive upgrade that should meet the needs of virtually any business customer. Highly recommended... (Paul Thurrott - February 24, 2008) Microsoft Windows Server 2008 merupakan generasi terbaru Windows Server yang diluncurkan pada bulan Februari 2008, sebagai sebuah sistem operasi yang powerful untuk PC server dan jaringan komputer. Windows Server 2008 ini dibangun di atas beberapa keunggulan teknologi dan keamanan yang bertujuan agar bisa lebih modular secara signifikan, dibandingkan dengan Windows Server generasi pendahulunya.

1.1 Sejarah dan Perkembangan


Sejarah perkembangan Windows Server tidak bisa dilepaskan dari sistem operasi Windows NT, karena perkembangan sistem operasi 1

Windows untuk Server dimulai dari sana. Windows NT 3.1 yang direlease pada tahun 1992 merupakan generasi Windows pertama untuk pangsa pasar server jaringan lokal (LAN), di mana pada tahun-tahun tersebut jaringan komputer memang sedang mengalami booming. Hal itu seiring pula dengan meningkatnya kesadaran perusahaan-perusahan atau organisasi lain akan pentingnya jaringan komputer untuk peningkatan efisiensi dalam kegiatan operasional mereka. Fitur-fitur jaringan dalam Windows NT menawarkan beberapa pilihan konektivitas jaringan yang luas dan juga tentunya sistem berkas NTFS yang efisien. Windows NT 3.51 merupakan primadona Microsoft saat terjun ke pasar jaringan, yang kemudian mengambil alih sebagian besar pangsa pasar yang sebelumnya dimiliki oleh Novell Netware beberapa tahun ke depannya.

Gambar 1.1. Logo Windows NT 4.0

Windows NT Server 4.0 merupakan versi terakhir dari Windows NT, sebelum akhirnya digantikan oleh Windows 2000 Server yang diluncurkan pada bulan Februari tahun 2000. Di antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling signifikan jika dibandingkan dengan Windows NT adalah adanya Active Directory, sebuah model jaringan pengganti NT domain, yang menggunakan teknologi standar industri, seperti Domain Name System (DNS), Lightweight Directory Access

Protocol (LDAP), dan Kerberos untuk menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin lainnya. Windows Terminal Services yang pada era NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu produk saja, pada Windows 2000 Server terdapat dalam semua versi mereka. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows 98 juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device Manager yang telah ditingkatkan dengan menggunakan Microsoft Management Console, Windows Media Player, dan termasuk di dalamnya adalah DirectX 6.1 yang memungkinkan sistem operasi berbasis kernel Windows NT tersebut mampu menjalankan aplikasi permainan atau multimedia lainnya. Selanjutnya pada tahun 2003, tepatnya tanggal 24 April 2003, Microsoft meluncurkan Windows Server 2003, sebuah pembaruan untuk sistem operasi Windows 2000 Server, yang menawarkan banyak fitur-fitur keamanan yang baru. Sistem ini menyediakan sistem "Manage Your Server wizard" yang berfungsi menyederhanakan peranan sebuah mesin yang menjalankannya, dan juga peningkatan kinerja.

Gambar 1.2. Logo Windows Server 2003

Micosoft Windows Server 2003 ini merupakan sebuah versi sistem operasi Windows yang ditujukan untuk pasar server korporat. Mulai versi ini, Microsoft menyediakan infrastruktur jaringan yang terbentuk dari Windows Server dan Windows Workstation, yang nantinya dikembangkan sebagai platform dari .NET. Berbagai pembaruan untuk keamanan dan kinerja sistem dilakukan. Bahkan untuk alasan kestabilan, Windows Server 2003 menonaktifkan beberapa layanan yang tidak terlalu dibutuhkan di dalam lingkungan server seperti 3

Windows Audio, Themes dan bahkan akselerasi perangkat keras untuk kartu grafis juga dimatikan secara default. Pengguna tentu saja masih bisa mengaktifkan hal-hal tersebut dengan melakukan setting yang lebih rumit dan dilakukan secara manual. Pada tahun 2007, Microsoft melakukan pengembangan Windows Server yang dikenal dengan "Windows Server Codenamed Longhorn." Longhorn dikembangkan untuk menggantikan Windows Server 2003. Selanjutnya pada tanggal 15 Mei 2007, Bill Gates mengatakan pada konferensi WinHEC bahwa Windows Server 2008 adalah nama baru dari Windows Server "Longhorn" tersebut. Satu tahun sesudahnya, tepatnya pada bulan Februari 2008, Microsoft Windows Server 2008 secara resmi di-release dan menggantikan peranan Windows server 2003.

Gambar 1.3. Windows Server 2008

Windows Server 2008 dibangun di atas beberapa keunggulan teknologi dan keamanan yang pada awalnya diperkenalkan dengan Windows Vista, dan ditujukan agar bisa lebih modular secara signifikan, ketimbang generasi pendahulunya yaitu Windows Server 2003. Microsoft Windows Server 2008 ini bisa diperoleh untuk sistem 32-bit (x86) dan sistem 64-bit (x64). Sama seperti pada Windows Server 2003, Windows Server 2008 diluncurkan dalam beberapa macam edisi seperti Windows Web Server 2008, Windows Server 2008 Standard Edition, Windows Server 2008 Enterprise Edition, Windows 4

Server 2008 Datacenter Edition dan Windows Server 2008 untuk sistem berbasis Itanium (IA-64).

1.2 Spesifikasi Sistem


Spesifikasi kebutuhan hardware (minimum requirement) yang dapat digunakan untuk instalasi sistem operasi Microsoft Windows 2008 secara prinsip adalah sebagai berikut. Prosesor Spesifikasi prosesor minimum yang digunakan adalah 1 GHz (x86 processor) atau 1.4 GHz (x64 processor). Sebagai catatan, Prosesor Intel Itanium 2 dibutuhkan secara khusus untuk instalasi Windows Server 2008 untuk sistem yang berbasis Itanium. Memori (RAM) Kapasitas memori minimum yang dibutuhkan untuk Windows ini adalah 512 MB RAM. Maksimum RAM untuk sistem 32-bit adalah 4 GB (Standard) atau 64 GB (Enterprise dan Datacenter). Sedangkan maksimum memori untuk sistem 64-bit adalah 8 GB (Foundation), 32 GB (Standard) atau 2 TB (untuk Enterprise, Datacenter, dan sistem berbasis Itanium). Kapasitas Harddisk Kapasitas harddisk minimum untuk sistem 32-bit membutuhkan 20 GB (atau lebih) sedangkan untuk sistem 64-bit membutuhkan 32 GB atau lebih. Sistem Foundation membutuhkan minimal 10 GB. Sebagai catatan, untuk komputer dengan RAM lebih dari 16 GB membutuhkan banyak disk space untuk keperluan paging, hibernation, dan beberapa keperluan lainnya. Display Kebutuhan display minimal adalah menggunakan Super VGA (800 600). Tetapi tentu saja untuk kinerja yang lebih

baik, Anda dianjurkan menggunakan monitor dengan resolusi yang lebih tinggi.

1.3 Sekilas Fitur Penting


Windows Server 2008 memiliki arsitektur dan fungsionalitas secara teknis lebih maju dibandingkan dengan Windows versi sebelumnya. Beberapa hal yang dimiliki oleh Windows Vista juga dimiliki oleh Windows Server 2008 seperti network stack yang ditulis lagi dari awal (IPv6, jaringan nirkabel, kecepatan, dan peningkatan keamanan). Windows Server 2008 memiliki kelebihan instalasi yang lebih mudah, teknik diagnosis kesalahan, pemantauan dan pencatatan yang lebih baik serta keamanan yang lebih tangguh. Sistem ini mengembangkan teknologi Microsoft .NET Framework 3.0; serta peningkatan pada sisi kernel. Dari sisi perangkat keras, prosesor dan perangkat memori dimodelkan sebagai perangkat keras Plug and Play, sehingga mengizinkan proses hot-plugging terhadap perangkat-perangkat tersebut. Ini berarti, sumber daya sistem dapat dibagi ke dalam partisi-partisi secara dinamis dengan menggunakan fitur Dynamic Hardware Partitioning. Secara lebih lengkap, berikut akan dibahas beberapa hal penting dari Windows Server 2008 tersebut.

1.3.1 Server Core


Salah satu kelebihan utama Windows Server 2008 adalah bahwa sistem operasi ini dapat diinstal dengan mode minimalis yang disebut dengan Server Core. Karena sifatnya yang minimalis tersebut, Server Core juga dikenal sebagai Windows Server tanpa Windows . Windows Server 2008 Core menyajikan tampilan yang minimalis dalam bentuk Command Prompt dan meniadakan berbagai unsur Graphical User Interface (GUI) seperti Windows Explorer sehingga mampu memberikan kinerja yang maksimal.

Gambar 1.4. Tampilan Minimalis Server Core

Jadi, dengan Server Core, pengguna dapat memilih untuk hanya menginstal bagian dari Windows Server untuk fungsi spesifik tertentu, tanpa menginstal fungsi-fungsi lain yang tidak dibutuhkan dalam suatu tujuan dari instalasi tersebut. Server Core menyediakan enam pilihan server core yang dapat dipilih untuk diinstal, yaitu Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) server, Domain Name System (DNS) Server, File Server, Domain Controller dan Windows Server Virtualization (Managing Windows Hypervisor) dan Internet Information Server 7.0. Gambar di bawah ini menunjukkan gambaran tentang Server Core dan bagian-bagiannya.

Gambar 1.5. Arsitektur Server Core (sumber: partner.microsoft.com)

Pilihan-pilihan tersebut dapat dipilih salah satu (single role) atau beberapa pilihan sekaligus (multiple role) sesuai dengan tujuan instalasi. Sebagai contoh, jika user hanya butuh sebuah domain server, maka dia bisa hanya menginstal Windows Server sebagai domain server, dan berbagai fungsi lainnya, seperti Internet Explorer, IIS, bahkan GUI (Graphical User Interface) tidak perlu diinstal ke dalam server. Sehingga server tersebut akan sangat ringan dan berfungsi khusus untuk domain server. Untuk menambahkan flexibilitas server Windows Server 2008 menyediakan beberapa Optional Server Core Features, seperti WINS, BitLocker Drive Encryption, Failover Clustering, Subsystem for UNIXbased applications, Backup, SNMP, Telnet Client and (S)NTP. Secara lebih lengkap, tabel berikut menunjukkan perbedaan komponen-komponen server role yang terdapat pada full instalation dibandingkan dengan server role yang ada pada server core. Tambahan fitur Windows Server 2008 lainnya tetap dapat berfungsi bila dipasang pada server yang memiliki hardware yang dipersyaratkan, seperti Hyper-V, Bit Locker Drive Encryption, Failover Clustering dan Removable Storage.

Tabel 1.1. Perbedaan Full Instalation dan Server Core ( sumber: technet.microsoft.com)

Dengan penjelasan singkat di atas, secara umum dapat disimpulkan beberapa keuntungan yang diperoleh dengan adanya pilihan instalasi server core tersebut, antara lain: Tingkat Stabilitas yang tinggi. Kestabilan server core ini dikarenakan instalasi Server Core memiliki running processes dan service yang lebih kecil dibandingkan dengan instalasi lengkap Windows Server 2008. Hal itu berarti bahwa sedikit pula sesuatu yang bisa menyebabkan error dan sedikit pula setting yang dikonfigurasi secara tidak benar.

Keamanan lebih baik. Server core menyebabkan adanya pengurangan attack surface (area atau komponen yang dapat diserang) dari penyusup, hacker, virus dan berbagai ancaman lainnya. Hal itu terjadi karena service, port, maupun modul yang terinstal hanya yang berhubungan dengan suatu fungsi tertentu, sehingga jika ada ancaman yang biasanya masuk dari IE atau port e-mail tidak akan berpengaruh bagi system ini.

Memudahkan pemeliharaan server. Dengan hanya memasang layanan terbatas pada sistem operasi maka Administrator tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk pemeliharaan dibanding dengan server yang diinstalasi secara penuh. Dan karena minimalisasi komponen layanan yang dipasang, hal itu juga akan mengurangi risiko serangan. Sebagai contoh, jika terdapat patch dan update tertentu yang tidak berhubungan dengan fungsi server core yang terinstal maka patch atau update tersebut tidak perlu dilakukan. Hal ini tentunya memberikan fokus yang lebih pada admin dan mengurangi pekerjaan admin yang pada umumnya tidak berhubungan dengan fungsi server tersebut. Simpelnya pengelolaan Windows Server 2008 Core, bahkan dapat dilakukan hanya dari Command Prompt atau dari komputer lain yang telah dipasang Windows Server 2008 menggunakan Microsoft Management Console.

Kebutuhan hardware kecil. Server Core dapat dipasang pada server dengan komponen yang lebih ringan, seperti misalnya kapasitas diskspace yang dibutuhkan hanya 2 GB, Memory 512 MB dan Processor dengan kecepatan 1 GHz (x86 processor) atau 1.4 GHz (x64 processor). Akibatnya untuk tujuan tertentu, server hardware lama dapat di-re-use dan di-refresh dengan Windows Server 2008 Server Core.

10

1.3.2 Server Manager Versi Baru


Sistem operasi Windows NT memisahkan management console untuk semua variasi role dan feature di dalam sistem operasi tersebut. Karena dirasakan mempersulit penggunaan, hal itu diperbaiki dengan membuat dashboard untuk pengaturan server pada Windows Server 2003 dan mengembangkan Server Manager pada Windows Server 2008.

Gambar 1.6. Server Manager

Server manager merupakan true one-stop shop untuk aktivitas pengaturan Windows Server 2008. Pada tool ini terdapat aturanaturan dasar yang dibutuhkan oleh seorang Windows administrator untuk aktivitas umum yang dilakukannya. Dengan kata lain, Server Manager merupakan fitur yang membuat Windows 2008 server menjadi lebih mudah untuk di-manage. Tujuan Server Manager ialah untuk menyediakan cara langsung bagaimana menginstal fitur-fitur dan roles pada server sehingga bisa berfungsi di bawah lingkungan jaringan yang digunakan. Sebagai sebuah tool, Server Manager ditargetkan untuk kalangan pengguna IT secara umum yang bekerja pada organisasi dengan skala menengah (medium-size). Seorang spesialis IT yang bekerja pada perusahaan besar mungkin bisa menggunakan tool-tool tambahan untuk mengonfiugrasi server yang baru terinstal Windows Server 2008. 11

Server Manager terdiri atas user interface untuk melakukan konfigurasi dan mengelola server, seperti command-line baru untuk menginstal role dan fitur, tools untuk remote administration, Windows Management Instrumentation (WMI) enhancements untuk meningkatkan script management, penambahan Group Policy, dan banyak lagi. Server Manager juga memungkinkan Anda untuk melakukan modifikasi settingan apa pun yang Anda telah lakukan sebelumnya. Bahkan, Server Manager memperbolehkan pengguna untuk mengonfigurasi settingan tambahan yang lebih advance, yang tentu saja tidak diperlihatkan pada layar. Settingan tambahan tersebut, seperti misalnya saat mengaktifkan atau menonaktifkan Internet Explorer Enhanced Security Configuration (IE ESC) atau menjalankan Security Configuration Wizard (SCW) pada mesin server Anda.

1.3.3 Teknologi Virtualisasi


Salah satu fitur andalan dari Windows Server 2008 adalah teknologi Virtualisasi dengan Hyper-V. Dengan virtualisasi tersebut, Anda akan dapat menggabungkan beberapa server role sebagai virtual machine yang berjalan di sebuah mesin secara terpisah. Hal itu akan membuat pemindahan server-server yang terpisah ke dalam sebuah mesin dapat mengurangi biaya infrastruktur, karena sistem ini akan mengoptimalkan pemakaian hardware dan jaringan serta meningkatkan ketersediaan server tanpa perlu membeli software-software tambahan. Penggabungkan beberapa server role sebagai virtual machine yang berjalan di sebuah mesin secara terpisah juga akan menurunkan space tempat yang dibutuhkan server dan memaksimalkan utilization server, dan setiap role dapat berjalan di sebuah isolasi virtual sehingga aman dan mudah untuk dilakukan manajemen. Dan jika Anda menggabungkan virtual server ke dalam enterprise class server hardware yang menggunakan RAID dan hot-swappable component maka Anda dapat mengurangi down time dan membuat hardware Anda menjadi efisien.

12

Gambar 1.7. Contoh Implementasi Virtualisasi dengan Hyper-V

Gambar 1.8. Arsitektur Hyper V ( sumber: technet.microsoft.com)

13

Gambar di atas menunjukkan arsitektur sistem Hyper-V. Pada gambar tersebut terlihat sebuah parent dengan dua child partisi, semua berjalan di atas windows hypervisor. Ring 0 menunjukkan area kernel mode, sedangkan ring 3 menunjukkan area user mode. Partisi parent berjalan pada kernel mode dan akan memiliki guest OS. Windows Server 2008 sendiri bisa berupa instalasi full maupun instalasi windows server core. Menjalankan windows server core pada partisi parent sangat signifikan karena akan meminimalisasikan jejak ketika Anda menggunakan platform untuk hosting virtual machine. Sedangkan yang berjalan dengan guest OS adalah Virtualization Service Provider (VSP), yaitu komponen server yang berjalan dengan partisi parent. VSP berkomunikasi ke device drivers dan bekerja seperti multiplexer, menawarkan hardware service kepada yang membutuhkan. VSP dapat melewatkan request langsung ke physical device melewati driver yang berjalan di kernel atau di user mode, atau service native. Selanjutnya pada area user mode, bagian dari partisi parent adalah Virtual Machine server (VM service) yang menyediakan fasilitas untuk mengelola virtual machine dan proses kerjanya. Sementara WMI provider menyediakan set of interface untuk melakukan manajemen virtualization pada sistem. Partisi kedua memperlihatkan guest OS yang berjalan dengan partisi child. Sebuah enlightened guest OS adalah operating system yang berjalan di atas hypervisor, sebagai hasilnya, guest dapat menggunakan secara optimal VM interface. Windows server 2003 guest OS terlihat di partisi tersebut, baik sebagai partially enlightened atau driver enlightened Guest OS. Legacy guest merupakan sistem operasi yang ditulis untuk dijalankan di physical machine yang spesifik dan berjalan bersama dengan lingkungan yang tervirtualisasi. Sebagai contoh, jika terdapat aplikasi yang berjalan pada usermode di partisi 2 ingin menulis sesuatu di hard drive, maka secara umum, prosesnya akan berjalan seperti berikut. Langkah pertama, aplikasi akan memanggil file system yang tepat dari kernel di partisi child. Berikutnya file system driver memberitahukan ke VSC bahwa hal tersebut membutuhkan hardware.

14

VSC melewatkan request tersebut melalui VMBus ke corresponding VSP di partisi 1 menggunakan shared memory dan hypervisor IPC messages. Dan sebagai langkah terakhir, VSP menulis ke harddrive menggunakan storage stack dan driver port yang tepat.

Selanjutnya pada partisi yang ketiga, terlihat sistem yang menjalankan Linux sebagai guest OS di partisi child. Dalam hal ini, Microsoft ingin menunjukkan bahwa sistemnya mengakui pentingnya interoperabilitas. Dalam hal ini, pengguna yang ingin bisa menjalankan setiap OS di atas hypervisor, disediakan oleh Windows Server Virtualization dengan tidak mengesampingkan Linux di dalamnya. Karena itulah, Microsoft berpartner bersama XenSource untuk membangun VSC untuk Linux di mana akan meng-enable Linux untuk berjalan sebagai enlightened guest bersama partisi child di Windows Server 2008. Hyper-V juga menyediakan kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu kemampuan 14 processor per Virtual Machine (VM), mendukung memory sampai dengan 32 GB per VM, mendukung VM untuk 32 Bit dan 64 Bit dan memperbolehkan berbagi komponen hardware dengan sistem operasi berbasis Microsoft dan non-Microsoft. Untuk mengoptimalkan pemakaian hardware yang dapat diakses oleh Virtual Mesin, Hyper-V dapat dipasang pada Windows Server 2008 Core yang minimalis sehingga lebih efisien dari sisi pembiayaan hardware dan optimal karena tidak memerlukan banyak komponen yang harus dipasang.

1.4 Sekilas Server Roles


Server Roles merupakan fungsi spesifik yang dapat dilakukan oleh server Anda di dalam sebuah jaringan. Sebagai contoh, role yang dapat dijalankan pada Windows Server 2008 yang juga dapat Anda jumpai pada sistem operasi Windows yang lain, antara lain File Server, Print Services, Terminal Services, dan lain-lain.

15

Gambar 1.9. Menambah Server Roles

Disamping itu, beberapa role di antaranya adalah server role baru yang dipasang pada Windows Server 2008, seperti Windows Deployment Services, Network Policy and Access Services (NAP/NPS) dan beberapa servis yang lainnya. Sebuah server role, biasanya didukung oleh satu atau lebih role services yang menyediakan perbedaan jenis fungsional dari role tersebut. Berikut penjelasan tentang beberapa server roles yang dimiliki oleh Windows Server 2008 tersebut.

1.4.1 Active Directory


Active Directory merupakan roles yang membentuk fondasi untuk jaringan enterprise yang menjalankan Microsoft Windows. Terdapat beberapa Active Directory dalam Windows 2008 Server seperti berikut ini. Active Directory Certificate Services, merupakan role untuk mengaktifkan pembuatan dan manajemen dari digital

16

certificate untuk pengguna, komputer, dan organisasi sebagai bagian dari infrastruktur public key. Active Directory Domain Service (ADDS), merupakan role yang menyimpan informasi suatu objek dalam jaringan dan membuat informasi ini tersedia untuk user dan administrator. AD DS menggunakan domain controllers untuk memberikan network user mengakses ke seluruh resource yang diizinkan dalam network. Active Direcotry Federation Services (ADFS) menyediakan identity federation yang lebih simpel, lebih aman, dan merupakan Web Single Sign-On (SSO). Active Directory Lightweight Directory Services, merupakan role yang menyediakan penyimpanan untuk data spesifik terhadap suatu aplikasi tertentu. Active Directory Right Management Services (ADRMS), digunakan untuk membantu untuk melindungi informasi dari penggunaan yang tidak berhak. Role ini termasuk certification service yang menyusun identitas user, suatu licensing service, menyediakan user yang berhak dengan menggunakan lisensi untuk informasi yang terproteksi, dan logging serice untuk memonitor dan melakukan troubleshooting ADRMS.

1.4.2 Application Server


Application Server merupakan role yang mendukung untuk menjalankan aplikasi terdistribusi, seperti Windows Communication Foundation atau COM+. Beberapa role service yang tersedia ketika Anda menginstal role ini, antara lain Application Server Core, Web Server (IIS) Support, COM+ Network Access, TCP Port Sharing dan sebagainya. Application Server Core menyediakan teknologi untuk men-deploy dan me-manage aplikasi .NET Framework 3.0. Web Server (IIS) support memungkinkan Application Server untuk host internal atau eksternal Web site dan Web service yang berkomunikasi melalui HTTP. COM+ Network Access memungkinkan Application Server 17

untuk host dan mengizinkan remote invocation dari aplikasi yang dibuat menggunakan COM+ atau Enterprise Services components. Sedangkan TCP Port Sharing akan memperbolehkan beberapa aplikasi net.tcp untuk berbagi sebuah TCP Port sehingga mereka dapat berjalan pada komputer yang sama dalam proses yang terpisah, terisolasi ketika membagi infrastruktur network dibutuhkan dalam suatu penerimaan dan pengiriman traffic melalui TCP port seperti port 80.

1.4.3 DHCP dan DNS Server


Dynamic Host Configuration Protocol merupakan protokol yang memungkinkan ketersediaan, konfigurasi, dan manajemen alamat IP sementara secara terpusat dan informasi yang terkait untuk komputer klien. Domain Name System (DNS) Server berfungsi untuk menerjemahkan nama DNS domain dan komputer menjadi suatu alamat IP. DNS lebih mudah di-manage ketika diinstal pada server yang sama sebagai Active Directory Domain Service. Apabila Anda memilih Active Directory Domain Service role, Anda dapat menginstal dan mengonfigurasi DNS server dan Active Directory Domain Services untuk bekerja secara bersama-sama. Sementara itu terdapat pula Fax Server yang bertugas mengirim dan menerima fax dan memungkinkan Anda untuk me-manage resource fax, seperti jobs, setting, report, dan perangkat fax dalam suatu komputer atau suatu network.

1.4.4 File Services dan Network Access Services


File Services menyediakan teknologi untuk manajemen media penyimpanan (storage), replikasi file, dan manajemen namespace terdistribusi, fast file searching, dan streamlined client access terhadap suatu file. Sedangkan Network Access Service menyediakan dukungan terhadap routing LAN dan WAN network traffing, pembuatan dan

18

menjalankan network access policy, dan pengaksesan resource jaringan melalui VPN dan koneksi dial-up.

1.4.5 Windows Deployment dan SharePoint


Windows Deployment Service (WDS) akan menyediakan kemudahan, keamanan, dalam pemasangan Windows terhadap beberapa komputer melalui instalasi berbasis network. Administrator tidak perlu mengunjungi setiap komputer secara langsung atau menginstal Windows melalui media fisik. Sedangkan Windows SharePoint Services membantu suatu organisasi dalam meningkatkan produktivitas dengan membuat suatu Web Site di mana user dapat berkolaborasi dalam dokumen, pekerjaan, dan event yang dapat berbagi informasi dan contact dengan mudah. Catat bahwa instalasi role server ini membutuhkan Anda untuk menginstal Web server role dan beberapa role servicenya, dan juga Windows Process Activation Service (WPAS) dan fitur .NET Framework 3.0 bersamaan dengan beberapa subkomponennya.

1.4.6 Web Server (IIS)


Web server menyediakan infrastruktur aplikasi web yang reliable, dapat di-manage, dan scalable. Karena sebagian role ini memiliki banyak role service yang dapat dipilih dan diaktifkan, mari kita mulai dengan tiga bagian utama dan memeriksa service tambahan yang bergantung terhadap tiga service berikut ini: Web Server Internet Information Service menyediakan dukungan terhadap HTML Web site, dan secara opsional dapat mendukung ASP.NET, classic ASP, dan Web server extensions. Management Tools Web Server merupakan bagian yang memungkinkan untuk administrasi Web Server dan Web site. FTP Publishing Service merupakan bagian yang menyediakan dukungan terhadap hosting dan management FTP site. 19

Bagian berikutnya dari buku ini akan membahas lebih lanjut tentang Web server IIS 7 yang menyediakan infrastruktur aplikasi web yang reliable, dapat di-manage, dan scalable.

20

Anda mungkin juga menyukai