Anda di halaman 1dari 34

SOSIALISASI KEPUTUSAN DIREKSI PT (PERSERO) ANGKASA PURA I NOMOR :KEP.1892/KP.30.

2/2006

TENTANG
TUNJANGAN LISENSI DAN RATING BAGI PERSONIL PELAYANAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENERBANGAN PT (PERSERO) ANGKASA PURA I

Maksud dan tujuan


Maksud profesionalisme bagi personil keamanan dan keselamatan penerbangan.

Membina pelayanan

Tujuan memberikan apresiasi terhadap personil yg tugas dan tanggung jawabnya memberikan pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan.

PASAL 1

a,b,c,d cukup jelas e. Pegawai adalah : 1. 2. 3. 4. 5. Calon Pegawai Perusahaan; Pegawai Perusahaan; Pegawai Negeri Sipil (PNS) diperbantukan diperusahaan; Pegawai Perusahaan lain diperbantukan di perusahaan; Pensiunan TNI/Polri yang ditugaskan di perusahaan;

f. Personil : Pegawai yang bertugas memberikan pelayanan

Lanjutan

keamanan dan keselamatan penerbangan, memiliki sertifikat kecakapan tertentu yg tugasnya secara langsung mempengaruhi kegiatan pelayanan keamanan dan keselamatan (FS & KOMPEN), Aeronautical Information Services(AIS), Apron Movement Control (AMC) Aviation Security (AVSEC), Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK), Teknik Penerbangan.

g. Lisensi : Tanda bukti kecakapan seseorang yg dikeluarkan oleh instansi yg berwenang dan memberikan hak pada personil tersebut untuk melakukan tugas pekerjaannya sesuai dengan kecakapan yg dimilikinya. h. Rating : melaksanakan Batasan kewenangan personil untuk tugas pekerjaannya yg tercantum dalam lisensi.

I. Tim Penilai : Tim yg dibentuk oleh General Manager dalam rangka membantu kelancaran pelaksanaan pemberian tunjangan lisensi dan rating.

Pasal 2 Pemberian Tunjangan lisensi diberikan kepada personil yang mempunyai Lisensi yg dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan dinyatakan masih berlaku. Pasal 3 Personil pelayanan keamanan dan keselamatan penerbangan meliputi sebagai berikut : a. Personil Navigasi Penerbangan (ATC,FS & KOMPEN,AIS dan teknisi Penerbangan. b. Personil Pelayanan Pengoperasian Bandar Udara (AMC, AVSECdan PKP-PK). c. Personil Pelayanan Keamanan dan Keselamatan Perusahaan Penerbangan.

Lanjutan , Pasal 4 (1) Personil FS & KOMPEN yg tugasnya dan tanggung jawabnya diharuskan memiliki lisensi dan rating adalah personil yg bertugas pd : a) Unit Kerja yg membidangi Flight Services dan/atau komunikasi penerbangan. b) Unit Kerja yg membidangi AIS (Aeronautical Information Services).

Pasal 4

(2)

Personil Pelayanan operasi bandar udara yg tugas dan tanggung jawabnya diharuskan memiliki lisensi dan rating adalah personil yg bertugas pada : a) Unit Kerja yg membidangi sekuriti penerbangan (Aviation Security).

Lanjutan,
b)

c)

(3)

Unit Kerja yg membidangi pelayanan operasi bandara,khususnya personil pemandu parkir pesawat udara,personil Apron Muvement Control (AMC) serta personil Aviobridge. Unit kerja yg membidangi PKP-Pk khususnya petugas dan teknisi perawatan kendaraan PKP-PK serta petugas Salvage. Personil Teknisi Penerbangan yg tugas dan tanggung jawabnya diharuskan memiliki lisensi dan rating adalah personil yag bertugas pada : a) Unit kerja yg membidangi teknik elektronika penerbangan, b) Unit kerja yg membidangi teknik listrik penerbangan, c) Unit kerja yg membidangi teknik bandar udara.

Pasal 5,

Pemberian tunjangan lisensi dan rating diberikan, apabila tugas dan fungsi pekerjaannya personil yg bersangkutan mempersyaratkan lisensi dan rating berdasarkan rekomendasi dari tim penilai yg dibentuk dengan Surat keputusan General Manager dalam rangka membantu kelancaran pelaksanaan pemberian tunjangan lisensi dan rating.

BAB II BESARAN TUNJANGAN LISENSI DAN RATING Pasal 6 (1) Besaran tunjangan lisensi dan rating ditetapkan dengan rumus : a. AIS dan KOMPEN TLR = HL + (BR X WLC X NK)

b. AMC & PKP-PK TLR = HL+(BR X BFO X NK)


C. AVSEC TLR = HL + (BR X WLC XNK) d. TEKNIK PENERBANGAN TLR = HL+(BR X KFB X NK)

lanjutan,

(2) Harga lisensi sebagaimana a. AIS dan KOMPEN TLR = HL + (BR X WLC X NK) b. AMC & PKP-PK TLR = HL+(BR X BFO X NK) C. AVSEC TLR = HL + (BR X WLC XNK) d. TEKNIK PENERBANGAN TLR = HL+(BR X KFB X NK)

Lanjutan,

TLR HL BR WLC BFO KFB NK

: : : : : : :

Tunjangan Lisensi rating. Harga Lisensi Bobot Rating Work Load Category Bobot Fasilitas Operator Kompleksitas Fasilitas bandara Nilai Konstanta

Lanjutan,

(2) Harga lisensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sesuai tingkat dan besarnya nilai, yaitu : a. AIS dan FS KOMPEN 1) Senior AIS Rp.300.000; 2) Junior AIS Rp.275.000; 3) Basic AIS Rp.200.000; 4) Junior FS & KOMPEN Rp. 200.000

Lanjutan,
b.

OPERASI BANDARA 1) Senior Avsec 2) Junior Avsec 3) Basic Avsec 4) Advance PKP-PK 5) Senior PKP-PK 6) Junior PKP-PK 7) Basic PKP-PK 8) Aviobridge 9) Aircraft Marshaller

Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

250.000; 175.000; 150.000; 275.000; 250.000; 175.000; 150.000; 150.000; 150.000;

Lanjutan,

c. TEKNIK PENERBANGAN 1) Ahli 2) Terampil


(3)

Rp. 400.000; Rp. 275.000;

Bobot rating sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sesuai dengan tingkat dan besarnya nilai yaitu : a. AIS dan KOMPEN 1) AIS : 10 2) FS & KOMPEN : 10

Lanjutan,
b.

OPERASI BANDARA 1) Avsec a) Supervisor : 12 b) Operator HHMD, Explosive Dec, X-ray : 10 c) MD, Pemeriksa Orang & Kendaraan : 8 2) PKP-PK a) Operator Foam Tender Type I,II, Combine Agent Type,I,II Rescue Boat, Hovercraft dan Salvage : 12 b) Operator Foam tender Type III dan Combine Agent type III, type IV : 10 c) Operator Kendaraan Pendukung (Ambvulance dan Nuse Tender) : 8

Lanjutan,
3)

AMC a) Aviobridge Operator b) Aircraft Marshaller TEKNIK PENERBANGAN 1) Teknik Elektronika Penerbangan a) Katagori A b) Katagori B c) Katagori C 2) Teknik Listrik Penerbangan a) Kategori A b) Kategori B c) Kategori C

: 12 : 10

c.

: 18 : 14 :8
: 18 : 14 :8

Lanjutan,

3) Teknik bandar Udara a) Kategori A : 18 b) Kategori B :14 c) Kategori C : 18 (4) BOBOT Bandara (WLC/KFB/BFO) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sesuai dengan tingkatan dan besarnya nilai, yaitu :
WLC No BANDARA KFB BFO WLC

FS & KOMPEN, AIS 1 2 3 4 DPS SUB UPG BPN 13 14 12 12

TEKNIK 14 14 17 11

AMC 9 9 9 8

PKP-PK 9 9 9 9 9 9 9 9

WLC
No BANDARA

KFB

BFO

FS & KOMPEN, AIS 11 11 10 10 10 10 10 10 10

TEKNIK 11 11 9 9 9 9 9 9 9

AMC 8 8 8 8 9 8 8 9 8

PKP-PK 9 9 9 9 9 9 9 9 9

WLC

5 6 7 8 9 10 11 12 13

BDJ JOG SOC SRG AMQ AMI BIK MDC KOE

8 9 7 8 7 7 7 8 7

(1)
Pasal 7

Besarnya nilai konstanta Tunjangan Lisensi dan adalah sebesar Rp. 1200 ( Seribu dua Ratus rupiah)

rating

Apabila dalam suatu tugas dan fungsi pekerjaan diperlukan beberapa jenis Klisensi dan beberapa Rating (multi Rating), maka tunjangan penghargaan hanya diberikan terhadap 1 (satu) lisensi dengan rating tertinggi yang secara nyata diperlukan untuk tugas yang dilaksanakan. Pasal 8 Tata cara mendapatkan tunjangan lisensi dan rating ditetapkan sebagai berikut :

a)

Manager

Mengajukan permohonan penetapan pemberian tunjangan lisensi dan rating kepada General Manager dengan melampirkan daftar personil yang memiliki lisensi dan rating yang masih berlaku dan dilengkapi data administrasi berupa foto copy lesensi dan rating serta keterangan posisi tugas personil yang bersangkutan.

b)

Manager yang membidangi personalia meneliti permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a sesuai ketentuan yang berlaku dan selanjutnya menerbitkan surat keputusan General Manager tentang Pemberian Tunjangan Lisensi dan Rating dengan tembusan Direksi; Pemegang lisensi dan rating yang telah mendapatkan persetujuan/pengesahan dari General Manager selanjutnya dibuatkan daftar pembayaran oleh dinas yang membidangi personalia.

c)

Pasal 9 (1) Tunjangan Lisensi dan rating dapat dibayarkan sesuai dengan ketentuan pasal 5 sepanjang lisensi dan rating yang dimiliki masih berlaku dan yang bersangkutan masih melakukan bidang tugas dan fungsi sesuai dengan kepentingan pemilikan lisensi dan rating dimaksud; (2) Dokumen Lisensi dan rating yang dimiliki oleh seseorang personil wajib dijaga agar tidak rusak atau hilang dan dapat dipantau masa berlakunya. (3) General Manager memantau masa berlakunya lesensi dan rating yang dimiliki oleh personil dan unit kerja yang bersangkutan, serta serta mengusulkan perpanjangannya kepada Direktur Personalia dan Umum dengan tembusan Direktur Operasi dan Teknik, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum habis masa berlakunya.

Pasal 10 (1) Pejabat yang memiliki lisensi dan rating, namun menduduki jabatan struktural baik dikantor pusat maupun kantor cabang tidak diberi tunjangan lisensi dan rating. Pegawai kantor pusat yang memiliki lisensi dan rating tidak diberikan tunjangan lisensi dan rating.

(2)

Pasal 11
Lisensi dan Rating yang masa berlakunya sudah berahir dan tidak dilaporkan kepada Direktur Personalia dan Umum, dan apabila diperlukan berkoordinasi dengan Direktur Operasi dan Teknik, pembayaran tunjangan lisensi dan rating dihentikan pada bulan berikutnya. Pasal 12 Tunjangan Lisensi dan Rating tidak diberikan dalam hal : a. Telah kadaluarsa;

b.
c.

Dicabut oleh instansi yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.


Personil tidak melakukan tugas dan fungsi pekerjaan sesuai dengan lisensi dan rating yang dimiliki lebih dari 3 bulan.

Pasal 13 (1) Pelanggaran Ringan adalah : 1. AIS dan FS KOMPEN; a) Tidak melakukan pekerjaan dengansemestinya atau lalai dalam mengirim flight plan yang mengakibatkan terjadinya penundaan keberangkatan pesawat yang pada ahirnya menimbulkan kerugian kepada airlines/operator penerbangan dan merubah time schedule penerbangan berikutnya. b) Melakukan tukar dinas tanpa sepengetahuan atasan langsung yang mengakibatkan komposisi tidak seimbang (misal : PTO tukar dinas harus dengan PTO tidak boleh dengan juniornya ). c) Meninggalkan Tugas 1 (satu) hari dalam kurun waktui 1 (satu) bulan tanpa seijin atasan langsung.

FS & KOMPEN a) Kesalahan yang disebabkan baik yang disengaja maupun tidak sengaja terhadap prosedur koordinasi sehingga mengekibatkan terjadinya Break Down of Coordination/BOC dan atau Inconvenience. Melakukan tukar dinas tanpa seijin atasan langsung. Meninggalkan dinas 2 (dua) kali dalam kurun waktu 1 (satu) bulan tanpa seijin atasan langsung.

b) c)

2. Teknik Penerbangan

a)
b)

Tidak melakukan tindakan atas laporan kerusakan peralatan tanpa alasan.


Melakukan tukar dinas sebanyak 1(satu) kali dalam kurun waktu 1 (satu) bulan tanpa seijin atasan langsung.

3. Operasi Bandara (AMC, AVSEC dan PKP-PK)

a) Mengoperasikan peralatan yang tidak sesuai dengan rating yang dimiliki.


b) Meninggalkan Posisi tugas secara sengaja tanpa seijin atasan langsung. c) Tidak mampu menunjukan sertifikat kecakapan pada saat diperlukan. (2) Pelanggaran Sedang adalah : AIS dan FS KOMPEN : AIS

a) Tidak melaporkan adanya perubahan ETD (Estimate time of Departure) Flight Plan (Rencana Pesawat Terbang) yang mengekibatkan sulit untuk mendapatkan level suatu ketinggian yang diharapkan yang pada ahirnya menimbulkan ketidak effisienan boros bahan bakar pesawat disebabkan terbang pada erusing level rendah. b) Meninggalkan Posisi tugas tugas secara sengaja tanpa seijin atasan langsung.
c) Meninggalkan tugas 3 (tiga) hari dalam kurun waktu 1 (satu) bulan.

FS & KOMPEN

a)

Kesalahan yang disebabkan baik yang disengaja maupun tidak disngaja terhadap prosedur koordinasi atau pemberlakuan pharaseologie yang tidajk sesuai dengan prosedur sehingga mengakibatkan terjadinya Break Down of Separation/BOS.
Meninggalkan kerja pada saat sedang dinas tanpa seijin dengan atasan langsung. Meninggalkan dinas 3(tiga) kali dalam kurun waktu 1 (satu) bulan tanpa seijin atasan langsung. Teknik Penerbangan a) Tidak melakukan perawatan sesuai dengan mengakibatkan turunnya kinerja operasi peralatan. prosedur sehingga

b) c) 2.

b) Meninggalkan tempat kerja pada saat sedang dinas tanpa seijin atasan langsung.

c) Meninggalkan dinas sebanyak 2 (dua) kali dalam kurun waktu 1 (satu) bulan tanpa seijin atasan langsung.

3. Operasi Bandara AVSEC a) Inskonsistensi dalam melaksanakan pemeriksaan sehingga mengakibatkan lolosnya orang yang tidak berkepentingan dan atau berada di steril area, airside. b) Menolak serangkaian kegiatan perpanjangan lisensi yang diberikan oleh tim penguji dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara. c) Tidak Menguasai pengoperasian peralatan sebagaimana petunjuk manual peralatan mengakibatkan kerusakan peralatan dan terganggunya jalannya pemeriksaan.

PKP-PK
a) Mengoperasikan peralatan yang tidak sesuai rating yang dimiliki sehingga mengakibatkan kerusakan pada peralatan tetapi tidak menurunkan kategori. b) Menolak mengikuti serangkaian kegiatan perpanjangan lisensi yang diberikan oleh tim penguji dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

AMC
Tidak melaksanakan pemeriksaan/pengecekan didaerah apron/air side pada waktu-waktu yang telah ditentukan sehingga dapat membahayakan keselamatan penerbangan.

(3) Pelangaran Berat adalah : AIS dan FS & KOMPEN AIS a) Tidak melakukan prosedur kerja dan koordinasi kerja dengan unit ATS terkait, ATS unit wilayah lain dan para operator penerbangan sehubungan terbitnya NOTAM Expexted Delay (rata-rata 1 jam 30 menit) yang berakibat : Penundaan Kedatangan semua pesawat (holding di udara) pada jam tersebut sehingga berakibat boros bahan bakar, kecuali pesawat VVIP. Penundaan Keberangkatan semua ppesawat pada jam tersebut yang berakibat ketidaknyamanan penumpang yang sudah berada didalam pesawat, dan merubah waktu keberangkatan pesawat selanjutnya. Melakukan (tiga) kali tukar dinas tanpa seijin atasan langsung dalam kurun waktu 1 (satu) bulan. sebanyak 3

Meninggalkan tugas 3 (tiga) kali dalam kurun waktu 1 (satu) bulan tanpa seijin atasan langsung.

3. Operasi Bandara

AVSEC
a) Secara sengaja dan/atau lalai dalam melakukan penjagaan, pemeriksaan sehingga masuknya orang, barang yang dilarang ke pesawat udara. b) Meninggalkan Dinas sebanyak 1 (satu) kali dalam kurun waktu 1 bulan tanpa seijin atasan langsung.

c) Tukar dinas tanpa seijin atasan langsung.


d) Pembekuan STKP oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara dengan pertimbangan bahwa seseorang tersebut tidak dapat diberikan tugas wewenang dan tanggung jawab untuk pekerjaan dimaksud.

PKP-PK

a)
b)

Tidak melaporkan kerusakan teknis kendaraan operasional kepada atasan langsung yang mengakibatkan terhambbatnya kinerja operasional.
Mengoperasikan peralatan yang tidak sesuai dengan prosedur pengoperasian sehingga mengakibatkan kerusakan peralatan dan atau kendaraan yang menyebabkan turunnya katagori PKP-PK. Meninggalkan tempat kerja saat sedang berdinas tanpa seijin atasan langsung dan pada saat yang bersamaan terjadi kegiatan operasi PKP-PK. Pemegang sertifikat/lisensi dan atau rating dijatuhi hukuman disiplin pegawai dengan tingkat hukuman disiplin berat. Pemegang sertifikat/lisensi dan /atau rating tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab diberikan akibat gangguan kesehatan jasmani dan rohani. Melakukan tindakan yang melanggar etika profesi seperti : menerima suap, terlibat dan atau menggunakan narkotika, miras dan pencurian serta tindakan kriminal lainnya

c) d) e) f)

AMC

a)
b) c)

Melaksanakan tugas tidaksesuai dengan prosedur yang berlaku sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan yang dioperasikan dan atau dilayani.
Meninggalkan tempat kerja saat sedang berdinas tanpa seijin atasan langsung. Melakukan tindakan etika propesi seperti : menerima suap, terlibat dan atau menggunakan narkotika, miras dan pencurian serta tindakan kriminal lainnya.

Pasal 14 (1) Kepada personil yang terbukti melakukan pelanggaraan ketentuan dalam tugas, yang ditetapkan oleh Tim penilai kantor cabang, tunjangan Lisensi dan Rating akan dipotong : a. 50 (lima puluh) persen untuk pelanggaran ringan selama 1 bulan. b. 75 (tujuh puluh lima) persen untuk pelanggaran sedang selama 2 bulan. c. 100 (seratus ) persen untuk pelanggaran berat selama 3 bulan.

(2) Penghentian Pemotongan sebagaimana tersebut pada ayat (1) dicabut, setelah lisensi dan rating yang bersangkutan dinyatakan berlaku kembali.

Pasal 15 Besar Harga Lisensi dan rating dan Nilai Konstanta Tunjangan Lisensi dan Rating dapat ditinjau kembali sesuai dengan kemampuan perusahaan. Pasal 16

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 1 januari 2006.

TERIMA KASIH
ADA PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai