JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI 2009 NEGERI (UIN) UNIVERSITAS ISLAM MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
RANCANG BANGUN APLIKASI AUDIO VIDEO STREAMING UNTUK LABORATORIUM BAHASA MULTIMEDIA
SKRIPSI Diajukan kepada: Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: (S.Kom)
2009 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) i MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANG BANGUN APLIKASI AUDIO VIDEO STREAMING UNTUK LABORATORIUM BAHASA MULTIMEDIA
SKRIPSI Oleh: Nama NIM Jurusan Fakultas : Mudhofar : 04550066 : Teknik Informatika : Sains Dan Teknologi
HALAMAN PENGESAHAN RANCANG BANGUN APLIKASI AUDIO VIDEO STREAMING UNTUK LABORATORIUM BAHASA MULTIMEDIA
SKRIPSI Oleh: Mudhofar NIM. 04550066 Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Tanggal, 18 Juli 2009 : Susunan Dewan Penguji: : 1. Penguji Utama 2. Ketua Penguji 3. Sekretaris Penguji 4. Anggota Penguji : : Zainal Abidin, M.Kom NIP. 150368794 Syahiduz Zaman, M. Kom NIP. 150 368 777 Fatchurrochman, M.Kom NIP.150 368 774 M. Ainul Yaqin, M.Kom NIP.150 377 940 Tanda Tangan ( ( ( ( ) ) ) )
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: NIM Nama : Mudhofar : 04550066 Dengan jawab penuh kesadaran terhadap dan rasa tanggung pengembangan
keilmuan, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: RANCANG VIDEO BANGUN STREAMING APLIKASI AUDIO UNTUK
LABORATORIUM BAHASA MULTIMEDIA adalah benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau memindah data milik orang lain dan di dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dan teracu dalam naskah ini serta disebutkan dalam daftar pustaka. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari siapapun.
Bersihkan haTi Sucikan niat ku ucapkan rasa syukur dan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepaDa :
Bascame IPS NU
CakAndri, Sofyan, Imam, Jacky, Aris, Andre thx so much 4 eVerythig.... (Kos yang tenang & Gratis selama kerjain skripsi. Mengingatkan & mengajak q untuk sholat Jamaah )
Perkemi 04
Mujib, Ali Murtadlo, Zainal, Afdol , Ajib, Hattan boy, Soni, David, Catur, Agung, Arif , Tukil, Murdianto, Suryani, Wildan, Syuhadaq, okta, brutus, Indah Uli, Ida, Anif, Nur Asih, igif, ciplex, dambul ,anwar, fadli, Isna, Umy, Ninik, Indah Nur, Ain, Ajeng, Vea, Reny, syawal, ipung, irfan terima kasih atas motivasi dan kenangan yang tak akan terlupakan selama ini. atas persahabatannya mengarungi indahnya Java semoga tetep semangat belajar Java. Dan semua teman-teman informatika uin yang telah menjadi teman kuliah, sharing ilmu, belajar dan bekerja bersama-sama selama ini
MOTTO
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. Khalifah Umar
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur melimpahkan segala rahmat sehingga penulis dan dapat
kehadirat
karunia-Nya, menyelesaikan
skripsi
yang menjadi salah satu syarat mutlak untuk menyelesaikan program studi Teknik segala hati, penulis bahwa dalam Informatika jenjang Strata-1 Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Dengan kerendahan menyadari
menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada: 1. Bapak Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri dan (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang beserta seluruh staf. 2. Bapak Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU., DSc, selaku Dekan Fakults Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang beserta staf. Bapak dan ibu dosen sekalian yang sangat berjasa memupuk semangat untuk maju kepada penulis. 3. Bapak Suhartono, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika yang waktu, arahan, dan dalam telah memotivasi, membantu dan memberikan penulis arahan yang baik dan benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini . 4. Bapak Fatchurrochman, M.Kom, selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan peluang penyelesaian skripsi ini vii motivasi kontribusi menumbuhkan
selaku
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan arahan terhadap permasalahan integrasi dalam skripsi ini. 6. Seluruh Maulana Dosen Universitas Teknik dan staf yang telah Dosen Islam Negeri (UIN) Malik Ibrahim Informatika
Malang, khususnya
memberikan ilmu kepada penulis selama empat tahun lamanya, dan dukungan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Bapak dan Ibu tercinta semoga Allah membalas dengan rahman dan rahimNya yang tiada tara, dan saudara saudariku semoga dalam perjalanan hidupku bisa memberikan setetes embun kebahagian kepada kalian. 8. M.Arif CakAndri Budiman, Fadli, terimakasih banyak Surya atas dan
pinjeman laptopnya . KaitOu thx 4 ur $. Ini telah semua sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. 9. Semua pihak yang ikut memberikan bantuan dan motivasi serta pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini. Teriring do'a dan harapan semoga apa yang mereka berikan kepada penulis, mendapat pahala dan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Akhirnya atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif serta bermanfaat bagi kita semua, Amin... Malang, 18 Juli 2009
viii
Penulis
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v MOTTO .......................................................................................................... vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv ABSTRAK .................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 4 1.3. Batasan Masalah .................................................................................... 4 1,4. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5 1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5 1.6. Sistematika Penuliasn............................................................................. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 2.1 Laboratorium Multimedia ....................................................................... 7 2.2 Model Referensi OSI............................................................................... 7 2.2.1 Layer Pada OSI .............................................................................. 7 2.2.2 Konsep dan Kegunaan Layer .......................................................... 9 2.3 TCP/ IP (Tranmission Contrl Protocol/ Internet Protocol) ...................... 8 2.3.1 Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP ........................................ 10 2.3.2 Internet Protocol ............................................................................. 14 ix 2.4. Lapisan Transport (Transport Layer).................................................. 18
2.4.1 Transmission Control Protocol (TCP)............................................. 19 2.4.2 User Datagram Protocol (UDP) ...................................................... 20 2.5 RTP ( Real-time Transport Protocol ) ....................................................... 22 2.5.1 Protokol untuk Streaming Media .................................................... 22 2.5.2 Arsitektur RTP ............................................................................... 24 2.5.3 RTP Service ................................................................................... 25 2.5.4 Paket Data RTP .............................................................................. 26 2.5.5 RTCP ( Real-Time Control Protocol ) .............................................. 28 2.6 Protokol H.323........................................................................................ 30 2.6.1 Arsitektur H.323............................................................................. 32 2.6.2 Komunikasi H.323 ......................................................................... 34 2.7 Jaringan IP dan Komuuikasi Multimedia ................................................. 38 2.8 Teknik Kompresi dun Dekompresi ......................................................... 42 2.9 Komunikasi Multipoint pada Jaringan Komputer .................................... 43 2.9.1 Unicast ........................................................................................... 43 2.9.2 Broadcast ....................................................................................... 44 2.9.3 Multicast ........................................................................................ 46 2.10 SOCKET............................................................................................... 48 2.11 Aplikasi Multimedia untuk Fast Ethernet .............................................. 50 2.12 Kapasitas Bandwidth MoIP pada LAN .................................................. 50 2.12.1 Alokasi Bandwidth Voice pada LAN ............................................ 51 2.12.2 Alokasi Bandwidth Video pada LAN............................................ 51 2.13 Paket Data Multimedia .......................................................................... 53 2.13.1 Paket Voice .................................................................................. 53 2.13.2 Paket Video .................................................................................. 54 2.13.3 Paket Data .................................................................................... 54 2.14 Parameter Performansi Jaringan ............................................................ 55 2.14.1 Delay End-to-End......................................................................... 55 x 2.14.2 Throughput................................................................................... 68 2.14.3 Utilitas.......................................................................................... 69
2.16 DFD ( Data Flow Diagram ) ................................................................... 71 2.16.1 Entitas Luar (external enitity) ....................................................... 72 2.16.2 Arus Data / Alir Data.................................................................... 72 2.16.3 Proses ........................................................................................... 73 2.16.4 Penyimpanan Data (Data Storage) ................................................ 73 2.17 Bagan Alir ( Flowchart ) ......................................................................... 74 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Materi Penelitian .................................................................................... 75 3.2. Kebutuhan Hardware ............................................................................. 75 3.2.1 Perencanaan Spesifikasi Perangkat Keras ...................................... 75 3.2.2 Kebutuhan Software ...................................................................... 77 3.3. Perancangan Jaringan ............................................................................. 77 3.4. Konteks Diagram ................................................................................... 80 3.5. DFD (Data Flow Diagram) .................................................................. 81 3.6. Perencanaan Software Audio Video Conference ..................................... 83 3.7 Antar Muka Perangkat Lunak.................................................................. 84 3.8 Perencanaan Software Login ................................................................... 88 3.9 Penanganan Pengaturan Port Socket Penerima Data Audio Video ........... 91 3.10 Perencanaan Pengiriman dan Penerimaan Audio Video ......................... 94
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perangkat Keras. ..................................................................................... 96 4.2. Perangkat Lunak .................................................................................... 96 4.3. Sistem Kerja Software............................................................................ 97 4.4. Struktur Program.................................................................................... 99 4.4.1. Form Login ................................................................................... 101 xi 4.4.2. Form Utama .................................................................................. 101 Form pengaturan kamera ............................................................... 103 Form authentivicaion incoming call................................................ 104
4.4.3. Form utama pada client ................................................................ 105 Proses Penelusuran pengguna Lain ................................................ 106 BAB VI PENUTUP 5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 108 5.2. Saran...................................................................................................... 109 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 110
xii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP .................................. 11 Gambar 2.2 Header Internet Protocol (IP) ..................................................... 15 Gambar 2.3 . Format alamat IP ..................................................................... 18 Gambar 2.4. Format Datagram User (UDP) ................................... ............... 20 Gambar 2.5 Pemecahan Data Menjadi Paket Kecil ........................................ 21 Gambar 2.6 Arsitektur RTP .......................................................................... 24 Gambar 2.7 Format Header Paket Data RTP ................................................. 26 Gambar 2.8 H.323 Protokol untuk LAN/ ATM ............................................. 33 Gambar 2.9 Replikasi datagram oleh host dalam mode unicast...................... 44 Gambar 2.10 Pengiriman Datagram ke Broadcast Address............................ 45 Gambar 2.11 Pengiriman Datagram ke Suatu Multicast Address ................... 47 Gambar 2.12 Delay Propagasi ....................................................................... 61 Gambar 2.13 Simbol Entitas ......................................................................... 72 Gambar 2.13 Simbol Arus Data .................................................................... 72 Gambar 2.14 Simbol Proses .......................................................................... 73 Gambar 2.15 Simbol Penyimpanan Data ....................................................... 74 Gambar 2.16 Beberapa simbol flowchart ...................................................... 75 Gambar 3.1 Model Sistem Secara Keseluruhan ............................................. 78 xiii Gambar 3.2 Topologi Strar............................................................................ 79 Gambar 3.3 Context Diagram aplikasi........................................................... 80
Gambar 3.5 Form Utama............................................................................... 85 Gambar 3.6 form Login pada Partisipan ........................................................ 89 Gambar 3.7 Diagram alir Audio Video conference pada sisi Pengawas ......... 92 Gambar 3.8 F lowchart Sistem Secara Keseluruhan pada Partisipan .............. 93 Gambar 3.9 Flowchart program pengiriman video dan audio ........................ 94 Gambar 3.10 Flowchart program penerimaa video ........................................ 95 Gambar 3.11 Flowchart program penerimaa audio ........................................ 95 Gambar 4.1 struktur program perangkat lunak Audio Video Conference ....... 99 Gambar 4.2 Form Login pada aplikasi server ................................................ 101 Gambar 4.3 Form Utama pada Server .......................................................... 102 Gambar 4.4 Tampilan form pengaturan kamera............................................. 103 Gambar 4.5 authentivication incoming call .................................................. 104 Gambar 4.6 konfirmasi penyimpanan gambar JPG ....................................... 104 Gambar 4.7 Sistem pada client dan form login ............................................ 105 Gambar 4.3 Tampilan aplikasi client dengan 3 host ......................................107
xiv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Fungsi beserta contoh layer OSI .................................................... 8 Tabel 2.2 Format ITU untuk Konferensi Video ............................................. 37 Table 2.3 teknik kompresi suara.................................................................... 42 Tabel 2.4 perintah socket .............................................................................. 49 Tabel 2.5 delay Sistem untuk aplikasi multimedia ......................................... 51 Tabel 2.6 Audio video codec......................................................................... 51 Tabel 3.1 TAVSIconfClient Method .................................................... ......... 85 Tabel 3.2 TAVSIconfServer Method............................................................. 86 Tabel 3.3 Tabel Jenis dan fungsi socket yang digunakan ............................... 91 Tabel 3.4 IP Address dan partisipan dan pengawas ....................................... 91
xv
ABSTRAK Mudhofar. 2009. Rancang Bangun Aplikasi Audio Video Streaming Untuk Teknik Laboratoriu Bahasa Multimedia . Skripsi. Jurusan m Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing : (I) Fatchurrochman, M.Kom (II) M. Ainul Yaqin, M. Kom Kata Kunci: Conference, Streaming, Protocol H.323 , RTP, TCP, UDP, TAV Component, Socket, Audio, Video. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangatlah pesat. Kebutuhan fasilitas pendidikan yang sangat vital, seperti Lab. bahasa menuntut dunia teknologi informasi dan komunikasi untuk membuat suatu sistem audio video conference yang dapat memberikan konstribusi dalam penyelesaian masalah tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem yang mendukung pembelajaran tersebut dengan tujuan untuk mempermudah sistem audio video conference dengan jumlah kelas (partisipan) yang ditentukan. Dalam Tugas Akhir ini dilakukan perancangan dan pembuatan aplikasi serta analisis sistem audio video conference melalui jaringan computer Local Area Network (LAN). Aplikasi audio video conference ini mempunyai fasilitas dapat mengirimkan dan menerima audio dan video sehingga memungkinkan pengawas dan partisipan atau partisipan dan partisipan dapat saling bertatap muka dan berkomunikasi suara secara langsung. Sistem audio video conference yang dirancang ini menggunakan TAV Component . Agar aplikasi yang dibuat untuk audio video conference ini dapat diterima ke host yang dituju dengan tepat maka perlu adanya alamat tujuan dan nomor port aplikasi yang ditentukan. Standar H.323 mendasari komunikasi multimedia yang meliputi audio, video dan data melalui jaringan yang berbasis IP ( Internet Protocol ), termasuk jaringan internet. H.323 distandarkan oleh ITU (International Telecommunication adalah standar untuk 2 client. jenis Union) memberikan komunikasi multimedia pada jaringansangat LAN (Local Area Network) yang tidak menjamin kualitas layanannya (QOS). Sistem komunikasi yang digunakan adalah multicast dimana host yang terhubung yang mendapatkan paket data. Protokol yang digunakan untuk mengirim dan menerima data adalah RTP ( Realtime Transport Protocol ) yang merupakan protokol standar untuk pengiriman data secara waktu nyata ( realtime). Selain itu juga digunakan protokol transport, yaitu TCP dan UDP serta pemanfaatan socket barkeley sehingga aplikasi dapat beroperasi dengan mudah. Secara umum kualitas suara danxvi gambar yang dihasilkan pada komunikasi Video conference pada LAN, adalah cukup baik ketika jumlah client yang terhubung sebanyak Penggunan webcam mempengaruhi hasil perview yang ditampilkan oleh sistem sehingga akan
BAB I PENDAHULUA N
1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai salah satu bentuk alat komunikasi dan penyampaian informasi, merupakan elemen penting bagi penguasaan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi yang pesat serta sifatnya yang global, akan semakin didukung oleh sulit dipelajari kemampuan apabila tidak
penguasaan bahasa asing. Pengertian Laboratorium Multimedia mengacu kepada seperangkat peralatan elektronik audio video yang terdiri atas instructor console sebagai mesin utama, dilengkapi dengan repeater language learning machine, tape recorder, D V D Player, video monitor L C D proyektor, headset dan atau
itu dalam satu ruang kedap suara. Selain itu ada students booth yang dipasang pula dapat sebagai Bila komponen komponen komputer tambahan multimedia yang
dikombinasikan dengan kesemuanya itu. itu dilakukan, m a k a sebagai laboratorium multimedia. Artinya,
tampillah laboratorium
peralatan laboratorium itu mencakup berbagai jenis media dengan fungsi masing-masing yang bervariasi. Akan tetapi besarnya biaya yang diperlukan untuk menyiapkan sarana prasarana seperti, ruang, peralatan elektronik audio dan video, serta materi pengajaran menimbulkan ketimpangan atau 1 tidak semua sekolah mampu menyediakan fasilitas tersebut. Masalah yang muncul tersebut tentunya harus menjadi pemacu agar kita dapat mencari
solusi dari masalah tersebut, peningkatan kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama.
karena
t#u
%! $# $p
r't
# !$# st (#$$s (#$# %%#s)u #s )( 3s9 (# !$# x| t (#s|$$ s 7yz t=ys? $y/ !$#u 4 ;My_uy 3 (#t#u
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah Yakni, dengan walau dengan kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS . Al Mujaddilah: 11 ). berupayalah sungguhsungguh
z=9$#
(#?&
memaksakan diri untuk memberi tempat orang lain dalam majlis-majlis yakni satu tempat, baik tempat duduk maupun bukan untuk duduk apabila di minta untuk melakukan itu, maka maka lapangkanlah tempat itu untuk orang lain itu dengan sukarela. Jika kamu melakukan hal tersebut, niscaya Allah akan melapangkan segala sesuatu buat kamu daam hidup ini. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu ke tempat yang lain, atau untuk diduduk tempatmu buat orang yang lebih wajar, atau bangkitlah untuk melakukan sesuatu seperti sholat dan berijtihad, maka berdiri dan bangkit-
lah, Allah akanmeninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu wahai yang memperkenankan tuntunan ini dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat kemuliaan didunia dan diakhirat dan Alllah terhadap apa yang kamu kerjakan sekarang dan masa datang, Maha mengetahui. penjelasan diatas dapat kita pelajaran bahwa dengan yang sarana dan menyediakan fasilitas m e m a d a sebagai penunjang i ambil peningkatan mutu pendidikan untuk suatu majlis talim. Salah satu contoh dari fasilitas tersebut adalah aplikasi audio video streaming, sebagai wujud tanggung jawab kita semua untuk peningkatan kualitas pendidikan. perkembangannya, komunikasi jarak jauh yang diterapkan nyata dengan visual pada sistem audio video conference akan semakin menarik dan menjadi semakin menambahkan penyampaian informasi Dalam Dari
sehingga tampak seolah bertemu dengan lawan bicara. Layanan informasi ini disebut sebagai Iayanan komunikasi multimedia sebagai penggabungan beberapa media seperti data, audio dan video menjadi satu. Komunikasi audio visual ini lebih banyak diterapkan pada system berbasis komputer dan melalui jaringan komputer. dan video ke dalam Untuk mewujudkan suatu aplikasi audio video streaming yang mengintegrasikan audio sehingga wahana komunikasi komunikasi multimedia menjadi lebih nyata merupakan latar
belakang untuk mengambil judul tersebut sebagai skripsi ini. Dari beberapa penjelasan diatas, maka penulis memilih judul RANCANG BANGUN APLIKASI AUDIO VIDEO STREAMING
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada di yaitu atas, maka rumusan masalah, conference pada Network latar belakang didapatkan audio video
laboratorium multimedia. Agar 1.3 Batasan Masalah pada: penyusunan tugas akhir ini tidak keluar dari pokok
1. Perancangan pada pembuatan aplikasi audio video streaming pada 3. jaringan LAN (Local Area Network) 2. Jumlah client yang terkoneksi ke aplikasi server adalah 3 unit. Pembuatan aplikasi penerimaan dan pengiriman audio video streaming menggunakan software Microsoft Borland Delphi.7. 4. Codec video yang digunakan adalah standart H.263. 5. Komponen program Delphi yang digunakan adalah iConfSDK
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Merancang dan membuat aplikasi Audio Video Streaming untuk lab. multimedia pada jaringan LAN (Local Area Network).
1.5 Manfaat Penelitian adalah: Manfaat yang dapat dihasilkan dari hasil penelitian dalam skripsi ini
1. Belajar memahami masalah disekitar, dan mencari solusinya. Dalam hal ini adalah masalah menyediakan aplikasi untuk meningkatkan kualaitas pendidikan. 2. Dapat membantu mengurangi biaya pengadaan laboratorium bahasa. 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan konsep dan toeri dasar yang mendukung teknik dan penulisan tugas akhir ini seperti pengertian Laboratorium Bahasa Open System Interconnection (OSI), TCP/ IP, UDP, RTP, Protokol H.263, jaringan IP dan komunikasi multimedia, kompresi dekompresi, komunikasi multipoint,
socket, aplikasi multimedia untuk fast ethernet. BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM
Multimedia. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas implementasi dari tentang aplikasi yang
dibuat secara keseluruhan. Serta melakukan pengujian terhadap dapat yang sesuai aplikasi yang dibuat untuk mengetahui aplikasi tersebut telah menyelesaika permasalaha n n dengan yang diharapkan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap seluruh kegiatan tugas akhir yang telah dilakukan penulis. dihadapi
2.1 Laboratorium Multimedia Merupakan fungsional laboratoriu m yang (tempat praktikum) dengan
m a m p u memfasilitas beberapa aktivitas praktikum sekolah i Yang adalah menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). yang tidak dapat oleh dimaksud beberapa aktivitas praktikum sekolah aktivitas praktikum dilayani laboratorium
konvensional (Lab. Bahasa, Lab. IPA, dan Lab. Komputer), tetapi dapat dilayani oleh Laboratorium Multimedia dengan menggunakan teknologi multimedia dan simulasi computer. (http://smakos-kng.sch.id/?naon=berita&id=52&detail=yes) 2.2 Model Referensi OSI OSI adalah referensi komunikasi dari Open System Interconnection. OSI model digunakan sebagai titik referensi untuk membahas spesifikasi 2.2.1. protokol. Layer Pada OSI OSI model terdiri dari 7 layer. Dimana bagian atas dari layernya (layer 7,6,dan 5) difokuskan untuk bentuk pelayanan dari suatu aplikasi. Sedangkan untuk layer bagian bawahnya (layer 4,3, 2 dan 1) berorientasikan tentang aliran data dari ujung satu ke ujung yang lainnya.
Contoh Telnet, HTTP, FTP, WWW Browser, NFS, SMTP, SNMP JPEG, ASCII, TIFF, GIF, MPEG, MIDI RPC, SQL, NFS, SCP TCP, UDP, SPX
Presentasi
Session
Transport
Network
Data Link
dilengkapi SYNC, error control dan flow control . lapisan relay, ini jua melakukan serta persiapan memutuskan untuk suatu memelihara, FDDI, ATM mengaktifkan hubungan
Physical
komunikasi. Pendeteksian galat yang mungkin terjadi juga dilakukan pada level ini. Lapisan ini merupakan lapisan terndah yang mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data. Spesifikasi
mekanis
dan
elektris,
mnerapkan
prosedur
2.2.2 Konsep dan Kegunaan Layer Banyak kegunaan yang didapat dari pembagian fungsi menjadi yang lebih kecil atau yang disebut layer. Kegunaan yang pasti adalah mengurangi kompleksitas, sehingga dapat didefinisikan lebih detil. Contoh kegunaannya antara lain: Manusia dapat membahas dan mempelajari tentang protokol secara detil. Membuat perangkat menjadi bentuk modular, sehingga pengguna dapat menggunakan hanya modul yang dibutuhkan Membuat lingkungan yang dapat saling terkoneksi Mengurangi kompleksitas pada Untuk dapat dengan segeramemudahkan pemrograman sehingga produksi Tiap layer dapat diberikan pembuka dan penutup sesuai dengan layernya berkomunikas i dibawahnya. 2.3 TCP/ IP (Tranmission Contrl Protocol/ Internet Protocol) Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi menggunakan layer
standar de-facto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri secara luas. Semua orang yang bisa terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari
terbuka sehingga
tersedia
mengembangkan
perangkat lunak
untuk
dapat
berkomunikasi
10
ini.
Hal TCP/IP
meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan. Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP menyatukan bermacam-macam cocok untuk
lain. network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain
Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya. TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork 2.3.1 Arsitektur dan Protokol Jaringan TCP/IP Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisanlapisan ( layer ) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
11
Gambar 2.1 Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Walaupun namun jumlahnya berbeda, semua fungsi dari telah TCP/IP. masingadalah
lapisan-lapisan arsitektur OSI tercakup oleh arsitektur Adapun masing rincian layer arsitektur fungsi TCP/IP
sebagai berikut : Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbedabeda. Network Access Layer, mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada
12
lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio. Internet Layer , mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ini menjamin agar dikirimkan ribu bertugas suatu dapat jaringan untuk paket menemukan lokal, yang lapisan
yang tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking
meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah: Addressing , yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat dengan ( IP Karena Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah yang dikenal Internet Protocol Address Address).
pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan. Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang
bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada
13
jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan. Transport Layer, mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain : Flow Control, Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paketpaket tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai dengan mengirimkan kecepatan yang data melebihi
kemampuan penerima dalam menerima data. Error penerima Detection, juga melengkapi Pengirim data dan
dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan Jika bebas ditemukan dari kesalahan.
kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti. Application Layer, merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur
TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk
14
pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP. 2.3.2 Internet Protocol Protokol adalah suatu kumpulan tatacara yang harus diikuti agar suatu terminal dapat saling berkomunikasi dengan terminal lainnya untuk melakukan pekerjaan dalamsuatu system yang sama, Internet Protocol (IP) merupakan keluarga protocol yang paling terkelnal , karena mereka dapat digunakan untuk komunikasi sepanjang jaringan apapun yang terinterkoneksi baik Local Area Network (LAN) maupun Wide Area Network (WAN). IP merupakan layer ke-3 protokol jaringan yang terdiri dari informasi pengalamatan control dan beberapa
ayang memungkinkan IP menyediakan pengiriman tahun dan suatu data dirutekan. sejak itu. telah paket elementer dimana jaringan TCP/IP dibangun. IP dikenalkan pada 1980-an diterapkan Banyak jaringan
mengadopsinya, yang pada akhirnya IP dikombinasikan dengan protocol transport, yaitu TCP. a. Fungsi dari Internet Protocol (IP) yaitu: Mendefinisikan datagram, yang merupakan unit transmisi elementer di internet.
15
b. Mendefinisikan skema pengalamatan internet. c. data antara Acces Layer dan Melewatkan Network Transport Layer. d. e. Routing datagram ke remote host. IP yang (tidak Menjalankan fregmentasi dan penyusunan kembali datagram. merupakan protokol connectionles s
Host-host
memerlukan
handshake ), tidak dilengkapi error detection dan error recovery . Gambar 2.2 memperlihatkan header dari IP.
Gambar 2.2 Header Internet Protocol (IP) Datagram IP panjangnya variabel yang terdiri dari data dan header . Panjang header bisa antara 20 sampai 60 byte. Header ini memuat informasi yang penting sekali untuk keperluan ruting dan pengiriman. Berikut penjelasn tentang isi daripada header. Version (VER) : Ada 4 bit yang menginformasikan versi IP. Saat ini versi yang digunakan adalah versi 4. Jadi dengan demikian
16
mesin yang memproses datagram ini harus melakukan mekanisme IP versi 4. Header Length (HLEN) : menginformasikan Ada 4 bit yang
panjang header datagram dalam 4 byte word. Service type : Ada menginformasikan 8 bagaimana bit yang
datagram harus ditangani oleh router. Field ini dibagi menjadi 2 subfield yakni: precedence (3 bit) dan sevice type (TOS=type of service) (4 bit). Sisa bit tidak digunakan. Total length : memiliki yang menentukan panjang 16 total bit
( header plus data ) daripada datagram IP dalam satuan byte. Karena yang data yang lebar panjang field ini adalah 16 bit maka total panjang datagram IP dibatasi sampai 65.535 (216-1) byte saja. Melihat perkembangan teknologi IP. m a m p u mentransimiskan
bandwidthnya, maka ada lagi proses yang disebut fragmentasi yakni memecah besar data yang tidak muat diangkut oleh datagram
Identification : field ini memiliki 16 bit yang digunakan dalam fragmentasi. Akan dibahas lebih lanjut. Flags : field ini juga digunakan dalam proses fragmentasi. Fragmentation offset : field ini digunakan juga untuk fragmentasi. Time to live (TTL) : Ternyata dalam protokol TCP/IP datagram yang melakukan perjalanan antar jaringan melalui router atau gateway memiliki batasan waktu. Field TTL ini beris 8 bit. Bisa
17
saja mesin pengirim yang menghendaki datagram ini melakukan perjalanan di lokal jaringannya men-set TTL adalah 1. Protocol : yang field ini berisi mendefinisikan lapisan 8 bit
protokol di atasnya seperti TCP, UDP, ICMP dan IGMP. Ketika protokol I me-multiplex dan men-demultiplex data dari tingkatan protokol di atasnya, nilai field ini menolong proses ketika datagram sampai ke tujuan alamat akhir. Checksum : Adalah filed yg berisi 16 bit yang melakukan proses error correction. Source address : 32 bit yang berisi informasi alamat IP dari host pengirim. Destination address : 32 bit yang berisi informasi alamat IP tujuan. Pengalamatn IP IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interaksi komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet ) maka kita harus memberi dua IP
18
address
untuk setiap
interfacenya. IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet . Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxx xxx Jadi IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini digunakan, sehingga susah sering untuk
ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing -masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan notasi desimal bertitik. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP
address. Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :
Gambar2.3 . Format alamat IP 2.4 Lapisan Transport (Transport Layer) Lapisan Transport (Transport Layer). Lapisan ini berisi
protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host. Kedua protokol yang terdapat pada lapisan ini adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Diagram Protocol).
19
Beberapa aplikasi seperti FTP, Telnet, SMTP dan HTTP dikembangkan menggunakan TCP, aplikasi menggunakan UDP, misalnya VoIP. 2.4.1 Transmission Control Protocol (TCP) TCP merupakan protokol lapisan transport, menyediakan layanan yang dikenal sebagai connection oriented, reliable, dan byte stream service. Connection oriented berarti bahwa sebelum melakukan pertukaran data dua aplikasi pengguna TCP harus melakukan pembentukan hubungan ( handshake ) terlebih dahulu. Reliable berarti TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan mentransmisi. Byte stream service berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan. TCP menjamin realibilitas hubungan komunikasi karena melakukan perbaikan terhadap data yang rusak, hilang atau kesalahan kirim. Hal ini dilakukan dengan setiap memberikan oktet yang nomor urut pada sedangkan beberapa lainnya dikembangkan
dikirimkan dan membutuhkan sinyal jawaban positif dari penerima berupa sinyal ACK (acknoledgment). Jika sinyal ACK ini tidak diterima pada interval pada waktu tertentu, maka data akan dikirikmkan kembali. Pada sisi penerima, nomor urut tadi berguna untuk mencegah kesalahan urutan data dan duplikasi data. TCP juga memiliki mekanisme flow control dengan cara mencantumkan informasi dalam sinyal ACK mengenai batas jumlah oktet data yang masih boleh ditransmisikan pada setiap segmen yang diterima dengan sukses. Selain itu TCP memberikan juga layanan fullduplex, di mana data dapat berpindah dalam dua arah pada saat bersamaan.
20
2.4.2
User Datagram Protocol (UDP) UDP adalah transmisi sampai protokol paket connectionless , data tidak seperti
dijamin
TCP
ada paket yang connection oriented, UDP bersifat connectionless . Dalam UDP tidak pengurutan kembali ( sequencing ) datang,
acknowledgment terhadap paket yang datang atau retransmisi jika paket mengalami masalah di tengah jalan. Kemiripan UDP dengan TCP adalah pada penggunaan port number. Karena sifatnya yang connectionless dan unreliable, UDP digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang secara periodik melakukan aktivitas tertentu. Pengiriman datagram ke lebih banyak efisien client sekaligus akan jika prosesnya
menggunakan metode connectionless. Paket UDP disebut user datagram. User datagram ini memiliki ukuran header yang tetap sebesar 8 byte, Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Format Datagram User (UDP) Berikut ini kegunaan protokol UDP :
21
UDP cocok untuk proses yang memerlukan requestrespons communication dan sedikit memperhatikan masalah sekali flow
control dan error control . UDP yang melakukan internal flow proses dengan mekanisme
control dan error control hanya untuk proses TFTP (Trivial File Transfer Protocol ).
Multicasting pada
dan lapisan
UDP digunakan untuk manajemen proses seperti aplikasi SNMP. UDP digunakan ruting seperti ( Routing Informastion Protocol ). Dalam komputer, pengiriman data pada besar jaringan harus pengupdate pada RIP protokol
dipecah ke dalam bentuk yang lebih kecil sebesar byte paket sekali kirim dalam frame. Untuk itu, baik data audio dan video harus dipecah-pecah baru dapat dikirim ke soket IP.
Gambar 2.5 Pemecahan Data Menjadi Paket Kecil Karena memakai UDP untuk transmisi, ada kemungkinan data diterima tidak terurut sebagai akibat sifat dari UDP yang tidak memperhatikan
22
diterima dengan menambahkan informasi pada header sesuai konsep Real Time berupa Protocol. Tambahan umpan ( sequence ), header tersebut
jumlah paket data per data asal, info pengirim dan info data.
2.5 RTP ( Real-time Transport Protocol ) RTP adalah ( Real-time protokol UDP Transport yang Protocol )
menyediakan jenis identifikasi payload, nomor urutan dan time stamping. RTP mengijinkan paket dikirimkan tanpa urutan dan digabungkan kembali pada sisi client dalam urutan yang benar. Digital video memiliki toleransi rendah terhadap paket-paket yang tidak berurutan dan frame yang drop. RTP digunakan sebagai protokol pelengkap, RTCP ( Real-time Control Protocol ), atau yang periodik video menyediakan periodic pada aplikasi control atau paket secara
untuk memonitor kualitas distribusi data. Untuk mengirimkan atau menerima sebuah live media broadcast melaksanakan konferensi melalui internet intranet,
dibutuhkan protokol yang mampu menerima dan mengirimkan stream media secara realtime.
2.5.1 Protokol untuk Streaming Media Transmisi data media ke internet atau intranet secara realtime membutuhkan ( lebar jalur data yang cukup besar. Adalah lebih mudah untuk mengganti data yang hilang daripada mengatasi besar waktu tunda
23
( delay ) dalam penerimaan data (Daniel. Collins, 2001, Carrier Grade Voice over IP, Mc Graw sangat berbeda Hill dari Company, Inc). Hal ini
mengakses data statis seperti file, dimana hal yang terpenting adalah data tiba di alamat protokol untuk data tujuan. Konsekuensinya statis tidak
bekerja dengan baik untuk media streaming . Protokol HTTP dan protokol TCP. FTP TCP adalah berdasar
adalah sebuah protokol transport layer yang didesain untuk komunjkasi data yang handal pada bandwidth yang rendah, dengan rata-rata error jaringan yang rusak tinggi. Ketika maka data akan sebuah paket data hilang atau
ditransmisikan kembali. Akibatnya tingkat transmisi data secara keseluruhan. Karena alasan biasanya
memperlambat
media
protokol selain TCP. Salah satunya adalah User Datagram Protocol (UDP). UDP adalah (unreliable) protokol karena yang tidak tidak dapat handal
menjamin bahwa masing-masing paket akan sampai ke tujuan. Selain itu juga tidak menjamin bahwa paket data akan sampai sesuai dengan urutan data pada saat dikirim, sehingga penerima ( receiver) harus dapat mengganti lebih Jadi, untuk data untukk data yang hilang, paket yang terduplikasi dan paket yang tiba tidak sesuai dengan urutan. Seperti TCP, UDP adalah protokol transport-layer yang umum, maka dibuat protokol jaringan untuk aplikasi khusus dengan tingkat yang rendah. protokol memindahkan (transporting)
24
realtime (RTP).
2.5.2
adalah
RTP
standar internet
yang digunakan
untuk
mengirim jaringan.
pasangan protokol, RTCP (Realtime Transport Control Protocol). Protokol ini memberikan sejumlah pesan dari pengiriman sesi komunikasi berupa data. umpan balik tentang jumlah paket data hilang, waktu tunda dan kesalahan
R T P dapat unicast
secara pada
jaringan. Melalui komunikasi unicast pada jaringan, beberapa salinan data yang terpisah dikirim dari sumber ke masing-masing tujuan. Gambar 2.6 menunjukkan Arsitektur dari sebuah Real- Time Transport Protocol (RTP).
Sumber: http://www.cs.columbia.edu/~coms6181/slides/7/rtp.pdf
25
juga dapat mengidentiiikasi tipe data yang ditransmisikan, urutan paket data yang dan menentukan seharusnya ditampilkan menampilkan lalu mensinkronisasi stream media dari berbagai sumber. RTP membawa data media yang telah dikodekan, sehingga ada rugirugi data (payload) yang harus ditambahkan untuk menentukan kode dari data media tersebut. Data paket RTP tidak dijamin akan tiba sesuai dengan ketika data tergantung itu dikirimkan. Hal ini pada penerima untuk paket tidak dari
RTP
menyusun
memberikan mekanisme untuk memastikan pengiriman tepat pada waktunya atau memberikan jaminan Kualitas servis tetapi RTP dibantu oleh RTCP ( Realtime dapat Transport memonitor Control kualitas Protocol ) yang
distribusi data di dalam suatu jaringan baik Unicast maupun Multicast dan menyediakan suatu kontrol serta ftmgsi identifikasi. RTP dan RTCP dirancang untuk independent pada transport dan network layer.
2.5.3 RTP Service Sebuah session RTP adalah sekumpulan aplikasi komunikasi dengan RTP. Sebuah session diidentifikasi sebagai sebuah alamat jaringan ( network address) dan pasangan port. Satu port digunakan untuk data media dan yang lain digunakan untuk mengontrol data RTCP. Partisipan adalah sebuah mesin tunggal, host atau user yang berpartisipasi dalam session. Partisipasi dalam sebuah session dapat terdiri dari penerima data pasif (passive receiver), pengirim data aktif (active sender) atau keduanya.
26
media session
ditransmisikan yang
berbeda. Sebagai contoh, jika data audio dan video sama-sama digunakan dalam sebuah konferensi, satu session digunakan untuk transmisi data audio dan sebuah digunakan data video. dapat memilih diterima, sebagai contoh bandwidth rendah session untuk lain yang terpisah mentransmisikan Ini membuat partisipan tipe media yang ingin : seseorang mungkin dengan
2.5.4 Paket Data RTP Data media untuk sebuah ditransmisikan sebagai session akan
sebuah rangkaian paket. Rangkaian paket data yang diciptakan dari sumber tertentu dianggap sebagai stream. Format header paket sebuah data RTP
Sumber: http://www.cs.columbia.edu/~coms6181/slides/7/rtp.pdf Masing-masing paket data RTP dalam sebuah stream berisi 2 bagian, yaitu struktur header dan data aktual (the paket actual).
27
a. b.
Version (V): 2 bits. Versi sekarang adalah 2. Padding (P): 1 bit. Jika padding bit diset 1, menunjukkan ada satu atau lebih pada akhir suatu paket bukan merupakan bagian payload atau data. Byte bagian akhir dari suatu paket menunjukkan nomor byte padding . Padding digunakan untuk beberapa algoritma enkripsi. Ekstension (V):1 bit. diikuti oleh Header extensi . membolehkan Jika diset sebuab. 1, ini untuk fix header
c.
mekanisme implementasi
d. penambahan informasi header RTP. CSRC Count (CC): Menunjukkan jumlah 4 bit. identitas sumber
e.
yang memberikan kontribusi. Nomor identifikasi CSRC yang diikuti oleh header fixed. Jika CSRC count nol, sumber sinkronisasi adalah sumber payload. Marker (M) penanda 1 bit. Suatu yang didefenisikan sebagai yang khusus. Dengan marker bernilai 1 berupa danyang data untuk gambar audio dan video bernilai 0 maka bit
payload berupa suara. g. Payload Type (PT): 7 bit. Mengindikasikan format dari data yang dibawa. Suatu indeks menunjukkan tabel profil yang menjelaskan payload. Mapping dispesifikasikan pada RFC 1890. Sequence Number: 16 bit. Diset angka random oleh pengirim saat awal sesi dan bertambah terus setiap pengiriman RTP berikutnya.
28
Header ini memungkinkan untuk mendeteksi kehilangan paket data atau paket yang datang tidak berurut. 32 bit waktu saat paket Timestamp : Menunjukkan dikirim, bertambah waktu. monoton dan Digunakan linear seiring untuk
h.
i.
global, tidak sama untuk masing-masing pengirim. Nilai ini dipilih secara random tergantung dari dan alamat tidak jaringan (IP).
Mengidentifikasi sumber sinkronisasi. Jika CSRC count adalah nol, sumber payload adalah sumber sinkronisasi. Jika CSRC count adalah tidak nol, SSRC menunjukkan mixer . CSRC: masing-masing 32 bit. Menunjukkan nilai SSRC dari seluruh kontributor dari data tersebut. Digunakan untuk pencampur data (mixer) dari 2.5.5 beberapa SSRC, sehingga SSRC masing-masing kontributor diisikan ke CSRC ini sedangkan SSRC diisi dengan SSRC dan mixer itu sendiri.
RTCP (Real-Time Control Protocol) paket data. ini RTCP (Real-Time Control Protocol) berfungsi sebagai protokol kontrol dari RTP. RTCP didasarkan pada periode pentransmisian dan kontrol paket untuk seluruh data yang masuk pada satu sesi dengan menggunakan mekanisme distribusi sebagai Protokol
menyediakan multiplexing dari data dan kontrol paket, sebagai contoh mengutamakan bagian nomor port dengan UDP. Sebagai tambahan pada
29
data media dalam sebuah session, paket data control (RTCP) dikirim secara periodik kepada semua partisipan dalam session. Paket RTCP dapat berisi informasi tentang kualitas servis dari session partisipan, informasi tentang sumber dalam media port yang data sedang ditransmisikan dan statistik
tentang data yang telah dikirimkan sampai sekarang. Ada beberapa tipe dan paket RTCP yaitu: 1. Sender Report 2. Receiver Report 4. Bye 3. Source Description
5. Applicationspesific Paket RTCP adalah bertumpuk (stackable) dan dikirimkan sebagai Semua sebuah session paket RTCP. sebuah gabungan paket yang terdiri dari paling sedikit 2 paket, yaitu sebuah report packet dan sebuah source description packet . partisipan mengirimkan
Partisipan yang telah mengirimkan paket data mengeluarkan sebuah sender report. Sender Report (SR) berisi jumlah total paket dan jumlah byte yang dikirim sebagai informasi yang bisa digunakan untuk mensinkronkan stream media dari session yang berbeda. Session dari partisipan secara periodik mengeluarkan receiver reports untuk semua sumber dari mana paket data diterima. Sebuah Receiver Reports (RR) berisi informasi tentang jumlah paket yang hilang, nomor urutan tertinggi yang diterimu dan waktu saat paket dikirim yang dapat
30
digunakan
untuk ( delay )
tunda
( sender ) dan penerima ( receiver ). Paket pertama sebuah report dalam packet , paket R T C P harus
meskipun tidak ada data yang dikirimkan ataupun diterima. Dalam hal ini, sebuah dikirim. receiver report Semua paket kosong yang R T C P harus
memasukkan sebuah Elemen Source Description (SDES) yang berisi nama kanonik ( canonical name = CNAME ) yang idektik dengan sumber. Informasi tambahan mungkin description , dimasukkan dalam sepeiti nama source
aplikasi, pesan yang menjelaskan kondisi sekarang dari sumber. Ketika sebuah sumber (partisipan) akan sumber tidak aktif, maka
mengirimkan sebuah paket RTCP BYE. Pcmberitahuan BYE dapat berupa alasan 2.6 mekanisme bagi aplikasi untuk menetapkan dan mengirim informasi umum melalui port control RTP sumber R T C P APP meninggalkan memberikan session. Paket
standar
untuk
Standar H.323 mendasari komunikasi multimedia yang meliputi audio, video dan data melalui jaringan yang berbasis IP ( Internet Protocol), termasuk jaringan internet. H.323 distandarkan oleh ITU (International memberikan komunikasi
Telecommunication
multimedia pada jaringan LAN (Local Area Network) yang tidak menjamin kualitas layanannya (QOS). Jaringan ini mendominasi teknologi jaringan
31
yang
sekarsang, jaringan
IP
dan
teknologi jaringan Fast Ethemet dan Token Ring . H.323 pada dirancang bagian untuk paling beroperasi atas dari
Arsitektur jaringan yang umum, yaitu pada layer aplikasi dari arsitektur OSI. Dengan demikian, tidak ketergantungan beroperasinya pada Selain itu, H.323 hardware atau sistem tidak dapat pada ada H.323 bergantung
tertentu. H.323 diimplementasikan apa pun, pesawat telepon dan set-top tanpa perlu
platform
mengikuti standar H.323 berbagai dan aplikasi berinteroperasi, setiap pengguna memperhatika bagaimana n terminal komunikasi multimedia.
memiliki keuntungan dari segi interoperabilitas. Sangat memungkinkan H.323 untuk berkomunikasi dengan berbagai produk terminal H.323, dapat berkomunikasi pula dengan standar komunikasi multimedia yang beroperasi yangH.32O pada jaringan ISDN dan dari pada jaringan komunikasi yang lain, seperti H.324 pada jaringan PSTN. H.323 mendukung konferensi multipoiont dengan sebuah Multipoint Control Unit (MCU) yang menyediakan arsitektur yang fleksibel dan powerful untuk melakukan hosting pada konferensi multipoint. H.323 juga
mendukung komunikasi
Multicast
memberikan efisiensi
32
penggunaan bandwidth jaringan, karena dengan stream data tunggal, data dapat dikirimkan ke subset dari suatu grup komunikasi. Kemampuan H.323 untuk beroperasi pada jaringan LAN berbasis IP yang tidak menjamin kualitas layanannya (Quality Service), kemampuan dalam data of dan untuk pengaturan bandwidth transmisi melakukan konferensi interoperabilitasnya kemampuan serta
Multicast menempatkan
H.323 sebagai standar yang akan menjadi begitu penting di dalam aplikasiaplikasi intemet multimedia . Aplikasi untuk H.323 komunikasi meliputi
voice over IP (VoIP), short e-mail/ sms, browsing internet/WAP, videopon (videophone), konferensi video, distance leaming, game online serta chat H.323 bisa dalam dan multimedia . H.323 juga call digunakan point-to-point multipoint conference. mengatur masalah control, multimedia
management, bandwidth management dan juga interface antar LAN dan interface ke jaringan lainnya, seperti jaringan PSTN, ATM, ISDN dll.
2.6.1 Arsitektur H.323 Rekomendasi H.323 mencakup kebutuhan-kebutuhan teknik untuk komunikasi audio dan video pada jaringan LAN yang tidak menjamin Kualitas layanannya. H.323 juga mereferensikan spesifikasi T.12O untuk komunikasi data sehingga memungkinkan konferensi audio, video serta data. H.323 tidak mencakup jaringan LAN yang digunakan atau Layer Transport yang penting untuk interkoneksi antar LAN. Hanya elemen-
33
elemen yang diperlukan untuk berinteraks dengan Switched Circuit i Network (SCN) yang tercangkup standar H.323. Ada utama untuk sistem empat dari H.323 Komunikasi di dalam IP:
komponen
jaringan
Terminal , Gateway, Gatekeeper, Multipoint Control Unit . yang untuk Video Protokol H.323 untuk LAN/ ATM ditunjukkan pada Gambar 2.8 dan menunjukkan SeperangkatProtoko 1 Conference digunakan
Gambar 2.8 H.323 Protokol untuk LAN/ ATM Sumber: www. Bussinesstelecon. net/conterenceequipment/h. 3 23 -client.html a. b. H.323 merupakan standar yang banyak mengayomi standar-standar
Audio G.7l1, G.722, G.728, G.729. Call Signalling 11255.0 untuk connection establishment. H.255 juga menjelaskan penggunaan sebagai transport. (Real-Time Transport Protocol)
34
d.
Call
yang
Control mengatur
protokol
exchange dibutuhkan agar kedua pihak (atau semua pihak) yang ikut dalam suatu conference bias membuat persetujuan mengenai media stream e. f. g. control lainnya . Multipoint H.323. Data T.l20. h. i. channel H323. Supplementary Service H.450 untuk servis-servis tambahan. CS Services H.246 dengan circuit switched services . untuk interoperability Security dan H.235 autentikasi untuk bagi keamanan channelserta apa yang berbagai akan parameter digunakan call
2.6.2 Komunikasi H.323 Komunikasi pada H.323 dapat dilihat sebagai mixing dari audio, video, data dan sinyal kontrol. Kemampuan dasar H.323 adalah audio, setup call Q.931, kontrol RAS dan pensinyalan H.245. Sedangkan kemampuan yang lain, seperti konferensi video dan data merupakan pilihan. Jika dimungkinkan adanya beberapa macam algoritma, algoritma-algoritma yang digunakan oleh encoder diperoleh dari informasi yang dikirimkan oleh decoder selama pertukaran sinyal kontrol H.245.
35
Terminal H.323 juga mempunyai kemampuan operasi yang asimetrik (yaitu algoritma digunakan di yang berbeda encoder dan antara yang
decoder ) dan dapat mengirim atau menerima lebih dari satu kanal video. audio dan
fungsi ini mencakup setup call, kemampuan pertukaran sinyal, pensinyalan dan indikasi perintah dan pesan-pesan untuk mendeskripsikan isi dari kanalkanal dan logika. Semua sinyal sinyal kontrol dilewatkan audio, video
melalui sebuah layer kontrol yang memformat stream data ke dalam pesanpesan untuk dikeluarkan ke antarmuka (interface) jaringan. Layer ini juga membentuk logika, pembagian penomoran dalam frame-frame terurut,
deteksi error dan koreksi error berhubungan dengan masing -masing tipe data untuk operasi Kanal H.323,Pensinyalan Call Q.931, kanal RAS yang dikerjakan oleh protokol dan RTP/RTCP. H.245 Control Channel merupakan sebuah kanal yang membawa pesan-pesan termasuk kemampuan pertukaran,
pembukaan dan penutupan kanal logika, pesan-pesan control flow, perintah dan indikasi umum. Kemampuan melakukan pertukaran sinyal kontrol merupakan satu dari kemampuan dasar pada rekomendasi ITU. H.245 memberikan kemampuan penerimaan dan pengiriman sinyal kontrol yang terpisah dan hanya ada satu Kanal Kontrol H.245 setiap call. Kanal Pensinyalan Call menggunakan standar Q.93l untuk membentuk hubungan
36
antara dua terminal. Fungsi pensinyalan kanal RAS, membentuk registrasi, admisi, perubahan bandwidth dan status antara end point-end point dengan gatekeeper . RAS tidak diaplikasikan jika tidak digunakan gatekeeper .
Audio Sinyal audio terdiri digital yang atas sinyal terkompresi, ucapan
Algoritma pengkodean sinyal ucapan yang digunakan adalah semua standar yang G.723 dikeluarkan dan G.729. untuk menunjukkan oleh ITU Perbedaan pengkodean perbedaan seperti sinyal G.711, ucapan
rekomendasi
penawaran antara kualitas sinyal, laju bit, kompleksitas dan waktu tunda. G.711 mentransmisikan sinyal 56 atau 64 kbps. codec suara audiopada untuk H.323.G.723 G.729 beroperasi pada laju bit yang rendah, sehingga sangat direkomendasika sebagai n yaitu 5,3 atau 6,3 aplikasi kbps
merupakan pengkodean suara dengan kualitas sangat bagus (toll-quality) bekerja pada 8 kbps. Selain dari beberapa standar ITU ada bebe standar lain seperti AC3, AMR , Apple Lossless, ATRAC, FLAC, iLBC, Monkey's Video Audio, -law, Musepack, Nellymoser, OptimFROG, RealAudio, RTAudio, SHN, Siren, Speex, Vorbis, WavPack, WMA, TAK, True Audio
Oleh karena kemampuan video merupakan pilihan, setiap terminal H.323 yang menginginkan video harus mendukung codec H.261, sedangkan pilihan. memberikan pengukuran
37
ITU, 64 kbps
melakukan pengkodean
digunakan
Kompensasi
memperbaiki kualitas gambar. H.263 dengan merupakan pembaharuan perbaikan gambar H.261,
menggunakan teknik perkiraan gerak, frame-frame yang diprediksikan dan tabel Coding Huffman Format gambar Ukuran(Pixel) transmisi laju bit yang dioptimasi H.261 rendah. untuk H.263
Sub-QCIF 128 x 90 Tidak dspesifikasikan Diperlukan QCIF 176 x 144 Diperlukan Diperlukan Difasilitasinya komunikasi antara sistem H.261 dengan H.263 dikarenakan CIF 352 x 288 Pilihan Pilihan 4CIF 702 x 576 N/A Pilihan 16CIF 1408 x 1152 QCIF N/A Pilihan keduanya mendukung format seperti ditunjukkan pada
Tabel 2.2. Format ITU untuk Konferensi Video Teknologi Over IP, Yohanes:49 Di dalam H.323, konferensi data merupakan pilihan. Dengan Juga diaplikasikannya kemampuan konferensi data, H.323 akan mendukung aplikasi-aplikasi seperti whiteboard dan transfer file. H.323 mendukung konferensi data melalui spesifikasi T.120 yang memungkinkan konferensi point-to-point ataupun multipoint.
mendukung interoperabilitas pada aplikasi, jaringan dan level transport. Sebuah sistem H.323 dapat mendukung data dengan menggabungkan
38
kemampuan T.l20 ke dalam client-client dan unit kontrol multipoint. MCU akan mengontrol dan mencampur informasi konferensi data.
2.7 Jaringan IP dan Komuuikasi Multimedia Kemampuan melakukan komunikasi audio, video maupun data yang didukung yang dengan untuk adanya kontrol, H.323 perlu digunakan sinyal didukung sinyal dengan
kanal-kanal
mentransmisika beragam n
tersebut. Diperlukannya kanal-kanal karena setiap jenis sinyal mempunyai karakteristik beragam terlibat dapat dalam dibagi masing-masing. sinyal yang Secara garis besar,
kontrol, sinyal data dan sinyal media. Karakteristik dari sinyal kontrol adalah munculnya pada waktuwaktu tertentu dan selama waktu yang cukup singkat. Misalnya, sinyal control digunakan untuk membentuk koneksi call dan untuk melakukan validasi transkoder antara pengirim dan penerima. Sinyal kontrol ini harus benar-benar komunikasi. Selanjumya, sinyal kontrol akan dilewatkan melalui suatu kanal kontrol yang benar-benar tenjamin reabilitasnya. Data atau informasi mempunyai karakteristik yang hampir mirip dengan sinyal kontrol. Hanya saja sinyal data mempunyai ukuran yang lebih besar dan lebih sering ditransmisikan, karena berupa informasi yang ingin disampaikan. Seperti pada saat melakukan browsing internet, sinyal data atau informasi akan tersampaikan karena menentukan keberlangsungan proses
39
dikirimkan pada saat pengguna meload data. Pada beberapa saat, sinyal data akan dikirimkan dan terkirim, untuk sementara terhenti perintah data data setelah aktivitas untuk dari semua selanjutnya
pengiriman data akan menunggu user untuk demikian, informasi kanal sebut me- load sinyal
jaminan bahwa semua data atau informasi benar -benar tersampaikan. Sinyal mencakup media komunikasi sinyal yang terlibat multimedia dalam H.323
proses
multimedia, sinyal audio dan video akan berlangsung teruss menerus, yaitu berupa suatu streaming audio kanal yang kita dan video sebut melalui
sebagai kanal media. Suatu kanal media tidak perlu menjamin bahwa semua sinyal baik audio semuanya maupun dengan video akan benar. terkirim
Kehilangan sedikit dalam komunikasi audio dan video masih dapat diterima oleh pihak pengguna karena mempengamhi makna tidak pesan yang
disampaikan. Oleh karena itu, kanal media tidak memerlukan jaminan media. reliabilitas. Dari ketiga macam kanal yang dijelaskan di atas, kita dapatkan bahwa untuk berlangsungnya komunikasi multimedia perlu kanal yang reliable dan nonreliable. Kanal yang reliable dibutuhkan oleh kanal kontrol dan kanal data sedangkan kanal yang nonreliable dibutuhkan oleh kanal
40
Transmisi
menggunakan
oriented yang menjamin transmisi paket yang berurut, bebas dari error dan terkontrol, dan Pada tetapi mengurangi dapat menunda Throughput . ini didukung Protocol oleh transmisi
(TCP). Jadi, H.323 akan menggunakun TCP untuk transmisi kanal kontrol H.245, kanal data T .120 dan kanal pensinyalan call . Transmisi pada kanal nonreliable disediakan oleh User Datagram Protocol sebuah (UDP). Transmisi nonreliable mode tanpa merupakan
koneksi yang menjanjikan pengiriman terjamin. UDP membeiikan informasi kontrol yang minimal, yang digunakan untuk streaming audio dan video. Transmisi nonreliable melalui UDP menggunakan IP Multicast dan Real Time Protocol (RTP) untuk menangani streaming audio dan IP untuk video, dan dan RAS/RTCP. IP protokol Multicast adalah sebuah yang digunakan untuk
transmisi non-reliable di dalam UDP. RTP bekeija pada bagian teratas dari dirancang menangani kebutuhankebutuhan dan urutan untuk streaming audio dan video melalui internet. Sebuah header yang terdiri atas paket order pewaktuan dan penomoran urutan ditambahkan untuk setiap paket UDP. Dengan melakukan bujiering pada endpoint penerima, informasi pewaktuan data. penomoran memungkinkan aplikasi menghilangkan duplikasi dan memungkinkan untuk melakukan kembali Multicast
41
Real-Time Control digunakan untuk UDP. R T C P pelayanan, sesi dari mengenai mendistribusikan semua memonitor menyampaikan partisipanpartisipan
Protocol (RTCP) mengontrol kualitas informasi dan secara periodik yang berisikan
partisipan melalui mekanisme distribusi yang sama seperti paket data. Pembahasn telah mengenai komunikasi disinggung dalam juga
alquran yang menerangkan tentang komunikasi Allah SWT kepada manusia melalui Rosulnya perantara malaikat Jibril nabi M u h a m m a d SAW. dan
Allah mengomunikasikan pesan ilahiNya melalui seorang utusan,malaikat Jibril, yang menyampaikan pesan-pesan kepada penerima u F{$# y9$# / t s> tGs9 informasi, dengan
izin Allah, apa yang dikehendaki. Hal ini telah difirmankan dalam Alquran s% surat QS.as- Syuara: 192 195
4n?t
. Ini
tt
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas benar-benar diturunkan semesta
diturunkan dan diwahyukan oleh Allah kepadamu dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),yaitu malaikat Jibril. Itulah yang dikatakan oleh beberapa ulama salaf. Ini adalah pendapat yang tidak lagi dipertentangkan ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-
orang yang memberi peringatan, Yakni dibawa turun oleh malaikat yang
42
mulia lagi terpercaya yang memiliki kedudukan disisi Allah serta ditaati di Malai- il ala (alam langit) kedalam hatimu Ya Muhammad, dalam keadaan selamat dari kotoran, penambahan dan pengurangan Agar kamu menjadi salah seorang diantara orang - orang yang memberi peringatan, yaitu agar engkau memberi peringatan tentang hukuman dan kemurkaan Allah bagi orang yang menyelisihi serta memberikan kabar dan mendustakannya
gembira pada orang-orang mukmin yang mengikutiya dengan bahasa Arab yang jelas, kepadamu al-Quran yang ini, kami kami turunkan turunkan
dengan bahasa arab yang fasih, sempurna dan lengkap agar menjadi penjelas yang tegas dan nyata serta dapat memutuskan alasan, menegakkan bukti dan 2.8 menunjukkan kepada kebenaran.
Teknik Kompresi dan Dekompresi Pada Tabel 2.3 terlampir daftar beberapa teknik kompresi suara yang sering digunakan dengan beberapa parameter yang mencerminkan kinerja dari Teknik kompresi suara tersebut. Kolom kbps memperlihatkan berapa lebar bandwidth yang diambil untuk mengirimkan suara yang dikompres menggunakan teknik kompresi tertentu. MIPS (Mega Instruction Per Second) memperlihatkan beberapa kebutuhan Waktu pemrosesan dum pada saat melakukan kompresi suara dalam juta instruksi per detik. Milidetik (ms) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kompresi.
43
2.9 Komunikasi Multipoint pada Jaringan Komputer Dalam perkembangan pengguna jaringan , kebutuhan untuk melibatkan melakukan komunikasi lebih dari dua mulai merasakan yang
pihak Secara bersamaan. Beberapa aplikasi pada jaringan komputer mulai membutuhkan komunikasi diantaranya aplikasi audio dan siaran video radio broadcast dan TV multipoint , chat bersama, mcmbuat
untuk pada
jaringan komputer, serta aplikasi video conference yang bersifat multimedia , real-time dan interaktif. Jika ditinjau dari cara penerimaan datagram oleh host pada jaringan TCP/ IP, ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk yang sangat klasik mendesain aplikasi jaringan yang bersifat multipoint, yaitu: 2.9.1 Unicast Komunikasi point-to-point mcnggtmakan
datagram IP dcngan mode: unicast. Pada mode unicast setiap datagram mempunyai alamat tujuan yang unik (milik host tertentu). Komunikasi multipoint dapat diwujudkan dengan cara membuat beberapa hubungan sekaligus pada beberapa host, yang masing-masing mengirimkan datagram
44
unicast.
satu
akan setiap
Komunikasi sangat
kemampuan multitasking dari suatu host untuk melayani berbagai aplikasi dari beberapa host sekaligus. Namun memiliki jika demikian cara keterbatasan, ini terutama
jumlah host yang terlibat dalam komuniksi multipoint ini sangat banyak. Host yang berhubungan multipoint harus membuat hubungan komunikasi akan ganda host yang Hal ini akan sebanyak host yang terlibat. Selain meningkatkan beban kerja masingmasing host yang ditimbulkan terlibat, trafik oleh komunikasi sebanyak pemakaian yang ini terlibat. Bandwidth berikut untuk
berlipat
2.9.2 Broadcast
45
Cara yang lain untuk menyampaikan informasi yang sama kepada seluruh host broadcast. adalah dengan Untuk mengirimkan metode
informasi kepada seluruh host yang ada pada jaringan yang sama, host cukup mengirimkan satu datagram yang ditujukan ke broadcast address jaringan yang host yang bersangkutan. Karena ada pada satu seluruh
jaringan memiliki broadcast address yang sama, maka seluruh host akan menerima datagram tersebut sebagai informasiasi yang harus diterima.
Gambar 2.10 Pengiriman Datagram ke Broadcast Address Sumber: www. free.visin.org/onno-indo3/network/KomunikasiMulticast .pd f cara yang
oleh
Pengiriman Datagram ke broadcast Address dapat dilihat pada Gambar. Dengan tersebut, bandwidth ditimbulkan
hubungan video conference dalam suatu jaringan tidak tergantung pada jumlah host yang terlibat. Demikian juga dengan beban host pengirim, karena hanya cukup mengirim satu datagram yang dapat diterima oleh semua host pada jaringan. Akan tetapi, host yang tidak ingin terlibat pada video conjerence juga menerima datagram tersebut, karcna menggunakan broadcast yang sama. Hal tersebut akan menambah kerja dari host yang
46
tidak terlibat karena harus memproses datagram tersebut sebelum akhirnya diabaikan. Selain itu, setiap jaringan memiliki broadcast address yang Jika oleh router ke setiap berbed-beda. datagram diteruskan dan yang maka broadcast address jaringan terhubung dengannya, datagram tadi bisa-bisa akan tersebar ke berbagai jaringan yang tidak ingin menerima datagram tersebut.
2.9.3 Multicast Cara ketiga untuk membuat komunikasi multipoint adalah dengan menggabungkan keunggulan kedua cara di atas dalam hal pengiriman datagram, yaitu: 1. Pengiriman hanya mengirimkan satu datagram untuk mencapai seluruh host yang merupakan anggota group. 2. Datagram hanya diterima oleh sejumlah host tertentu disebut host grup.
Cara terscbut di atas disebut mode Multicast , yaitu dengan cara mencatumkan satu Multicast address sebagai destination address dari datagram yang dikirim. telah dijelaskan, tidak dipakai untuk Sebagaimana alamat suatu host , tetapi Multicast address untuk ditujukan mengalamatkan sejumlah host yang bwrgabung dalam satu group yang mwnjalankan aplikasi yang sama. Pada Gambar 2.13, swjumlah host mwlakukan komunikasi multipoint untuk mcnjalankan suatu aplikasi bersama. Host yang terlibat dalam Komunikasi multipoint sebagian ada
47
pada
network
network 2.
pada dan
network 2 dihubungkan dengan router. Salah satu host (pada Gambar 2.13 disebut Source Host) mengirimkan datagram ke suatu Multicast address (misalkan memudahkan, 224.22.33.44). Multicast group 1, karena penggunaan Untuk lebih address ada
Multicast address lain sebagai group 2 dan 3 dan seterusnya. Source Host media, seluruh host hanya mengirimkan 1 datagram ke jaringan. Pada network 1 yang menggunakan sharede. sebenarnya mendengar
datagram. Khusus bagi host-host yange terlibat dan menyatakan dirinya sebagai group 1 address 224.22.33.44), ( memiliki datagram Multicast
akan diproses lebih lanjut oleh lapisan di atas IP, sementara bagi host yang tidak terlibat (host C), datagram akan diabaikan sebagaimana datagram lain yang memiliki address tujuan bukan kepadanya.
Gambar 2.11 Pengiriman Datagram ke Suatu Multicast Address Sumbcr: www Free.visin.org/onno-indo-3/network/komunikasiMulticast.pdf
48
Dengan bantuan router yang telah memiliki kemampuan Multicast , datagram diteruskan ke network 2 karena ada anggota group 1 yang ada pada network 2. Berapapun jumlah host pada network 2, keputusan untuk meneruskan atau tidak meneruskan datagram Multicast ke jaringan lain diatur dalam suatu mekanisme protokol. Dengan protokol tersebut, router Multicast saja suatu group. dapat terdapat mengetahui pada network anggota mode mana dalam
Kesimpulannya penggunaan ,
Multicast
membentuk Komunikasi multipoint memiliki beberapa keunggulan, yaitu: 1. Beban kerja host pengirim cukup ringan, karena tidak perlu melakukan replikasi datagram. 2. Kebutuhan bandwidth untuk transisi datagram tidak tergantung pada jumlah host yang terlibat. Satu atau seratus host yang terlibat pada satu jaringan, bandwidth yang dibutuhkan tetap sama. Demikian juga jika pada network 2 terdapat puluhan host sebagai anggota group, router hanya perlu meneruskan satu datagram saja untuk mencapai seluruh host tersebut. Sedangkan kelemahan (konsekuensi) metode tersebut adalah: 1. Memerlukan standar baru pada protokol IP dan protokol data link layer baru untuk alokasi (misalnya Ethernet) untuk bisa mengirim dan menerima datagram Multicast. 2. Memerlukan mekanisme protokol mengatur
Multicast address sebagai group tertentu, keanggotaan host pada suatu group dalam suatu jaringan, routing datagram Multicast, dan lain-lain.
49
2.10
SOCKET Socket adalah kombinasi alamat IP dan nomor port yang digunakan untuk mengadakan hubungan secara lengkap. Ditunjukkan pada Tabel 2.4, dimana empat perintah pertama pada daftar akan dieksekusi oleh server sesuai urutannya. Perintah SOCKET akan membuat sisi yang baru atau hardware pada lapisan transport yang melaksanakan tugas-tugas lapisan format tersebut. Parameter pemanggilan menspesifikas i pengalamatan, dan digunakan. berhasil jenis layanan protokol yang yang akan diinginkan yang digunakan
Perintah file asli yang Arti descriptor akan pemanggilan berikutnya, SOCKET pada Membentuk suatu end point komunikasi BIND LISTEN sama caranya
OPEN.
Memasang alamat local pada socket Mengumumkan kesediaanpemanggilan menerima koneksi, berikan ukuran dengan yang dilakukan antrian Memblock pemanggil sampai usaha koneksi tiba Aktif, mencoba membuat koneksi Menerima data melalui koneksi Melepaskan koneksi
Tabel 2.4 perintah socket Sumber : Andrew S, Tanenbaum, 1995, 109 Socket yang baru dibuat tidak memiliki alamat. Alamat-alamat tersebut dlberikan dengan menggunakan perintah BIND. Satu server bahwa proses sangat mempunyai batas server itu. Alasan untuk tidak memiliki panggilan SOCKET yang dapat membuat sebuah alamat secara langsung adalah sebagian memperhatikan alamat-alamatnya
50
Berikutnya, panggilan LISTEN mengalokasikan ruang antrian bagi panggilan-panggilan yang datang client mencoba pada saat yang melakukan koneksi bila sejumlah untuk dengan
bersamaan. Sebaliknya
LISTEN dalam model socket bukanlah panggilan yang yang datang, server memblokir. Untuk memblokir penggunaan koneksi perintah ACCEPT. Pada sisi client, sebuah socket pertama-tama harus dibuat dengan menggunakan primitive socket, akan tetapi BIND tidak diperlukan lagi karena alamat yang digunakan tidak memperdulikan server. Perintah CONNECT memblokir pemanggil dan secara aktif memulai proses koneksi. Ketika koneksi tersebut sudah lengkap, proses client tidak memblokir lagi dan koneksi pun terbentuk. Sekarang kedua pihak dapat menggimakan SEND dan RECEIVE untuk mentransmisi dan menerima data yang dilewatkan melalui koneksi full duplex. Pelepasan koneksi dengan socket adalah simetris. Setelah kedua pihak telah mengeksekusi perintah CLOSE, maka koneksi dilepaskan. 2.11 mengeksekusi
Aplikasi Multimedia untuk Fast Ethernet Multimedia melingkupi aplikasi yang cukup luas, mulai dari image sederhana yang disisipkan pada suatu pengolah kata hingga video conference. Kualifikasi real-time mengharuskan aplikasi dapat dijalankan selama waktu tertentu yang terbatas. Contoh aplikasi seperti ini adalah conferencing system menggunakan synchronized video, audio dan data.
51
Faktor pada
memungkinkan aplikasi multimedia adalah kebutuhan teknologi. multimedia dalam pemakai bidang
dan
Kebutuhan
akan pelatihan
aplikasi banyak
dikenal dengan istilah computer-based training. Jika diterapkan pada satu jaringan, aplikasi ini tentu membutuhkan kontrol data yang baik dengan delay yang serendah mungkin. Delay sistem untuk Aplikasi Multimedia dittmjukkan pada Tabel 2.5
2.12
Tabel 2.5 delay Sistem untuk aplikasi multimedia Grinham ans Partt, 1995:34 Kapasitas Bandwidth MOIP pada LAN Dalam pentransmisian informasi multimedia, jaringan harus dapat menjamin bandwidth untuk multimedia. Untuk menentukan bandwidth di LAN, sangat bergantung dari jenis codec yang digunakan. Table 2.6 berikut ini merupakan codec recomendasi ITU-T untuk aplikasi MoIP.
52
2.12.1 Alokasi Bandwidth Voice di LAN Untuk voice menghitung bandwidth satu terlebih dahulu kanal
harus diketahui jenis codec yang untuk yang digunakan, sampling rate (periode waktu dialokasikan mengkodekan informasi sebelum
mentransmisikan paket), dan header tiap protokol yang digunakan di LAN. Setelah dengan ditentukan jenis codec menentukan yang digunakan,
sampling rate yang akan digunakan dapat dihitung uktuan voice payload, Bvoice jumlah paket-paket perdetik: Bvoice= paket/detikx = (voice payload + overhead header) x 8 bit/byte (2-1)
voice _ full
= 2 x
Dengan:
= = =
Bvoice
Byte/bit) bandwidth voice dalam satu arah transmisi (bps). Jika dalam satu kanal digunakan untuk full duplex maka jumlah bandwidth untuk 1 kanal : B (sampling rate ms) x (Data rate voice kbps x 1/8 1000(ms) / sampling rate voice (ms) RTP/ UDP/IP header (40 byte)
2.12.2 Alokasi Bandwidth Untuk Video di LAN Untuk kebutuhan bandwidth video pada penerapan ini, mengacu pada rekomendasi CCITT H.263 yaitu untuk low bit-rate video standart untuk aplikasi teleconferencing yang menggunakan standar iitur MPEG-l dan MPEG-2. Pengoperasiannya pada bandwidth 64 kbps dimana 48 kbps (2-2) digunakan untuk transmisi sinyal video dan 16 kbps digunakan untuk transmisi sinyal audio. Maka kebutuhan bandwidth untuk video pada LAN : [paket/detik x (Vid payload+ overhead header) x 8bit/byte]
53
Dengan: Bvideo
Vid payload (byte) Video rate (bps) Paket/detik (byte) Overhead header = bandwidth video dalam satu arah transmisi (bps). Jika dalam satu kanal digunakan untuk full duplex maka jumlah bandwidth untuk l kanal : B video _ full = 2 x B video (framing rate) x (Data rate video bps x 1/8 Byte/bit) bits per pixel x vertical resolution x horizontal resolution x frame rate 1000 (ms) / framing rate video (ms) RTP/UDP/IP header (40 byte)
= = = =
2.13 Paket Data Multimedia Pada penerapan ini, rata-rata paket multimedia (dalam hal ini paket dapat berupa voice atau video) yang dibangkitkan setiap detik pada PC multimedia pada user 1 ke user 2, dapat dihitung secara matematis dengan persamaan sebagai berikut : [http://www. drott. cis. drexel. edu/ne1working/ bandwidth. html] ; 2.13.1 Paket Voice Pada paket yang dibangkitkan untuk data voice/audio dalam bentuk digital, sinyal audio di-sample pada 8 Kilo Hertz. Masing-masing sample di kuantisasikan dengan 8 bit, dan kemudian di-stream menjadi digital audio pada 64 Kilobits per second. Dalam penyimpanan kebutuhan (storage) sinyal audio akan ditranslate ke dalam 8 kilobytes per second. Sample akan di-generate setiap 125 microsecond. Kualitas audio di-stream pada bandwidth 64 Kbps (atau tergantung dari pemilihan jenis codec). Dengan:
54
Bvoice (bps) (Paket / det ik ) PSizevoice (bit ) = Paket voice yang dibangkitkan (paket/detik) = Bandwidth untuk aplikasi voice (bps).
(2-3)
(bit ) = Ukuranf besarnya paket voice yang ditmnsmisikan (bit) 2.13.2 Paket Video Masing-masing unit disampling informasi sebagai video frame
video. Frame dari video yang besarnya 1/30 second. Pada kasus normal besarnya informasi B (bps)ini di-carier-kan sebagai bits pada bandwidth = video Pgenvideo (2-4) 128 kbps PSize video (bit ) (standar H.261).
Pgenvideo Bvideo (bps ) Dengan: PSizevideo (bit )
(bit)
dalam
Pada
Pada paket yang dibangkitkan untuk data digital, dapat berupa teks atau format gambar yang berupa karakter (1 karakter = 1 byte = 8 bit dan tersimpan memori). peralatan lainnya, dasamya
digunakan untuk penyimpanan (storage), aliran informasi dalam unit berbeda dapat berupa character, block atau file.
55
Block memiliki ukuran yang tetap (fixed number) dari karakter dan file memiliki block. Pada mempunyai 128 ukuran block spesifikasi bytes, yang biasanya mengacu pada yaitu
1024 bytes. Meskipun file memiliki ukuran block yang tetap, banyaknya block tergantung disimpan dalam pada file user informasi pada untuk (2-5) yang
aplikasi.
Bandwidth pembangkitan paket Bdata (bps) Pgen data = P (bit) adalah 9,6Size data kbps.
Pgen _ data Bdata (bps ) Dengan: PSizedata (bit )
(data Paket / det ik ) digital yang untuk data (bps). = Paket paketdibangkitka data digital (paket/detik yang n )
Parameter Performansi Jaringan Parameter-parameter performansi jaringan merupakan parameter yang menunjukkan baik dan buruknya kinerja sebuah janngan. 2.14.1 Delay End-to-End dalam Pada saat mengirimkan sebuah pesan, stasiun pengirim akan Pada stasiun akan
menyertakan bit-bit yang melakukan encoding dari tipe pesan, program yang membuatnya dan protokol yang digunakan. Semua pesan disimpan
stream of packets.
penerima,
penerima
56
menggunakan informasi lebih clari bit -bit tersebut sebagai cara memproses data. Pada proses transmisi data MoIP, data dibangkitkan pada memori buffer pengirim dengan panj ang dan jumlah tertentu. Data kemudian akan ditransmisikan segmen dan mternet yang dalam diteruskan bentuk oleh terminal akan tujuan. segmenlayer Data
sampai ke ditransmisikan
adalah mengirimkan
waktu paket
data dari sumber sampai tujuan. Delay end-to-end merupakan t net = t proc + t trans + t p
ke delay (2-6) =end-point t end to end t net t w + Total delay end-to-end pada jaringan antara dua atau+end-user. dapat dihitung dengan persamaan:
t end to end
: delay + DP + : delay
pada
DP
tw
: delay propagasi (detik) : delay paketisasi (detik) : delay serialisasi (detik) : delay antrian (detik) : delay variasi (detik)
57
o Delay Proses
Delay
yang
paket data dan untuk menentukan ke mana data tersebut akan diteruskan.
Delay delay
delay Apabila
enkapsulasi data ke
dan node
node
tujuan,
terjadi adalah data aplikasi akan dikirimkan ke transport layer. Transport layer yang digunakan adalah TCP. Pada TCP, data kemudian wsegmen = wdata + wheaderTCP dienkapsulasi dengan header TCP menjadi segmen TCP. wsegmen dengan: wdata
wheaderTCP
layer (2-7)
data yang
(byte)
: panjang segmen TCP : byte) (byte) header panjang panjang dikirimkan TCP (20
Dari transport layer, segmen kemudian dikirimkan ke network TCP harus Proses layer untuk dienkapsulasi menjadi datagram IP. Apabila panjang segmen TCP pada network layer melebihi MSS IP, yaitu 65535 byte, maka segmen N datagram =
wsegmen MSS IP
difragmentasi
sebelum
dienkapsulasi. (2-8)
MSS IP dengan:
58
Setelah difragmentasi datagram IP kemudian dienkapsulas , i dengan header IP, paket atau yang sehingga menjadi datagram panjangnya: wdatagram = MSS IP + dengan: wdatagram
IP
Header
IP
(2-9)
Header
W w N datagram IP (2-10) datagram Jumlah total = datagram yang dikirimkan dari sumber ke tujuan adalah:
datagram _ total
w Dengan :
datagram _ total
network layer, datagram IP kemudian dikinmkan ke data link layer. Pada data link layer, datagram IP dienkapsulasi menjadi frame Ethernet yang memiliki nilai MTU (Maximum Transmission Unit). Apabila panjang datagram total datagram IP mclcbihi MTU Ethernet, yaitu 1500 byte, W maka IP akan difragmentasi. Proses fragmentasi dirumuskan : = (2-11) N framedatagram MTU ethernet
datagram _ total
59
setelah difragmentasi, frame-frame akan dienkapsulasi, sehingga menjadi frame yang panjangnya: w frane = MTU ethernet + dcngan: w frane
ethernet
Header
ethernet
(2-12)
: :
Header
Jumlah total frame Ethernet yang dikirimkan dari sumber ke tujuan adalah : = w frame _ total N frame W frame (2-13)
(2-14)
: delay enkapsulasi
(detik)
: panjang total frame setelah enkapsulasi (byte) : sumber data (bps) kecepatan pemrosesan
(2-15)
Dengan :
60
: delay dekapsulasi (detik) : panjang total fiame yang diterima (byte) : kecepatan pemrosEsan node tujuan (bps) ditunjukkan demikian, dan penjumlahan delay delay pada Gambar 2.14.
C proc
(2-16)
Dengan : t proc t enc t dec : delay waktu proses (detik) : delay enkapsulasi (detik) : delay dekapsulasi (detik) Delay Transmisi Delay transmisi adalah waktu yang dibutuhkan untuk meletakkan semua data pada medium, dipengaruhi oleh ukuran paket dan kapasitas media transmisi. Besamya delay transmisi: t trans = N frame x C trans (l + l ' ) x8
(2-17)
(detik) transmisi
61
Ctrans
o Delay Propagasi
Delay propagasi dibutuhkan adalah sebuah waktu sinyal yang
untuk merambat dan sumber ke tujuan. Delay propagasi merupakan waktu yang diperlukan untuk mengirimkan data (bit, byte atau paket data) dari satu node ke node lain melalui sebuah media transmisi. Delay propagasi ditunjukkan pada Gambar berikut:.
Delay peralatan
UTP,
serta
+ t media = t DTE +seperti t p = t DTE pada t hub + tUTP mengacu 1 standar ditunjukkan pada Tabel 2.8
(2-18)
tp dengan :
t DTE
t hub tUTP
: delay propagasi pada data (detik) s) terminal equipment : delay pada hub ( : delay pada kabel UTP ( s)
berupa NIC (
s)
62
(sumber). adalah
dibutuhkan untuk memaketkan data (delay ini dijumpai dalam real-time service seperti suara dan video). Delay ini tergantung dari panjang paket (data) dan kecepatan bit pada setiap stunber. Untuk data multimedia, delay paketisasi dapat berupa voice, video atau data. Voice berupa sampling, video berupa frame dan data dalam bentuk format digital.
63
DPvoice (ms) = 10ms * N + coder _ delay(ms) Dengan: N =jurnlah frame 10 ms Coder delay untuk (processing delay) voice (ms) waktu yang adalah
(2-19)
dibutuhkan oleh digital signal processor (DSP) untuk mcngkompresi satu blok sampel PCM. Delay ini besarnya berbeda-beda tegantung jenis coder yang digunakan dan kecepatan prosesor.
menjelaskan secara digital menggunakan 16 bits. Maka delay paketisasi untuk paket (ms)video: = DPvideo
video video
(bit )
(2-20)
( Juml _ data Kec . _ data sumber(bit / sec) Kecepatan data video (data rate video) untuk digital video adalah :
Data rate video (bit/sec) = bits per pixel x vertical resolution x horizontal
resolution x frame rate. Delay serialisasi
64
delay
untuk
tiap
hanya panjang
besarnya
masing-masing
(data, voice,
panjang data dan overhead yang berbeda) maka ditunj ukkan dalam
persamaan berikut: 8.M voice Untuk Delay Serialisasi voice (ms )= Voice B (2-21)
voice
RTP/UDP/IP B = delay seiialisasi voice (ms) = kapasitas saluran yang digunakan (Mbps). 8.M video video (ms) = Delay Serialisasi B Untuk Video M voice (2-22)
B video
UDP/IP = delay serialisasi video (ms) = kapasitas saluran yang digunakan (Mbps). adalah delay serialisasi paket data (voice, video, data) ke
link layer,
65
pada suatu interface saluran keluaran. Lamanya waktu penungguan tiap paket untuk memperoleh akses dalam tiap waktu berubah-ubah besamya, sehingga disebut variable delay. Delay antrian hanya timbul pada suatu interface ke saluran keluaran, dimana trafik yang masuk lebih besar dari kemampuan kecepatan saluran keluaran. Delay antrian adalah waktu tiap paket untuk menunggu delay serialisasi paket sebelumnya, lamanya waktu ini bergantung pada kecepatan saluian dan keadaan antrian. Waktu tunggu (waiting ang sebelumnya. Model paket antrian M/M/1. Pada multimedia seperti MoIP ini, time) paket juga tergantung yang diproses pada panj
voice dan video harus real-time dan pada jaringan dilakukan penggunaan disiplin antrian FIFO (First in First Out), yaitu tiap paket multimedia yang datang lebih dulu pada suatu interface jaringan akan ditransmisikan lebih dulu. Dalam hal ini memungkinkan trafik multimedia untuk menunggu besar. sederetan paket data yang panjang dan membuat delay antrian yang sangat
Antrian pada jaringan dilakukan menggunakan disiplin antrian FIFO (First-in-First-Out), yaitu tiap paket yang datang lebih dulu pada suatu interface jaringan akan ditransmisikan lebih dulu. Sebagai contoh, dalam hal ini memungkinkan trafik video untuk menunggu sederetan paket
66
yang yang
panjang
dan
sangat besar. Untuk menyediakan QoS di jaringan ada beberapa disiplin antrian yang dapat digunakan. Priority Queuing (PQ) memungkinkan administrator jaringan untuk menentukan normal, empat perioritas medium trafik dan low. high,
Trafik yang datang diset ke salah satu dari empat antrian keluaran. Traiik pada perioritas high (tinggi) dilayani sampai antriarmya kosong, kemudian paket dalam antrian perioritas berikutnya dilayani. Pada jaringan yang digunakan untuk melewatkan lebih dari satu jenis antrian trafik umumnya dengan digunakan perioritas suatu teknik
(dalam hal ini pentransmisian data multimedia). Delay antrian suatu server tunggal yang menggunakan antrian berperioritas dengan asumsi : 1. Kecepatan kedatangan poison. untuk 2. Perioritas service 1 dilayani terlebih dahulu sebelum perioritas 2. yang 3. Aturan perioritas sama. 4. Tidak ada paket yang disela selama dilayani. 5. Tidak ada paket yang meninggalkan antrian. 6. waktu service eksponensial. diberikan oleh (William Stalling : 1998; 167): + paket 1Ts 2 2 Ts 2 video. 1. Prioritas = Ts1 + untuk Tw1 pertama 1 (2-23) first-in-frst-out digunakan memiliki
67
Tw1 + Ts1 1
(2-24)
= Delay antrian paket video sebagai pritoxitas ke 1 (ms) = Delay antrian paket voice sebagai prioritas ke 2 (ms) = Delay serialisasi paket video sebagai prioritas ke 1 (ms) = Delay serialisasi paket voice sebagai prioritas ke 2 (ms) = Utilisasi oleh paket video dengan prioritas ke 1. dengan, x Ts1 ), maka
1 1
adalah kecepatan kedatangan rata-rata paket voice (paket/detik) = Utilisasi kapasitas link LAN (persentasi kapasitas link di LAN yang digunakan) dengan =
1
Delay variasi
Sumber utama pada delay variasi terjadi ketika satu paket datang ke link buffer serving dan pertemuan beberapa paket lainnya yang sedang dalam atau pada dari pada pelayanan (service) prioritas terbesar kedatangan paket. Delay variasi pada voice terjadi di buffer penerima (dejitter buffer voice) sedangkan pada pentransmisian video, delay jitter
68
terjadi pada trafik protokol RTP dalam mentransmisikan paket voice dan video yang menyebabkan antrian di buffer penerima. Jitter terjadi yaitu yang dikarenakan disebabkan Variable delay,
karena adanya antrian pada buffer di interface-interface jaringan. Buffer ini menimbulkan delay yang disebut dengan jitter. Jitter pada voice dan video ini dapat menyebabkan suara terputus-putus atau tersentak-sentak. Dejitter buffer digunakan di ujung penerima (receiving end) untuk menghaluskan perubahan besar delay paket-paket di penerima. Buffer ini digunakan untuk diterima menghaluskan di penerima, suara Pada yang
jaringan yang melewatkan paket suara begitu juga dengan paket video. Jika buffer ini terlalu pendek maka efek terputus-putusnya suara masih akan timbul, tetapi jika buffer ini terlalu panjang akan menimbulkan delay yang berlebih. Dejitter buffer bekerja dengan mengeliminasi variasi delay dengan cara mengubahnya ke delay yang konstan. Besar delay oleh dejitter buffer :
v
Dejitter bufer delay (ms) = waktu kompresi codec (ms) + d (ms) (2-25)
v
2.14.2 Throughput
Throughput jaringan data yang hilang adalah pada kecepatan maksimum atau bisa saat tidak ada pentransmisiannya didefinisikan
banyaknya data yang bisa ditransmisikan (pada pentransmisian MoIP, data yang ditransmisikan berupa data, voice dan video).
69
Throughput merupakan parameter QoS yang akan mempengaruhi keandalan jaringan pada sistem MoIP ini. Persamaan Throughput untuk semua paket data multimedia dengan parameter paket (probabilitas diterima = t / t = 1 + (t
T 1 out
p a
/ t ) dapat ditulis
[Schwartz,l987:126] : (1 p) 1 = = t v t1[1 + (a 1) p]
(2-26)
p = probabilitas paket diterima dalam keadaan error pada receiver, dengan, untuk pb kecil
p = 1 (1 p b p = (l + l ' ) p << 1
b
bL
L +L ' ) L + L ' = 1 qb
(2-27)
-5
) l
p didetinisikan sebagai probabilitas bit error atau pb = BER (10 data dideiinisikan sebagai panjang (bits).I dideiinisikan sebagai
penambahan header dari protokol yang digunakan pada MoIP yaitu l(byte) = 40 byte header RTP/UDP/IP tT = waktu transmisi oleh metode akses yang digunakan (detik). t1 = Waktu yang dibutuhkan untuk mentransmisikan frame (data
paket plus bit control). (detik) = Throughput (paket/detik) tv Tr = Waktu transmisi total (detik) = Waktu transmisi minimum (detik)
70
= konstanta = t
/ t1 + (t out / t1 )
2.14.3 Utilitas
Utilitas adalah ukumn pcnggunaan jaringan. Nilai Utilitas dihitung dengan y persamaan : U= x100% C trans (2-28)
Nilai kapasitas saluran transmisi untuk kabel UTP kategori 5 adalah 100 Mbps
komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang ditinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram E-R. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan angka (1 dan 1 untuk relasi satu ke satu, 1 dan N untuk relasi satu ke banyak atau N dan N untuk relasi banyak ke banyak). Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Adapun kardinalitas yang terjadi antara dua himpunan entitas dapat berupa (Fathansyah, 1999, hal.71):
71
1. Satu ke satu (one to one), yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas satu banyak berhubungan dengan paling satu entitas pada
himpunan entitas lainnya, dan juga sebaliknya. 2. Satu ke banyak (one setiap entitas pada to many), yang berarti
himpunan entitas satu dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas lainnya, akan tetapi tidak sebaliknya. 3. Banyak ke entitas pada satu (many to one), yang berarti setiap
himpunan entitas satu berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas lainnya, akan tetapi tidak sebaliknya. 4. Banyak ke banyak (many to many), yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas satu dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan lainnya, dan juga sebaliknya. Kardinalitas satu relasi dapat satu ke dianggap banyak dan banyak ke
sama, karena tinjauan kardinalitas relasi selalu dilihat dari satu sisi (dari himpunan A). entitas A ke himpunan entitas B dan dari himpunan entitas B ke himpunan entitas
Data
Flow
(DFD)
ini
2.16 DFD (Data Flow Diagram) model sistem Menurut Kusrini (2007:41)
menggambarkan sebagai jaringan
berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. Sebagai perangkat analisis, model ini hanya mampu memodelkan sistem dari satu sudut pandang yaitu sudut pandang fungsi. Pada sjumlah kasus, model ini biasa
72
dinamakan berbeda seperti buble chart, buble diagram, process model, work flow diagram dan function model. DFD ini tidak hanya dapat digunakan pemrosesan informasi untuk memodelkan sistem
keseluruhan organisasi, sebagai perencana kerja dan perencana strategi. Ada empat komponen dari Data Flow Diagram : (Kusrini, 2007:41)Ada empat dalam model DFD, yaitu:
2.16.1
setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada Dalam hal ini, input dapat lingkungan luarnya. sejumlah menghasilkan hanya satu output ataupun sebaliknya. Entitas luar merupakan kesatuan di luar lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi sistem yang lainnya yang berada di lingkungan luar yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
Nama Entitas
73
2.16.3 Proses
proses menunjukkan transformasi dari masukan sampai keluaran. Suatu proses terjadi karena adanya arus data yang masuk dan hasil dari proses adalah juga merupakan arus data yang mengalir. Suatu proses harus menerima arus data dan arus data. hal yang harus dalam menghasilkan Beberapa dihindari menggambarkan suatu proses adalah: a. Proses yang mempunyai masukan tetapi tidak memiliki keluaran, kesalahan ini disebut Black Hole. b. Proses yang menghasilkan keluaran tetapi tidak mendapatkan masukan atau proses dengan c. disebut miracle. Proses yang menghasilkan keluaran lengkap tetapi masukan dengan data tersebut atau masukan yang kurang lengkap, kesalahan ini disebut dengan gray hole menghasilkan keluaran lengkap data terbatas, kesalahan ini
74
a. Hanya proses saja yang dapat berhubungan dengan penyimpanan data b. Jangan membuat tempat penyimpanan menerima dan menyimpan hasil proses tetapi tidak pernah digunakan sebagai sumber proses.
Ada beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam membuat Data Flow Diagram, yaitu : a. Menghubungkan tempat yang lain. b. Membuat hubungan langsung tempat penyimpan dengan entitas luar c. Membuat hubungan langsung entitas luar dengan entitas luar yang lain. Terdapat 2 bentuk DFD (Data Flow Diagram), yaitu diagram arus data fisik (physical data flow diagram ) dan diagram arus data logic (logical data flow diagram). Diagram arus data fisik lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama) dan lebih ditekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana) sedangkan diagram arus data logik lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem baru) dan lebih ditekankan logika dari kebutuhan sistem. suatu tempat penyimpanan penyimpanan dengan
bagan ( chart ) yang menunjukkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika (Jogianto, 1999: 75). Flowchart ini biasanya digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
75
Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus kegiatan dari urutanurutan keseluruhan dari ada apa sistem. prosedur dalam sistem. yang Bagan Bagan ini menjelaskan alir sistem
prosedur
yang menunjukkan
dikerjakan di sistem.
Arti dari masing-masing simbol flowchart pada Gambar 2.10 adalah sebagai berikut: 1. Dimulai atau diakhiri suatu proses 2. Persiapan proses/pemberian nilai awal 3. Pembacaan atau pencetakan data 4. Proses 5. Proses pengecekan kondisi 6. Proses yang telah didefinisikan 7. Penghubung pada satu halaman 8. Penghubung pada halaman lain 9. Dokumen 10. Arah aliran proses
76
conference menggunakan jaringan komputer ini adalah sebagai berikut: a. Tiga buah komputer masing-masing: Komputer 1, dengan spesiiikasi: Operating System : Microsott Windows XP. Processor : AMD Athlon XP 2000+ 1,66 GHz. RAM (Read Access Memory) : 128 MB. Card LAN atau NIC (Network Interface Card) : Realtek RTL8139 Family PCI Fast Ethernet NIC. Card LAN ini digunakan agar sebuah komputer dapat terhubung ke suatu jaringan. Sound Card:Crystal Soundfussion, digunakan agar bisa mengirim 76 dan menerima data audio.
77
Michrophone audio.
dan men-capture
Speaker, data
digunakan
untuk
b. Komputer 2, dengan spesitikasi: Operating System: Microsoft Windows XP. Processor: AMD Athlon XP 2200+ 1,5 GHz. RAM (Read Access Memory): 256 MB. Card LAN atau NIC (Network Interface Card): Sis 900-based PCI Fast Ethernet digunakan Adapter. Card agar sebuah LAN ini
komputer dapat terhubtmg ke suatu jaringan. Sound Card: C-Media AC97 Audio Device, digunakan agar bisa
mengirim dan menerima data audio. Web Camera: Bestek, digunakan untuk men-capture data video. Michrophone dan men-capture Speaker, digunakan untuk
c. data audio.
Komputer 3, dengan spesitikasi: Operating System: Microsoft Windows XP. Processor: AMD Athlon XP 2200+ 1,5 GHz. RAM (Read Access Memory): 256 MB. Card LAN atau NIC (Network Interface Card): Sis 900-based PCI Fast Ethernet Adapter. Card LAN ini digunakan agar sebuah komputer dapat terhubtmg ke suatu jaringan.
78
Sound Card: C-Media AC97 Audio Device, digunakan agar bisa mengirim dan menerima data audio.
Web Camera: Bestek, digunakan untuk men-capture data video. Michrophone audio. dan men-capture Speaker, data digunakan untuk
Manajemen Download adalah sebagai berikut : a. Software : b. c. d. Microsoft Windows XP Borland Delphi 7 Interbase. Power designer
79
diciptakan stream
window media
akan
menampilkan
dikirim oleh partisipan. Model sistem secara keseluruhan ditunjukkan pada gambar 3.1
Dalam suatu
perencanaan Local
terdapat aturan-aturan yang direkomendasikan untuk teknologi Ethernet (10OBaseT) baik untuk jaringan dengan menggunakan media serat optik (10OBaseFX) serta media UTP (l0OBaseTX) berdasarkan IEEE 802.3u, maka aturan-aturan tersebut adalah (HP Network Design Guide:6-23): Aturan I: Topologi yang akan direncanakan harus dalam bentuk topologi bintang (star), tidak ada percabangan maupun looping. Pada Audio video conference ini, jaringan Direncanakan menggunakan topologi star, dimana tiap host yang terhubung harus melalui sentral kontroller yang disebut hub. Jadi, tiap host terhubung secara langsung dengan host lain. Controller bertindak sebagai sentral
80
sehingga jika satu host mengirimkan data ke host yang lain, maka data akan melalui menyampaikan controller ke host dan controller akan
yang dituju. Kelebihan topologi star adalah: Lebih murah. Tiap host hanya perlu satu saluran dan satu port I/O. Mudah menginstal dan konilgurasi. Kabel yang diperlukan tidak terlalu panjang, dapat ditambah dan dipindahkan tanpa mengganggu jaringan yang lain. Robustness, yaitu jika satu saluran rusak maka tidak mengganggu saluran yang lain. Mudah mengidentifikasi dan mengisolasi kesalahan.
Aturan II: Media transmisi yang harus digunakan adalah kabel UTP kategori 5 atau serat optik. Aturan III: Panjang segmen maksimum 100 meter untuk UTP dan untuk serat optik sebesar 412 meter (half duplex).
81
Aturan IV: Diameter jaringan untuk UTP dibatasi sepanjang 205 meter dan untuk serat optik 300 meter.
terinci. Context diagram ini menggambarkan hubungan input/output antara sistem dengan kesatuan luar.
Siswa
Login Guru sukses entri data siswa entri data Kelas entry data guru
Sistem Login User Sukses panggil siswa lain guru tolak atau terima call siswa panggil siswa data matapelajaran
Hasil data pelajaran Hasil data guru Hasil data kelas Hasil data siswa siswa Login guru sukses Guru
82
berhubungan satu sama lain dengan proses serta penyimpanan serta aliran data. Berikut ini Data Flow Diagram yang menjelaskan proses yang ada
3 pada program audio vide conference adalah sebagai berikut : 1 2 Guru cek guru login guru login guru tolak atau terima call siswa Conference panggil panggil siswa guru lain calling diterima atau tolak siswa panggil siswa Login Guru Login guru sukses Login Guru sukses
Siswa 2 cek siswa login Login Siswa Login_User Login User Sukses 3 Kelas Simpan Kelas data kelas 6 4 Pelajaran Simpan Pelajaran data pelajaran Mater pelajaran data matapelajaran Hasil data pelajaran 7 5 Data Guru Simpan Guru data guru Master guru Hasil data guru siswa login 1 Siswa Simpan siswa data siswa 5 Master kelas entri data Kelas Hasil data kelas 4 Hasil data siswa Master Siswa entri data siswa Guru
DFD level 1 merupakan proses penjabaran dari proses yang terdapat pada Conteks Diagram, dimana proses tersebut bila proses kurang detail maka akan dijabarkan pada DFD level berikutnya. Gambar 3.2 DFD Level 1 menjelaskan mengenai kegiatan arus data yang terjadi di dalam audio video conference Pada diagram tersebut terdapat 2 (dua) buah external entity , yaitu user dan admin serta
83
terdapat
11 merupakan
(sebelas) pecahan
proses yang
yang
terdapat pada contex diagram, yaitu : a. Proses 1.0. proses Login guru, digunakan guru untuk untuk
proses
yang
master guru
dapat memasukkan, mengedit data siswa yang akan c. Proses 3.0 proses master kelas, prosess yang mengikuti kelas conference
digunakan measukkan, mengedit ataupun menghapus data kelas yang akan diikuti oleh siswa yang bersangkutan. d. Proses digunakan 4.0 proses master guru untuk pelajaran, prosess yang
e. measukkan , mengedit ataupun menghapus data pelajaran dan dispesifikasikan dalam kelas tertentu dan diikuti oleh siswa yang bersangkutan. Proses 5.0 proses master guru, proses ini digunakan measukkan, f. mengedit ataupun menghapus data pelajaran dan dispesifikasikan dalam kelas dan pelajaran tertentu yang diikuti oleh siswa yang bersangkutan. Proses 6.0 proses login siswa, proses ini digunakan siswa untuk login guru
sekaligus join ke dalam conference dengan memasukkan NIS siswa yang kelasnya telah diaktifkan oleh guru saat akan memulai conference. g. Proses 7.0 proses conference , proses ini adalah yang digunakan siswa dan guru saat memulai conference untuk memanggil siswa atau guru.
84
3.6
menjalankan aplikasi ini. Kebutuhan pengguna dapat dirumuskan sebagai berikut: piranti yang agar audio dapat dan
Dibutuhkan kemampuan pengguna lain. oleh penelusuran (piranti Dibutuhkan dimanfaatkan penangkap video). pencarian aplikasi dimiliki penangkap
Partisipan cepat mendaftar ke floor control dan dapat memohon izin bicara untuk pengaturan pembicaraan. Dari tiap-tiap kebutuhan di atas, dalam perencanaan perangkat
lunak membutuhkan: Layanan untuk melayani penelusuran pengguna agar pengguna dapat saling mengetahui masing-masing. untuk floor keberadaan control yang forum dan
Pengaksesan piranti audio dan video berdasar driver dari windows. Layanan mengendalikan forum. Perencanaan perangkat yang dilakukan, meliputi: membuka
85
Pengiriman data tersebar dengan UDP. Pcnanganan penelusuran pengguna lain. Penanganan pengaturan port soket penerima data audio video. Antar muka perangkat lunak.
3.7
window yang artinya dalam satu program aplikasi mempunyai lebih dari satu pemakai window. dalam Hal menjalankan ini untuk memudahkan
perangkat lunak. Form Utama yang direncanakan digunakan untuk menampilkan gambar, teks atau pesan dari pengawas dan partisipan lain serta juga untuk mengirimkan dan menerima suara dari pengawas atau partisipan. Gambar form utama dapat dilihat pada Gambar 3.5.
86
Gambar 3.5 Form Utama Sumber: Perencanaan Form Utama yang beberapa komponen direncanakan terdiri dari
antara lain : a. TAVSIconfClient, digunakan untuk menerima incoming call dari user lain yang berupa data audio dan video. Beberapa
Name berikut: avsClientCall
avsClientCaptureImage avsClientDisconnect
87
avsClientGetAudioOutDeviceCount
avsClientSelectAudioOuputDevice
avsClientSendChatMessageToServer
Use this method to get a count of audio devices installed on the system capable of playing back audio returns the name of an audio playback capable device using its 0 based index Returns the number of video compression codecs installed on the system Returns the friendly name of the selected video compression codec Use this function to determine whether or not a client is active and connected to an iConf server. Selects an audio playback capable device. This is the device which will be used to playback an audio stream received by from an iConf Server Use this method to send a text message from an iConf Client to an iConf Server
b. TAVSIconfServer, menstreamingkan
untuk
kesemua client yang melakukan panggilan atau menerima panggilan ke client lain yang ada. Beberapa
Name berikut: avsAcceptRequest avsCaptureSingleFrame
avsCloseAudioIn
88
avsGetAudioInDeviceName
avsGetCompressionCodecCount
avsGetCompressionCodecDesc
avsGetDeviceList
avsGetVideoCaptureDeviceCount
avsGetAudioOutDeviceName avsGetVideoSizeName
avsStopCamPreview
capable of recording audio. Use this method to get the Name ('Product Name') of an installed audio input device, using its 0 based index. Part of the iConf Server recording methodsThis method return the number or video compressor codecs installed on the system Part of the iConf Server recording methodsThis method return the name of a video compressor codecs installed on the system using its 0 based index Use this method to retrieve a comma delimited list of video capture devices installed on the system Use this method to retrieve the number of video capture devices installed on the system. Anothe way to get the list of video devices installed on a particular system is to use the avsGetDeviceList method Use this method to retrieve the Name of a video capture device installed on the system. Use this function to get the number of audio playback devices installed on the system Use this method to retrieve the number of video formats available for a particular device previously selected by calling avsSelectVideoDevi . This method is used ce building a list of video formats when Use this function to get the name of the audio playback device using its 0 based index This method returns the friendly name of a video size supported by the video capture device. Use this method to reject a connection request from a client Use this method to select a video capture device installed on the system Use this method to specify the interval at which a video keyframe should be used. Use this method to open an audio device and start streaming audio from it. Use this function to start previewing and streaming video from the video capture device selected when calling avsSelectVideoDevice . This method sets the iConf Server component into a listening mode on the specified port and waits for incoming client connections. This function returns true if successful, false if not. Use this method to stop previewing video and stop listening for incoming connection on the port specified when calling avsStartCamPreview
89
komputer, partisipan harus memiliki user id dan password yang terdaitar di database pengawas yang juga berlaku sebagai server. Oleh karena itu perlu dibuat program login untuk semua partisipan yang hendak berpartisipasi. Form Utama aplikasi Audio video conference
Gambar 3.6 form Login pada Partisipan Sumber: Perencanaan Pada sistem ini, partisipan atau siswa bisa mengirim video, audio ke pengawas dan panisipan lainnya, video, audio dari pengawas dan Antara serta menerima dan dapat saling partisipan lainnya. paitisipan pengawas
90
berkomunikasi partisipan
dan
harus pengawas.
keseluruhan pada partisipan dan pengawas ditunjukkan pada Gambar 3.5 dan 3.6 Penjelasan flowchart pada Gambar 4.2 tersebut adalah sebagai berikut : 1. Dalam praktek login terlebih sesungguhnya, dahulu pengawas harus
kemudian mengaaktifkan kelas sesuai dengan mata pelajaran yang akan diselenggarakan, kemudian mengikuti kegiatan perkuliahan harus login terlebih dahulu. 2. Sebagai contoh pada partisipan A, setelah partisipan A login, pengawas memeriksa user id dan password partisipan A tersebut. Jika sesuai maka partisipan A dapat perkuliahan, mengikuti jika user akan kegiatan id dan muncul pesan "Data partisipan yang hendak
passwordnya
partisipan A tidak berhak mengikuti perkuliahan sebelum user id dan passwordnya ditulis dengan benar. 3. Partisipan A yang telah menuliskan NIS dengan benar sesuai dengan peserta kelas tersebut akan dapat mengikuti pelajaran dan dapat melihat video (gambar) dari pengawas dan gambar pada partisipan A terkirim ke pengawas. 4. Hubungan antara partisipan kelas A dan partisipan lain dikontrol oleh pengawas.
91
dia
data user lain pada sisi client. 6. Setelah partisipan A menerima perintah "1nvite B" maka A dapat melihat gambar di kelas B, demikian pula sebaliknya.
antara akan
partisipan mampu
yang
connect
Tabel 3.3 Jenis dan fungsi socket yang digunakan Host Name Perencanaan IP Address Sumber:
Pengawas Client1 Client2 Client3 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.2.4 192.168.2.5
92
inisialisasi Video device Video size Audio Dvice in Audio device out T Start/Stop streaming
User Login
Call IP Users
Finish
Gambar 3.7 Diagram alir Audio video conference pada sisi Pengawas
93
Start
inisialisasi Video device Video size Audio Dvice in Audio device out T Start streaming
Login ke Server
Connect ke server
Finish
94
3.10
program untuk pengiriman dan penerimaan audio dan video. Pada program diperlukan yang guru melakukan penerimaan partisipan digunakan. maupun pengiriman inisialisasi Setelah siswa kamera dapat lain. video kamera aktif, maka Untuk Pada
memanfaatkan tabel aktif yang digunakan guru memberitahukan IP user yang bisa dipanggil. Flowchart untuk program pengiriman video dan audio ditunjukkan pada Gambar 3.8.
95
Start
incominguser := authenticationdata;
For I := clients
IF Yang_ke=I
Cln(i).avsClientCall callbackAudioPort
Finish
96
Dalam bab ini dibahas hasil yang didapat setelah dilakukan serangkaian kegiatan untuk mewujudkan audio video conference pada jaringan Local Area Network (LAN). 4.1. Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem ini berfungsi sebagai input-output data audio dan data video . Perangkat keras yang digunakan terdiri capture Michrophone capture dari data data sebuah video. dan kamera Speaker, audio. digunakan digunakan untuk menuntuk men-
Kedua perangkat keras tersebut harus ada pada setiap PC/ laptop. Hal pertama yang harus dilakukan dalam menggunakan aplikasi ini adalah ke menghubungkan dalam setiap sebuah PC/Laptop jaringan
4.2.
LAN telah terhubung dengan baik. Untuk
Perangkat Lunak
maka
dalam
mempermudah
pengoperasiannya,
pengembangan perangkat lunak ini dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam penggunaannya. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam sistem ini adalah Borland Delphi 7. Dan dijalankan pada sistem operasi windows XP.
96
97
4.3.
menginisialisasi beberapa device yang digunakan sistem. Jika tidak dapat menginisialisasi maka sistem audio vide conference ini tidak akan dapat berjalan dengan baik. Adapun beberapa device ter sebut adalah sebagai berikut: Video Device: menginisialisasi jumlah video device yang terinstal di dalam sistem yang terinstall sistem. yang men-capture data sekaligus nama di dalam ini adalah untuk sebagai di streamingkan device media sumber ke
sekaligus data)
Video Size : adalah untuk menentukan format ukuran video yang dapat digunakan berdasrkan video device yang digunakan. Audio in device : menginisialisasi jumlah audio device yang
terinstal di dalam sistem sekaligus nama audio device yang terinstall di dalam sistem. Audio device ini adalah media yang digunakan untuk men-capture data audio sekaligus sebagai sumber data (source data) yang kemudian akan di streamingkan ke seluruh client secara broadcast.
98
Audio out device: adalah untuk menentukan Audio out device yang dapat digunakan berdasrkan Audio out device yang terinstall di sistem. Berikut adalah beberapa potongan listing program untuk
99
end;
Pada proses audio video conference ini, penyampain data audio dan data video ke seluruh client berdasarkan IP (Internet Protocol), dan beberapa id port yang telah masing-masing di tentukan serta user
partisipan sebagai media transmisi data pada sebuah jaringan sebagaimana telah di jelaskan pada bab sebelumnya pada perencanaan form utama. Hal ini berlaku pada sisi client maupun server.
Berikut penjelasan komponen-komponen dari struktur program di atas, yaitu: 1. Komponen Menu Utama
100
Komponen ini merupakan bagian utama dari Sistem Audio Video Conference yang berfungsi sebagai menu utama untuk mengaktifkan komponenkomponen di bawahnya yaitu System, Setting, Master. 2. Komponen System Komponen ini terdiri menu Login atau Logout, komponen dari Menu Login digunakan untuk login ke Sistem Audio Video Conference dan Menu Logout digunakan untuk keluar dari sistem. 3. Komponen Setting Komponen ini berguna untuk menampilkan menu option configurasi kamera yang digunakan dalam conference. 4. Komponen Master Komponen ini detil berguna mster untuk sehingga menampilkan beberapa
menu seperti master siswa, master guru, master kleas, master pelajaran sehingga guru dapat melakukan insert, update dan juga delete pada setiap data yang bersangkutan. 5. Komponen Conference komponen ini adalah inti dari aplikasi audio video conferece sehingga setiap user yang telah login dengan benar dapat melakukan call audi video dari guru ataupun user lain. Begitu juga
sebaliknya guru atau user dapat menolak(reject) incomming call dari user lain.
101
4.4.1 Login
Form
Untuk maka dapat mengakses seorang guru beberapa menu diatas
harus melakukan login terlebih dulu sesuai dengan user name dan password yang telah terdaftar pada database sistem. Form login pada aplikasi ini seperti gambar berikut:
Gambar 4.2 Form Login pada aplikasi server Setelah guru melakukan login dengan benar maka form uatama akan tampil dan guru dapat melakukan beberapa aktifitas sesuai dengan menu yang ada pada aplikasi server.
kemudian men-chek status streaming untuk men-streamingkan data audio video dengansecara brodcast. yang Selanjutnya adalah, saat mengaktifkan audio video kelas sesuai berlangsung conference
pelajaran
102
dilaksanakan. Tampilan form utama saat melakukan inisialisasi beberapa device pendukung adalah seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
Setelah guru mengaktifkan audio data dan video data streaming, serta mengaktifkan kelas, maka aplikasi pada client dapat melakukan
koneksi ke server melalui proses login terlebih dahulu. Pengaktifan kelas tersebut pulalah yang akan di gunakan aplikasi client dalam proses penelusuran pengguna lain ( partisipan lain atau siswa lain) sehingga antara siswa dan siswa serta antara guru dan siswa juga dapat melakukan komunikasi data audio video.
103
untuk melakukan dan pada yang pengaturan kamera. seperti brightness, saturation dari menu ini. Geser
diinginkan, dan dapat dilihat langsung perubahan pada deteksi gerak dari kamera. Tombol mengembalikan default dipergunakan nilai untuk
contrast,
dapat dilakukan sebelum memulai proses streaming ataupun pada saat data distreamingkan.
104
Capture Image
Menu ini digunakan untuk mengcapture image dari user lain, dan menyimpannya dalam format folder yang telah JPG ke dalam
105
membuka shortcut partisipan pada layar desktop untuk bergabung dalam sistem audio video conference. Partisipan akan diminta untuk connect ke pengawas dengan memasukkan user id dan password yang telah terdaftar pada database pengawas seperti ditunjukkan pada Gambar 4.7
Apabila NIS salah, maka partisipan tidak bisa mengikuti kegiatan conference sampai partisipan tersebut menuliskan NIS dengan benar. NIS tersebut berfungsi sebagai terhadap pihak-pihak yangdalam tidak dan tidakpengamananhak untuk berkepentingan memiliki berpartisipasi
106
Setelah maka
dengan
benar,
bisa mengikuti kegiatan audio video conference. Secara otomatis video partisipan terkirim ke pengawas dan partisipan menerima gambar video pengawas di layar monitor. Gambar 4.2 menunjukkan tampilan aplikasi audio video conference dengan 1 pengawas dan 2 partisipan.
saja, yang dapat diajak komunikasi melalui user id siswa dan alamat IP user lain. Adapun proses tersebut sebagaimana ditunjukkan dalam potongan listing program seperti berikut:
begin (proses scanning aktif siswa berdasrkan IP) procedure TFmain.Timer1Timer(Sender: TObject); Var I : Integer; { fOR i:=1 tO s1.rOWcoUNT-1 DO Begin Application.ProcessMessages; If Dm.AKTIF_siswa.FindKey([S1.Cells[1,I]]) Then Begin
107
Dalam pada
proses tabel
akan
memfilter
setiap user id dan IP yang bukan user IP dari aplikasi tersebut. Hal ini sendiri bertujuan agar tidak dapat memanggil melainkan user diri memanggil user lain berdasrkan user id dan ip aplikasi client yang aktif lainnya. . berikut ini client adalah saat tampilan melakukan aplikasi pada
108
BAB V PENUTU P
5.1. Kesimpulan 1. Dengan terdapat Delphi 7 conference menggunakan standart pada komponen (IConfSDK) pada Local proses Area H.263 audio yang video
Network (LAN) dapat berjalan dengan baik . 2. Secara umum kualitas suara dan gambar yang dihasilkan pada komunikasi Video conference menggunakan LAN adalah cukup baik ketika jumlah client yang terhubung adalah sebanyak 2 client. 3. Penggunan mempengaruhi jenis hasil webcam perview sangat yang
dihasilkan oleh sistem sehingga akan berpengaruh pula pada tampilan dari sisi penerima. 4. penggunaan webcam pada Laptop menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada penggunaan webcam eksternal, hal ini dikarenakan pada penggunaan webcam eksternal memerlukan waktu transfer data pada pengiriman gambar dari webcam itu sendiri ke PC atau laptop. Sedangkan
menggunakan penggunaan webcam internal seperti pada laptop tidak memerlukan waktu yang tidak terlalu lama.
5.2. Saran 1. Aplikasi Video Conference pada Local Area Network ini sesuai untuk instansi yang telah memiliki jaringan komputer. 108
109
2. Untuk
aplikasi
Video Conference
sebaiknya
menggunakan kualitas PC camera dengan resolusi diatas 350 K pixel, serta menggunakan 100 ethernet Mbps card agar dengan tidak kecepatan
mengganggu transmisi data yang lainnya. Untuk pengembangan lebih lanjut, perlu dilakukan pengembangan untuk mekanisme interkoneksi dengan jaringan VPN maupun PSTN.
110
DAFTAR PUSTAKA
1. M. Abdul Ghooffar E.M.. Tafsir Ibnu Kasir. Bogor: Pustaka Imam Syafii. 2004. 2. M. Quraish Al-Quran : shihab. Tafsir Pesan, kesan dan keserasian
almishbah Lentera Hati, 2002. 3. Gough ,Michael. Configure, Secure, Videoconferencing and over IP:
Troubleshoot , Syngress Publishing, 2006. 4. Stefan Brunner, Akhlaq A. Ali, Understanding VoIP Networks, Juniper Networks, Inc., http://www.Juniper.net 5. Luthfi, Adnan untuk networking Basalamah. aplikasi Standar H.323
multimedia, Computer Network Research Group (CNRG) ITB,1999. 6. Daniel Multimedia Minoli, Through Robert Broadband K., Distributed Jarak Basis Jauh. IP
Muka Communication Service, Artech House,Tatap Boston, 1994. 7. Gulo, (VCIP), Hezekieli. Solusi Videoconference Baru Untuk
in Proc. IEEE
8. D. Chen, D. Gu and J. Zhang Supporting Real -time Traffic with QoS n IEEE802.11e Networks, Consumer
ommunications and Networking Conference (CCNC), 2004. 9. Tabratas Tharom, buku pintar internet teknis dan bisnis VoIP, Elex media computindo.
111
10. William Stallings Komunikasi Data dan Komputer : Jaringan Komputer, Salemba Teknika, 2002. 11. http://www.4i2i.com/h263_video_codec.html. 12. http://www.itu.int/ITU-T/publications 13. http://www.openh323.org/project 14. http://www.sony-ak.com