Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRATIKUM

JARINGAN KOMPUTER
“Installasi linux”

O
L
E
H

WICKY VOLANDA

91724

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2008
Tutorial Instalasi Ubuntu

1. Masukkan CD instalasi Ubuntu Server 7.04 (Feisty fawn), setelah


loading akan muncul tampilan menu untuk memulai proses instalasi.
Pilih Install to Hard Disk seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini
kemudian tekan Enter.

2. Setelah memilih menu diatas, maka anda akan dibawa pada halaman
selanjutnya yaitu proses pemilihan bahasa yang akan digunakan dalam
proses instalasi. Untuk mudahnya pilihlah bahasa default yaitu English
seperti gambar dibawah ini lalu tekan Enter.

3. Selanjutnya anda akan muncul layer/menu untuk menetukan lokasi


dimana (Negara) anda sekarang berada. Pada pilihan pertama pilihlah
Other kemudian tekan Enter. Selanjutnya akan muncul pilihan Negara,
gunakan tombol panah bawah pada keyboard anda dan pilihlah
Indonesia.
4. Menu selanjutnya adalah proses inisialisasi layout keyboard anda, pada
halama ini langsung pilih No untuk menghindari proses inisialisasi
tombol-tombol keyboard yang biasanya memakan waku yang cukup
lama. Setelah itu akan muncul layer baru yang menginformasikan
kepada kita bahwa proses inisialisasi keyboard telah selesai,
selanjutnya pilih Continue untuk melanjutkan instalasi.
5. Setelah itu maka proses instalasi akan mulai dijalankan dengan
melakukan pemeriksaan terhadap paket-paket yang terdapat didalam
CD Ubuntu, Hardware computer anda serta konfigurasi Network anda
baik yang manggunakan DHCP maupun secara manual.

6. Proses selanjutnya, anda akan diminta untuk memasukkan Hostnam.


Contoh kita ingin membuat sebuah system dengan nama Domain
server1.ictbatola.or.id maka masukkan dalam menu isian tersebut
server1 kemudian tekan Enter.

7. Proses selanjutnya adalah partisi hardisk, disini akan ditemukan 3


pilihan menu utama yaitu, Guided – use entire disk, Guided – use entire
disk and set up LVM serta manual. Bagi pemula disarankan anda untuk
memilih opsi yang pertama, namun jika anda inin melakukan proses
partisi hard disk anda sendiri tanpa bantuan system silahkan anda pilih
opsi yang terakhir. Disini kita akan memilih opsi pertama yaitu Guided
– use entire disk.

8. Kemudian tentukan hard disk mana yang anda akan gunakan untuk
proses instalasi ini, dengan demikian system installer akan secara
otomatis melakukan proses partisi hard disk tersebut. Seteleh proses
partisi selesai maka akan muncul pertanyaan write the changes to
disks? Pilihlah Yes kemudia tekan Enter.
9. Setelah itu maka proses partisi akan dibuat dan dilakukan format .

10. Proses selanjutnya adalah menentukan konfigurasi waktu, default


adalah UTC. Pilihlah Yes kemudia tekan Enter.

11. Selanjutnya anda diminta untuk memasukkan user name untuk masuk
kedalam system. Sebagai contoh, jika anda menggunakan
Administrator masukkan user tersebut kedalam form isian yang telah
tersedia. Jangan memasukkan admin karena admin sudah digunakan
secara default oleh Ubuntu Feisty Fawn.
12. Masukkan Password untuk user tersebut.
13.Selanjutnya proses instalasi System dasar akan dimulai.

14. Jika muncul tampilan Software Selection biarkan kosong pada dua opsi
yang ditawarkan, karena kita akan melakukan instalasi secara manual.
Pilih Continue dan tekan Enter.

15. Setelah itu maka proses instalasi system dasar telah selesai, system
akan secara otomatis melakukan reboot.
Memulai Bekerja dengan Shell

a. login kedalam system


untuk melakukan login/ masuk kedalam system kita, maka gunakanlah
username dan password yang telah kita tentukan di awal proses
instalasi tersebut. Contoh username : Administrator dan password :
cobalah. Setelah anda masuk kedalam system tersebut maka akan
muncul tampilan seperti dibawah ini.

catatan : tanda ~$ (Dollar) menandakan anda login sebagai user biasa.

b. login kedalam system root


untuk dapat melakukan konfigurasi system maka kita terlebih dahulu
harus masuk dengan menggunakn account root. Untuk dapat
berpindah ke dalam root maka masukkan perintah sudo passwd root –
enter. Anda akan diminta untuk memasukkan password baru yang akan
digunakan untuk masuk kedalam system root. Setelah password root
telah dibuat, maka gunakan perintaih su untuk masuk.

catatan : tanda ~ # (pagar) menandakan anda login sebagai root


(Super User)

c. Instalasi SSH-Server
Masukkan perintah apt-get install ssh openssh-server dilanjutkan
dengan menekan Enter

d. Konfiguasi IP Address Manual


Masukkan perintah vi /etc/network/interfaces lalu tekan Enter. Setelah
selesai melakukan konfigurasi terhadap IP-Address maka jalankan
perintah /etc/init.d/networking restart
Dengan demikian pengaturan yang baru anda masukkan akan dapat
dijalankan.
e. Konfigurasi Host
Masukkan perintah vi /etc/hosts. Masukkan konfigurasi hosts (nama
system) anda. Contoh seperti gambar dibawah ini.

f. Instalasi DNS Server menggunakan BIND9


Untuk melakukan instalasi DNS Server menggunakan Bind9 maka
masukkan perintah ini dalam shell root, apt-get install bind9. dengan
demikian maka secara otomatis system akan melakukan instalasi bind9
melalui CD Instalasi.
g. Konfigurasi DNS Server
a. Konfigurasi named.conf
Langkah pertama untuk membuat sebuah DNS (Domain Name)
adalah melakukan konfigurasi pada file named.conf yang
terdapat dalam /etc/bind9/named.conf.
Gunakan program editor kesukaan anda, missal vi
/etc/bind9/named.conf.
Setelah file tersebut terbuka maka kita tentukan nama domain
yang akan kita buat, disini kita asumsikan membuat sebuah
domain dengan nama ictbatola.net. Jangan lupa untuk
memasukkan ip address system anda pada bagian zone ke dua
dengan format terbalik. Contoh dapat dilihat pada ambar
dibawah ini.

b. Konfigurasi db.127 (Zone)


c. Konfigurasi db.local (Database)

d. Konfigurasi resolv.conf

Setelah semua file konfigurasi selesai maka lakukan restart pada


system bind9 anda dengan mengetikkan perintah
/etc/init.d/bind9 restart. Jika seluruh pengaturan benar maka
akan terlihat seperti gambar dibawah ini.

lankah selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap


konfigurasi yang sebelumnya tela kita setting dengan
memasukkan beberapa perintah dasa, yaitu;
- dig –x ip address
untuk melakukan pemeriksaan terhadap beberapa penaturan
yang telah kita masukkan dalam bind maka dapat
menggunakan perintah diatas, contoh pada gambar dibawah
ini.
jika pesan itu muncul setelah anda memasukkan perintah
diatas, maka dns server anda sudah berfungsi dengan baik.
- Nslookup
Langkah kedua untuk menguji system dns server kita
menggunakan perintah nslookup, perhatikan gambar
dibawah ini.

untuk memastikan hasilnya, lakukan perintah ping. Lihat


contoh dibawah

h. Instalasi Apache untuk Web Server


Pada shell root ketikkan perintah apt-get install apache2 lalu tekan
enter

anda akan diminta untuk memasukkan CD Ubuntu kedalam CD-Room.


Masukkan CD tersebut lalu kemudian diikuti dengan menekan tombol
enter pada keyboard anda.

i. Instalasi FTP-Server dengan VSFTPD


j. Instalasi Mysql-Server untuk database server

k. Instalasi Proxy-Server squid


Untuk membuat server anda lebih kuencheng dalam membuka setiap
halaman web site maka kita menggunakan proxy server yaitu squid.
Untuk dapat melakukan instalasi squid maka masukkan perintah
dibawah ini apt-get install squid pada shell root. Lihat gambar

Konfigurasi squid.conf pada versi 2.6

http_port 3128 transparent

#Option ini akan menentukan di port berapa squid akan berjalan (biasanya
#di port 3128 dan 8080)khusus untuk squid versi 2.6 untuk membuat agar
#proxy kita menjadi transarent maka tambahkan kata tersebut dibelakang
#port yang akan kita gunakan.

icp_port 0

#Option ini akan menentukan melalui port berapa squid akan mengirimkan
#dan menerima request ICP dari proxy cache tetangga.
cache_mem 32 MB

#Option ini menentukan berapa besar memory yang akan digunakan oleh
#squid, defaultnya adalah 8 MB yaitu default yang cocok untuk digunakan
#pada banyak sistem. Namun jika anda memiliki memory yang #berlebih,
#maka disarankan untuk menaikkannya. Ada yang berpendapat bahwa nilai
#ini didapat dari sepertiga memory bebas bagi squid.

cache_dir ufs /cache 1600 4 256

#Option pada cache_dir menentukan sistem penyimpanan seperti #apa yang


#akan digunakan (ufs), nama direktori tempat penyimpanan cache (/cache),
#ukuran disk dalam megabytes yang digunakan oleh direktori tempat
#penyimpanan cache (1600 Mbytes), jumlah subdirektori
#pertama yang akan dibuat di bawah /cache (4),
#dan jumlah subdirektori kedua yang akan diciptakan di bawah
#subdirektori pertama tadi (256). Nilai2 pada option cache_dir tadi
#harus disesuaikan dengan #sistem yang anda miliki, biasanya yang harus
#disesuaikan hanyalah tempat penyimpanan cache, ukuran disk,
#dan jumlah subdirektori yang akan dibuat. Mengenai angka2 #tersebut,
#dapat kita peroleh dari rumus yang telah disediakan oleh Mas Devshed
#untuk optimasi sbb:
#1. Gunakan 80% atau kurang dari setiap kapasitas cache #direktori yang
#telah kita siapkan. Jika kita mengeset ukuran cache_dir kita melebihi
#nilai ini, maka kita akan dapat melihat penurunan performansi squid.
#2. Untuk menentukan jumlah subdirektori pertama yang akan #dibuat,
#dapat menggunakan rumus ini:
#x=Ukuran cache dir dalam KB (misal 6GB=~6,000,000KB) #y=Average object
#size (gunakan saja 13KB)
#z= Jumlah subdirektori pertama = (((x / y) / 256) / 256) * #2 = #
#direktori Sebagai contoh, misal saya menggunakan 6 GB dari untuk
#/cache (setelah disisihkan 80% nya), maka:
#6,000,000 / 13 = 461538.5 / 256 = 1802.9 / 256 = 7 * 2 = 14
#maka baris cache_dir akan menjadi : cache_dir_ufs 6000 14 256

cache_store_log none

#Option ini akan melog setiap aktivitas dari storage #manager. Log ini
#akan memperlihatkan objek-objek mana saja #yang dikeluarkan dari cache,
#dan objek-objek mana saja yang #disimpan dan untuk brp lama objek
#tersebut disimpan. Karena biasanya tidak ada gunanya untuk menganalisis
#data ini, maka disarankan untuk didisable. negative_ttl 1 minutes
#Default dari option ini adalah 5 menit, kita menginginkan
#proxy yang kita miliki setransparan mungkin. Jika seorang user mencari
#halaman web yang dia yakin itu ada, maka kita pasti tidak ingin adanya
#waktu lag antara URL menuju dunia dan kemampuan user untuk ngaksesnya.
cache_effective_user squid
cache_effective_group squid

#Jika squid cache dijalankan oleh root, maka user yang akan
#menjalankannya akan diubah sesuai UID/GID user yang disebutkan pada
#option di atas. Pada contoh option di atas jika squid dijalankan oleh
#root, maka squid cache akan dijalankan dengan UID/GID squid.

maximum_object_size 1024 KB

#Dengan option ini, ukuran file maksimum yang disimpan oleh #squid cache
#bisa dibatasi. Dengan kata lain objek yang lebih besar dari bilangan
#ini tidak akan disaved ke dalam #disk yang sudah disisihkan buat cache
#(misal /cache).

minimum_object_size 4 KB

#Dengan option ini maka objek yang lebih kecil dari bilangan yang
#disebutkan tidak akan disaved ke dalam disk yang sudah disisihkan buat
#cache. ukuran file minimum yang dicache bertujuan mengefektifkan
#filesystem di mana biasanya ext2 diformat dengan 4 KB inode.

Visible_hostname ubuntu.ictbatola.net

#perintah ini dimaksudkan jika ada kesalahan atau halaman web yang
#dibuka tidak dapat ditampilakan maka squid akan memunculkan pesan error
#pada halaman web browser disertai dengan informasi letak dari proxy
#server tersebut berada pada baris terakhir pesan error tersebut.

Anda mungkin juga menyukai