VT 21
VT 21
Kasus 6
Pasien Ny.A 60 tahun datang dibawa oleh keluarganya karena tidak sadarkan diri, menurut keluarga pasien 2 tahun yang lalu pasien pernah mengalami serangan jantung dan mempunyai riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang lalu.
RUMUSAN MASALAH
Ny. A 60 tahun datang karena tidak
sadarkan diri Pasien mempunyai riwayat serangan jantung 2 tahun yang lalu, dan hipertensi sejak 15 tahun yang lalu.
Analisis Masalah
Preventif Anamnesis
Penatalaksanaan
Prognosis
Pemeriksaan
Etiologi
Faktor Resiko
Ny. A, 60 tahun yang datang karena tidak sadarkan diri, mengalami ventrikel takikardia.
Anamnesis Umum :
Identitas pasien Keluhan utama Keluhan tambahan
Anamnesis Khusus:
Pertanyaan-pertanyaan seputar keadaan saat sebelum serangan - posisi (duduk,terlentang,berdiri), aktivitas ( istirahat,perubahan posisi, sedang atau sesaat setelah berkemih, BAB, batuk atau menelan) - Faktor-faktor predisposisi (tempat ramai, atau panas, berdiri dalam waktu lama, saat setelah makan) - Faktor yang memberatkan (ketakutan, nyeri hebat, pergerakan leher)
Anamnesis Khusus:
Pertanyaan-pertanyaan mengenai saat terjadinya serangan - Mual, muntah, rasa tidak enak di perut, rasa dingin, berkeringat, nyeri pada leher atau bahu, penglihatan kabur Pertanyaan-pertanyaan mengenai serangan yang terjadi (eyewitnessed) : - bagaimana cara seseorang tersebut jatuh (merosot atau berlutut), warna kulit (pucat,sianosis,kemerahan), lama hilangnya kesadaran, jenis pernafasan (mengorok), pergerakan (tonik-klonik, tonik, klonik atau minimal mioklonus, otomatisasi), dan lama kejadiannya, jarak antara timbulnya pergerakanpergerakan tersebut dengan kejadian jatuh, lidah tergigit
Anamnesis Khusus:
stupor - koma TTV (TD, Nadi, Pernapasan, Suhu) Glasgow Coma Scale
Penilaian Sistematis
Pemeriksaan Laboratorium
Kadar Glukosa Darah deteksi hipoglikemia Pem. Darah Lengkap- deteksi pendarahan internal
Pemeriksaan Radiologi
Roentgen Toraks Pneumonia CT scan Kepala Deteksi defisit neurologis & trauma kepala (subdural hematoma sekunder dari sinkop) CT-Scan toraks/abdominal Diseksi aorta, ruptur abdominal aneurysma aorta, emboli pulmonal Brain MRI Evaluasi p.drh vertebrobasilar Ekokardiografi - Dilakukan bila hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan EKG tidak ditemukan abnormalitas kardiak
Pemeriksaan lainnya
EKG Mengetahui tipe gangguan irama jantung Monitor Holter Head-up Tilt-table Test Stress Test
EEG
Sinkop
Kebanyakan individu yang pernah mengalami pingsan (terutama sinkop vasovagal) tidak mencari pertolongan dokter sehingga prevalensi dari sinkop tersebut sulit ditentukan. Sinkop yang paling sering terjadi adalah sinkop vasovagal (21,1%), sinkop kardiak (9,5%) dan 36,6% sinkop yang tidak diketahui penyebabnya. Pada pengamatan diakatakan bahwa tingkat mortalitas tertinggi ditemukan pada kasus sinkop yang disebakan oleh masalah kardiak.
Perbaiki ABC Berikan oksigen dan resusitasi cairan bila perlu Monitor EKG dan tanda-tanda vital Cari penyebabnya dengan anamnesis dan atasi sesuai penyebabnya
Bila penyebabnya sinkop vasovagal, berikan disopiramid, teofilin, atau klonidin. Bila penyebabnya hipotensi ortostatik, yang perlu dilakukan adalah melakukan edukasi pada pasien dengan menghindari faktor-faktor yang dapat memicu sinkop seperti konsumsi obat-obat diuretika, guanetidin, dan alkohol. Bila penyebabnya akibat gangguan metabolik, seperti hipoglikemia berikan cairan glukosa untuk mengkoreksi hipoglikeminya serta hentikan peningkatan penggunan obat insulin. Bila penyebabnya aritmia, tangani sesuai prosedurnya.
Dari kasus didapatkan: Kesadaran: Sopor-koma, TD 60/palpasi, Nadi = teraba lemah Pada pemeriksaan EKG pasien:
Kepastian diagnosis takikardia ventrikel bila pada pemeriksaan EKG ditemukan : Kompleks QRS lebar 0,12 detik Tak ada hubungan dengan gelombang P
Differential Diagnosis:
dengan anti aritmia dari kelas IA (prokainamid), kelas III (amiodarone) atau lidokain, semuanya diberikan secara intravena. Jika terapi dengan obatan gagal, ditukar ke konversi elektrik. Sustained VT dengan toleransi hemodinamik kurang tapi dengan evolusi ke edema pulmonary akut atau syok kardiogenik: terapi oksigen dengan mask atau nasal tube dan electric conversion, diawali dengan 50 joules, kemudian dengan 100 joules, 200 joules, sehingga 360 joules.
konversi elektrik dimulai dengan 200 joules sehingga 360 joules. Monomorfik VT: Amiodaron, Lidokain (0,5-0,75 mg/kgBB), Kardioversi (energi awal-100joule) Polimorfik VT: koreksi kelainan elektrolit, obat pilihan: magnesium sulfat, kardioversi
Non-Medika Mentosa
Mengehadkan pengambilan kafein Modifikasi gaya hidup: menghentikan penggunaan produk tembakau (stop smoking) Senaman kardiovaskular Elakkan penggunaan recreational drugs dan alkohol Ubahsuai Diet: kurangkan lemak & daging merah, buah, sayur, dan ikan. Menghentikan obat yang dapat mengganggu obat antiaritmia Penempatan ICD
Komplikasi
Komplikasi : kematian
Prognosis