Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
IDENTITAS
Nama pasien
Jenis kelamin Usia
Alamat
No RM Masuk ke IGD
Anamnesis (1)
Autoanamnesis dan alloanamnesis dengan orangtua pasien Keluhan Utama : Badan teraba dingin (anyep) sejak 1 hari
SMRS Riwayat penyakit sekarang Sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh demam tinggi mendadak saat pasien sedang bersekolah. Demam dirasakan terus-menerus, tidak ada perbedaan siang dan malam. Satu hari sebelum masuk rumah sakit, badan pasien teraba dingin. Keluar darah dari kedua lubang hidung sejak maghrib, jumlah sekitar setengah gelas aqua, kemudian diikuti dengan mutah darah berwarna merah segar. Pagi hari pasien dibawa ke poli spesialis anak RS Tongas kemudian dirujuk ke IGD karena badan teraba dingin dan sedang keluar darah dari hidung.
Anamnesis (2)
Mual (-), muntah darah setelah mimisan (+), BAB hitam (-), BAK merah/berdarah (-), perdarahan gusi (-), nyeri kepala (+), nyeri perut (+) di ulu hati, nyeri di belakang mata (-), nyeri sendi tungkai bawah (+). Biru di sekitar mulut (-) Timbul ruam pada kedua punggung kaki kanan dan kiri namun pasien dan keluarga tidak mengetahui kapan munculnya dan tidak terasa gatal. Ruam masih ada hingga saat ini. Buang air besar dan buang air kecil biasa, diare (-), sulit buang air besar (-), batuk (-), pilek (-), sesak napas (-), badan terasa lemah/lesu (+). Nafsu makan pasien menurun dibanding biasanya, makan dan minum sedikit.
Anamnesis (3)
Riwayat penyakit dahulu : Alergi (-), pasien sering
mengeluh gatal pada anus saat malam hari, mimisan (+) sejak usia 4 tahun, riw trauma (-), sering main di sawah tanpa menggunakan alas kaki dan gatal-gatal di kaki. Riwayat penyakit keluarga : Demam seperti pasien (-), alergi (-) Riwayat kelahiran : Pasien anak pertama, lahir spontan, cukup bulan, di dukun, BL tidak diketahui, PL tidak diketahui, langsung menangis, skor Apgar ?. Riwayat makanan : 0-6 hari ASI+pisang, 6-21 bulan ASI, 21 bulan-sekarang makanan keluarga, 3x sehari, kesan kualitas dan kuantitas cukup. Riwayat imunisasi : imunisasi dasar tidak lengkap
Anamnesis (4)
Riwayat tumbuh kembang : -Mengangkat kepala 6 bulan. -Tegkurap 8 bulan. -Duduk 1 tahun. -Berdiri 18 bulan. -Jalan 20 bulan. -Bicara satu kata 1 tahun. Pasien saat ini sekolah SD kelas 1 dan tidak ada masalah dalam pelajaran di sekolah sampai sekarang. Orang tua pasien mengeluhkan berat badan susah naik sejak kecil.
dilakukan Mata : konjungtiva pucat (+) slightly, sklera ikterik (-), pupil isokor, RCL +/+, RCTL +/+, gerak bola mata ke segala arah baik Telinga : liang telinga lapang, sekret -/Hidung : deformitas (-), sekret (-) Tenggorok : faring hiperemis (-), T1-T1 Gigi dan mulut : mukosa lembab, oral hygiene baik Leher : kaku kuduk (-), KGB tidak teraba membesar
IGD 18-02-2013
Hb 6,7 mg/dl Leukosit 6.900 Gol darah : O Rh + GDA 74 mg/dL
Ht 23,4%
Trombosit 237.000 Eritrosit 4, 55.106
MCV 51
MCH 15,1 MCHC 29,4
Diff Count:
0/0/0/63/29,4/7,2
Ht : 20%
Trombosit 178.000 Eritrosit 4,1.106
DAFTAR MASALAH
DBD grade III
Anemia Mikrositik Hipokrom ec. Defisiensi Besi dd/
Penyakit kronik
TATALAKSANA
IVFD RL 20ml/kg/loading dose (320 cc/30 menit)
evaluasi TTV O2 NK 2 lpm, posisi syok, termoregulasi, minum manis cukup Dilanjutkan RL 112/1 jam80/1 jam1300 dalam 24 jam (bila TTV normal) Diet Makanan lunak 80 kkal x 16 kg = 1280 ~ 1300 kkal/hari Rencana diagnosis : pemantauan TTV tiap jam dan balans diuresis, DPL serial tiap 6 jam, cek IgG dan IgM antiDengue, HDT, SGOT/SGPT, PT/APTT, Foto Thorax
FOLLOW UP
Tanggal 19/2/2013 pukul 10.00 di ICU
S
: demam (-), mual (-), muntah (-), perdarahan (-), BAB hitam (-), BAK normal, intake sesuai dengan yang diberikan O :
17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 01.00 02.00 03.00 04.00 05.00 06.00 TD 101/63 99/66 98/53 100/63 89/56 100/77 75/40 75/40 80/58 86/50 77/39 85/50 83/60 87/49
N RR
124 25
123 23
127 24
125 22
123 21
115 20
118 20
116 29
115 22
121 29
115 23
113 14
114 19
118 21
T
SPO2 Prod.Urine Minum
36
100 99 20 cc 5 cc 10 cc 98
35
99 98 20 cc 98 98 98 40 cc 5 cc 98 99 99 220 cc 10 cc 99 99 99
Jantung : BJ 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-) Paru : ves/ves, ronkhi -/-, wheezing -/ Abd : supel, datar, turgor cukup, hepar teraba 1 jari bac, tepi
tajam, konsistensi kenyal, permukaan licin, splenomegali (-), NT (+) ulu hati, BU (+) normal Balans cairan : + 275 cc A : DBD grade III H-5 + Anemia def. besi P : inf. RD5 1300 cc/24 jam Minum manis cukup Elkana sry I x cth I DIET nasi biasa 1300 KKAL + 32 gr protein Susu ad lib
ICU 19-02-2013
Hb 4,9 mg/dl Leukosit 6.800 Albumin : 2,7 Creatinine : 0,7
Ht 16,6%
Trombosit 137.000 Eritrosit 3, 21.106
BUN :14,4
Urea : 30 Asam :3,4
Diff Count:
Urinalisa
pH
: 7,0 Berat jenis : 1.010 Albumin : Reduksi : Bilirubin : Urobilin : Eritrosit : 0-1 Leukosit : 1-3 Epitel : 0-2
Keton
::-
Hb 5,7 mg/dl Leukosit 5.940 Ht 17% Trombosit 196.000 Eritrosit 3, 4.106 Kalium : 3,90 Chlorida : 113 Calcium : 1,07 Natrium : 134,90
Hasil serologi
IgM Anti Dengue (+) IgG Anti Dengue (-) Hapusan Darah Tepi: -Eritrosit: anemia, hipokrom, mikrositer, anisositosis sedang, polikromasi sedang -Leukosit:jml normal,sel muda(-) -Trombosit: jml normal, menyebar, ukuran normal
Tanggal 20/2/2013
S
: demam (-), mual (-), muntah (-), perdarahan (-), BAB hitam (-), BAK normal, intake baik O :
09.00
TD N RR T SPO2 90/50 108 21 36,3 97
10.00
89/49 88 16 36,3 97
11.00
78/44 100 20 99 40 CC
12.00
75/39 121 25 99
13.00
88/45 110 19 99 30 CC
14.00
88/45 107 21 99
15.00
94/57 111 28 36,5 98
PROD.URINE
MINUM
80 CC
80 CC
100 CC
50 CC
KU : CM, TSS, sesak (-), sianosis (-) TD : 89/49 mmHg FN : 88x/menit, regular, isi cukup FP : 16x/menit, regular, kedalaman cukup Suhu : 36,30C Mata : pucat (+/+), ikterik (-) Mulut : mukosa lembab Jantung : BJ 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-) Paru : ves/ves, ronkhi -/-, wheezing -/Abd : supel, datar, turgor cukup, BU (+) N, hepar teraba 1 jari bac, tepi tajam, konsistensi kenyal, permukaan licin, limpa ttb, NT (-), asites (-)
: DBD grade III H-6 + Anemia mikrositik hipokrom ec. Defisiensi besi P : Anastesi O2 21 % Posisi SLIGHT HEAD UP 30 derajat Makan Minum TKTP 1300 kkal/24 jam IVFD KAEN MG3 1000/24 jam Elkana I X cth I Sangobion Kid 2x CI
Terapi Pediatri
Infus D5 NS 1000 cc/24 jam
Minum manis cukup Termoregulasi
keluarga pasien)
Tanggal 21/2/2013 di RI
S
: demam (-), mual (-), muntah (-), perdarahan (-), BAB hitam (-), BAK normal, intake baik O : KU : CM, TSS, sesak (-), sianosis (-) TD : 100/60 mmHg FN : 110x/menit, regular, isi cukup FP : 24x/menit, regular, kedalaman cukup Suhu : 36,30C Mata : pucat (+/+), ikterik (-) Mulut : mukosa lembab Jantung : BJ 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-) Paru : ves/ves, ronkhi -/-, wheezing -/Abd : supel, datar, turgor cukup, BU (+) N, hepar teraba 1 jari bac, tepi tajam, konsistensi kenyal, permukaan licin, limpa ttb, NT (-), asites (-)
: DBD grade III H-7 + Anemia Def. Besi P : Inf D5 NS 500 CC/24 JAM Minum manis cukup Sangobion kid 4 x cth 1 Elkana 1 x 1 cth Diet biasa TKTP 1300 kkal / hari
Laboratorium
Serum iron
TIBC Ferritin
Tanggal 22/2/2013 di RI
S
: demam (-), mual (-), muntah (-), perdarahan (-), BAB hitam (-), BAK normal, intake baik O : KU : CM, TSS, sesak (-), sianosis (-) TD : 100/50 mmHg FN : 112x/menit, regular, isi cukup FP : 22x/menit, regular, kedalaman cukup Suhu : 36,50C Mata : pucat (+/+), ikterik (-) Mulut : mukosa lembab Jantung : BJ 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-) Paru : ves/ves, ronkhi -/-, wheezing -/Abd : supel, datar, turgor cukup, BU (+) N, hepar teraba 1 jari bac, tepi tajam, konsistensi kenyal, permukaan licin, limpa ttb, NT (-), asites (-)
: DBD grade III H-7 + Anemia Def. Besi P : Terapi oral lanjut ACC KRS
5 perawatan) karena tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik, nafsu makan membaik, perbaikan klinis, hematokrit stabil, jumlah trombosit > 50.000/uL, dan tidak dijumpai distress pernapasan karena efusi pleura atau asidosis.
sanationam adalah bonam, dan ad functionam adalah bonam, karena DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga bersifat self limited, dan tatalaksana telah diberikan dengan tepat sehingga terjadinya penyulit DBD seperti syok dapat diatasi.
Virus Dengue
Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD)
disebabkan virus dengue yang termasuk dalam kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviruses), genus Flavivirus, family Flaviviridae, dan memiliki 4 serotipe; DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.1 Terdapat tiga faktor yang berperan dalam penularan virus dengue, yaitu manusia, virus, dan vector perantara. Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, Aedes albopictus, Aedes polynesiensis, dan beberapa spesies lainnya. Nyamuk menggigit manusia yang sedang viremia (2 hari sebelum demam sampai 5 hari setelah demam timbul) virus dengue di kel.liur berkembang biak 8-10 hari (inkubasi ekstrinsik) menularkan ke manusia lain di tubuh manusia, masa tunas virus 4-6 hari (inkubasi intrinsik) penyakit.1
Kompleks virus-antibodi
Aktivasi komplemen komplemen Anafilaktosin (C3a, C5a) Histamine dalam urin meningkat Permeabilitas kapiler meningkat Ht 30% pada kasus syok 24-48 jam Hipovolemia Perembesan plasma natrium Cairan dlm rongga serosa
Meninggal
Agregasi trombosit
Aktivasi koagulasi
Aktivasi komplemen
trombositopenia
Koagulopati konsumtif
Sistem kinin
Peningkatan Penurunan faktor pembekuan FDP meningkat Perdarahan masif Syok kinin permeabilitas kapiler
DD dan DBD
Infeksi virus Dengue asimtomatik simtomatik
Perdarahan (-)
Perdarahan (+)
DD
DBD
Demam Dengue
Peningkatan suhu mendadak, kadang-kadang disertai
menggigil, 39-40oC, bersifat bifasik, menetap antara 5-7 hari. Nyeri kepala, dan flushed face (muka kemerahan). Awal fase demam : ruam di muka, leher, dada. Akhir fase demam (hari ketiga atau keempat) ruam makulopapular atau skarlatina. Fase penyembuhan (konvalesen) : suhu turun dan timbul petekie menyeluruh pada kaki dan tangan, diantara petekie dapat dijumpai area kulit normal berupa bercak keputihan, kadang-kadang terasa gatal. Perdarahan kulit : uji tourniquet positif dengan atau tanpa petekie. Nyeri pada belakang mata terutama pada pergerakan mata atau bila bola mata ditekan, fotofobia, dan nyeri otot serta sendi.
kemudian menjadi leukopenia selama fase demam. Jumlah trombosit umumnya normal, demikian pula semua faktor pembekuan; tetapi pada saat epidemik dapat dijumpai trombositopenia. Serum biokimia umumnya normal, namun enzim hati dapat meningkat.
Tatalaksana
Pasien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat. Pada
Asetosal/salisilat tidak dianjurkan (kontraindikasi) karena dapat menyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis. Pemberian cairan dan elektrolit per oral, jus buah, sirop, susu, disamping air putih, paling sedikit selama 2 hari. Monitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai fase konvalesen
penyembuhan. Namun harus diobservasi komplikasi yang bisa terjadi selama 2 hari setelah suhu turun. Karena sulit membedakan DD dengan DBD pada fase demam. Perbedaan akan tampak jelas saat suhu turun, yaitu pada DD akan terjadi penyembuhan dan pada DBD bisa terdapat tanda awal kegagalan sirkulasi (syok). Oleh karena itu, orang tua atau pasien dinasihati mengenai tanda kegawatan dibawa segera ke rumah sakit. Pada pasien yang tidak mengalami komplikasi setelah suhu turun 2-3 hari, tidak perlu lagi diobservasi.
,3
Demam tinggi, mendadak, terus-menerus < 7 hari, Tidak disertai infeksi saluran napas atas Badan lemah/lesu
ada kedaruratan tanda syok muntah terus menerus kejang kesadaran menurun muntah darah berak darah
jumlah trombosit > 100.000/uL rawat jalan parasetamol kontrol tiap hari
Rawat jalan Minum banyak 1,5 liter/hr Parasetamol Kontrol tiap hari sampai demam turun Periksa Hb, Ht, trombosit tiap kali Perhatian u/orang tua Bila timbul tanda syok : gelisah, lemah, kaki/tangan dingin, sakit perut, berak hitam, BAK kurang Lab : Hb dan Ht naik, trombosit turun
masih
demam
Uji tourniquet positif Petekia, ekimmosis, purpura Perdarahan mukosa, saluran cerna, dan tempat bekas suntikan Hematemesis atau melena
Peningkatan nilai hematokrit 20% dari nilai baku sesuai umur dan jenis kelamin Penurunan hematokrit 20% setelah pemberian cairan yang adekuat. Nilai Ht normal diasumsikan sesuai nilai setelah pemberian cairan. Efusi pleura, asites, hipoproteinemi
SSD
Definisi kasus DBD ditambah gangguan sirkulasi yang
ditandai dengan :
Nadi cepat, lemah, tekanan nadi < 20 mmhg, perfusi
Kriteria Klinis Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari. Terdapat manifestasi perdarahan, ditandai dengan :
Uji tourniquet positif Petekia, ekimosis, purpura Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi Hematemesis dan atau melena
Pembesaran hati Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan
nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan tampak gelisah
Kriteria Laboratoris Trombositopenia (100.000/uL atau kurang) Hemokonsentrasi, dapat dilihat dari peningkatan hematokrit 20% atau lebih.1,3 Dua kriteria pertama ditambah trombositopenia dan
hemokonsentrasi atau peningkatan hematokrit cukup untuk menegakkan diagnosis klinis DBD. Efusi pleura dan atau hipoalbuminemia dapat memperkuat diagnosis terutama pada pasien anemia dan atau terjadi perdarahan. Pada kasus syok, peningkatan hematokrit dan adanya trombositopenia mendukung diagnosis DBD.
Tatalaksana
dhf.pdf
Daftar Pustaka
Hadinegoro SR, Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T,
penyunting. Tatalaksana demam berdarah dengue di Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, 2004. Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SR, Satari HI, penyunting. Buku ajar infeksi dan pediatri tropis. Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2008. Hal.155-80. Tim editor. Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. World Health Organization, 2009. Hal.164.