Anda di halaman 1dari 6

TUGAS Ujian Akhir Semester

Implementasi Tower Bersama dan perlunya regulasi tambahan untuk tower existing serta perlunya dibentuknya badan planning koordinat tower nasional yang menaungi antara operator telekomunikasi agar dalam penentuan titik koordinat tower bisa mengakomodasikan semua operator
ADHI KURNIAWAN

5540811006

Mata Kuliah Regulasi dan Hukum Telekomunikasi

PROGRAM PASCA SARJANA KOSENTRASI MAGISTER MANAJEMEN TELEKOMUNIKASI 2009

Kajian tersebut dapat merupakan lingkup bidang (pilih salah satu) : - Undang Undang Telekomunikasi atau - Peraturan Pemerintah atau - Keputusan Menteri atau - Keputusan Direktur Jenderal Judul Kasus harus jelas dan fokus (Misalnya Rancangan Undang Undang Telekomunikasi Indonesia; Kepmen tentang Penyelenggaraan Jasa Satelit ; atau Kepmen tentang NGN, dsb) (bobot 5%) Jelaskan dasar pertimbangannya dalam bentuk Visi dan Misi yang jelas (bobot 10%) Jelaskan dasar hukum dan regulasinya sebagai pokok pokok yang perlu diperhatikan.( misalnya UU no 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi, Peraturan Dirjen Postel no 357/Dirjen/2006 tentang penrbitan izin stasiun radio untuk penyelenggaraan telekomunikasi yang menggunakan satelit; dsb) (bobot 5%) Jelaskan pokok permasalahan dari kasus yang dibahas (bobot 5%) Jelaskan data data yang Saudara gunakan(bobot 5%) Jelaskan tentang teori penalaran atau dasar hukum dan peraturan yang saudara pergunakan (bobot 5%) Jelaskan analisa Saudara tentang kasus yang dibahas (bobot 10%) Jelaskan hipotesa atau kesimpulan saudara.(bobot (5%)

1. Kasus Implementasi Tower Bersama dan perlunya regulasi tambahan untuk tower existing serta perlunya dibentuknya badan planning koordinat tower nasional yang menaungi antara operator telekomunikasi agar dalam penentuan titik koordinat tower bisa mengakomodasikan semua operator. 2. Dasar pertimbangan Visi : - Menjadikan tower bersama menjadi solusi buat perkembangan bisnis & teknologi di dalam dunia telekomunikasi. - Menjadikan usaha tower bersama menjadi usaha yang memajukan perusahaan lokal yang bergerak di bidang kontraktor bukan menghilangkannya. - Menjadikan Telekomunikasi bisa digunakan untuk seluruh warga Negara Indonesia Misi : Membuat regulasi yang menguntungkan semua pihak. Mengatur ulang bentuk system tower bersama Membuat Badan yang menaungi antara operator telekomunikasi agar dalam penentuan titik koordinat tower bisa mengakomodasikan semua operator

3. Dasar hukum - Undang -Undang Dasar Republik Indonesia pasal 33 tahun 1945 Undang Undang Republik Indonesia no. 5 tahun 1999 Tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat Undang Undang Republik Indonesia no. 18 tahun 1999 Tentang jasa konstruksi Undang Undang Republik Indonesia no. 36 tahun 1999 Tentang Telekomunikasi Undang Undang Republik Indonesia no. 28 tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung Undang Undang Republik Indonesia no. 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Undang Undang Republik Indonesia no. 25 tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Undang Undang Republik Indonesia no. 26 tahun 2007

Tentang Penataan Ruang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 52 tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 53 tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Radio dan Orbit Satelite Peraturan Presiden Republik Indonesia no. 9 tahun 2005 Tentang kedudukan, Tugas, Fungsi Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia Peraturan Presiden Republik Indonesia no. 10 tahun 2005 Tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementrian Negara Republik Indonesia Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 38 tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antar Pemerintah, Pemerintahan daerah propinsi, dan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota Keputusan Menteri Perhubungan no. KM.20 Tahun 2001 Tentang Penyelenggaraan Jaringan komunikasi Keputusan Menteri Perhubungan no. KM.35 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Jaringan Tetap local tanpa kabel dengan mobilitas terbatas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika no.01/P/M.Kominfo/4/2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan Informatika Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika no.03/P/M.Kominfo/5/2005 Tentang Penyesuaian kata sebutan pada beberapa keputusan/Peraturan Menteri Perhubungan yang mengatur materi muatan khusus di bidang pos dan telekomunikasi Peraturan menteri Komunikasi dan Informatika no. 02/P/M.kominfo/3/2008 Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi

4. Pokok Permasalahan - Banyaknya operator telekomunikasi baru - Banyaknya kontraktor tower - Sudah Banyaknya tower existing operator telekomunikasi - Belum semua daerah terjangkau oleh operator telekomunikasi - Belum adanya badan yang menaungi dalam penentuan titik koordinat antar operator 5. Data data yang digunakan Data data yang saya gunakan adalah : - Data data dari perusahaan telekomunikasi tempat saya bekerja PT. Indosat div. Project Development

Data data dari kontraktor pembangunan tower, mereka mendapatkan project dari beberapa operator telekomunikasi Data data dari kontraktor tower bersama, karena PT. Indosat sudah menggunakan jasa tower bersama

Beberapa Perusahaan tower bersama : - PT. Tower Bersama - PT. Indonesian Tower - PT. Protelindo - PT. Bali telekom 6. Teori penalaran Teori penalaran yang digunakan adalah menggabungkan/mengolah data data, hasil konsultasi dengan kontraktor tower maupun dengan kontraktor tower bersama dan dasar dasar hukum menjadi sebuah analisa yang komprehensif 7. Analisa kasus Beberapa tahun belakangan ini dunia telekomunikasi berkembang cukup pesat yaitu di tandainya dengan banyaknya operator operator telekomunikasi baru, dengan banyaknya operator baru maka pertumbuhan telekomunikasi juga akan semakin membaik dan akan tersebar ke seluruh daerah di Indonesia, tetapi juga ada dampak negatifnya dengan banyaknya operator baru yaitu salah satunya banyak berdirinya tower tower sehingga menjadikan hutan-hutan tower dan ini sangat mengganggu dalam tata kota dan juga secara estetika, dengan kondisi tersebut pemerintah membuat undang undang dan peraturan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut yaitu tentang tower bersama di daerah yang sudah padat. Peraturan tersebut membawa angin segar karena Indonesia terhindar dari hutan hutan tower tetapi juga menjadikan berita yang tidak baik bagi kontraktor tower karena dengan adanya peraturan tersebut maka pembangunan tower menjadi terbatas dan tidak bisa dilakukan lagi oleh operator (terutama di daerah padat) dan harus melalui tower bersama, sehingga bisa menyebabkan kontraktor kontraktor yang hanya bergerak di bidang pembangunan tower menjadi gulung tikar, harusnya hal ini menjadi perhatian juga buat pemerintah karena apabila hal ini terjadi maka akan banyak pengangguran dan pemasukan pajak untuk pemerintah dari perusahaan tersebut akan hilang. Hal yang menarik lagi adalah tentang peraturan pemerintah no. 02/P/M.kominfo/3/2008 yang mengharuskan perusahaan tower bersama harus berasal dari perusahaan local, dengan adanya peraturan tersebut secara otomatis operator operator yang sudah mempunyai tower existing yang cukup banyak tidak bisa menyewakan towernya, apabila ingin towernya di gunakan harus menjualnya terlebih dahulu kepada perusahaan local, hal ini mungkin baik (untuk jangka pendek) karena dengan menjual seluruh towernya maka akan menambah modal tetapi klo dilihat secara jangka panjang operator tersebut akan rugi karena pendapatan tiap2 BTS (KPI) tidak sama nilainya, sedangkan untuk harga sewanya tiap2 BTS sama. Saya coba memberikan penilaian terhadap peraturan pemerintah no. 02/P/M.kominfo/3/2008 Bab VIII pasal 18 dan pasal 19 tentang pengecualian daerah- daerah yang belum terdapat jaringan telekomunikasi, pembangunan tower bisa dilakukan oleh operator tanpa harus melibatkan tower bersama, hal ini bisa menjadi bom waktu karena apabila hal tesebut

dibebaskan maka semua operator akan membangun dan akan kembali menimbulkan masalah seperti yang diatas terjadinya hutan tower, menurut saya seharusnya pemerintah membuat regulasi baru tentang pembentukan badan yang menaungi antar operator dalam menentukan titik koordinat yang tepat dan semua operator bisa menggunakan tower tersebut dan terhindar terjadinya hutan tower, karena apabila di planning dari awal maka saya yakin semua pihak akan setuju karena akan mengurangi biaya pembangunan masing2 operator. 8. Hipotesa atau kesimpulan - Dengan adanya peraturan tower bersama sudah bagus tetapi masih ada yang harus diperbaharui/ditambahkan di beberapa pasalnya. - Pemerintah harus mencari jalan keluar agar perusahaan kontraktor dalam negeri tidak gulung tikar dan membuat peraturan-peraturan yang win-win solution. - Perlunya di buat regulasi untuk tower existing - Perlu dibentuknya badan planning koordinat tower nasional yang melibatkan semua operator. Demikian hasil analisa saya, saya yakin masih banyak kekurangan dan harap di maklumi. Terima kasih. Adhi Kurniawan Project Supervisor PT. Indosat Div. Project Development

Anda mungkin juga menyukai